Klinik Sanitasi

  • Uploaded by: Iklima
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Klinik Sanitasi as PDF for free.

More details

  • Words: 2,514
  • Pages: 17
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menurut ahli kesehatan HL Bloom, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Sampai saat ini diketahui bahwa permasalahan penyakit terbanyak yang terdapat di wilayah kerja puskesmas didominasi oleh penyakitpenyakit yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan. Disamping itu, upaya pengobatan penyakit dan upaya terkait lainnya. Petugas paramedis/medis mengupayakan pengobatan upaya tanpa memperhatikan kondisi lingkungan perumahan/pemukiman pasien, disisi lain petugas kesaehatan lingkungan mengupayakan kesehatan lingkungan tanpa memperhatikan permasalahan penyakitnya. Upaya petugas sanitarian agar lebih maksimal dalam pencegahan penyakit yang ada di masyarakat, maka perlu dilaksanakan kegiatan klinik sanitasi. Klinik sanitasi merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi/klinik pelayanan kesehatan lingkungan bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas. Pasien yang menderita penyakit dan diduga berkaitan dengan kesehatan lingkungan (penyakit berbasis lingkungan) ditunjuk oleh petugas medis ke ruang klinik sanitasi/pelayanan kesling. Namun demikian, masyarakat umum bukan penderita yang datang ke puskesmas dapat juga berkonsultasi tentang masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan di klinik sanitasi/ pelayanan kesling.

B. Tujuan Praktik Klinik Sanitasi 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan latihan kerja di tempat praktik untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap serta keterampilan kerja dibidang Klinik Sanitasi/pelayanan kesehatan lingkungan. 2. Tujuan khusus a. Mahasisawa mendapatkan gambaran nyata tentang klinik sanitasi. b. Mahasiswa mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan keterampilan kerja dibidang klinik sanitasi. c. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan membentuk sikap serta keterampilan profesional dalam praktik klinik sanitasi secara nyata. d. Mahasiswa terampil dalam mengidentifikasi masalah kesehatan berbasis lingkungan. e. Mahasisawa dapat memberikan alternative pemecahan masalah yang sedang dihadapi pasien dan atau klien.

C. Manfaat Praktik Klinik Sanitasi 1. Bagi Mahasiswa a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dibidang klinik sanitasi. b. Terpapar dengan sesungguhnya dan pengalaman diinstalasi kesehatan dalam hal ini puskesmas. c. Mendapatkan bahan untuk penulisan karya tulis ilmiah. 2. Bagi Institusi a. Dapat memfaatkan tenaga terdidik dalam membantu penyelesaian tugas klinik sanitasi. b. Mendapatkan alternatife calon karyawan yang telah dikenal mutu dan kredibilitasnya.

c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara puskesmas dan jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas

pelayanan

kesehatan

yang menyelenggarakan

upaya

kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 1. Prinsip penyelenggaraan puskesmas A. Paradigma sehat B. pertanggungjawaban wilayah C. kemandirian masyarakat D. pemerataan E. teknologi tepat guna dan F. keterpaduan dan kesinambungan.

B. Pengertian Klinik Sanitasi Klinik Sanitasi merupakan upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan luar gedung puskesmas. Sanitasi bukan sebagai kegiatan pokok yang berdiri sendiri, tetapi sebagian integral dari kegiatan puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektor di wilayah kerja puskesmas. Dalam pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi difasilitasi oleh petugas puskesmas.

1. Petugas klinik sanitasi Petugas klinik sanitasi adalah tenaga kesehatan lingkungan/tenaga kesehatan lainnya/tenaga pelaksana yang ditunjuk oleh pimpinan puskesmas untuk melaksanakan kegiatan Klinik Sanitasi. 2. Pasien Penderita penyakit yang diduga berkaitan dengan kesehatan lingkungan yang dirujuk oleh petugas medis ke Ruang Klinik Sanitasi atau yang ditemukan di lapangan baik oleh petugas medis/paramedis maupun petugas survey. 3. Klien Klien adalah masyarakat yang berkunjung ke puskesmas atau yang menemui petugas Klinik Sanitasi bukan sebagai penderita penyakit tetapi untuk berkonsultasi tentang masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan. 4. Lingkungan Lingkungan

adalah

suatu

keadaan

atau

tempat

yang

dapat

mempengaruhi status kesehatan. Lingkungan menjadi penyebab masalah kesehatan bagi pasien atau masyarakat sekitarnya. 5. Ruang klinik sanitasi Ruang klinik sanitasi adalah suatu ruangan dalam gedung puskesmas yang dipergunakan untuk penyuluhan dan konsultasi oleh petugas Klinik Sanitasi terhadap pasien dan klien. 6. Konseling Konseling adalah hubungan komunikasi antara dua orang antara petugas konseling dan pasien/klien yang memutuskan untuk kerjasama sehingga pasien/klien dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan secara mandiri.

