Klebsiella Sp.docx

  • Uploaded by: Putty
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Klebsiella Sp.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,296
  • Pages: 15
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Klebsiella peunomoniae PADA SAMPEL FESES DAN SPUTUM

Di susun oleh: Devi

Yulyanti

411116057

PROGRAM STUDI D-3 ANALIS KESEHATAN STIKES JENDRAL AHMAD YANI CIMAHI 2018

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Klebsiella peunomoniae PADA SAMPEL FESES DAN SPUTUM

A. Hari dan Tanggal Praktikum : Selasa – Kamis, 20 – 22 Maret 2018

B. Tujuan Praktikum Untuk Isolasi dan Identifikasi bakteri Klebsiella sp pada sampel urin dan feses C. Teori Dasar Klebsiella sp Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae Klebsiella pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama Edwin Klebs (1834-1913). Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia Hampir semua pneumonia disebabkan oleh bakteri ini. Klebsiella pneumonia terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia bacterial (Patrick, 2005;Elmer, 2006) 1. Aspek Biologi Klasifikasi secara ilmiah : Kingdom : Bacteria Phylum : Proteobacteria Class : Gamma Proteobacteria Order : Enterobacteriales Family : Enterobacteriaceae Genus : Klebsiella Species : K.pneumoniae Klebsiella pneumoniae merupakan suatu bakteri gram negatif yang tidak bergerak (non motil), tidak berselubung, melakukan fermentasi laktosa, fakultatif anaerob, ditemukan sebagai flora normal di mulut, kulit dan usus. Spesies Klebsiella sp menunjukkan pertumbuhan mukoid, simpai polisakarida yang besar, tidak ada pergerakan dan biasanya memberikan hasil positif untuk tes dekarboksilase lisin dan sitrat. Morfologi khas dari Klebsiella dapat dilihat

dalam pertumbuhan padat in vitro tetapi morfologinya sangat bervariasi dalam bahan klinik (Podscun, 1998).

2. Tes identifikasi Klebsiella sp Prinsip identifikasi Klebsiella sp dengan melihat gambaran mikroskop, isolasi primer pada media, melihat penampakan koloni pada medium dan melakukan tes-tes biokimiawi antara lain : a. Mac Conkey Medium Mac Conkey Agar termasuk salah satu media isolasi primer. Mac Conkey merupakan medium selektif differensial yang mengandung zat warna khusus dan karbohidrat untuk membedakan koloni yang memfermentasikan laktosa (bewarna merah muda) dengan yang tidak memfermentasikan laktosa (tidak bewarna), ukuran dan bentuk koloni bervariasi tergantung spesies Kelompok lactosa fermenter seperti Klebsiella sp. menghasilkan koloni berwarna merah muda pada media isolasi primer (Gunarson, 1998). Koloni Klebsiella sp. membentuk koloni yang mukoid.Medium Mac Conkey memungkinkan identifikasi persumtif secara cepat pada bakteri interik (Gupte , 7 1990). b. Triple Sugar Iron Agar (TSIA) TSIA merupakan media yang dapat mengidentifikasi bakteri sesuai dengan karakter spesifik yang di tunjukkan oleh bakteri. Media TSIA mengandung 0,1% glukosa, 1% sukrosa, 1% laktosa, ferosulfat (untuk mendeteksi produksi H2S), ekstrak jaringan (substrat pertumbuhan protein), dan indikator pH (fenol merah). Zat tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi sehingga menghasilkan agar miring dengan bagian pangkal yang dalam dan diinokulasi dengan menusukkan pertumbuhan bakteri ke dalam bagian pangkal. Jika memfermentasikan glukosa bagian miring dan pangkal akan berubah warna kuning akibat sejumlah kecil asam yang dihasilkan. Apabila produk fermentasi kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dan dilepaskan dari agar miring serta dekarbosilasi oksidatif

protein masih berlanjut dengan

pembentukan amino, bagian miring berubah menjadi alkalin (merah).Reaksi oleh Klebsiella sp. pada TSIA yaitu asam/asam berwarna kuning pada bagian

