KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (KDM). Makalah ini berisikan tentang Kebudayaan Suku Irian. Makalah ini disusun dengan maksud dapat menambah wawasan kami selaku pelajar, serta untuk memenuhi tugas dari An-an Aunilah S,Pd. Semoga dengan makalah ini, wawasan serta ilmu pengetahuan tentang Kebudayaan Suku Irian dapat bertambah, khususnya bagi penyusun dan yang menyimak makalah ini.
Cileunyi, 11 Februari 2017
Penyusun
1
Contents KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1 BAB I .................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3 Latar Belakang Masalah .................................................................................................. 3 BAB II ................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 4 1.
Kondisi dan Letak Geografis Papua ......................................................................... 4
2.
Sistem Kepercayaan/Religi...................................................................................... 4
3.
Sistem Kekerabatan ................................................................................................ 5
4.
Kesenian dan Kebudayaan Papua : ......................................................................... 5
Tari Tradisional .................................................................................................... 5
Lagu Tradisional .................................................................................................. 5
Alat Musik ........................................................................................................... 6
Permainan ........................................................................................................... 6
5.
Rumah Adat dan Pakaian Adat ............................................................................... 7
6.
Sistem Mata Pencarian ........................................................................................... 8
7.
Alat Transportasi ..................................................................................................... 8
8.
Makanan Khas ......................................................................................................... 9
9.
Senjata Tradisional .................................................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................................ 10 PENUTUP ........................................................................................................................... 10 A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
2
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan berbudaya, tentunya Indonesia sebagai Negara kepulauan yang begitu luas, dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, yang dibatasi oleh lautan, memiliki keragaman kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini tentu tak mesti menjadi sebuah perbedaan yang akhirnya menjadi konflik diantara sesama bangsa Indonesia. Justru hal tersebut harus dianggap khazanah kekayaan kebudayaan di Indonesia yang akan menjadi pemersatu bangsa, seperti halnya semboyan Negara kita, “ Bhineka Tunggal Ika “ yang berarti berbeda-beda namun tetap satu jua, Salah satu daerah di Indonesia yang memilki kebudayaan yang cukup terkenal serta memiliki kebudayaan yang sangat kaya serta masih memiliki keasliannya di tengah aliran globalisasi adalah salah satunya di daerah irian. Seperti yang kita tahu bagaimana Begitu kayanya daerah irian ini. Ditambah lagi dengan kekayaan kebudayaan begitu beragam serta jauh berbeda dengan kebudayaan yang ada didaerah Indonesia lainya, bagaimana mereka masih berpegang teguh terhadap ajaran nenek moyang mereka serta masih tertutup dari budaya luar. A. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui letak geografis serta demografis dari kebudayaan irian. 2. Mengetahui perlengkapan serta peralatan yang digunakan oleh kebudayaan irian untuk biasa bertahan hidup. 3. Mengetahui sistem mata pencahariannya. 4. Mengetahui sistem kekerabatan dan organisasi sosial yang ada di kebudayaan tersebut. 5. Mengetahui bahasa daerah yang sehari-hari digunakan. 6. Mengetahui sistem kepercayaan yang di anut oleh masyarakat yang ada di irian. B. Rumusan Masalah 1. Apa dan Bagaimana Sistem Religi Masyarakat Papua? 2. Apa dan Bagaimana Sistem Kemasyarakatan/Sosial Masyarakat Papua ? 3. Bagaimana sistem pengetahuan masyarakat Papua? 4. Bagaimana bahasa/alat komunikasi masyarakat Papua? 5. Apa dan Bagaimana kesenian masyarakat papua? 6. Apa dan Bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat papua? 7. Bagaimana sistem peralatan dan tekhnologi masyarakat papua? C. Sistematika Penulisan Dalam rangka mempermudah memahami penulisan laporan ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut : 3
BAB II PEMBAHASAN 1. Kondisi dan Letak Geografis Papua Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian timur Indonesia.Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua. Pada masa pemerintahan kolonia Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda ( Nederlands NieuwGuinea atau Dutch New Guinea ). Setelah belanda di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport. Papua terletak diantara 130-141o Bujur Timur dan 2o25’ Lintang Utara – 9o Lintang Selatan. 1).
Batas Wilayah
Sebelah Utara
: Samudera Pasifik
Sebelah Selatan
: Laut Arafura
Sebelah Barat
: Provinsi Papua Barat
Sebelah Timur
: Papua New Guinea
2).
Iklim dan Cuaca
Kota Jayapura merupakan daerah dengan suhu udara tertinggi, mencapai 28,2oC ditahun 2005 sedangkan Wamena merupakan daerah dengan suhu udara terendah yang mencapai 19,4oC pada tahun 2004. Persentase kelembaban udara tertinggi mencapai 87% di Biak pada tahun 2005 dan terendah mencapai 77% di Serui pada tahun 2001.
