Keterampilan Mengadakan Variasi Dan Menjelaskan.docx

  • Uploaded by: Ustalida
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keterampilan Mengadakan Variasi Dan Menjelaskan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,542
  • Pages: 22
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA “KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI DAN MENJELASKAN”

OLEH KELOMPOK 1 :

FANIA GUSVERINA

(16029109)

JOHAN IRAWAN

(16029014)

ROHADATUL AYSI

(16029089)

USTALIDA ENEKA PUTRI

(16029039)

YUSI MARDILA

(16029047)

VIOLA GUSMARLINA

(16029047)

DOSEN PEMBIMBING : Dra. Hj. FITRANI DWINA, M.ed.

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018 i

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Strategi Pembelajaran Matematika dengan judul “keterampilan mengadakan variasi dan menjelaskan” ini sesuai dengan waktu yang telah rencanakan. Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yaitu ibu Drs. Hj. Fitrani Dwina M,ed. yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami menjadi lebih mengerti dan memahami tentang keterampilan mengadakan variasi dan menjelaskan, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini. Ibarat pepatah “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka begitu pula dengan halnya makalah ini, meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kesilapan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Padang, 20 Maret 2018

Kelompok 1

ii

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2 1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3 2.1. Pengertian Keterampilan Mengadakan Variasi ......................................................................... 3 2.2. Tujuan Keterampilan Mengadakan Variasi ................................................................................ 4 2.3. Hal-Hal Yang Diperlukan Dalam Keterampilan Mengadakan Variasi. .................................. 5 2.4 Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi. ..................................................... 5 2.5 Prinsip Dalam Keterampilan Mengadakan Variasi. ................................................................... 8 2.6 Pengertian Keterampilan Menjelaskan ......................................................................................... 9 2.7 Komponen – Komponen Keterampilan Menjelaskan. ................................................................. 9 2.8 Prinsip-Prinsip Keterampilan Mengajar. .................................................................................... 11 2.9 Fungsi Dari Mempelajari Keterampilan Menjelaskan. ............................................................. 12 2.10 Penerapan Keterampilan Menjelaskan Dalam Dunia Pendidikan. ........................................ 13 2.11 Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Menjelaskan. ......................................................... 15 BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 17 3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 19

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Salah satu komponen belajar mengajar adalah keterampilan dasar mengajar yang termasuk di dalamnya keterampilan mengadakan variasi yang berguna untuk mengatasi kejenuhan atau kebosanan yang dialami siswa dalam kegiatan atau proses pembelajaran dan juga untuk mengatasi kondisi ruangan yang tidak nyaman, performance guru kurang disukai peserta didik serta materi yang diajarkan kurang menarik. Dengan memperbaiki gaya mengajar saja belum dapat mengatasi persoalan yang terjadi namun, dengan harapan bervariasinya proses pembelajaran yang diberikan akan membuat siswa nyaman melaksanakan pembelajaran dikelas dan kelas menjadi lebih kondusif. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan guru. Guru harus selalu siap dengan segala perubahan mood Siswa, mulai dari rasa bosan, jenuh, ngantuk saat jam pelajaran siang, tidak fokus ataupun siswa ramai sendiri saat guru menjelaskan didepan kelas. Oleh karena itu guru harus mempunyai keterampilan memvariasi jika dikiranya psiswa sudah mulai jenuh dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada dasarnya pengajaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan menyediakan para tenaga yang mumpuni pada bidangnya, dengan tujuan para siswa terdidik menjadi lebih baik dalam segala hal. Dengan harapan seperti inilah selain karena kemauan belajar dari para murid, tujuan tersebut juga harus ditunjang oleh para pengajar yang terampil dalam segala hal. Pada kegiatan pembelajaran, percakapan akan lebih mendominasi baik antara guru dengan siswa, ataupun siswa dengan siswa. Proses penyampaian materi dari guru kepada siswa sangat penting dilakukan guna memperoleh pemahaman siswa mengenai dalil, hukum dan segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh guru. Untuk itu diperlukan keterampilan-keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh seorang guru dalam mengajar. Keterampilan tersebut di antaranya ialah keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan bertanya, keterampilan mengelola kelas, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