pangkal dan miring, dapat terdeteksi gas, tidak dihasilkan H2S (Brooks et al., 2008 ; Lehman, 2013). c. Test motilitas pada agar semisolid Uji motilitas digunakan untuk melihat pergerakan dari bakteri yang ditandai adanya kekeruhan seperti kabut pada media (Bibiana, 1994). Uji Bakteri di inokulasikan dengan menggunakan suatu kawat lurus melalui pusat medium. Organisme-organisme non-motil seperti Klebsiella sp. hanya tumbuh pada garis inokulum. Sedangkan organisme yang motil tumbuh keluar dari medium, dan tampak keruh (Brooks et al., 2008; Hart, 1997). d. Tes Indol Uji indol untuk menilai pembentukan indol oleh bakteri dari triptopan sebagai sumber karbon. Bila positif menghasilkan warna merah sedangkan apabila negatif menghasilkan warna kuning. Klebsiella sp. merupakan bakteri dengan indol negati (Hart, 1997) . Pembentukan indol dalam media dapat diketahui

dengan

penambahan

reagen

Kovacs

yang

mengandung

dimetilaminob enzaldehid dan akan menghasilkan cincin merah pada permukaan

media

karena

indol

akan

bereaksi

dengan

dimetil

aminobenzaldehid sehingga membentuk rosindol yang berwarna merah (Bibiana, 1994). e. Tes metil merah dan Voges –Prokauer (VP) Tes metil merah di gunakan untuk mendeteksi produksi asam selama proses fermentasi glukosa. Pembentukan asam pada fermentasi glukosa memberikan warna merah dengan indikator metil merah.Voges –Prokauer merupakan uji untuk menentukan organisme yang memproduksi dan mengelola asam dan fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan menentukan 9 bakteri yang menghasilkan produk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi glukosa. Klebsiella sp. menghasilkan warna merah yang memberikan hasil positif terhadap reaksi VP (Hart,1997) .

f. Tes sitrat Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Enzim sitrat yang dihasilkan bakteri memecah sitrat yang berasal dari natrium sitrat dalam media menjadi piruvat yang selanjutnya akan direduksi pada proses fermentasi.Uji sitrat menggunakan indikator bromthymol blue. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan bakteri dan terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru yang disebabkan oleh peningkatan pH medium di atas 7,6 karena adanya ammonia yang dihasilkan yang berasal dari monoammonium phosphate yang terdapat pada medium. Biakan diinokulasi pada media simmon sitrat agar dengan inokolum yang tipis kemudian diinkubasi pada suhu 3 7ºCselama 24 jam. Jika hasil positif terjadi perubahan warna indikator dari hijau menjadi biru yang bermakna pertumbuhan bakteri pada medium sitrat menghasilkan keadaan alkalis dan bakteri telah menggunakan sitrat. Klebsiella sp. memberikan reaksi positif terhadap penggunaan sitrat (Elmer, 2006). g. Test urea Uji hidrolisis urea menunjukan bakteri menghasilkan enzim urease. Beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan enzim urease yang menguraikan

mikromolekul urea ((NH2) 2CO) menjadi karbon dioksida

(CO2) dan ammonia (NH3). Dilakukan dengan cara menggoreskan pembiakan 1 ose pada permukaan agar miring. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Tes dinilai positif 10 apabila menghasilkan warna merah muda dan negatif apa bila warna tidak berubah. Bakteri Klebsiella sp. menghasilkan nilai positif pada pemeriksaan ini (MacFaddin, 2000).

D. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum

NO

Nama Alat

Spesifikasi

1

Autoclave

Portable 26.4 L

2

Batang pengaduk

P=15 cm

3

Cawan petri

Ø 15 cm

4

Erlemeyer

250, 500 dan 1000 mL

5

Gelas kimia

250 mL

6

Gelas ukur

100 mL

7

Inkubator

Mikrobiologi memer

8

Objek glass

25,4 x 76,2 mm

9

Oven

T 100-2800C

10

Ose tusuk dan bulat

Kawat NICr

11

Lampu spirtus

Volume 200 mL

12

Mikroskop

Fase kontras

13

Neraca analitik

Kapasitas 0,01-600,00 gr

14

Pipet tetes

-

15

Rak tabung

Ø 1 cm, 12 lubang

16

Tabung reaksi

Kecil dan Besar

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktikum

No

Bahan

Spesifikasi

1

Mac Concey Agar

PA (Pro Analisa)

