Komplikasi Balita 1.docx

  • Uploaded by: Fikri HanifAZ
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komplikasi Balita 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,938
  • Pages: 9
A. Penyulit dan Komplikasi Pada Balita Usia 1-3 Tahun (Toddler) Berbagai masalah kesehatan timbul pada masa balita usia 1-3 tahun. Salah satu diantaranya adalah masalah yang berhubungan drngan penyakit saliran pencernaan pada balita. Pada masa ini merupakan awal dari tahap sistem pencernaan anak. Berikut ini diuraikan tentang penyakit saluran pencernaan yang sering terjadi pada anak usia balita. 1. Macam-macam penyulit dan komplikasi pada balita ( penyakit-penyakit saluran pencernaan pada balita ) a.

Diare :

1) Defenisi Diare: Diare adaah kehilangan cairan dan lekolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi baung air besar lebih dari satu kali dengan bentuk tinja encer atau cair (suriadi, 2001). 2) Etiologi/penyebab a) Deskripsi singkat: i.

Banyak patogen yang menyebabkan diare oleh karena kontaminasi dengan makanan atau air atau kontaklangsung dari orang ke orang yang menderita diare.

ii. Perumahan yang kumuh, air kotor, personal higiene yang rendah, defiensi gizi dari sanitasi lingkungan yang kotor adalah yag tersering (terbesar) menyebabkan diare, seperti bakteri atau parasit patogen. iii. Di amerika serikat, rotavirus banyak mnyerang balita yang dirawat karena dehidrasi. b) Penyebab secara umum: i.

Diare yang disebabka oleh infeksi virus dapat disertai dengan muntah, sakit perut, demam, menggigil, dan nyeri.

ii. Sementara diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri disertai dengan kram, darah [ada demam, dan rinja dan muntah. iii. Tapi diare juga dapat disebabkan oleh alergi makanan dan reaksi obat antibiotik. c) Penyebab secara spesifik dapat disebabkan: i.

Faktor infeksi

·

Bakteri, virus, jamur, parasit, dan protozoa.

ii. Faktor non infeksi

·

Alergi mkanan, gangguan metabolik, iritasi langsung saluran pencernaan, obat-obatan, penyakit usus, emosional atau stres dan obstruksi usus.

iii. Penyakit infeksi ·

Otitis media, infeksi saluran napas dan infeksi saluran kemih.

d) Komplikasi: Komplikasi dari diare, antara lain: i.

Dehidrasi

ii.

Hipokalemia

iii.

Hipokalsemia

iv.

Disritmia jantung akibat hipokalemia dan hipokalsemia.

v.

Hiponatremia

vi.

Syok hipovolemik

vii.

Asidosis.

b. Sembelit 1) Deskripsi singkat sambelt; a) Sambelit merupakan sulitnya buang air besar pada bayi dan anak-anak dan kondisi ini sangat umum terjadi. b) Sambelit merupakan kondisi dimana frekuensi buang air besar (BAB) tidak lancar dan kondisi feses yang keras dan kering. c) Akibatnya, feses sulit dikeluarkan atau ketika dikeluarkan menimbulkan nyeri. d) Kondisi ini dapat memengaruhi 30% bayi dan anak-anak pada usia tertentu. 2) Etilogi/penyebab: a) Sembelit terjadi karena adanya perlambatan pergerakan fese pada usus besar, faktor umur, pola mkan, dan kebiasaan anak sendiri. b) Feses merupakan produk akhir metabolisme yang harus dibuang.

i.

Apabila tetap berada diusus besar, zat tertentu dalam fese tersebut dapat meracuni tubuh.

ii. Makin lama didalam usus besar, akan menyerap air, sehingga feses makin keras dan makin sulit sulit dikeluarkan. c.

