Ket

  • Uploaded by: Anonymous d6UQNBYY
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ket as PDF for free.

More details

  • Words: 942
  • Pages: 4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018 NURUL HAFIZHAH S.S

REFLEKSI KASUS

20174011085

Anamnesis Seorang wanita G1P0A0 berusia 27 tahun hamil 20+1 minggu datang ke Poli Kebidanan RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk kontrol rutin kehamilan. Keluhan saat ini tangan pasien tremor. Pasien memiliki riwayat hipertiroid sejak berusia 18 tahun dengan pengobatan rutin. Selama awal hamil pasien mengaku sering mual dan muntah, namun sekarang sudah tidak. Selama kehamilan pasien rutin control ke spesialis kandungan dan penyakit dalam. HPM : 29-8-2018 HPL : 5-6-2019 Hasil Pemeriksaan Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak baik. kesadaran kompos mentis, CA (-/-). Pemeriksaan vital sign: tekanan darah 105/65 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 20 kali/menit, dan suhu 37oC, BB 59,9 kg. Pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen supel, TFU 3 jari dibawah pusat. USG tampak janin tunggal, preskep, DJJ (+), AFI cukup, gerak aktif, plasenta fundus, BPD cm AC

cm TBJ

gram sesuai usia kehamilan

minggu.

Hasil laboratorium Hb=11,9 g/dL, FT4= 16,26 (9-20), TSH-s = 3,13 (0,27-4,2) HbsAg (-) Diagnosa: primigravida hamil 20 minggu dengan hipertiroid Terapi: Pertanyaan 1. Bagaimana fisiologi hormone tiroid saat kehamilan? 2. Bagaimana pendekatan diagnosis hipertiroid pada kehamilan? Jawaban 1. Pada janin iodin disuplai melalui plasenta.Saat awal gestasi, janin bergantung sepenuhnya pada hormon tiroid (tiroksin) ibu yang melewati plasenta karena fungsi tiroid janin belum berfungsi sebelum 12-14 minggu kehamilan. Tiroksin dari ibu terikat pada reseptor sel-sel otak janin, kemudian diubah secara intraseluler menjadi fT3 yang merupakan proses penting bagi perkembangan otak janin bahkan setelah produksi hormon tiroid janin, janin masih bergantung pada hormon-hormon tiroid ibu, asalkan asupan iodin ibu adekuat. Empat perubahan penting selama kehamilan: 1. Waktu paruh tiroksin yang terikat globulin bertambah dari 15 menit menjadi 3 hari dan konsentrasinya menjadi 3 kali lipat saat usia gestasi 20 minggu akibat glikosilasi estrogen. 2. Hormon hCG dan TSH memiliki reseptor dan subunit alpha yang sama. Pada trimester pertama, sindrom kelebihan hormon bisa muncul, hCG menstimulasi reseptor TSH dan 1

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018 NURUL HAFIZHAH S.S

REFLEKSI KASUS

20174011085

memberi gambaran biomekanik hipertiroid. Hal ini sering terjadi pada kehamilan multipel, penyakit trofoblastik dan hiperemesis gravidarum, dimana konsentrasi hCG total dan subtipe tirotropik meningkat. 3. Peningkatan laju fi ltrasi glomerulus dan peningkatan uptake iodin ke dalam kelenjar tiroid yang dikendalikan oleh peningkatan konsentrasi tiroksin total dapat menyebabkan atau memperburuk keadaan defi siensi iodin. 4. Tiga hormon deiodinase mengontrol metabolisme T4 menjadi fT3 yang lebih aktif dan pemecahannya menjadi komponen inaktif. Konsentrasi deiodinase III meningkat di plasenta dengan adanya kehamilan, melepaskan iodin jika perlu untuk transpor ke janin, dan jika mungkin berperan dalam penurunan transfer tiroksin

2. Kehamilan, begitu juga hipertiroid adalah kondisi peningkatan laju metabolisme. Fakta ini menyulitkan mengenali tanda dan gejala tipikal tirotoksikosis yang biasanya mudah dikenali pada pasien tidak hamil. Misalnya, gejala seperti amenorea, lemas, labilitas emosi, intoleransi terhadap panas, mual dan muntah dapat terlihat baik pada pasien hamil dan juga hipertiroid. Begitu juga tanda-tanda seperti kulit terasa hangat, takikardia, peningkatan tekanan darah, dan bahkan struma kecil tidak bersifat pasti. Namun, ada menifestasi yang harus lebih diperhatikan seperti kenaikan berat badan yang rendah selama hamil dengan nafsu makan baik, adanya tremor, dan manuver Valsava tanpa akselerasi laju jantung. Mengingat kebanyakan kasus disebabkan oleh penyakit Grave, dicari tanda-tanda oftalmopati Grave (tatapan melotot, kelopak tertinggal saat menutup mata,

