KOMUNIKASI ORGANISASI “Iklim Komunikasi Organisasi” diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang di ampu oleh: Eko Febrianto, S.Ikom,.M.Si
Oleh : Ali Akbar
1701030149
Masyrifatul Laila
1701030069
Latifah
1701030070
Ahmad Nur Fauzi
1701030072
Muli Kusnandar
1701030127
IIIC Ilmu Komunikasi (Pagi) PRODI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul materi Iklim Komunikasi Organisasi. Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka, penulis menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca. Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis Tangerang, 16 Oktober 2018
i
Daftar Isi KATA PENGANTAR ........................................................................................... i Daftar isi ................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah................................................................................... 1 1.3 Tujuan ................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 2.1. Iklim Organisasi ................................................................................. 3 2.1.1. pengertian iklim organisasi ............................................................... 3 2.1.2. dimensi iklim organisasi .................................................................... 4 2.1.3. aspek-aspek iklim organisasi ............................................................. 5 2.1.4. sifat iklim organisasi ......................................................................... 6 2.1.5. faktor yang mempengaruhi iklim organisasi ..................................... 6 2.1.6. pendekatan iklim organisasi .............................................................. 8 2.2. Iklim komunikasi ................................................................................ 9 2.2.1. pengertia iklim komunikasi ............................................................... 9 2.2.2. persoalan dalam iklim komunikasi .................................................... 9 2.3. kepuasan komunikasi organisasi ................................................... 10 2.4. hubungan komunikasi organisasi dengan kepuasan kerja .......... 12 2.5. implikasi iklim komunikasi organisasi bagi pengembangan karier ................................................................................................................... 14 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16 Kesimpulan ................................................................................................ 16
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia yang ada di dunia ini, tidak mungkin lepas dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi. Manusia tidak dapat hidup sendiri-sendiri, Hal itu diciptakan oleh Tuhan agar manusia saling berinteraksi dan bekerjasama dalam sebuah organisasi yang notabene membutuhkan komunikasi, baik komunikasi verbal maupun non-verbal, lisan maupun tertulis. Komunikasi yang terjadi tersebut disebut dengan komunikasi organisasi untuk menghasilkan suatu pemahaman, kesatuan pengalaman, dan satu pengertian dalam mencapai tujuan. Kesatuan pengalaman tersebut membentuk suatu iklim komunikasi yang merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang terjadi dengan pesan yang terjadi dalam organisasi. Iklim Komunikasi Organisasi merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting di dalam kehidupan suatu organisasi. Kepuasan komunikasi organisasi juga merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama pihak organisasi, karena kepuasan komunikasi organisasi mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut. sehingga nantinya organisasi dapat mengambil tindakan yang paling tepat untuk mengembangkan organisasi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Iklim Organisasi? 2. Apa itu Iklim Komunikasi? 3. Apa saja Kepuasan Komunikasi Organisasi? 4. Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kepuasaan Kerja? 5. Implikasi Iklim Komunikasi Organisasi bagi Perkembangan Karier? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui Apa itu Iklim Organisasi 2. Mengetahui Apa itu Iklim Komunikasi 3. Mengetahui Apa saha Kepuasan Komunikasi Organisasi 1
4. Mengetahui Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Kepuasan Kerja 5. Mengetahui Implikasi Iklim Komunikasi Organisasi bagi Perkembangan Karier 6. Mengetahui konsep psikologi tentang komunikasi.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1. IKLIM ORGANISASI 2.1.1.
