Ketika Menulis begitu Seksi (When Writing is Sexy) Oleh: Firdaus Putra A. * Direktur WE-Press | www.we-press.com * Direktur LS Profetika | www.lsprofetika.co.cc * Blogger | www.firdausputra.co.cc * Sosiologi 2003 & MAPRES III UNSOED 2006 * Concern | critical social theory, the thought of Islam, and cultural studies * Sudah menulis lebih dari 200 judul dalam berbagai topik (ilmiah sampai “tak ilmiah”)
+6285647788101
[email protected]
What it Is Writing? • Writing/Menulis? Aktivitas menyusun atau merangkai kata, frasa, kalimat dan alinea serta dimensi-dimensi lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang padu dan utuh sebagai sebuah tulisan/narasi.
Dimensi-dimensi lain; plot/alur, penokohan, analisis, sistem logika, perspektif/sudut pandang, data/fakta, dsb.
What it Is Sexy? • According to the Pocket Dictionary (Andre Ardiansyah), SEXY (‘seksei) is “menggairahkan” • Menggairahkan mengandung unsur; * Menarik perhatian * Ekspresif (mengeluarkan sesuatu dari dalam) * Adiktif (membuat kecanduan) * Menantang
What for we are writing?
Picture 1 • • • • •
Orang sedang Kayang di pantai Saya maknai sebagai ekspresi kebebasan Ia begitu menikmati, meski dalam posisi terbalik Background, pantai & laut, merupakan dimensi kebebasan yang begitu luas So, menulis membebaskan kita untuk mengekspresikan apapun!
Apapun? Tidak ada yang melarang saya, Anda atau kita semua untuk menulis kesedihan, kegembiraan, curhatan kita. Juga tidak ada yang membatasi kita untuk menulis kehidupan, lingkungan, rumah/kos kita. Atau bahkan menulis tema-tema sosial, politik, ekonomi, dsb. Apapun bisa kita ekspresikan (baca: tulis) !
Picture 2
• •
•
Anak kecil sedang meniup lilin di atas tart ulang tahun Saya maknai—menurut tradisi—si anak sedang “make a wish” atau membuat harapan Tentu saja ia berharap agar kehidupannya semakin baik
“Make a Wish” kehidupan semakin baik; Sekurang-kurangnya jagad alit (mikrokosmos), kehidupan kita sendiri, misal menulis di surat kabar untuk memperoleh honor. Jagad ageng (makrokosmos), kehidupan bersama, misal tulisan kita menginspirasi orang untuk berubah, atau bahkan menjadi sumber kebijakan pemerintah.
Beberapa Catatan •
Berbobot atau bermakna. Menurut saya, kategori berbobot masuk dalam tulisan-tulisan yang mengandung analisis yang bersifat obyektif. Artinya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Sedang tulisan bermakna, menurut saya, merupakan sisi subyektif dari tulisan itu yang coba disuguhkan oleh penulis yang bersangkutan.
•
Stock of knowledge. Merupakan stok pengetahuan kita yang mendasari kita menulis. Ibaratkan menulis adalah memasak makanan. Maka, stok pengetahuan adalah bahan-bahan makanan, bumbu dan seterusnya. Stok pengetahuan ini bisa berasal dari; buku yang kita baca, pengalaman dalam perjalanan, televisi, koran, radio, lingkungan sekitar, obrolan santai dengan teman, diskusi serius, dan sebagainya.
•
Sensitivitas. Sering kita lihat ada sebagian orang yang bisa menulis topik tertentu, yang bagi kita topik tersebut sama sekali tidak atau belum pernah terpikirkan. Entah topik tersebut memang benar-benar baru, atau hanya perspektifnya saja yang baru. Kuncinya, agar kita mempunyai sense of sensitivity yang tinggi, maka kita harus menerima realitas (pengalaman, peristiwa, dsb.) dengan cara penuh keheranan, penuh kecurigaan, penuh penasaran, penuh keterpesonaan, penuh kekagetan, dan sebagainya. Ketika kita menerima realitas apa adanya atau taken for granted maka sesitivitas kita akan menjadi rendah.
•
Waktu. Menulislah sesegera mungkin ketika ide itu muncul. Jangan menunda-nunda. Bilamana tidak ada kesempatan untuk menuliskan secara penuh, maka catatlah poin ide tersebut di kertas. Atau jika di perjalanan, catatlah di sembarang kertas yang bisa kita pakai, atau menggunakan ponsel kita. Jika memang tidak memungkinkan semuanya, ingat-ingatlah. Jangan sampai ide yang pernah terbesit di pikiran kita menguap dengan percuma.
•
Keuletan. Menulis layaknya mencoba satu resep makanan. Sikap ulet merupakan keharusan. Coba perhatikan, ketika Anda menulis satu topik, rasanya tulisan Anda benar-benar sempurna. Tapi ketika Anda membacanya esok atau lusa, Anda akan menilainya buruk. Ini merupakan kecenderungan alamiah dimana stok pengetahuan kita memang senantiasa berkembang dan berubah. Justru hal itu membuktikan kecerdasan, sensitivitas kita semakin berkembang.