1

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apa pengertian keterampilan mengadakan variasi? 2. Apa tujuan dari keterampilan mengadakan variasi? 3. Hal apa saja yang diperlukan dalam keterampilan mengadakan variasi? 4. Apa saja komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi? 5. Bagaimana prinsip dalam keterampilan mengadakan variasi? 6. Apakah pengertian keterampilan menjelaskan? 7. Apa yang termasuk kedalam komponen-komponen keterampilan menjelaskan? 8. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan? 9. Apa fungsi dari mempelajari keterampilan menjelaskan? 10. Bagaimanakah penerapan keterampilan menjelaskan dalam dunia pendidikan? 11. Apa saja kelebihan daan kelemahan keterampilan menjelaskan?

1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan tentang pengertian keterampilan mengadakan variasi. 2. Menjelaskan tentang tujuan dari keterampilan mengadakan variasi. 3. Menjelaskan tentang hal apa saja yang diperlukan dalam keterampilan mengadakan variasi. 4. Menjelaskan tentang komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi. 5. Menjelaskan tentang prinsip dalam keterampilan mengadakan variasi. 6. Menjelaskan tentang pengertian keterampilan menjelaskan. 7. Menjelaskan tentang apa termasuk kedalam komponen-komponen keterampilan menjelaskan. 8. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan. 9. Menjelaskan tentang fungsi dari mempelajari keterampilan menjelaskan. 10. Menjelaskan tentang penerapan keterampilan menjelaskan dalam dunia pendidikan. 11. Menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan keterampilan menjelaskan.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keterampilan Mengadakan Variasi Menurut Soetomo pemberian variasi dalam, interaksi belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan penjajaran dari yang satu ke yang lain dengan tujuan menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru, sehingga siswa dapat aktif lagi dan berpartisipasi dalam belajarnya. Sedangkan menurut Hamid Darmadi menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan mengadakan variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu : 1. Variasi gaya mengajar 2. Variasi dalam menggunakan media 3

3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

2.2. Tujuan Keterampilan Mengadakan Variasi Dalam mengadakan variasi dalam sebuah pembelajaran itu guru perlu mengerti dan memahami terlebih dahulu apa sebenarnya tujuan dari pengadakan Variasi tersebut. Setelah guru paham maka akhirnya guru akan dengan mudah menerapkan didalam kelas. Menurut beberapa buku yang telah saya baca ada 5 tujuan pokok dari pengadaan variasi dalam kelas antara lain : 1. Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap aspek-aspek pembelajaran. Maksudnya disini adalah jika pengadakan variasi didalam kelas dapat dilakukan maka siswa tidak akan jenuh selama pelajaran berlangsung. Sehingga, siswa akan dengan sendirinya menjadi lebih fokus dan selalu memperhatikan dengan apa yang sedang guru jelaskan didepan. 2. Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu siswa. Karena variasi yang dilakukan guru selalu berubah-ubah akan dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran sekaligus dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dikelas. 3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. Karena guru-gurunya selalu memciptakan keanekaragaman dalam mengajar siswa, maka tidak diragukan lagi jika kelas sekaligus sekolah dapat menjadi kondusif. Sehingga sikap posotif tersebut akan berdampak pada siswa, guru dan sekolah itu sendiri. 4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual siswa. Maksudnya disini variasi yang dilakukan oleh guru dapat membuka peluang siswa untuk belajar secara individu dengan memanfaatkan media-media yang telah disiapkan oleh guru. 5. Mendorong peserta didik untuk selalu terfokus dengan pelajaran.

