Kesimpulan Jurnal Kelompok 3.pptx

  • Uploaded by: Mtq Ikapsh
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kesimpulan Jurnal Kelompok 3.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,073
  • Pages: 14
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN “ANALISIS KUALITAS UDARA”

KELOMPOK 3

NUR FAIDAH AZIS SRI SARASWATI ARAS HATIMAH MARWAH INSANI IIN INDAH SARI RIDZKY GUSMIARNI. R HAMDANA RAJAB ALIFAH LUTHFIYAH THAMRIN

Analisis Kualitas Udara Kualitas Udara :

Udara Emisi : Kualitas udara yang di ukur secara langsung dari sumber emisi : cerobong asap dan knalpot. Udara Ambien : Bila kualitasnya telah melampui nilai baku mutu menurut PP No. 41 Tahun 1999 = Udara Tercemar. Begitupun sebaliknya.

Sumber Pencemaran Udara Ambien : 1.

PM10 : partikulat

2.

SO2 : sulfurdioksida

3.

CO : karbon monoksida

4.

NO2 : nitrogen dioksida

5.

O3 : ozon permukaan

Penelitian dari masing-masing jurnal berdasarkan sampel Hasil 1. Partikulat (PM10) JURNAL 1 Penelitian Judul : Analisis Udara Ambien Kota Padang Akibat Pencemar Particulate Konsentrasi PM10 dengan total 24 jam rata-rata Matter 10 (PM10) dikawasan institusi : 101.933 Lokasi Penelitian : Kota Padang ug/m3, dikawasan komersial : (Kawasan Industri, Institusi, Komersial 101.770 ug/m3, dikawasan dan Domestik) industri 103.493 ug/m3 dan Metode Penelitian : Grab Sampling. dikawasan domestik : 28.630 Pengambilan sampel dilakukan ug/m3. konsentrasi tersebut di masing-masing kawasan sebanyak belum ada yang melewati baku mutu udara ambien PP tiga kali dengan durasi sampling No.41 Tahun 1999 yaitu 150 kumulatif 24 jam (1 hari). Dilakukan ug/m3 pada musim kemarau. Sampling dilakukan terhadap partikel di udara ambien untuk jenis PM10. Alat yang digunakan adalah Low Volume Sampler (LVS).

Lanjutan.. JURNAL 2 Judul : analisis tingkat pencemaran udara di terminal kota semarang Pengukuran konsentrasi PM10 udara ambien menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS) selama 1 jam, serta kadar debu terhirup dilakukan menggunakan Personal Dust Sampler (PDS) selama 1 jam.

Rata-rata volume kendaraan pada terminal Kota Semarang sebanyak 56 kendaraan/jam. Konsentrasi PM10 udara ambien pada terminal Kota Semarang berkisar antara 8,39 µg/m3- 99,35 µg/m3. Rata-rata konsentrasi PM10 udara ambien adalah 67,34 µg/m3 (< 150 µg/m3) termasuk kategori sedang dalam koversi ISPU

Lanjutan.. 2. Karbon monoksida (CO2) JURNAL 3 Judul : ANALISIS DAMPAK KUALITAS UDARA KARBON MONOKSIDA (CO) DI SEKITAR JL. PEMUDA AKIBAT KEGIATAN CAR FREE DAY MENGGUNAKAN PROGRAM CALINE4 DAN SURFER (STUDI KASUS: KOTA SEMARANG) Salah satu dari program pemerintah di kota Semarang dalam menurunkan pencemaran udara adalah melaksanakan kegiatan Car Free Day di hari minggu. Penelitian ini menggunakan dua aplikasi yaitu CALINE4 dan Surfer 8 yang dilakukan di Kota Semarang dengan memiliki empat titik untuk melakukan analisis kualitas udara yakni Jl. Imam Bonjol, Perempatan, Jl. Tendean, dan Jl. MH Thamrin. Dengan sasaran yaitu terhadap pengendara yang menggunakan kendaraan bermotor. Sumber pencemaran udara yaitu CO (karbon monoksida), pencemaran yang terjadi dibeberapa jalan yaitu masih memenuhi baku mutu sesuai dengan PP No. 41 Thn 1999.