7. Kunjungan rumah Kunjungan adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas Klinik sanitasi ke rumah pasien/klien untuk melihat keadaan rumah dan lingkungannya sebagai tindak lanjut dari kunjungan pasien/klien ke puskesmas. 8. Kegiatan dalam gedung Kegiatan dalam gedung adalah upaya pelayanan klinik sanitasi yang dilakukan di dalam atau di lingkungan puskesmas. 9. Kegiatan luar gedung Kegiatan luar gedung adalah upaya klinik sanitasi yang dilakukan di luar gedung/lingkungan puskesmas. 10. Keluarga binaan Keluarga binaan adalah keluarga pasien/klien yang perlu difasilitasi untuk mengatasi masalah perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit berbasis lingkungan, dan masalah kesehatan lingkungan. 11. Keluarga beresiko tinggi Keluarga beresiko tinggi adalah keluarga yang mempunyai peluang untuk tertular dan menderita penyakit berbasis lingkungan.

C. Tujuan Klinik Sanitasi Tujuan dari Program Klinik Sanitasi adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan tersusun secara terus menerus.

D. Sasaran Klinik Sanitasi 1. Penderita penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan yang datang ke puskesmas. 2. Masyarakat umum ( klien ) yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan yang datang ke puskesmas.

3. Lingkungan penyebab masalah bagi penderita/klien dan masyarakat sekitarnya.

E. Ruang Lingkup Klinik Sanitasi 1. Penyediaan dan penyehatan air bersih/jamban dalam rangka pencegahan penyakit diare, kecacingan dan penyakit kulit. 2. Penyehatan perumahan/lingkungan dalam rangka pencegahan penyakit ISPA, TB Paru, DBD/Malaria. 3. Penyehatan lingkungan kerja dalam rangka pencegahan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan/akibat kerja. 4. Penyehatan makanan/minuman dalam rangka pencegahan penyakit saluran pencernaan/keracunan makanan. 5. Pengamanan pestisida dalam rangka pencegahan keracunan pestisida. 6. Penyakit atau gangguan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan. F. Kegiatan Klinik Sanitasi 1. Kegiatan dalam gedung Semua pasien yang mendaftar di loket, setelah mendapat status seterusnya diperiksa oleh petugas paramedis/medis puskesmas, apabila didapatkan penderita penyakit yang berhubungan serta dengan faktor lingkungan, maka yang bersangkutan akan dirujuk ke ruang klinik sanitasi. 2. Kegiatan luar gedung Kegiatan di luar gedung ini adalah kunjungan rumah/lokasi sebagai tindak lanjut dari kunjungan pasien/klien ke puskesmas (klinik sanitasi). Kunjungan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin yang lebih dipertajam sasarannya, sesuai dengan hasil wawancara pasien/klien dengan sanitarian pada waktu di puskesmas. Dalam setiap kunjungan, sanitarian selalu mengikut sertakan kader kesling, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat

dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi dan akhirnya dapat menyelesaikan masalah tersebut secara mandiri. G. Sumber Daya Klinik Sanitasi 1. Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana dalam kegiatan klinik sanitasi di UPTD Puskesmas Lebaksiu adalah tenaga inti di bidang kesehatan lingkungan yaitu sanitarian .Sebagai tenaga pendukung adalah tenaga kesehatan lainnya yaitu bidan, perawat, petugas gigi, dan yang lainnya. 2. Prasarana dan Sarana Prasarana dan sarana yang ada di ruang klinik sanitasi yang sesuai standar yaitu ruangan, alat transportasi, alat peraga penyuluhan dan formulir konseling. 3. Sumber Dana Sumber dana untuk kegiatan Klinik Sanitasi dari APBD II dan dana BOK (rincian biaya pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi terlampir).