Cacingan

1) Deskripsi singkay penyakit cacingan: a) Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing-cacing khusus ( seperti cacing gelang, cacing tambang. Dan cacing cambuk) yang ditularkanmelalui tanah. b) Penyakit cacingan diderita oleh hampir 80% penduduk indonesia, baik anak-anak maupun dewasa. c) Penyakit ini sering mengenai anak usia balita dan anak dikala sekolah dasar, serta orang dewasa yang bekerja didaerah pertambangan dan pertanian. 2) Etiologi/penyebab Penyebab cacingan anatara lain: a) Lingkungan tempat tinggal sekitar memberi pengaruh yang cukup besar terhadap ancaman serangan penyakit apapun, seperti: i.

Tinggal di lingkungan yang padat penduduk

ii. Sistem sanitasi yang kurang bersih atau kurang terjaga. iii. Tinggal diba bantaran kali, lingkungan yang kumuh, iv. Kebiasaan tidak memakai alas kaki yang berkibat terjadinya infeksi telur cacing melalui pori kulit atau makanan. v. Jajan sembarangan vi. Kebiasaan anak-anak yang buang air besak sisembarang tempat b) Cacing dapat masuk dengan mudah ketubuh manusia lewat penyebaran benda-benda kotor yang disekeliling atau tubuh kita yang kurang bersih. c) Maka dengan begitu oenyakit cacingan mudah menyerang anak-anak. 3) Pencegahan dan perawatan terhadap anak dengan cacingan: a) Perawatan yang dapat diberikan kepada sang anak, seperti : i.

Memotong kuku dengan rapi.

ii. Mencuci tangan sesudah dan sebelum makan dengan sabun antiseptik yang aman

iii. Dilarang buang air besar sembarangan iv. Ajarkan anak membiasakan diri menggunakan alas kaki ketika bermain diluar rumah, serta mencuci kaki dan tangan usai bermain. b) Sebagai upaya pencegahan yang sangat mudah untuk memperkecil isko dari serangan suatu penyakit, banyak hal yang dapat kita lakukan, seperti: i.

Menjaga lingkungan terutama rumah selalu dalam keadaan bersih

ii.

Mengajarkan anak dan membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan baik sebelum atau sesudah makan

iii.

Mencuci tangan usai buang air

iv.

Mencuci tangan dan kaki usai bermain diluar rumah

v.

Menggunakan sabun antiseptik yang aman untuk anak

vi.

Menggunakan alas kaki setiap kali bermain di rumah

vii.

Buatlah suasana yang nyaman di dalam rumah dan memberi tempat atau ruang yang cukup bagi anak bermain sehingga memudahkan kita untuk selalu mengawasi dan memperhatikan anak keika bermain.

viii.Mengganti pakaian selepas bermain diluar ix.

Memberikan asupan makanan dengan kandungan gizi yang lengkap yang dibutuhkan anak.

x.

Jika sudah terkontaminasi dengan penyakit cacingan, segera periksakan ke dokter terkait

xi.

Konsumsi suplemen tambahan yang dipercaya dapat membantu mencegah penyakit cacingan

xii.

Hindari jajan sembarangan

xiii. Memotong kuku dengan rapi dan bersih

d. Bercak Mongol Bercak mongol adalah bercak yang berwarna biru yang biasanya terlihat dibagian atau daerah sakral, walaupun kadang terlihat dibagian tubuh lainya. Biasanya bercak mongol ini terlihat sebagai : i. ii.

Seperti warna memar Berwarna coklat tua, abu–abu batu, atau biru kehitaman

iii. iv.

Ukurannya bervariasi, dari sebesar peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bias memiliki satu atau beberapa bercak mongol

v. vi.

Akan hilang dalam hitungan bulan atau tahun Tidak ada komplikasi yang di timbulkan

e.

Hemangioma Hemangiomah adalah sekelompok pembuluh darah yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum dan ia muncul dipermukaan kulit.hemangioma disebut juga tumor pembuluh darah.walaupun disebut tumor, hemangioma tak selalu berbentuk benjolan seperti tumor pada umumnya. Tanda dan gejala tumor ini adalah: i. Kerap terlihat seperti pola merah terang yang timbul, kadangkala dengan permukaan bertekstur.

ii. Masa pertumbuhan secara cepat terjadi pada 6-12 bulan. iii. Terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan atau malah tidak tampak sama sekali f.

