Keu Inter Sap 4.docx

  • Uploaded by: septia wulandari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keu Inter Sap 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,134
  • Pages: 5
2.1 Mengukur Pergerakan Nilai Tukar Nilai tukar atau kurs mengukur nilai suatu valuta dari perspektif valuta lain. Sejalan dengan berubahnya kondisi ekonomi, nilai tukar juga bisa berubah secara substansial. Sebagai ilustrasi, Gambar 4.1 memperlihatkan nilai pound Inggris selama 2 dekade terakhir. Persentase perubahan dari tahun ke tahun diperlihatkan dalam kolom ke-3. Penurunan nilai valuta dinamakan dengan depresiasi (depreciation). Pada saat pound Inggris mengalami depresiasi terhadap dolar, ini berarti bahwa dolar AS menguat relative terhadap pound Inggris. Peningkatan nilai valuta dinamakan dengan apresiasi (appreciation). Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa nilai pound mengalami siklus turun-naik. Selama periode 1975-1977, pound umumnya mengalami depresiasi terhadap dolar. Sepanjang 19781980, pound mengalami apresiasi atas dolar. Sepanjang periode 1981-1985, pound kembali mengalami depresiasi terhadap dolar. Pound kembali berapresiasi atas dolar, tetapi sejak itu menjadi lebih tak menentu. Pada saat kurs spot dari dua titik waktu diperbandingkan, kurs spot yang baru disimbolkan dengan S, kurs spot sebelumnya disimbolkan Sₜ₋₁. persentase perubahan nilai suatu valuta bisa dihitung sebagai berikut: Persentase Δ Nilai Valuta =

𝑆−Sₜ₋₁ Sₜ₋₁

𝑥100

Persentase positif mencerminkan apresiasi, sedangkan nilai negatif mencerminkan depresiasi. Sebagai contoh, dari 1 Juli 1992 hingga 1 Juli 1993, persentase perubahan kurs spot pound Inggris adalah: Persentase Δ Nilai Valuta =

$1.492−$1.898 $1.898

= -21,4%

𝑥100

GAMBAR 4.1 Fluktuasi Pound Inggris Sepanjang Waktu 1 Juli Tahun 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993

Kurs Spot $

2,180 1,788 1,720 1,853 2,176 2,360 1,924 1,734 1,527 1,357 1,306 1,530 1,610 1,709 1,550 1,742 1,635 1,898 1,492

% Perubahan dari Tahun Sebelumnya -17.9% -3.8 7.7 17.5 8.4 -18.5 -9.9 -11.9 -11.1 -3.7 17.2 5.2 6.1 -9.3 12.4 -6.1 16.1 21.4

Jumlah Pound yang Bisa Dibeli dengan $10.000 4,587 5,592 5,814 5,397 4,595 4,237 5,198 5,767 6,549 7,369 7,656 6,536 6,211 5,851 6,452 5,740 6,116 5,269 6,702

Tanda negatif menandakan bahwa pound Inggris mengalami depresiasi. Persentase perubahan sebesar itu kurang mungkin terjadi secara harian. Tetapi, laju perubahan sebesar 5% sering terjadi setiap hari bagi sebagian valuta. Dalam sejumlah hari, sebagian besar valuta asing mengalami apresiasi atas dolar, walaupun dengan persentase perubahan yang beragam. Pada hari yang lain, sebagian besar valuta mengalami depresiasi terhadap dolar, juga dengan persentase yang berbeda. Terdapat juga harihari di mana sejumlah valuta mengalami apresiasi atas dolar sedangkan valuta-valuta yang lain mengalami depresiasi; media akan melaporkan kejadian ini dengan menyatakan “dolar diperdagangkan “mixed”.

2.2 Keseimbangan Kurs Mata Uang Meskipun mudah untuk mengukur persentaase perubahan nilai tukar suatu valuta, yang paling sulit adalah menjelaskan mengapa nilai tersebut berubah, atau untuk meramalkan bagaimana nilai tersebut akan berubah di masa depan. Untuk melakukannya, konsep nilai tukar ekuilibrium (equilibrium exchange rate) harus terlebih dahulu dipahami, serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium. Sebelum membahas mengapa nilai tukar suatu valuta berubah, harus disadari terlebih dahulu bahwa nilai tukar pada suatu waktu tertentu mewakili harga valuta yang dimaksud. Sama seperti produk-produk lain yang dijual di pasar, harga valuta ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Jadi, bagi setiap harga yang mungkin bagi pound Inggris, terdapat permintaan dan penawaran pound. Setiap saat, nilai valuta akan mencerminkan harga yang mempertemukan jumlah permintaan dengan jumlah penawaran valuta—inilah yang dinamakan dengan nilai tukar ekuilibrium. Tentu saja, kondisi yang terus berubah, membuat permintaan dan penawaran juga berubah, dan akhirnya akan menyebabkan perubahan harga valuta. Permintaan terhadap Valuta Pound Inggris akan digunakan di sini untuk menjelaskan ekuilibrium nilai tukar. Gambar 4.2 memperlihatkan jumlah pound hipotesis yang diminta dalam berbagai kemungkinan nilai tukar. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa kuantitas pound yang diminta untuk berbagai harga pound. Kurva permintaan yang ber-slope miring ke kanan bawah disebabkan karena korporasikorporasi AS akan terdorong untuk membeli lebih banyak pound jika harga pound menurun, karena akan dibutuhkan lebih sedikit dolar untuk mendapatkan pound dalam jumlah tertentu.