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran wilayah bina UPK Puskesmas Derajat Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan dan perilaku masyarakat antara lain : 1. Geografi dan Demografi 2. Sosial Ekonomi dan pendidikan 3. Sosial Budaya 4. Lingkungan Fisik

B. Geografi dan Demografi Puskesmas Sungai Raya Dalam adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Sungai Raya dengan luas wilayah 66.780,0 KM2 yang di bagi menjadi 5 Desa binaan, terdiri dari 22 Dusun, 43 RW, 254 RT, dengan jumlah Penduduk 60.424 jiwa, Jumlah Penduduk miskin Tahun 2018 terdaftar JKN sebanyak 22.791 jiwa. Dari 5 desa binaan proprsi penduduk dapat dilihat seperti pada tabel yaitu :

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah dan kepadatan Penduduk

LUAS NO

DESA

WILAYAH (km2)

1

2

JUMLAH DESA

KELURAHAN

DESA + KELURAHAN

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH

RATA-RATA

KEPADATAN

RUMAH

JIWA/RUMAH

PENDUDUK

TANGGA

TANGGA

per km2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

SUNGAI RAYA

3.130,0

1

0

1

22.105

5.185

4,26

7,06

2

KAPUR

2.980,0

1

0

1

10.459

2.480

4,22

3,51

SUNGAI BULAN PARIT BARU MEKAR BARU

37.500,0

1

0

1

2.961

878

3,37

0,08

13.790,0

1

0

1

20.337

6.550

3,10

1,47

9.380,0

1

0

1

4.562

2.800

1,62

0,49

66.780,0

5

0

5

60.424

17.893

3,38

1

3 4 5

JUMLAH (KAB/KOTA)

Dengan batas wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam sebagai berikut : 1. Sebelah Utara:

Berbatasan dengan Kelurahan Parit Mayor Kecamatan

Pontianak Timur, Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ambawang dan Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian. 2. Sebelah Selatan:

Berbatasan dengan wilayah Kerja Puskesmas Korpri

Desa Sungai Dalam Kecamatan Sungai Raya. 3. Sebelah Barat:

Berbatasan

dengan

Kelurahan

Bangka

Belitung

Kecamatan Pontianak Selatan dan Wilayah kerja Puskesmas

Bangka

Belitung. 4. Sebelah Timur:

Berbatasan dengan wilayah Kerja Puskesmas Sungai

Durian ( Desa Teluk Kapuas ) , wilayah kerja Puskesmas Sungai Asam dan Puskesmas Rasau Jaya.

Puskesmas Sungai Raya Dalam dilihat dari letak geografis sebagian besar terletak dipinggir sungai. Transportasi ke desa hampir semua bisa ditempuh dengan kendaraan darat hanya sebagian kecil ditempuh dengan kendaraan air. Puskesmas Sungai Raya Dalam berjarak + 7 km dari Kabupaten Kubu Raya.

C. Sosial Ekonomi dan Pendidikan Wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam ada yang berbatasan dengan Kota Pontianak dan ada yang masih berada di daerah perairan yaitu Sungai Bulan, sehingga sosial ekonomi masyarakatnya bervariasi seperti pada tabel berikut : Tabel 2 . Mata Pencaharian

1

Sungai

1194

837

568

262

97

Kapur

1.14

ML N AH

NJU LAI

RU NG LAI H

915

497

5512

1.31

198

3398

2

Raya 2

DA N BU GA

LA PE YA

ANI NE

LRI PET

DESA

PO

.

TNI

NAMA

PNS

MATA PENCAHARIAN N0

501

165

210

495

121

595

1 3

Sungai

41

4

2

Mekar

238

67

243

334

3159

0

Bulan 4

2.23

220

97

110

1071

133

379

812

219

3041

601

628

533

1.33

317

1.22

1.34

576

6555

8

2

3411

4.61 4

baru 5

Parit

0

Baru

TOTAL

2.55 7

1.63 4

1.42 3

5188

1.25 7

1.82 4

PERSENTAS E

11,8 7,54 6,5 24 5,8 15,7 Sumber : Data Profil Kecamatan Sungai Raya tahun 2018

2166 5 100

21,3

8,4

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk dengan mata pencaharian petani 24 % dan buruh 21,3 % yang dengan penghasil kategori kurang atau tidak mampu. Sedangkan pendidikan masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Sungai Raya Dalam cukup baik, di dukung dengan adanya sarana pendidikan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.

TK / PAUD SD / Ibtidaiyah Negeri / Swasta SLTP /Stanawiyah Negeri / Swasta SMU / SMK / Aliyah Negeri / Swasta Pondok Pesantren dan Sekolah Tinggi Tabel 3. Tingkat Pendidikan

NO

TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH

1

Tidak / belum pernah sekolah

7.110

2

Sekolah SD tapi tidak tamat

1.460

3

Sekolah SD / Sederajat

4.790

4

Tamat SLTP / Sederajat

4.990

5

Tamat SLTA / Sederajat

8.370

6

Tamat sekolah menengah Kejuruan

3.612

7

Diploma / PT

1.911

8

Perguruan Tinggi

1.329

Sumber data Profil Kecamatan Sungai raya 2018

D. Sosial Budaya Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam terdiri dari berbagai suku dan agama, bahasa yang berbeda hidup berdampingan dengan aman dan damai. Berikut ini gambaran jumlah penduduk berdasarkan suku bangsa adalah sebagai berikut : Tabel. 4. Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