4

2.3. Hal-Hal Yang Diperlukan Dalam Keterampilan Mengadakan Variasi. Dalam mengadakan variasi didalam proses belajar mengajar seorang guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Keterampilan mengajar variasi serta hubungannya dengan keterampilan-keterampilan guru profesionnal lainnya, seperti penguasaan berbagai metode mengajar dan keterampilan mengajukan pertanyaan. 2. Penggunaan berbagai ketrampilan mengajar dengan variasi perlu direncanakan sebelumnya dan sebaliknya dicantumkan dalam satuan pelajaran yang harus disusun sebagai persiapan mengajar. 3. Penggunaan variasi sangat dianjurkan, tetapi harus luwes dan wajar serta sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pemakaian variasi yang berlebihan justru akan menimbulkan kebingungan dan mengganggu proses belajar mengajar. Maka guru perlu memperhatikan reaksi siswa, baik reaksi tingkah laku ataupun reaksi perhatian siswa.

2.4 Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi. Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suara maupun dengan isyarat-isyarat non verbal, seperti pandangan mata, ekspresi roman muka, gerak-gerik tangan atau kepala dan gerak badan. Selain itu masi ada isyarat ekstra verbal yaitu intonasi dan warna serta bunyian. Komponen utama dalam mengadakan variasi adalah : 1. Variasi dalam gaya mengajar guru Variasi dalam gaya mengajar guru banyak sekali. Bila ini dapat dilakukan dengan hatihati, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan mempertahankan minat dan semangat siswa dalam belajar. Biasanya variasi semacam ini muncul diantara komponen-komponen sebagai berikut: A. Suara Guru Suara guru yang monoton membuat siswa menjadi mengantuk. Variasi suara antara lain: nada dari yang lemah ke nada yang keras, dari nada yang cepat ke lambat, dari yang tinggi ke rendah, dari tegas ke lembut, dan sebagainya.Hal yang diangggap penting diucapkan dengan

5

lambat, sehingga siswa mudah untuk mengikuti dan menerima penjelasan yang diberikan oleh guru. B. Memusatkan perhatian siswa Supaya siswa memperhatikan yang dijelaskan oleh guru, perlu adanya kata-kata pemusatan pada waktu guru sedang menjelaskan, Misalnya : “perhatikan baik-baik”, “ini penting sekali”, dengarkan baik-baik, sebab ini sulit dimengerti, dan ungkapan—ungkapan yang lain yang senada. Kemudian didukung dengan gerakan atau isyarat tertentu agara lebih hidup, misalnya daengan mengangkat tangan, menunjukan gambar atau rumus-rumus tertentu yang dirasa sangat sulit dan memerlukan perhatian khusus. C. Kesenyapan atau Diam sebentar Untuk memikat perhatian siswa seorang guru perlu diam sebentar sebelum mengucapkan sesuatu yang penting. Berhenti sebentar selain untuk menerik perhatian juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir. D. Kontak mata Kontak mata dengan seluruh siswa yang ada di kelas akan membuat siswa merasa diajak bicara. Dengan adanya kontak mata antara siswa dan guru yang diikuti dengan kata-kata akan lebih meyakinkan dan memperkuat informasi yang disampaikan guru. Guru harus menatap siswanya, jangan terus-menerus menatap papan tulis, ke langit-langit atau ke lantai. Guru mestinya melihat ke seluruh kelas setelah selesai menulis di papan tulis, jangan terus memandang tulisan yang dibuatnya. Gerakan mata harus tenang agar dapat memberikan kesan simpati dan ramah dihadapan siswa. E. Ekspresi roman muka Ekspresi wajah guru merupakan segi yang amat penting dalam komunikasi antara guru dan siswa. Wajah yang memberikan kesan simpati dapat mendorong siswa, sedangkan wajah yang terlalu serius atau serem atau sadis akan membuat siswa bosan tidak mau melibatkan diri. Ekspresi wajah, seperti senyum, mengerutkan dahi, mengerutkan bibir, cemberut, menaikkan alis mata, mengedipkan mata, dan lain sebagainya, akan menembah arti kata yang diucapkan oleh guru.

