Khutbah Umik

Jamaah Ied yang di mulyakan oleh Allah, Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Taqwa dalam arti melaksanakan segala perintah dan mencegah segala laranganNya, sehingga kita di jauhkan dari kemusyrikan dan kemaksiatan yang merupakan penyakit hati yang dapat mneggugurkan iman dan melepaskan sifat muttaqin. Bukan mustahil bahwa penyakit hati demikian itu merupakan haisl bujukan setan yang mempengaruhi hawa nafsu hawwanah. Hawa nafsu yang dipengaruhi setan sudah pasti membawa kita kepada kesesatan dan akhirnya adzab serta siksa jua lah yang nantinya di rasakan. Na'udzubillah min dzaalik. Allahu Akbar- Allahu Akbar. Allahu Akbar Wa lillahil Hamd. Jamaah Sholat Ied yang dirahmati oleh Allah, Marilah kita sellau mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas segala ni'mat, taufiq serta hidayahNya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa selama 1 bulan penuh selama bulan Ramadhan Bulan Ramadhan ang baru selesai kita laksanakan bersama ini meripakan bulan penekan hawa nafsu, yakni dengan melakukan Ibadah puasa. Ibadah puasa dengan semua ketentuannya merupakan latihan jasmani dan rohani yang menghendaki kesadaran dan ketaatan kaum muslimin akan hikmah yang terkandung di dalam puasa serta taat akan semua ketentuan meskipun dengan penuh penderitaan sebab kenyataan yang kita jumpai dalam melakukan ibadah puasa, banyak penderitaan yang kita rasakan baik jasmani ataupun rohani. Penderitaan jasmani yang kita rasakan adalah lemahnya tenaga karena lapar dan haus yang kesemuanya itu dapat menyebabkan kurangnya gairah kerja. Begitupula dengan rohani, kita harus menekan syahwat yang tiba-tiba menyelusup di dalm hati di saat berhadapan dengan istri saat berpuasa. Walaupun hal yang demikian adalah tuntunan jiwa yang wajar bagi setiap makhluk hidup serta normal, akan tetapi penderitaan-penderitaan itu bukanlah beban manakala seseorang benar-benar tumbuh kesadaran serta ketaatannya. Jika sudah demikian keadaan seseorang, maka termasuklah ia dalam golongan orang2 yang bertaqwa atau muttaqiin. Golongan orang yang mendapatkan jaminan ampunan dari Allah SWT itu di sebabkan dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan sempurna. Oleh karena itu mari hikmah hari raya Ied ini, kita ambil dan kita wujudkan dalam bentuk yang nyata. Kita tingkatkan Ibadah dan ketaan kita serta kepatuhan kita dalam melaksanakan peraturan-peraturan Allah dengan penuh ikhlas dan mengharap ridho Allah. Kita tingkatkan amal bakti yang nyata kepada segenap keluarga dan masyarakat, dengan saling menghormati satu sama lain, slaing memaafkan , memberi pertolongan kepada yang lain. Kita harus yaqin bahwa Allah akan membalas dengan kemudahan selama kita memudahkan urusna orang lain. Sebagaimana yang telah diajnjikan oleh Rasulullah S.A.W

Barangsiapa yang memudahkan kesulitan saudaranya tentang kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Itulah sebab hari raya Idul fitri kali ini kita jadikan sebagai tonggak untuk menjadikan diri kita sebagai hamba Allah yang senantiasa dapat mengatur dirinya dan masyarakat sekelilingnya agar benar-benar mampu mewujudkan suasana penuh kedamaian, aman dan tentram, gait beribadah, giat beramal, dan mampu mewujudkan keadaan masyarakat yang penuh kegotongroyongan dan tolong menolong, berkasih saying dan seterusnya sekaligus hal yang demikian merupakan bukti nyata, bahwa kita sebagai makhluk Allah benar-benar telah mentaati semua yang telah diperintahkan. Demikianlah khutbah singkat pada hari ini semoga akan bermanfaat bagi saya dan kita semaunya, amien.