NO 1

DESA Sungai Raya

JUMLAH Melayu 51 %

Bugis / lain-lain 19,4 %

Tionghoa

Jawa

Madura

14 %

10.9 %

4,7 %

2

Kapur

49 %

7%

6,2 %

13,8 %

22 %

3

Sungai Bulan

8,10 %

1,60 %

1,34 %

87,2 %

1,76 %

4

Parit Baru

44,4 %

15 %

27,9 %

9%

3,7

5

Mekar Baru

39 %

11 %

20 %

10 %

20 %

E. Lingkungan Fisik Secara fisik lingkungan wilayah kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam cukup memadai walaupun masih Tahun 2018 sebesar 60.424 jiwa, terdapat 17.893 rumah, rumah yang memenuhi syarat ( Rumah Sehat ) 12.374 (69,2%), penduduk dengan Akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) 51.766 (68,9%), Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan Dibina 65 dan Tempat Pengelolaan Makanan Diuji Petik 30, serta TTU yang ada 67 dan TTU yang memenuhi syarat kesehatan 31

F. Kebiasaan dan Perilaku Masyarakat Perilaku masyarakat Sungai Raya Dalam pada umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan dengan sarana & petugas kesehatan.Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk memperkecil kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, dan adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu masyarakat. Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang menganggap penyakit itu tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa tidak akan tertular olehnya karena diantara anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker. Keputusan untuk mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau pencegahan penyakit itu tergantung dari persepsi individu tentang

keuntungan dari tindakan tersebut baginya, besar/kecilnya hambatan untuk melaksanakan tindakan itu serta pandangan individu tentang kemampuan diri sendiri. Persepsi tentang ancaman penyakit dan upaya penanggulangannya dipengaruhi oleh latar belakang sosio-demografi si individu. Termasuk terkait Perilaku Hidup Bersih dan sehat ( PHBS) juga masih dianggap tidak merubah kehidupan atau tidak membawa untung. Dapat disimpulkan bahwa secara umum masyarakat masih kuat dengan persepsi dan pemahamannya tersendiri terhadap kesehatan. Untuk menguatkan keputusan bertindak atau memahami kesehatan, diperlukan faktor pencetus (berita dari media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang mengingatkan atau promosi ). G. Hasil Laporan Praktikum 1. Pengertian sanitasi klinik Klinik Sanitasi merupakan upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan luar gedung puskesmas. Berikut hasil observasi distribusi frekuensi kasus berdasarkan : a. Jenis penyakit No.

Nama penyakit

Interval

Frekuensi

1.

Ispa

10

71%

2.

Diare

4

29%

Total

14

100%

Dari kasus penyakit yang terdapat di puskesmas pada saat konseling yang terbesar yaitu penyakit ispa dengan interval 10 orang, sedangkan yang paling terkecil yaitu diare dengan interval 4 orang dan total frekuensi 100%. b. Jenis kelamin No

Jenis kelamin

Interval

Frekuensi

1.

Perempuan

12

86%

2.

Laki-laki

2

14%

Total

14

100%

Berdasarkan tabel jenis kelamin di atas yang banyak terkena penyakit yaitu perempuan dengan banyak interval 12 orang, sedangkan laki-laki dengan banyak interval 2 orang dan total frekuensi 100%. c. Umur No.

Umur

Interval

Frekuensi

1.

<1

1

7%

2.

1-4

1

7%

3.

5 – 14

5

36%

4.

15 – 44

3

21%

5.

> 45

4

29%

Total

14

100%

Berdasarkan tabel umur di atas pada umur < 1 th hanya terdapat 1 orang, 1-4 th juga terdapat 1 orang, 5-14 terdapat 5 orang, 15-44 terdapat 3 orang, >45 terdapat 4 orang dengan total frekuensi 100% H. Pembahasan 1. Puskesmas Sungai Raya Dalam adalah salah satu Puskesmas yang berada di

Kecamatan Sungai Raya dengan luas wilayah 66.780,0 KM2 yang di bagi menjadi 5 Desa binaan, terdiri dari 22 Dusun, 43 RW, 254 RT, dengan jumlah

Penduduk 60.424 jiwa, Jumlah Penduduk miskin Tahun 2018 terdaftar JKN sebanyak 22.791 jiwa. Pada hari senin tanggal 18 maret sampai tanggal 30 maret

Related Documents


More Documents from ""

Klinik Sanitasi
August 2019 45