Pengertian Iklim Organisasi Menurut Davis dan Hewstrom, “Iklim organisasi adalah lingkungan
dimana para karyawan suatu organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim mengitari dan mempengaruhi segala hal yang bekerja dalam organisasi sehingga iklim dikatakan sebagai suatu konsep yang dinamis.” Menurut definisi ini dapat dilihat bahwa iklim adalah sebuah konsep dinamis yang mempengaruhi keseluruhan organisasi di dalam lingkungan tempat organisasi itu beraktivitas dalam rangka pencapaian tujuan. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly, “Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan yang dirasakan secara langsung dan tidak langsung oleh karyawan.” Hal ini menggambarkan bahwa iklim organisasi sebagai beberapa keadaan atau kondisi dalam satu rangkaian yang secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, dapat mempengaruhi karyawan. Payne dan Pugh mendefinisiakan iklim organisasi sebagai “suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial”. Jadi iklim organisasi merupakan harapan-harapan serta cara pandang individu terhadap organisasi atau dengan kata lain, iklim organisasi adalah cara pandang karyawan terhadap organisasi. Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iklim organisasi adalah suatu persepsi dari seseorang atau karyawan tentang organisasi dimana seseorang atau karyawan itu bekerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang berpengaruh secara langsung terhadap perilaku karyawan.
3
2.1.2
Dimensi Iklim Organisasi Toulson dan Smith (1994:457) menerangkan dalam jurnalnya bahwa
konsep iklim organisasi pertama kali dikemukakan oleh Litwin dan Stringer pada tahun 1968. Iklim organisasi oleh Litwin dan Stringer, dijabarkan atau diukur melalui lima dimensi, yaitu : a. Tanggung Jawab Tanggung jawab yang tinggi akan mendorong karyawan menyelesaikan kerjanya secara optimal. Individu merasa bahwa masing-masing anggota organisasi diberikan tanggung jawab pribadi dalam menjalankan tugas mereka. Mereka merasa mampu membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan tanpa meminta bantuan manajer terlebih dahulu. Keadaan ini membuat karyawan merasakan iklim organisasi yang positif. b. Standar atau Harapan tentang Kualitas Pekerjaan Standar performansi kerja yang tinggi dirasakan penting. Standar yang ada mendukung ke arah kerja yang menantang. Penekanan pada kerja yang bagus menunjukkan adanya iklim organisasi yang positif. c. Ganjaran atau Reward Adanya reward menunjukkan perasaan bahwa karyawan dihargai atas pekerjaannya yang baik, menekankan pada penghargaan yang positif dibanding pemberian hukuman, dan keadilan yang diterima karyawan atas kebijakan promosi dan gaji akan membuat karyawan merasakan iklim organisasi yang positif. d. Rasa Persaudaraan Rasa persaudaraan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang informal (Toulson & Smith, 1994:457).
4
e. Semangat Tim Semangat kerja tim adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan (Toulson & Smith, 1994:457). 2.1.3.
Aspek-Aspek Iklim Organisasi Stringer menyebutkan bahwa karakteristik atau dimensi iklim organisasi
dapat mempengaruhi motivasi anggota organisasi untuk berperilaku tertentu. Ia juga mengatakan enam dimensi yang diperlukan, yaitu: a. Struktur. Struktur merefleksikan perasaan bahwa karyawan di organisasi dengan baik dan mempunyai definisi yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab mereka. Meliputi posisi karyawan dalam perusahaan. b. Standar-standar. Mengukur perasaan tekanan untuk memperbaiki kinerja dan derajat kebanggaan yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Meliputi kondisi kerja yang dialami karyawan dalam perusahaan. c. Tanggung jawab. Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi “pimpinan diri sendiri” dan tidak pernah meminta pendapat mengenai keputusannya dari orang lain. Meliputi kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan. d. Pengakuan. Perasaan karyawan diberi imbalan yang layak setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Meliputi imbalan atau upah yang terima karyawan setelah menyelesaikan pekerjaan. e. Dukungan. Merefleksikan perasaan karyawan mengenai kepercayaan dan saling mendukung yang berlaku dikelompok kerja. Meliputi hubungan dengan rekan kerja yang lain.
5
f. Komitmen. Merefleksikan perasaan kebanggaan dan komitmen sebagai anggota organisasi. Meliputi pemahaman karyawan mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. 2.1.4.