•
Tulislah apapun. Jangan membatasi diri pada satu topik saja. Selain membuat Anda senantiasa dapat menulis (tidak kehabisan ide), menulis tentang segala sesuatu akan membuat cara berpikir, perspektif Anda, semakin terasah dan konsisten.
Stock of Knowledge – Stok Pengetahuan Imajinasi
Gosip
dll …
Kuliah
Televisi
Traveling
Film
Internet
Peristiwa
SMS
Kenangan
Obrolan
Diskusi
Buku
Surat kabar
dll …
Daily activity
Lagu
Membaca untuk Menulis •
•
•
• •
Semakin sering kita membaca maka semakin bagus kualitas tulisan kita. Karena kita bisa belajar dari gaya tulisan orang lain (adaptasi). Pilihan kata (diksi) atau perbendaharaan kata kita semakin banyak. Alur berfikir dan menulis kita semakin konsisten. Menambah dan merangsang stock of knowledge kita
Sensitivity - Sensitivitas • • • • • • •
Heran Takjub Kaget Penasaran Aneh Tidak sreg Dll
Jangan taken for granted, menerima kenyataan apa adanya
Difikirkan, resapi, renungi, analisis, dll
Tuliskan!
Struktur Tindakan dalam Menulis Stock of knowledge
Internalisasi
Obyektifikasi
Menganalisis, Merenungkan, Memikirkan, dsb
Menulis
Eksternalisasi
Edit/revisi
Evaluasi/Refleksi Teori Struktur Tindakan saya pinjam dari Peter L. Berger
dari Lisan ke Tulisan * Jangan takut dengan perangkap EYD. * Lebih mudah gunakan gaya bertutur (ragam bahasa lisan). * Biasakan memberi komentar. Menulis itu mudah. Semudah menceritakan pengalaman Anda pada orang lain. Meskipun, dalam kaidah bahasa Indonesia, kita kenal adanya ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Menulis, tentunya berada di kaidah yang pertama. Sayangnya, ragam bahasa tulis seringkali membuat sebagian orang merasa kesulitan. Ragam bahasa tulis membuat otak kita dipenuhi oleh berbagai aturan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Yang paling mudah kita kenali melalui gaya penulisan artikel, karya ilmiah dan sebagainya. Berbeda dengan itu, ragam bahasa lisan memungkinkan kita untuk bercerita secara mengalir, tidak kaku dan menarik. Ragam bahasa lisan tidak terlalu terpaku pada aturan EYD.
You have comment?
Point of clarification, saya sudah mencari-cari berbagai gambar ilustrasi yang menarik , tidak juga saya temukan. Dengan berat hati—karena tentu saja terkesan seksis—saya pergunakan gambar ini. Mohon maaf.
My comment “…Saya jadi ingat ketika sedang mengantar pacar belanja di Moro. Saat itu dia sedang memilah-memilih t-shirt obral. Karena capek, saya duduk dibangku panjang. Ada dua cowok di sana, mungkin dalam rangka yang sama, menunggu si pacar belanja. Di depan bangku kami ada setumpukan panty (celana dalam). Berbeda dengan milikku, panty itu warna-warni, ada yang berkartun, berenda, dan yang pasti, corak dan modelnya berbeda dengan kebanyakan panty laki-laki. Saya jadi berfikir, ternyata kehidupan laki-laki dan perempuan sedemikian dibedakan. Lihat saja, sedikit panty untuk laki-laki yang fashionable tapi banyak sekali milik perempuan. Meskipun fashionable, lucu, dan nggemesin, tetap saja sejauh-jauhnya panty dipakai di bagian dalam. Karena dipakai di bagian dalam, keartistikannya, corak, warna dan lain sebagainya tak akan pernah terlihat. Atau mungkin, keindahan dari berbagai corak itu bukan untuk umum, melainkan hanya untuk dinikmati si empunya. Jadilah, perempuan hari ini lebih dibentuk sebagai manusia yang indah, artistik, dan fashionable baik luar maupun dalam. Kalau tak percaya, longok saja panty-panty mereka, pasti lebih heboh daripada milik kita (laki-laki)…. “
General Tips • Tentukan topik, apapun itu! • Tulislah dengan mengalir • Berilah judul • Baca ulang dan edit • Jika memungkinkan, minta orang lain membacanya
About Ethical Values
• • • • • • • •
Karena tulisan kita akan dibaca orang (dipublikasikan), maka menulislah secara etis; Bukan pornografi Tidak memuat dis-informasi Sebutkan sumber, jika kita mengacu Tidak berisi kebencian atau diskriminasi SARA Jika akan disebarkan/dipublikasikan, cantumkan nama penulis Tidak berisi caci-maki pada individu atau kelompok Menulislah dengan penuh tanggung jawab Dan sebagainya …
Otak-atik Otak!
2. GELAS 3. KOMPUTER 4. JAM
Silahkan pilih salah satu dari media rangsang tersebut boleh menceritakan berangkat dari gambar atau rangkai tiga kata di atas menjadi tulisan. Cukup satu sampai dua paragraf, selebihnya tetap diperbolehkan.
rest your eye, rest your mind. thanks for your attention.