Keunikan Rumah Adat Minahasa.docx

  • Uploaded by: Yulia Putri Ruslan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keunikan Rumah Adat Minahasa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 963
  • Pages: 7
RUMAH ADAT SUKU MINAHASA Rumah minahasa atau di sebut Rumah adat Walewangko adalah salah satu Rumah Adat Indonesia yang berasal dari tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Rumah adat suku Minahasa ini mempunyai ciri yang khas sepertinyang sudah dibahas di bab sebelumnya. Mulai dari bentuk fasad yang simetris yang di dukung oleh 2 tangga yang berada didepan sebagai pintu masuk. Dan kedua tangga tersebut memiliki makna tersendiri mengapa tangga tersebut ada 2. Lalu arti dari setiap anak tangganya merupakan tingkatan dari jumlah harta mempelai wanita.

1. PEMBAGIAN RUANG PADA RUMAH ADAT MINAHASA

Lesar atau bagian depan adalah ruangan yang digunakan para tetua adat dan kepala suku saat hendak memberikan wejangan atau maklumat pada para warga. Bagian ini bisa juga

disebut teras atau beranda karena tidak dilengkapi dinding sehinggga dapat pula digunakan sebagai tempat bersantai atau mengobrol sesama anggota keluarga dan tetangga. Sekey atau serambi depan. Berbeda dengan Lesar yang tanpa dinding, sekey justru dilengkapi dengan dinding tertutup yang terbuat dari kayu. Letaknya persis berada di depan pintu masuk setelah kita melewati Lesar. Fungsi ruangan ini adalah untuk menerima tamu, mengadakan musyawarah, atau untuk tempat digelarnya upacara adat. Menilik fungsi tersebut sudah semestinya kita akan menemukan beragam hiasan dan pajangan etnik suku Minahasa di ruangan ini. Pores, ruangan ini adalah ruangan yang akan kita masuki setelah melewati Sekey. Ruangan ini digunakan untuk menerima kerabat dekat dan tempat bercengkrama bersama keluarga. Pada saat ada hajat atau acara adat, ruangan ini digunakan para ibu-ibu untuk berkumpul sementara para pria duduk di ruang Sekey. Ruang ini juga menjadi penghubung langsung dengan beberapa ruang lainnya seperti dapur di bagian belakang, tempat makan, dan kamar tidur. Kamar tidur, terdapat dua kamar tidur dalam 1 rumah yang saling berhadapan. Kamar tidur ini digunakan oleh kepala rumah tangga dan istrinya, dan kamar lainnya digunakan oleh anak perempuan mereka, jika mereka memiliki anak perempuan, dan untuk anak laki-laki biasa tidur di pores. Pada bagian belakang, terdapat ruang yang difungsikan sebagai ruang makan, ada juga sangkor atau lumbung padi di bagian sisi samping belakang rumah. Dapur atau tempat masak dipisahkan dari bagian rumah utama, dapur berada di belakang rumah, terdapat tangga pada bagian belkang rumah yang menjadi akses untuk menuju dapur yang terpisah dari rumah utama.

2. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH 1. Pondasi Pondasi yang digunakan rumah adat minahasa adalah pondasi umpak. Dimana terdapat batu penyangga tiang kolom rumah yang meneruskan beban rumah ke tanah

2. Kolom dan Balok Kolom atau tiang penyangga pada rumah adat minahasa terdiri dari 16 sampai 18 tiang penyangga, dengan ukuran diameter 200-300 mm. Tinggi tiang penyangga 3 sampai 5 meter. Untuk balok yang digunakan biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan rumah, seperti panjang balok digunakan sesuai panjang rumah yang akan dibangun. Untuk sistem sambungan tiang penyangga dan balok, menggunakan sistem knok and down. Sistem ini sudah lama digunakan oleh rumah panggung yang ada di indonesia dan terjamin dapat tahan terhadap gempa.

3. Lantai dan Dinding Lantai dan dinding rumah adat minahasa menggunakan papan kayu sebagai bahan dasar pembuatannya. Pada bagian lantai papan lantai disusun diatas balok rumah serah dengan jarak terpendek rumah atau disusun memanjang dari sisi samping rumah. Pada bagian dinding rumah, papan kayu disusun secara vertikal dan bertumpu pada balok bagian bawah dan balok bagian atas rumah.