Sifat Iklim Organisasi Menurut Al-Shammri (1998), Slocum mengemukakan 4 sifat iklim
organisasi, antara lain : a. Iklim baik secara organisasi individu maupun grup, secara keseluruhan bersifat psikologis dan persepsi, individu yaitu persepsi yang diperoleh oleh seluruh anggota dari satuan unit sosial. b. Semua iklim adalah abstrak, orang-orang biasanya memanfaatkan informasi tentang barang lain dan berbagai kegiatan yang terjadi dalam organisasi tersebut untuk membentuk suatu rangkuman persepsi mengenai iklim. Setelah itu digabungkan hasil dari pengamatan mereka dan pengalaman pribadi orang-orang lain untuk dibuat peta kognitif dari orang tersebut. c. Iklim bersifat abstrak dan perseptual, maka mereka memiliki prinsipprinsip yang sama dengan persepsi seperti konsep psikologis yang lainnya. Ketika prinsip ini digunakan dalam pengamatan lingkungan kerja maka sebuah deskripsi yang bersifat multidimensi akan dihasilkan. d. Iklim itu sendiri disadari lebih deskriptif daripada evaluatif, jadi peneliti lebih banyak menanyakan apa yang mereka lihat dalam lingkungan kerja mereka pada seseorang dibandingkan menanyakan kepada mereka untuk menyatakan apakah itu baik atau buruk. 2.1.5.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim, yaitu:
Manajer/pimpinan
6
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakankebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
Tingkah laku karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka, terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian penting dalam membentuk iklim. Cara seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar manusia. Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup atau mengatur sesuatu, dapat menambahnya menjadi iklim yang positif atau dapat juga menguranginya menjadi negatif.
Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
Faktor eksternal organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Keadaan ekonomi adalah faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan tingkat inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan
7
keuntungan, karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar untuk mendapatkan pekerjaan pada perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya iklim menjadi lebih positif. 2.1.6.
Pendekatan Iklim Organisasi James dan Jones dalam Toulson dan Smith (1994) membagi iklim
organisasi dalam tiga pendekatan, yaitu: a. Multiple measurement – organizational approach. Pendekatan ini memandang bahwa iklim organisasi adalah serangkaian karakteristik deskriptif dari organisasi yang mempunyai tiga sifat, yaitu: relatif tetap selama periode tertentu, berbeda antara organisasi satu dengan organisasi lainnya, serta mempengaruhi perilaku orang yang berada dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi adalah ukuran, struktur, kompleksitas sistem, gaya kepemimpinan, dan arah tujuan organisasi. b. Perseptual measurement – organizational attribute approach. Pendekatan ini juga memandang iklim organisasi sebagai atribut organisasi, tetapi pendekatan ini lebih menekankan penggunaan pengukuran persepsi daripada pengukuran secara obyektif seperti ukuran dan struktur organisasi. c. Perseptual measurement – individual approach. Pendekatan ini memandang iklim sebagai serangkaian ringkasan atau persepsi global yang mencerminkan sebuah interaksi antara kejadian yang nyata dalam organisasi dan persepsi terhadap kejadian tersebut. Pendekatan ini menekankan pada atribut organisasi yang nyata ke sebuah ringkasan dari persepsi individu. Dengan pendekatan ini, variabel intervensi yang disebabkan oleh kejadiankejadian baik yang dialami oleh individu maupun organisasi dapat mempengaruhi perilaku individu-individu tersebut. Oleh karena itu, iklim organisasi dapat berlaku sebagai variabel bebas maupun terikat.
8
2.2.
IKLIM KOMUNIKASI
2.2.1.
Pengertian Ikilm komunikasi Redding (1972) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh
lebih penting dari pada ketrampilan semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif”. Kemudian, Pole (1985) menyatakan bahwa ”pentingnya iklim komunikasi karena mengaitkan organisasi dengan konsep-konsep, perasaanperasaan, dan harapan-harapan anggota dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi”. Dalam kajian teori, Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness, diantara tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut : a. Deskripsi, anggota organisasi memfokuskan pesan mereka kepada kejadian yang dapat diamati daripada evaluasi seacara subjektif atau emosional. b. Orientasi masalah, anggota organisasi memfokuskan komunikasi mereka kepada pemecahan kesulitan mereka secara bersama. c. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam berespons terhadap situasi yang terjadi. d. “Empathy”, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap anggota lainnya. e. Kesamaan, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan f. Profesionalisme, anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada situasi komunikasi yang berbeda. 2.2.2.