6

F. Gerakan badan dan mimik Variasi dalam gerak-gerik tangan, kepala dan badan dapat memperkuat atau menggarisbawahi apa yang disampaikan guru menambah arti dan sebaliknya jika gerakan yang dilakukan oleh guru dirasakan kaku oleh siswanya, maka akan menambah kekacauan kelas sehingga perhatian siswa akan terganggu. G. Tempat berdirinya guru dikelas Pergantian posisi yang dilakukan guru juga akan menambah dan mempertahankan perhatian siswa. Gerakan ini dapat dengan berpindah tempat, misalnya dari muka ke belakang, dari samping kanan ke samping kiri, ke tengah, kadang-kadang berdiri kemudian duduk dan sebaliknya. Pergantian posisi ini akan dirasakan oleh siswa menjadi lebih komunikatif. 2.

Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa Didalam menjelaskan guru dapat merubah pola interaksi kegiatan siswa. Pola interaksi

antara guru dan siswa secara terus menerus akan membuat siswa menjadi jenuh. Guru dapat merubah, miasalnya pola interaksi guru-sekelompok siswa, guru-siswa, siswa-siswa dalam kelompok (diskusi), siswa perorangan. Selain menjelaskan guru dapat memberikan tugas kepada murid untuk bekerja secara kelompok kecil untuk tukar pendapat, untuk mengerjakan soal, untuk merumuskan pertnayaan, untuk menggambarkan sesuatu, atau mempersiapkan laporan, melaporkan hasil kerja di muka kelas, dan sebagainya. Tata susunan kelas juga dapat divariasikan sesuai dengan kegiatan tertentu. Misalnya susunan meja dapat diubah menjadi setengah lingkaran , untuk diskusi atau untuk kegiatan yang lain. Lalu mengadakan variasi dalam jenis tingkatan pertanyaan yang diajukan. Dari pengetahuan saja ke evaluasi analisis, dari pertanyaan ke siswa secara kelompok ke siswa secara individu. 3. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran Media dan alat pengajaran, bila ditinjau dari indra yang digunakan, dapat digolongkan menjadi 3 yaitu visual, audio, dan motorik. Pertukaran penggunaan dari jenis satu ke jenis yang lain atau dari bermacam alat/bahan dalam satu komponen (misalnya dari gambar kepada tulisan di papan tulis), mengharuskan anak menyesuaikan alat indranya sehingga lebih dapat

7

mempertinggi tingkat perhatian siswa. Bahan dan alat yang baru juga dapat menambah rasa ingin tahu siswa. Media dan bahan pengajaran yang bervariasi akan menambah gairah dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaaaran. Guru dapat menggunakan media yang bervariasi dalam membantu siswa untuk memahami materi yang yang diajarkan, misalnya : media perekam, slide, dsb. Ditinjau dari panca indra, media dan bahan pengajaran dapat digolongkan menjadi : 1. Visual, yaitu media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat yang meliputi benda atau objek sederhana. Misalnya : benda nyata, grafik, foto, buku, dsb. 2. Audio, yaitu rekaman yang dapat didengar. Misalnya : hasil rekaman, radio, diskusi, dsb. 3. Tactile atau motorik, yaitu media dan bahan pengajaran yang dapat diraba-raba. Hal ini juga dapat menimbulkan siswa dalam membentuk dan meragakan kegiatannya, baik secara sendiri maupun kelompok. Misalnya : model cetakan, sebuah patung atau praktek organ tubuh, alat mainan, dan sebagainya. 2.5 Prinsip Dalam Keterampilan Mengadakan Variasi. Dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi perlu diperhatikan beberapa prinsip yang berkaitan dengan pencapaian tujuan sebagai berikut : 1. Variasi hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan tingkat kemempuan siswa dan hakikat pendidikan. Penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangaat dianjurkan. Sebaliknya, pemakaian yang berlebihan akan menimbulkan kebingungan, malahan dapat mengganggu proses belajar mengajar. 2. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian murid dan tidak mengganggu pelajaran. 3. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan. Akan tetapi, apabila diperlukan, komponen keterampilan tersebut dapat digunakan secara luwes dan spontan, sesuai dengan pengembangan proses dalam belajar-mengajar dan balikan siswa selama pelajaran berlangsung.