Nilai Pound

Gambar 4.2 Kurva Permintaan Pound $1,60 $1,55

$1,50

D

Kuantitas Pound

Penawaran terhadap Valuta Sampai titik ini, hanya permintaan pound dari AS yang dipertimbangkan, tetapi permintaan Inggris terhadap dolar AS juga harus diperhitungkan. Hal ini dilihat sebagai penawaran pound oleh Inggris untuk membeli dolar, karena pound ditawarkan ke dalam pasar valas untuk ditukarkan dengan dolar. Kurva penawaran pound dalam pasar valas dapat dibuat sama seperti pembuatan kurva permintaan. Gambar 4.3 memperlihatkan kuantitas pound yang tersedia (yaitu, ditawarkan ke dalam pasar valas untuk ditukarkan dengan dolar) untuk masing-masing kurs yang mungkin. Lihat bahwa kurva penawaran yang terdapat dalam Gambar 4.3 memperlihatkan slope yang miring ke kanan atas, yaitu menampilkan hubungan positif antara nilai pound dengan kuantitas pound yang tersedia. Pada saat pound dihargai dengan nilai yang tinggi, konsumen perusahaanperusahaan Inggirs akan membeli lebih banyak produk dari AS. Jadi, mereka mensuplai lebih banyak pound ke dalam pasar untuk ditukarkan dengan dolar. Sebaliknya, pada saat nilai pound rendah, suplai pound dalam pasar berkurang, karena lebih sedikit konsumen dan perusahaan Inggris yang membeli produk-produk AS. Nilai Pound

Gambar 4.3 Kurva Penawaran Pound S

$1,60 $1,55 $1,50

Kuantitas Pound Kurva permintaan dan penawaran pound Inggris dikombinasikan dalam Gambar 4.4. pada kurs $1,50, kuantitas pound yang diminta melebihi jumlah pound yang tersedia. Konsekuensinya, bank-bank yang menyediakan jasa valuta asing akan mengalami kekurangan pound. Pada kurs $1,60, kuantitas pound yang diminta lebih rendah dari jumlah pound yang ditawarkan. Karenanya, bank-bank yang menyediakan jasa valas akan mengalami surplus pound. Menurut Gambar 4.4, nilai tukar ekuilibrium adalah $1,55, karena pada nilai tukar ini, kuantitas pound yang diminta sama dengan kuantitas pound yang ditawarkan.

Kesimpulan 

Pergerakan nilai tukar biasanya diukur dalam persentase sepanjang periode tertentu, seperti setahun atau sebulan. Perusahaan-perusahaan multinasional terus memonitor pergerakan nilai tukar karena arus kas mereka didenominasi dalam valuta asing.



Nilai tukar ekuilibrium antara dua valuta pada suatu waktu tertentu didasarkan pada kondisi permintaan dan penawaran. Perubahan dalam permintaan atau penawaran valuta akan mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium.



Faktor-faktor ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar dengan cara mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran valuta adalah laju inflasi, suku bunga dan tingkat

pendapatan nasional,

serta kontrol

pemerintah. Karena

faktor-faktor ini

mengakibatkan perubahan dalam perdagangan atau arus modal internasional, faktor-faktor mempengaruhi permintaan atau penawaran valuta, dan dengan demikian, mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium. 

Dua faktor yang paling dimonitor oleh para pelaku pasar valas adalah laju inflasi relative dan suku bunga relative. Jika sebuah negara asing mengalami laju inflasi yang tinggi (relatif terhadap laju inflasi di AS), ekspornya ke AS akan menurun (permintaan AS akan valuta negara tersebut menurun), impornya akan meningkat (penawaran valuta negara tersebut untuk ditukarkan dengan dolar meningkat), dan akan terjadi penurunan nilai valuta tersebut.



Jika sebuah negara asing mengalami peningkatan suku bunga (relative terhadap suku bunga di AS), arus modal AS yang masuk ke negara tersebut akan meningkat (permintaan AS terhadap valuta asing tersebut meningkat), arus modal keluar negara tersebut untuk membeli sekuritas-sekuritas AS akan menurun (penawaran valuta negara tersebut untuk ditukarkan dengan dolar akan menurun), dan akan terjadi kenaikan nilai valuta tersebut terhadap dolar.



Semua faktor yang relevan harus diperhitungkan secara simultan untuk menilai pergerakan nilai valuta.

Related Documents

Keu Inter Sap 4.docx
May 2020 13
Keu
November 2019 24
Keu
November 2019 35
Keu
November 2019 26
Inter
May 2020 56

More Documents from "Zulema"

Sap5 Keu Inter.docx
May 2020 14
Perindo.docx
May 2020 20
Keu Inter Sap 4.docx
May 2020 13
Sap 2 Kombis.docx
May 2020 11
Perbankan Sap 9.pptx
May 2020 15
Sim.docx
May 2020 13