Persoalan dalam Ikilm Komunikasi Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-
hal berikut : a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi.
9
Apakah anggota organisasi puas dengan atasan, teman bekerja sama dan bawahan sebagai sumber informasi?
Berapa pentingnya sumber-sumber itu?
Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya?
Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi?
b. Persepsi mengenai terjadinya informasi bagi anggota organisasi
Apakah jumlah informasi yang diterima cocok tepat dengan topik-topik penting dari msumber informasi?
Apakah infomasi itu berguna?
Apakah informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat?
c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri
Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang dipengaruhi mereka?
Apakah tujuan objektif dan dapat dipahami?
Apakah orang diberi sokongan dan dihargai?
Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya?
2.3. KEPUASAN KOMUNIKASI ORGANISASI Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan (kamusbahasaindonesia.org). Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya (klinis.wordpress.com). Yang dimaksud dengan istilah kepuasan komunikasi organisasi menurut Redding adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Konsep kepuasan ini memperkaya ide iklim komunikasi. Iklim mencakup kepuasan anggota organisasinya terhadap informasi yang tersedia. Kepuasan dalam pengertian diatas menunjukkan kepada bagaimana baiknya informasi yang tersedia memenuhi permintaan anggota organisasi akan informasi, dari siapa datangnya, cara penyebarluasannya, bagaimana diterima, diproses dan apa respon dari orang yang menerimanya. Jadi, puas atau tidak
10
puasnya tergantung dari pesepsi tiap anggota dalam melihat kemampuan organisasi mewujudkan apa yang diharapkan terhadap proses komunikasinya. Kepuasan komunikasi berkenaan dengan apa yang seseorang dapatkan dengan apa yang ia harapkan. Level
mendefinisikan
kepuasan
komunikasi
sebagai
berikut:
“Communication satisfaction as the overall satisfaction of communication the employees perceived in the environment” (Shih-Hua Li, Shih-Ming Pi, TsangYao Chen, dan Yi-Chih Liu, 2008: 4). Pengertian dari Shih-Hua Li, Shih-Ming Pi, Tsang-Yao Chen, dan Yi-Chih Liu tersebut di atas bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, “Kepuasan komunikasi sebagai keseluruhan kepuasan komunikasi yang dirasakan oleh karyawan di dalam lingkungannya." Hal yang banyak memberikan sumbangan kepada kepuasan dalam organisasi belumlah diidentifikasi semuannya tetapi pekerjaan Wiio, Down dan Hazen dan Beckstrom menyarankan beberapa dimensi. Mereka menyusun suatu angket untuk mengukur 10 dari faktor kepuasan komunikasi organisasi karyawan dalam organisasi yang telah dipegang oleh peneliti terdahulu. Kepuasan dengan komunikasi muncul dari kombinasi faktor-faktor berikut (Muhammad, 2001: 88) 1. Kepuasan dengan pekerjaan. Ini mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pembayaran, keuntungan, naik pangkat, pekerjaan itu sendiri; 2. Kepuasan dengan ketepatan informasi. Faktor ini mencakup tentang tingkat kepuasan dengan informasi, kebijaksanaan, teknik-teknik baru, perubahan administratif dan staf, rencana masa datang dan penampilan pribadi; 3. Kepuasan
dengan
kemampuan
seseorang
yang
menyarankan
penyempurnaan. Faktor ini mencakup hal-hal sebagai tempat di mana komunikasi seharusnya disempurnakan, pemberitahuan mengenai perubahan untuk tujuan penyempurnaan dan strategi khusus yang digunakan dalam membuat perubahan; 4. Kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi.
11
Faktor ini mencakup melalui mana komunikasi disebarluaskan dalam organisasi, mencakup peralatan, buletin, memo, materi tulisan; 5. Kepuasan dengan kualitas media. Yang berhubungan dengan faktor ini berapa baiknya mutu tulisan, nilai informasi yang diterima, keseimbangan informasi yang tersedia dan ketepatan informasi yang datang; 6. Kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja. Faktor ini mencakup komunikasi horizontal, informal dan tingkat kepuasan yang timbul dari diskusi masalah dan mendapatkan informasi dan teman sekerja; 7. Kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai suatu kesatuan. Faktor ini mencakup hal-hal keterlibatan hubungan dengan organisasi, dukungan atau bantuan dari organisasi dan informasi dari organisasi.