8

2.6 Pengertian Keterampilan Menjelaskan Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru dan pengajar lain karena sebagian besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata. Pengertian menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan juga dapat diartikan sebagai penyajian informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, mislnya antara sebab dan akibat, atau antara yang diketahui dan yang belum diketahui, atau antara hukum (dalil dan definisi) yang berlaku umum dengan ukti atau contoh sehari-hari. Dari sini diketahui menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan, menyajikan, dan menyampaikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Maka keterampilan menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan. Oleh sebab itu keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan agar suatu pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.

2.7 Komponen – Komponen Keterampilan Menjelaskan. Komponen keterampilan menjelaskan terbagi menjadi 2, yaitu : 1) Komponen merencanakan penjelasan A. Isi pesan (tema) 9

Isi pesan yang dipilih dan disusun harus dijelaskan secara sistematis disertai contoh-contoh. Yang mencakup : 

Menganalisis masalah secara keseluruhan



Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan



Menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan B. Penerima pesan harus dipertimbangkan karakteristiknya.

Kesiapan siswa memahami penjelasan, berkaitan erat dengan usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan lingkungan belajar. 2) Komponen menyajikan penjelasan A. Kejelasan Kejelasan yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan. Kejelasan dalam menjelaskan, dapat dicapai dengan berbagai cara seperti bahasa yang jelas, berbicara dengan lancar, dan mendefinisikan istilah-istilah teknis, serta berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik. B. Penggunaan contoh dan ilustrasi Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka diperlukan beberapa contoh dan ilustrasi. Penggunaan contoh dan ilustrasi dapat dilakukan mengikuti pola induktif atau pola deduktif 

Induktif, yaitu memberikan contoh terlebih dahulu dan akhirnya menyimpulkan.



Deduktif, yaitu menggunakan contoh untuk memperjelas suatu hukum atau generalisasi yang diberikan terlebih dahulu. Pola yang digunakan bergantung pada materi pembelajaran, kemampuan, usia dan latar

belakang kemampuan peserta didik tentang pembelajaran tersebut. C. Pemberian tekanan Pemberian tekanan dilakukan pada bagian-bagian yang penting dengan cara penekanan suara atau mengemukakan tujuan. 10

Keterampilan memberikan tekanan mencakup : 

Mengadakan variasi dalam gaya mengajar guru



Memberi tekanan pada suara guru ketika memberikan butir-butir yang dianggap penting.



Membuat struktur sajian Yaitu menunjukkan tujuan utama sajian

Caranya : 

Memberikan pengulangan



Mengatakan sesuatu yang dianggap penting dengan kalimat lain yang lebih mudah dipahami



Memberikan tanda lisan, seperti kata “pertama” , ”kedua” dll. D. Peserta didik diberi kesempatan untuk menunjukkan pemahaman ataupun keraguan ketika penjelasan berlangsung (balikan). Balikan bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa, baik

melalui pertanyaan mapun melalui tugas. Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru memperhatikan gerak-gerik dan mimik peserta didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami atau meragukan, menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik perhatian atau tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka selama memberikan penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

2.8 Prinsip-Prinsip Keterampilan Mengajar. Fungsi penjelasan adalah mencari dan mengaitkan hubungan antara pengalaman siswa dengan gejala atau situasi baru yang belum diketahui siswa. Oleh sebab itu, suatu penjelasan perlu didasarkan kepada hubungan dan kaitan yang dibuat secara logis antara fakta-fakta dan hukum umum dan juga pada penghayatan guru bahwa hal itu secara psikologis dapat diterima oleh sistem panca indera siswa. Dari uraian diatas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan suatu penjelasan yaitu: 1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun di akhir pembelajaran tergantung kebutuhan dan kondisi. 11

2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar dan kompetensi dasar. 3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran. 4. Materi yang dijelaskan harus bermakna bagi peserta didik. 5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik.