4. Atap Konstruksi atap pada rumah adat minahasa menggunakan konstruksi atap kudakuda dengan bentuk atap limasan dan pelana. Bahan dasar penggunaan atap adalah atap rumbia.

3. KEUNIKAN RUMAH ADAT MINAHASA

Wale, sebutan untuk rumah adat Minahasa, dalam bahasa setempat wale berarti tempat tinggal yang berdiri di atas tonggak kayu yang tinggi dan menggunakan tangga sebagai jalan masuk. Di desa Waloan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, merupakan tempat produksi rumah adat ini sejak 1960-an, rumah adat ini sudah dijual di berbagai daerah.

Keunikan wale adalah komponen-komponen penyusun rumah sudah dirancang agar bisa dibongkar pasang, hal ini bertujuan agar memudahkan pengiriman kepada pembeli. Para pengrajin membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 bulan untuk membuat 1 unit wale, para pengrajin akan mengolah kayu dan membuat komponen-komponen rumah terlebih dahulu, setelah itu dirakit lagi untuk mengevaluasi bentuk rumah secara utuh, setelah itu, seluruh komponen akan diberi tanda atau kode guna memudahkan saat di rakit kembali, setelah semua komponen diberi kode, wale dibongkar dan dikemas dan dikirim kepada pembeli.

Keunikan yang lainnya berada pada sisi depan rumah, yaitu memiliki 2 arah tangga, kanan dan kiri, hal ini sehubungan dengan upacara khusus yang dilakukan saat mulai menempati rumah yang baru. Upacra tersebut bernama Rumamba, ritual Rumamba dimaksudkan untuk melindungi rumah dari segala gangguan, baik dari roh halus maupun manusia yang berniat jahat, dahulu mereka percaya bahwa roh jahat delalu berjalan lurus, jadi apabila roh jahat tersebut naik dari sebelah kiri, maka akan langsung turun melalui tangga sebelah kanan, dan sebaliknya jika naik dari sebelah kanan, maka akan langsung turun melalui tangga sebelah kiri. Namun kepercayaan ini lambat laun semakin pudar dan hanya menyisahkan bentuk tangga yang unik saja sebagai khas dan rumah adat ini.

pada bangunan Rumah Minahasa beragam mulai dari bentuk naga di samping kanan dan kiri bangunan, yang mengartikan tak gentar atau tidak takut (berani), berani yang di pertegas dengan pengaplikasian warna merah pada ornament bangunan. Selain itu terdapat juga terdapat motif bunga dan tanaman, yang di pahat pada beberapa tempat di eksterior maupun interior bangunan.

Ornament naga pada rumah minahasa ini berasal dari pengaruh budaya cina begitupula warna merah yang diterapkan

DAFTAR PUSTAKA Novianti Melly. 2016. Rumah Adat Sulawesi Utara (Walewangko), Gambar, dan Penjelasannya. Diakses dari http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-sulawesi-utarawalewangko.html Elza. 2016. Rumah Adat Sulawesi Utara dan Bagian-bagiannya. Diakses dari https://elizato.com/rumah-adat-sulawesi-utara/ Odeammoa.2015. KONDISI MASA KINI ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH ADAT MINAHASA SULAWESI UTARA DAN RUMAH ADAT SUKU DAYAK KALIMANTAN TIMUR. Diakses dari https://odeammooa.wordpress.com/2015/06/09/kondisimasa-kini-arsitektur-tradisional-rumah-adat-minahasa-sulawesi-utara-dan-rumah-adat-sukudayak-kalimantan-timur/ Novta. 2012. Mengenal Sejarah Rumah Adat Minahasa. Diakses dari https://nophta.blogspot.com/2012/11/mengenal-sejarah-rumah-panggung-adat.html Abigail, Natasha, dkk. 2017. RUMAH WALEWANGKO SULAWESI UTARA. Slide Presentasi untuk tugas ARE5203 Sejarah Arsitektur Indonesia. Dosen Pengampu: Yantri K.Dewi, S.T. M.Sc. Prodi Arsitektur. Tangerang: Universitas Matana.

Related Documents


More Documents from "Iik Blegedes"