2.4. HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja merupakan respon seseorang (sebagai pengaruh) terhadap bermacam-macam lingkungan kerja dihadapinya (coleman-1982). Termasuk kedalam hal ini respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal dalam organisasi. Dia selanjutnya mengatakan bahwa semua variable komunikasi berhubungan secara berarti dengan brmacam-macam aspek kepuasan kerja. Pentingnya iklim mendukung dalam komunikasi organisasi ditekankan oleh Redding sebagai berikut. Iklim organisasi adalah lebih krusial daripada keterampilan atau teknik berkomunikasi dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Hal ini sesuai dengan skinner yang mengatakan bahwa penguatan yang positif membantu mengembangkan respons yang diinginkan. Nord juga mengemukakan
bahwa
penguatan
yang
positif
lebih
memungkinkan
mempengaruhi hubungan yang bersifat organisasi yang lebih menyenangkan daripada tidak menyenangkan.
12
Hasil penelitian Navy O’Reilly dan Robert mendukunng dengan kuat bahwa ada hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi dengan kinerja organisasi. Dennis dan Richetto dan Wieman juga mendukung hubungan yang positif diantara kepuasan dengan iklim dan efektivitas organisasi yang diamatinya. De Wine dan Barone (1984) menemukan
bahwa apabila kepuasan komunikasi
bertambah, maka iklim organisasi akan bertambah positif secara umum. Hasil studi Schuler dan Blank mengatakan bahwa ada hubungan yang positif antara ketepatan komunikasi yang berkenaan dengan tugas, komunikasi kemanusiaan, dan komunikasi pebaruan dengan kepuasan kerja dan hasil yang dicapai oleh pekerja. Pimpinan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam organisasi dapat memberikan kontribusi dalam membangkitkan iklim komunikasi yang baik dalam organisasinya. Dengan melakukan hal-hal yang merupakan tanggung jawab pimpinan seperti dibawah ini berarti pimpinan secara tidak langsung ikut membantu karyawan dalam mencapai kepuasan kerjanya. 1. Semua
pimpinan
haruslah
menetapkan
tujuan
bagi
karyawan-
karyawannya. 2. Semua pimpinan haruslah melatih karyawannya dan membantu mereka menjadi lebih efektif dalam pekerjaannya. 3. Semua pimpinan haruslah meninjau kemajuan karyaawannya dalam bentuk hasil dan tujuan yang telah dicapainaya dan tidak menghargai aktivitas atau kegagalan mereka tetapi hasil nyata dari tujuan mereka. 4. Semua pemimpin hendaklah memberikan bimbingan. Jika tidak kelompok terombang ambing, suasana kerja sama akan berkurang dan karyawan akan bekerja menurut arahnya masing-masing. 5. Semua pimpinan hendaklah menggunakan metode baru dalam kelompok dan bidang mereka untuk membuat anggota kelompok terus menerus menjadi lebih efektif. 6. Semua pimpinan hendaklah membuat perencanaan untuk masa mendatang. Pimpinan harus memproyeksikan kesempatan-kesempatan dan kesulitankesulitan
dan
merencanakan
tindakan
pengembangan
untuk
13
menyelesaikanpokok persoalan yang penting. Pimpinan berhasil hanya bila orang-orang dalam kelompoknya berhasil. 7. Semua pimpinan harus mengembangka kemampuan orang-orangnya. 8. Bila menghargai prestasi karyawan pimpinan hendaklah menggunakan standar sosial dan financial yang mereka tetapkan untuk karyawan. 2.5.