2.9 Fungsi Dari Mempelajari Keterampilan Menjelaskan. Keterampilan menjelaskan sangat penting untuk dipelajari. Tidak hanya untuk guru itu sendiri namun juga terdapat manfaat untuk para siswa jika seorang guru menguasai keterampilan menjelaskan dengan baik. Fungsi keterampilan menjelaskan diantaranya adalah: 1. Untuk siswa o Untuk membimbing siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsipprinsip secara obyektif dan bernalar. o Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan yang mereka ajukan ataupun yang dikemukakan oleh guru. o Melibatkan siswa agar mampu berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan o Mengetahui umpan balik dari siswa sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman, keraguan dan ketidakmengertian mereka. o Untuk mengetahui kesalahpahaman dalam memahami suatu materi o Untuk membimbing siswa memahami dan mendapatkan proses. penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam memecahkan suatu masalah. 2. Untuk guru o Tidak semua siswa dapat memahami dan menggali suatu teori dari buku atau sumber lainnya, maka penjelasan dari guru merupakan komponen yang penting dalam belajar. o Membantu memudahkan siswa yang tidak memiliki atau kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa dalam proses belajar.

12

o Guru cenderung mendominasi kelas dan sebagian besar kegiatan guru adalah memberikan informasi lisan atau menjelaskan, dengan mempelajari keterampilan menjelaskan maka akan sapat mengatasi masalah tersebut . o Menghilangkan rasa canggung guru dalam kegiatan belajar-mengajar.

2.10 Penerapan Keterampilan Menjelaskan Dalam Dunia Pendidikan. Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus mumpuni sehingga siswa mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain untuk memberikan pemahaman, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, mengestimasi

tingkat

pemahaman

siswa,

membantu

siswa

memperluas

cakrawala

pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Keterampilan menjelasakan merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya penting bagi siswa, tetapi juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar. Menjelaskan merupakan suatu keterampilan yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung. Menjelaskan adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dengan cara percakapan, penulisan dipapan atu slide, atau praktek dengan media. Menjelaskan juga dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan, dan

bahasa tubuh serta keterampilan

menggunakan media.

13

Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dalam pelurusan masalah, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru harus lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara memberikan suatu pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima siswa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan oleh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang sebenarnya. Pada kenyataannya cara mengajar guru tidak seperti yang diharapkan, guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melakukan kesalahan yang tidak disadari, antara lain : 1. Ketika melakukan kegiatan menjelaskan, guru hanya duduk terus menerus. Sebaiknya guru jangan duduk terus menerus. Dengan adanya perpindahan posisi, akan menciptakan perhatian siswa. 2. Suara guru terlalu pelan, dan pandangan tidak menyapu. Sebaiknya suara guru harus dapat didengar oleh seluruh kelas dan pandangan menyapu ke seluruh kelas. 3. Guru terlalu bertele-tele Sebaiknya penjelasan yang diberikan secukupnya, dan diselingi dengan pertanyaanpertanyaan yang mampu mengarahkan pada materi yang akan diajarkan. 4. Guru tidak memiliki perencanaan awal yang akan diajarkan kepada siswa. Sebelum melakukan proses pembelajaran, guru seharusnya memiliki rancangan awal tentang apa yang akan diajrkan, agar memiliki arah yang jelas dalam menjelaskan. 5. Tulisan guru di papan tulis tidak jelas

14

Sebaiknya tulisan guru harus bisa dijangkau oleh siswa paling belakang bisa dengan cara menanyakan kepada siswa yang paling belakang apakah tulisa tersebut sudah bisa terlihat. Dalam kegiatan menjelaskan dibutuhkan suatu ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara subbab satu dengan subbab berikutnya sehingga akan membentuk sebuah penjelasan yang baik dan utuh. Dalam kegiatan guru memberikan penjelasan haruslah kreatif, karena guru yang penuh inovasi akan selalu ditunggu para muridnya, tentunya kreasi dan inovasi yang positif. Bagaimana mungkin seorang guru mengajarkan muridnya supaya aktif kalau ia sendiri kontraproduktif. Dari sini diketahui bahwa guru banyak berurusan dengan strategi dalam melaksanakan tugas mengajar sehari-hari. Dari uraian komponen dan prinsip keterampilan menjelaskan, serta pengalaman pembelajaran, maka terdapat kelebihan dan kelemahan penerapan keterampilan menjelaskan.