2.
Sistem Kepercayaan/Religi
Sebagian masyarakat Papua masih memiliki kepercayaan totemisme, sebagai bentuk kepercayaan yang memandang asal-usul manusia berasal dari dewa-dewa nenek moyang, dan masih ada suku suku yang tertutup atau tidak mau berhubungan dengan dunia luar. mendiami tiga distrik yakni Merauke, Okaba dan Muting, Kabupaten Merauke, Papua. Namun walaupun begitu sebagian dari mereka telah memeluk beberapa agama resmi yang diakui oleh pemerintah.Di Papua Timur sebagian agamanya beragama Kristen dengan persentase sebagai berikut : · Protestan ( 51.2 % ), Katolik ( 25.42 % ), Islam ( 20% ), Hindu ( 3 % ) dan Buddha ( 0.13 % ) Sedangkan di Papua Barat : · Kristen ( 50.7 % ), Islam ( 41.3 % ), Katolik ( 7.7% ), Hindu ( 0.1 % ), Buddha ( 0.1 % ) dan Konghucu ( 0.1 % )
4
3. Sistem Kekerabatan Umumnya masyarakat papua hidup dalam system kekerabatan dengan menurut garis keturunan ayah ( Partrilinea ).Budaya setempat berasal dari Melanesia. Masyarakat berpendudukan asli papua cenderung menggunakan bahasa daerah yang sangat dipengaruhi oleh alam laut, hutan dan pegunungan.
Beberapa contoh sistem kekerabatan yang berlaku di Papua :
Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batin, dimana bapak, ibu dan anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para penghuninya. Dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili.Pada dasarnya silimo / sili merupakan komplek tempat kediaman yang terdiri dari beberapa unit bangunan beserta perangkat lainnya. Perkampungan tradisional di Wamena dengan rumah-rumah yang dibuat berbentuk bulat beratap ilalang dan dindingnya dibaut dari kayu tanpa jendela. Rumah seperti ini disebut Honai. Komplek bangunan biasanya terdiri dari unsur-unsur unit bangunan yang dinamakan : rumah laki-laki ( Honai / pilamo ), rumah perempuan ( ebe-ae / ebei ), dapur ( hunila ) dan kandang babi ( wamdabu / wamai ).
4. Kesenian dan Kebudayaan Papua : Papua memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya, kesenian dan kebudayaan tersebut sangat unik dan menarik. Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua:
Tari Tradisional
Papua memiliki berbagai macam tarian yang unik dan menarik, seperti tari selamat datang yang merupakan tarian khas papua yang menggambarkan kegembiraan hati para penduduk dalam menyabut para tamu terhormat yang datang ke wilayah mereka. Tari ini memiliki gerakan yang menarik, dinamik dan dilakuakan dengan semangat.
Lagu Tradisional
Yamko Rambe Yamko Hee yamko rambe yamko aronawa kombe Hee yamko rambe yamko aronawa kombe
Temino kibe kubano ko bombe ko Yuma no bungo awa ade Temino kibe kubano ko bombe ko Yuma no bungo awa ade
5
Hongke hongke hongke riro Hongke jombe jombe riro Hongke hongke hongke riro Hongke jombe jombe riro
Alat Musik
Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan gendang. Alat musik Tifa terbuat dari kayu yang mana pada bagian tengah kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung salah satu kayu tersebut ditutup dengan mengunakan kulit rusa yang telah dikeringkan yang berfungsi agar alat musik Tifa ini bisa menghasilkan suara yang indah dan bagus.
Permainan
Pulau Papua adalah pulau yang memiliki beberapa jenis permainan tradisional, diantaranya yaitu permainan tradisional yang bernama Patah Kaleng. Permainan Patah Kaleng ini adalah permainan yang sangat terkenal di pulau papua, permainan ini sangat sederhana, karena permainan ini dapat dimainkan dimana saja dan kapan saja baik ditempat yang sempit ataupun tempat yang luas. Patah kaleng tidak berarti kaleng dipatahkan. Itu hanya istilah masyarakat Papua sejak puluhan tahun yang lalu. Patah yaitu kaleng yang berfungsi sebagai gawang yang dijatuhkan oleh pihak lawan lewat bola yang ditendang. Dipermainan ini ada dua buah kaleng, sama seperti gawang. Dalam memainkan permainan ini sangat susah jika dibandingkan dengan sepak bola yang menggunakan gawang. Bola yang dipakai dalam permainan ini ukurannya lebih kecil, yaitu hanya sebesar bola tenis. Permainan ini adalah permainan yang bersifat olahraga. Permainan ini sangat disukai oleh anak laki-laki di Papua. Permainan ini dimainkan oleh 2 kelompok, yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 5-6 orang. Permainan ini biasanya dimainkan oleh masyarakat papua pada sore hari. Untuk memenangkan permainan ini seseorang harus menendang bola dan menjatuhkan kaleng yang menjadi gawang dari pihak lain.