Muntah gumoh Gumoh terjadi karena refleks bayi yang belum sempurna, sedangkan munta adalah pengeluaran isi lambung yang disertai dengan kontraksi lambung.

g. Diaper rush Diaper rush (ruam popok) adalah adanya keluhan bintik merah pada kelamin dan bokong pada bayi yang mengenakan pampers yang diakibatkan oleh gesekan-gesekan kulit dngan pampers. h. Seborrhea Seborrhea merupakan kelainan lkulit berupa peradangan superfisial dengan papulokuosoma yang kronik dengan tempat predileksi didaerah-daerah seborroik yakni daerah yang kaya akan kelenjar sebasea, seperti, pada kulit kepala, alis, kelopak mata, selangka dan glutea. i.

Obtipasi Obtipasi adalah pengeliaran mekonium tidak terjadi pada 24 jam pertama sesudah kelahiran atau kesulitan atau keterlambatan pada feses yang menyangkut konsistensi feses dan frekuensi berhajad.

B. Penyulit dan Komplikasi Pada Anak Pra Sekolah Berbagai penyulit dan komplikasi kesehatan pada anak pra sekolah biasa terjadi pada anak usia pra sekolah. Macam-macam penyakit pada anak, termasuk anak usia pra sekolah bergantung pada beberapa hal dan keadaan, diantaranya kondisi daerah tropis, yang membuat anak mudah mengalami penyakit infeksi. Oleh karena itu pada bahasan kaliini diuraikan tentang bebrapa penyakit infeksi yang sering dialami anak usia pra sekolah.

1. Macam-macam penyulit dan komplikasi pada nak pra sekolah ( penyakit infeksi pada anak pra sekolah) a.

Demam berdarah: Demam berdarah degue (DBD) merupakan suatu penyakit yangb disebabkan oleh virus degue (abovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Penanganan secara umum:

a) Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan: b) Menjaga perfusi jaringan tetap adekuat, dengan mengkaji tanda-tanda vital, mengkaji sirkulasi pada ekstremitas dan menilai kemungkinan terjadinya kematian jaringan ekstermitas misalnya dingin, nyeri, bengkak. c) Menjaga kebutuhan nutrisi adekuat, anjukan anak untuk tetap makan dan menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit. d) Mempertahankan suhu tubuh teap normal. e) Memberikan support pada keluarga , dalam merawat anaknya.

b. ISPA 1) Deskripsi singkat ISPA: a) Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyebab terpenting kesakitan dan kematian pada anak. b) Kasus ISPA merupakan 50% dari seluruh penyskit pada anak beruisa di bawah 5 tahun dan 30% pada anak berusia 5-11 tahun. c) Walaupun sebagian besar terbatas pada saluran napas bagian atas tetapi sekitar 5% juga melibatkan saluran napas bagian bawah sehingga berpotensi menjadi seius. 2) Definisi ISPA: a) Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi yang dimulai dari saluan napas atas hingga paru yang berlangsung sampai 14 hari. b) Infeksi saluran napas bagian atas adalah infeksi saluran napas yang terletak di atas laring sedangkan bila mengenai organ dibawah laring disebut infeksi saluran napas bawah. 3) Macam- macam ISPA

a) Yang termasuk ISPA ( Rhinitis (common cold), sinusitis, pharingitis, epiglotitis, laringitis dan otitis media). i.

Rhinitis:

·

Defenisi Rinitis Rinitis merupakanistilah unuk infeksi saluran pernapasan atas ringan dengan gejala utama hidung buntu, adanya sekret hidung, bersin, nyeri tenggorokan, dan batuk.