2

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018 NURUL HAFIZHAH S.S

REFLEKSI KASUS

20174011085

eksoftalmos) dan bengkak tungkai bawah (pretibial myxedema).Rendahnya spesifi sitas tanda dan gejala membuat tes laboratorium merupakan alat diagnosis yang paling baik untuk penyakit tiroid pada ibu hamil. Mual dan muntah setelah kehamilan minggu jarang ditemukan. Kondisi muntah harus dibedakan dari kondisi lain yang juga dapat menyebabkan muntah persisten, seperti hiperemesis gravidarum, gangguan gastrointestinal (appendisitis, hepatitis, pankreatitis, dan gangguan saluran empedu), pielonephritis, dan gangguan metabolik lain. Pemeriksaan laboratorium mencakup kadar keton urin, BUN, kreatinin, alanin aminotransferase, aspartat aminotransferase, elektrolit, dan tirotropin (termasuk tiroksin T4 bebas jika tirotropin rendah). Biasanya tirotropin tertekan pada pasien-pasien hamil karena hCG bereaksi silang dengan tirotropin dan menstimulasi kelenjar tiroid. Kondisi hipertiroid ini biasanya hilang spontan dan tidak membutuhkan pengobatan. Kadar T4 dan tirotroponin pada hiperemesis dapat mirip dengan pasien Grave, akan tetapi pasien hiperemesis tidak memiliki gejala penyakit Grave ataupun antibodi tiroid. Jika kadar fT4 meningkat tanpa tanda dan gejala penyakit Grave, pemeriksaan sebaiknya diulang setelah usia kehamilan 20 minggu. Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan untuk mendeteksi kehamilan multipel atau mola hidatodosa. Tirotoksikosis ibu yang tidak diobati secara adekuat meningkatkan risiko kelahiran prematur, IUGR, berat badan lahir rendah, preeklamsia, gagal jantung kongestif, dan IUFD. Pada sebuah penelitian retrospektif, rata-rata komplikasi berat pada pasien yang diobati dibandingkan dengan yang tidak adalah: preeklamsia - 7% banding 14-22%, gagal jantung kongestif - 3% banding 60%, thyroid storm - 2% banding 21%. Sebaliknya pengobatan thionamide berlebih dapat menyebabkan hipotiroid iatrogenik pada janin. Pasien dengan kecurigaan hipertiroid membutuhkan pengukuran kadar TSH, T4, T3, dan antibodi reseptor tiroid. Interpretasi fungsi tiroid harus memperhatikan hubungan dengan hormon HCG yang dapat menurunkan kadar TSH dan meningkatkan kadar TBG selama kehamilan; kadar serum TSH di bawah normal tidak boleh dijadikan interpretasi diagnostik hipertiroid dalam kehamilan. Interpretasi terbaik adalah dengan kadar T3 karena kadar fT4 juga meningkat pada separuh wanita hiperemesis gravidaru tanpa hipertiroid.Hipertiroid subklinis (kadar TSH di bawah normal, kadar fT4 dan T4 dalam batas normal dan tidak ada tanda-tanda hipertiroid) dapat ditemukan pada hiperemesis gravidarum. Pengobatan kondisi ini tidak berhubungan dengan perbaikan hasil kehamilan dan dapat memberikan risiko paparan obat anti tiroid yang tidak perlu terhadap janin 3

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018 NURUL HAFIZHAH S.S

REFLEKSI KASUS

20174011085

REFERENSI 1. Garry, Dimitry. 2013. Penyakit Tiroid Pada Kehamilan. CDK-206/ vol. 40 no. 7, th. 2013

Yogyakarta,

18 Januari 2019

Dokter Pembimbing

dr., Alfaina Wahyuni, Sp.OG

4

Related Documents

Ket
October 2019 36
Ket
October 2019 40
Ket. Bimbingan.pdf
May 2020 25
German Ket
April 2020 23
Cuadernillo Ket
May 2020 15
Ma Ket
October 2019 21

More Documents from ""