6
5.
Rumah Adat dan Pakaian Adat
Rumah adat Papua memiliki nama Rumah Honai, dimana bahan yang diguanakan untuk membuat rumah Honai yaitu dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak berjendela.. Sebenarnya struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.
Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat suku pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam membalut tubuhnya.
7
6.
Sistem Mata Pencarian
Sistem mata pencaharian di papua ini amat beragam, sesuai dengan dimana masyarakat itu tinggal. Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum, rumah diatas tiang ( rumah panggung ), mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan.Penduduk daerah pedalaman yang hidup pada daerah sungai, rawa, danau dan lembah serta kaki gunung. Pada umumnya bermata pencahariannya menangkap ikan, berburu, binatang uatama yang diburu biasanya Babi, tapi dalam perjalanan orang sering menangkap beraneka ragam binatang dan mengumpulkan hasil hutan. Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharianya berternak dan berkebun secara sederhana. ·
Penduduk pesisir pantai
Penduduk ini mata pencaharian utama sebagai Nelayan disamping berkebun dan meramu sagu yang disesuaikan dengan lingkungan pemukiman itu. Komunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka. ·
Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah
Mereka termasuk peramu sagu, berkebun, menangkap ikan disungai, berburu dihuta disekeliling lingkungannya. Mereka senang mengembara dalam kelompok kecil. Mereka ada yang mendiami tanah kering dan ada yang mendiami rawa dan payau serta sepanjang aliran sungai. ·
Penduduk pegunungan yang mendiami lembah
Mereka bercocok tanam, dan memelihara babi sebagai ternak utama, kadang kala mereka berburu dan memetik hasil dari hutan.
7. Alat Transportasi Warga Papua mengenal perahu lesung sebagai alat transportasinya. Pembuatan perahu dahulunya digunakan untuk persiapan suatu penyerangan dan pengayauan kepala. Bila telah selesai, perahu tersebut dicoba menuju ke tempat musuh dengan maksud memanasmanasi musuh dan memancing suasana musuh agar siap berperang. Selain itu, perahu lesung juga digunakan untuk keperluan pengangkutan dan pencarian bahan makanan.
8
8. Makanan Khas Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal dengan nama papeda. Masyarakat papua biasanya menyantap papeda bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan di bumbui kunyit dan jeruk nipis. Selain itu banyak olahan ikan khas papua sampai yang ekstrem yaitu sate ulat sagu.
9. Senjata Tradisional Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh. Seperti pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulu burung tersebut yang menghiasi pinggiran belati tersebut. Namun ada senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah serta lembing yang digunakan untuk berburu.
9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau papua atau bagian paling timur West New Guinea(irian jaya). Belahan timurnya merupakan negara papua nugini atau East New Guinea. Papua adalah salah satu provinsi yang memiliki budaya yang bermacam-macam. Di tanah papua juga kita bisa temukan bermacam-macam suku yang mendiami beberapa wilayah di daratan papua. Keagamaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Papua dan dalam hal kerukunan antar umat beragama di sana dapat dijadikan contoh bagi daerah lain. Kelompok asli di Papua terdiri atas 193 suku dengan 193 bahasa yang berbeda satu dengan lainnya, seperti, Suku Asmat, Suku Ka moro, Suku Dani dan Suku Sentani. Mengacu pada perbedaan tofografi dan adat istiadat Simpulan dari penjelasan-penjelasan di atas ialah bahwa kita harus bercermin pada masyarakat tradisional untuk menata hubungan kita dengan alam demi keberlanjutan hidup mahluk manusia. Masyarakat tradisional telah berhasil mewariskan bumi ini dalam keadaan tidak tercemar kepada kita diwaktu sekarang untuk memanfaatkannya dan menikmati kehidupan di atasnya. Keberhasilan itu merupakan perwujudan nyata dari ketaatan mereka terhadap nilai-nilai dan norma-norma serta sikap yang mereka kembangkan dalam kebudayaannya untuk menjaga dan melestarikan alam Berbagai sumber daya alam yang dinikmati sekarang sesungguhnya merupakan bukti nyata keberhasilan masyarakat tradisional pada masa lampau untuk menjaga, melestarikan dan mewariskannya bagi kita di waktu sekarang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.2004. manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. http://www.papuaweb.org/gb/foto/yaku-kuyawagi http://exaltedx.blogspot.com/2010/01/kebudayaan-papua-di-indonesia.html http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/05/budaya-papua-barat-seni-kebudayaan.html
11