2

Akuades

-

Alkohol

-

3

Derat uji gula-gula  Glukosa  Laktosa  Mnaitol

1% 1%

 Sukrosa

1% 1%

4

Pewarnaan Gram

Lar. Krystal Violet Lar. Lugol Alkohol 95% Lar. safranin

E. Prosedur / Cara Kerja Praktikum  Hari ke 1 Penanaman pada media Mac Concey Agar dengan di lakukan penyetrikan kemudian di inkubasi pada suhu 37 0c selama 24 jam  Hari ke 2 1. Amati koloni pada lempeng MCA 2. Amati pewrnaan Gram pada koloni tersangka, lalau amati di bawah mikroskop 3. Ambil 1 koloni yg terpisah pada lempeng MCA, lalu tanam pada media gula-gula ( Sukrosa, Manitol, Glukosa,Laktosa), inkubasi pada suhu 370c selama 24 jam. 4. Ambil 1 koloni pada lempeng MCA lalu lakukan penyetrikan pada media TSIA, Urease, Simon Citrat dan VP, inkubasi pada suhu 370c selama 24 jam. 5. Ambil 1 koloni terpisah pada lempeng MCA, lalu tanam pada media MR dan SIM, inkubasi pada suhu 370c selama 24 jam.  Hari ke 3 1. Amati uji gula-gula ( Sukrosa, Manitol, Glukosa, Laktosa) yg sudah di inkubasi pada suhu 370c selama 24 jam. Amati apakah ada perubhan warna seperti : Sukrosa dari warna ungu mnjdi ungu, Manitol dari warna ungu menjadi kuning, Glukosa dari warna ungu menjadi kuning dan Laktosa dari warana ungu menjadi kuning.

2. Amati pada media media TSIA, Urease, Simon Citrat dan VP, yang sudah di inkubasi pada suhu 370c selama 24 jam,apakah ada gas dan perubahan warna . 3. Amati pada media MR dan SIM yang sudah di inkubasi pada suhu 37oc selama 24 jam, pada media SIM teteskan reagen kovaks sebanyak 3 tetes hasil positif ditandai dengan cincin berwana merah muda, pada media MR teteskan reagen metyl red sebanyak 3 tetes dan teteskan reagen Asam amino triptofan sebanyak 3 tetes hasil positif terbentuk cincin berwarna hitam.

F. Hasil Praktikum No

Uji Biokimia

Hasil Urin

Sputum

1

Glukosa

+ , Gas +

+ , Gas +

2

Sukrosa

+ , Gas +

+ , Gas +

3

Manitol

+ , Gas +

+ , Gas +

4

Laktosa

+ , Gas +

+ , Gas +

5

SIM

- /-/-

- /-/-

6

MR

+

+

7

VP

-

-

8

TSIA

K/K, Gas H2S -

K/K, Gas H2S -

9

Urease

+

+

10

Simon Citrat

+

+ 12

Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 % 12

Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 %

G. Pembahasan Hasil Identifikasi

Klebsiella spIdentifikasi isolat Klebsiella sp yang

berasal dari feses yang, dibiakkan pada media MCA, didapatkan hasil berupa koloni yang berwarna kemerahan menyebar keruh. Bakteri Klebsiella sp tumbuh baik pada MCA dengan koloni berbentuk bulat dan cembung. Hasil pewarnaan Gram, bakteri Klebsiella sp terlihat berbentuk batang pendek dan berwarna kemerahan. Uji Gram yang digunakan menunjukkan bahwa bakteri yang didapatkan merupakan bakteri Gram negatif karena hasil pengecatan berwarna merah. bakteri Klebsiella sp tidak dapat mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram dan bentuk selnya adalah batang. Hasil uji biokimia menunjukkan bahwa hasil dari uji Simmon’s citrat positif. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan warna biakan dari hijau menjadi biru karena terbentuknya natrium karbonat hasil reaksi enzimatis. Uji indol positif ditandai dengan terbentuknya cincin yang berwarna merah cerry di permukaan biakan apabila ditambahkan dengan beberapa tetes Kovac’s yang terdiri atas p-dimetilaminobenzaldehid, butanol, dan asam. Uji ini menggunakan media tryptone broth yang mengandung substrat triptofan. Reaksi positif terjadi karena triptofan dikonversi menjadi indol. Pada uji TSIA menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan tidak terjadi perubahan warna media. Uji TSIA bertujuan membedakan jenis bakteri berdasarkan kemampuan memecah glukosa, laktosa, sukrosa, dan pembebasan sulfida. Selain itu, uji TSIA berfungsi mengetahui bakteri tersebut menghasilkan gas H2S atau tidak . Pada uji MR-VP menunjukkan hasil positif pada MR dan hasil negatif pada VP.. Uji MR digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam campuran. Uji VP digunakan untuk menentukan kemampuan bakteri tersebut menghasilkan produk akhir yang netral dari fermentasi glukosa. Pada uji SIM menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya kecambah pada media. Media ini biasanya digunakan dalam identifikasi yang cepat. Dari uji indol didapatkan hasil yang negatif, karena

tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptofan sebagai sumber karbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan Kovacs. Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein. Hasil positif ditunjukkan terbentuk warna hitam yang berarti bekteri menghasilkan gas hidrogen sulfit (H2S) dan cincin indol berwarna merah muda setelah penambahan reagen Kovacs. Hasil uji gula-gula menunjukkan hasil yang positif dengan ditandai dengan perubahan warna menjadi warna kuning. Uji gula-gula (sukrosa, manitol,

glukosa,

laktosa)

bertujuan

melihat

adanya

kemampuan

mikroorganisme dalam fermentasi gula-gula tersebut. Pada praktikum Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klebsiella sp di dapatkan hasil sebagai berikut : No

Uji Biokimia

Hasil Urin

Sputum

1

Glukosa

+ , Gas +

+ , Gas +

2

Sukrosa

+ , Gas +

+ , Gas +

3

Manitol

+ , Gas +

+ , Gas +

4

Laktosa

+ , Gas +

+ , Gas +

5

SIM

- /-/-

- /-/-

6

MR

+

+

7

VP

-

-

8

TSIA

K/K, Gas H2S -

K/K, Gas H2S -

9

Urease

+

+

10

Simon Citrat

+

+ 12

Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 % 12

Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 %

Hal ini menujukan bahawa pada sampel urin dan sputum terduga bakteri Klebsiella peunomoniae dengan derajat pesamaan di dapatkan hasil 85,7% Pada sampel urin dan sputum

H. Kesimpulan Pada praktikum isolasi dan Identifikasi bakteri Klebsiella sp pada sampel urin dan sputum sebagai berikut : No

Uji Biokimia

Hasil Urin

Sputum

1

Glukosa

+ , Gas +

+ , Gas +

2

Sukrosa

+ , Gas +

+ , Gas +

3

Manitol

+ , Gas +

+ , Gas +

4

Laktosa

+ , Gas +

+ , Gas +

5

SIM

- /-/-

- /-/-

6

MR

+

+

7

VP

-

-

8

TSIA

K/K, Gas H2S -

K/K, Gas H2S -

9

Urease

+

+

10

Simon Citrat

+

+ 12

Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 % 12

Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 % Hal ini menujukan bahawa pada sampel Urin dan Sputum terduga bakteri Klebsiella peunomoniae dengan derajat pesamaan di dapatkan hasil 85,7% pada sampel Urin dan Sputum.

I.

Daftar Pustaka Patrick, 2005;Elmer, 2006 Klebsiella sp Podscun, 1998. Aspek biologi klasifikasi bakteri Klebsilla sp. Jakarta. Brooks et al., 2008; Hart, 1997. Media yang di gunakan pada isolasi bakteri Klebsiella peunomonia. MacFaddin, 2000. Test urea pada bakteri Klebsiella peunomoniae.

J. LAMPIRAN A. SAMPEL URIN

Keterangan :

Keterangan :

-Hasil penanaman sampel

- Hasil pewarnaan Gram

- Hasil uji SIM

Urin Pada media MCA

di lihat secara

- Hasil uji MR

Mikroroskpis

- Hasil uji VP

Keterangan :

Keterangan :

-Hasil uji TSIA

- Hasil uji laktosa

-Hasil uji Urease

- Hasil uji glukosa

-Hasil uji SC

- Hasil uji sukrosa - Hasil uji manitol

Keterangan :

B. SAMPEL SPUTUM

Keterangan :

Keterangan :

-Hasil penanaman sampel

- Hasil pewarnaan Gram

- Hasil uji SIM

Urin Pada media MCA

di lihat secara

- Hasil uji MR

Mikroroskpis

- Hasil uji VP

Keterangan :

Keterangan :

-Hasil uji TSIA

- Hasil uji laktosa

-Hasil uji Urease

- Hasil uji glukosa

-Hasil uji SC

- Hasil uji sukrosa - Hasil uji manitol

Keterangan :

Related Documents


More Documents from ""

Tugas Ips Fauzan.docx
December 2019 40
Klebsiella Sp.docx
December 2019 39
Tpk 62-70.doc
May 2020 22
Dip Exam.docx
November 2019 30