2.11 Kelebihan dan Kelemahan Keterampilan Menjelaskan. 1. Kelebihan dari keterampilan menjelaskan adalah sebagai berikut: o Lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisasi, dan menilai informasi yang diterima. o Lebih mudah dalam memancing meningkatkan kemampuan siswa dalam membentuk dan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan atas informasi yang lengkap dan relevan. o Mendorong siswa untuk mengembangka ide-ide dan mengemukakan ide-ide tersebut. o Dapat mengatasi malsalah pembalajaran yang diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar. o Merupakan cara yang lebih mudah saat guru akan memulai mengenalkan materi. o Dapat meningkatkan analisa guru terhadap teori yang sedang disampaikan dan guru menjadi benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam. 2. Kelemahan dari Keterampilan Menjelaskan adalah sebagai berikut: o Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, peserta didik cenderung menjadi karakteristik auditif (mendengar) dan akhirnya menjadi siswa yang pasif. 15

o Apabila selalu digunakan dan terlalu lama maka pembelajaran akan terkesan membosankan. o Bila menjelaskan dilakukan terlalu lama, kesempatan untuk berdiskusi menjadi terlalu sedikit bahkan habis untuk menjelaskan.

16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Keterampilan mengadakan Variasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengubahan dalam pengajaran yangbertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru serta untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran. Tujuan mengadakan variasi 1. Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa 2. Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu siswa. 3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. 4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual siswa. 5. Mendorong peserta didik untuk selalu terfokus dengan pelajaran. Komponen-komponen mengadakan vaariasi 1. Variasi dalam gaya mengajar guru a. Suara Guru b. Memusatkan perhatian siswa c. Kesenyapan atau Diam sebentar d. Kontak mata e. Ekspresi roman f. Gerakan badan dan mimik g. Tempat berdirinya guru dikelas 2. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa 3. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran Prinsip-prinsip mengadakan variasi 1. Variasi hendaknya digunakan dengan relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan tingkat kemempuan siswa. 17

2. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan. 3. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Di samping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran. Keterampilan menjelaskan sangat perlu dipelajari oleh seorang guru, sebab dengan mempelajari keterampilan menjelaskan diharapkan output guru yang dihasilkan nantinya dapat menyampaikan pesan kepada para murid dan dapat diterima oleh akal, pikiran dan perasaaannya masing-masing. Penyampaian pesan tidaklah mudah, mengingat para siswa memiliki sifat dan pemikiran yang berbeda-beda. Keterampilan menjelaskan adalah keterampilan dalam mendeskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Keterampilan menjelakan memiliki komponen-komponen, prinsip, dan fungsi yang sangat berguna bila semua hal diatas bisa dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran. Keterampilan menjelaskan ini bila diterapkan dalam proses belajar-pembelajaran akan mengahasilkan output siswa yang mumpuni dalam menyerap teori dan masalah yang dijelaskan oleh guru. Siswa mudah dalam mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsip-prinsip secara obyektif dan bernalar dll. Jika dilihat dari guru yang memberikan pengajaran, guru menjadi tidak canggung lagi dalam menghadapi keadaan belajar mengajar.

18

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Yoto 1992,. Keterampilan Dasar Mengajar Pengajaran Teknik. IKIP Malang Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru professional,Bandung Uno.Hamzah.2007.Model Pembelajaan Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Keratif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara. Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar.Malang : Universitas Negeri Malang Wartono. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Malang : Universitas Negeri Malang

19

Related Documents


More Documents from "dwiricho wibowo"