·

Etologi/penyebab:

o Infeksi ini terjadi secara akut, dapat sembuh spontan. o Penularan rinitis dapat terjadi melalui inhalasi yang mengandung partikel kecil, deposisi droplet pada mukosa hidung atau konjungtiva, aau melalui kontak tangan dengan secret yang mengandung virus yang berasal dari penyandang atau dari lingkungan ·

Penanganan secara umum:

o Penanganan berupa usaha untuk mengatasi hidung tersumbat, misalnya pada anak yang lebih besar dianjurkan untuk melakukan possi kepala lebih tinggi saat tidur. o Pada bayi dan anak direkomendasikan untuk memberikan terapi suportif cairan yang adekuat, karena peberian minum dapat mengurangi gejala nyeri atau gatal pada tenggorokan. o Apabila gejala yang ditimbulkan terlalu menganggu, maka dianjurkan untuk memberikan obat untuk mengurangi gejala. ·

Pencegahan

o Cara terbaik untuk mencegah terjadinya penularan adalah dengan mencuci tangan. o Pemberian imunisasi influenza setahun sekali.

ii. Sinusitis: ·

Defenisi Sinusitis adalah infeksi pada mukosa rongga sinus paranasal.

·

Etiologi/penyebab:

o Penyebab bisa oleh karena bakteri, virus atau penyebab yang lain, seperti: polip, alergi, infeksi gigi serta rumor.

o Bakteri penyebab yang paling sering adalah streptokokus pneumoniae, heemophilus influenzae, dan moraxella catharralis. o Ditularkan lewat kontak langsung dengan penderita melalui udara. ·

Pencegahan Seharsnya dapat dicegah dengan pemakaian asker serta cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita.

iii. Pharingitis/ faringitis ·

Definisi Pharingitis merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain di sekitarnya.

·

Etiologi/penyebab

o Streptokokus beta hemolitikus o Bakteri o Nesofaring dan orafaring ·

Penanganan secara umum: Pemberian antibiotik, dan istirahat yang cukup.

iv. Otitis Media: ·

Definisi Otitis media adalah infeksi bakteri atau virus pada telingga tengah/ disebelah dalam gendang

·

telinga. Etiologi/penyebab Terbuuhnya saluran tuba eustacius, bakteri, infeksi saluran telingga berulang-ulang, dan odema pada tuba.

·

Komplikasi

o Otitis media akut terjadi 30% pada infeksi saluran nafas akut. o Dinegara berkembang yang pelayanan medisnya tidak adekuat, penyakit ini mungkin yang berperan terjadinya perforasi kendang telingga dan ketulian.

o Penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi, anara meningitis, atau radng otakdapat berakhir dengan kematian. ·

Penanganan secara umum: Memberikan obat yang mngatasi gejalanya, obat penurun panas atau penanggulang rasa nyeri, antibiotik, tetes telingga , obat minum dan apabila terjadi selama 3bulan berikan resp dokter secara teratur.

·

Pencegahan Hindari dari asap rokok, hindari kebiasaan memberikan susu botol, mnum banyak air putih, hindari penggunaan empeng jika lebih dari 10 bulan, cegah anak bermain dengan anak teinfeksi flu, sering cuci tangan, dan segera obati jika penderita ISPA.

b) Yang termasuk infeksi saluran napas bawah( antara lain pneumonia dan bronkioloitis) i.

Pneumonia

·

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru. Etiologi/Penyebab

o Virus dan bakteri o Mikroorganisme, non infeksi antara lain asam lambung, benda asing, dan hidrokarbon. o Anak mengalami pnemonia bakteri rekuren. o Bisa trauma,anestesi dan aspirasi. ·

Penanganan secara umum : Pengobatan terhadap bakteri dan virus, dirawat bila kondisinya tidak memungkinkan, berikan oksigen, fisiotrafi dada, cairan intravena dan yang terpenting support pisiologi dari keluarga.

ii.

Bronkioloitis Bronkiolitis adalah suatu peradangan pada bronkiolitis yang disebabkan oleh virus. ·

Etiologi/penyebab: RSVs adalah penyebab utama bronkioloitis diseluruh dunia,hampir 70-80%, serta human mendapneumovirus (gejala hampir sama dengan RSVs), dan virus parainfluenza tipe 3 serta virus influenza.

·

Penanganan secara umum: Pengobatan suportif dan antibiotik,prmberian oksigen, terapi cairan oral dan parental serta istirahat.

Related Documents


More Documents from "anisa"