IMPLIKASI
IKLIM
KOMUNIKASI
ORGANISASI
BAGI
PENGEMBANGAN KARIER. Gagasan mengenai pengembangan karier, atau pengidentifikasian karyawan pada bagian mana untuk dimajukan dan bagaimana untuk mencapainya adalah penting diperhatikan. Supervisor, personalia, dan pembimbing hendaklah mau membagi informasi kepada karyawan tentang bagaiana jalannya organisasi, apa objektif yang akan dicapai dan membantu bagaimana menemukan objektif yang berkaitan dengan kemajuan. Pendekatan untuk memberikan jalan pengembangan karier yang terbaik, adalah menawarkan alternative yang menuju kepada kemajuan dan membiarkan karyawan memilih jalan dan tujuannya penemuan tentang iklim dan kepuasan kerja menunjukkan bahwa satu cara yang baik untuk mengenal karyawan yang siap untuk menuju pengembangan karier ini yaitu dengan jalan memperhatikan siapa diantara mereka yang tidak merasa puas dan meminta informasi tentang organisasi. Kondisi lain yang sangat perlu dalam rangka memajukan karier adalah organisasi hendaklah mengetahui tujuannya, orang-orangnya dan bermacammacam keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Informasi tentang teknologi organisai, output struktur, dan tradisi, dapat dikombinasikan dengan ukuran kinerja yang efektif, untuk mengidentifikasikan kondidi organisai sekarang. Informasi tentang pendidikan, pengalaman dan aspirasi karyawan, dapat digunakan untuk mengidentifikasikan keadaan sumber daya menusia. Pengujian keadaan ekonomi, sosial, politik dan keadaan lingkungan serta kecenderungan konfrontasi dapat membantu dalam menentukantujuan organisasi untuk lebih efektif. Degan memperhatikan semua informasi ini, organisasi dapat menentukan dimana keadaannya sekarang, siapa orang-orangnya, kemana organisasi itu
14
seharusnya dan apa yang diperlukan dari orang-orang untuk mencapai tujuannya itu. Analisa tenaga kerja dapat membantu suatu organisasi menentukan area dan tingkat keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang. Organisasi dapat mnentukan keahlian yang mesti diambil dari dalam dan luar organisasi dan yang dapat dikembangkan pada karyawannya sekarang. Informasi ini dapat dikomunikasikan kepada karyawan sehingga mereka tahu mengembangkan diri mereka sendiri dan bagaimana organisasi memajukannya. Secara ribgkas langkah-langkah menuju perkembangan karier ini adalah sebagai berikut: 1. Organisai membuat rencana jangka panjang yang memuat garis besar tujuan khusus dan objektif. 2. Organisasi menentukan kebutuhan tenaga kerjanya dari proyeksi tujuan dan objektif. 3. Organisai membuat suatu analisis tenang kerja dari personel yang sekarang untuk menentukan ketersediaan sumber daya manusia dalam organisasi. 4. Organisasi menghitung perbedaan diantara sumber daya manusia yanga ada dengan yang dibutuhkan pada tiap-tiap kategori pekerjaan yang utama. 5. Organisasi menentukan pendidikan yang dibutuhkan untuk memajukan pesonel mengisi kategori pekerjaan yang diperlukan atau memulai meneliti secara eksternal untuk mengisi pekerjaan yang dibutuhkan. 6. Organisasi
mengkomunikasikantenaga
kerja
yang
diperlukan
dan
persyaratan pendidikan bagi semua personel dalam organisasi. 7. Organisasi menerima permohonana dan menginterview, menyaring dan mempersiapkan daftar yang siap untuk membantu dan merencanakan pengembangan karier menurut kebutuhan organisasi dan kebutuhan kemajuan karyawan.
15
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
iklim organisasi adalah suatu persepsi dari seseorang atau karyawan tentang organisasi dimana seseorang atau karyawan itu bekerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang berpengaruh secara langsung terhadap perilaku karyawan. Pole (1985) menyatakan bahwa ”pentingnya iklim komunikasi karena mengaitkan organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan, dan harapanharapan anggota dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi”. Yang dimaksud dengan istilah kepuasan komunikasi organisasi menurut Redding adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Kepuasan kerja merupakan respon seseorang (sebagai pengaruh) terhadap bermacam-macam lingkungan kerja dihadapinya (coleman1982). Termasuk kedalam hal ini respons terhadap komunikasi organisasi, supervisor, kompensasi, promosi, teman sekerja, kebijaksanaan organisasi dan hubungan interpersonal dalam organisasi.
16