Lanjutan.. JURNAL 4 Judul : perancangan sistem komunikasi dan pengolahan data pada monitoring kualitas udara Lokasi Penelitian : Lingkungan universitas Telkom (tempat parkir, kantin teknik Hasil pada pengujian di kantik teknik selama 2 jam menunjukan ratarata nilai ISPU sensor CO adalah 44,28 dan berdasarkan parameter nilai ISPU dalam kategori BAIK. Pada sensor CO2 menunjukan rata-rata nilai konsentrasi CO2 adalah 671,68 ppm. Data tersebut tidak dikonversi dalam satuan ISPU karena tidak terdapat parameter CO2 pada standar nilai ISPU. Berdasarkan referensi [4] tingkat CO2 di lokasi kantin teknik termasuk dalam kategori pekat dan berbau.

Lanjutan.. JURNAL 5 Judul : PERBANDINGAN KEMAMPUAN SERAPAN CO2 DAN PENURUNAN SUHU UDARA DARI HUTAN KOTA DAN TAMAN KOTA BALIKPAPAN • Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2015 di Hutan Kota dan Taman Bekapai, Balikpapan, Kalimantan Timur. • Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung di lapang, dengan membagi tiap lokasi menjadi 3 zona yaitu 0 m, 30 m dan 80 m, yang dilaksanakan pada pukul 06:00, 09:00, 12:00, 15:00 dan 18.00 WITA. Pengamatan dilakukan pada 4 arah mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat. Hasil kesimpulan

Hutan Kota memiliki kemampuan serapan CO2 lebih baik dibandingkan dengan Taman Bekapai. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kandungan CO2 di tengah Hutan Kota yang lebih rendah yaitu 417.00 ppm dibandingkan dengan Taman Bekapai 427.50 ppm. Sedangkan kemampuan menurunkan suhu udara dari Hutan Kota sama dengan Taman Bekapai. Hal ini ditunjukkan dengan uji t yang menyatakan bahwa t hitung < t tabel (0.88 < 3.18), artinya tidak ada perbedaan nyata suhu udara ambien di Hutan Kota dan Taman Bekapai.

Lanjutan.. JURNAL 6 • Judul : Penelitian kolerasi perubahan kecepatan angin dan kekuatan radiasi terhadap ketinggian lapisan inversi dan hubungannya dengan kualitas udara ambien Kota Surabaya • Lokasi penelitian : Kota Surabaya • Metode pengambilan data : pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan sumber referensi yang berhubungan dengan pokok penelitian ini berupa jurnal ilmiah dan penelitian terdahulu. • Hasil kesimpulan Subsidence inversion di Kota Surabaya kemungkinan terjadi akibat inti antyciclones pada atmosfer perlahan turun memanaskan udara dengan kompresi. Penurunan ini akan menghasilkan inversi tinggi dalam massa udara pada ketinggian tertentu. Sedangkan kondisi idara ambien di permukaan Kota Surabaya memiliki temperatur yang lebih rendah. Berdasarkan pemantauan pada USF oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya tahun 2001-2008, kualitas udara rata-rata di Kota Surabaya berstatus dalam kondisi baik dan sedang berkisar antara 9698% setiap tahunnya.

Lanjutan.. 3. Sulfur oksida (so2) Jurnal 7 Pada jurnal “PENGUKURAN PARAMETER KUALITAS UDARA (CO, NO2, SO2, O3 DAN PM10) DI BUKIT KOTOTABANG BERBASIS ISPU” yang menggunakan metode Pengukuran parameter kualitas udara di Bukit kototabang GAW Station menggunakan metode monitoring. Metode monitoring disini artinya pengukuran konsentrasi (CO, NO2, SO2, O3 dan PM10) secara terus-menerus 24 jam tanpa henti.

Lanjutan..

Adapun hasil penelitian yang telah diperoleh yaitu :

Sama dengan dua parameter sebelumnya CO dan NO2, Sulfurdioksida (SO2) (gambar 6) juga menunjukkan kualitas udara yang baik dan tidak ada efek bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup selama tahun 2012 di Bukit Kototabang, dengan kisaran ISPU 0-50.

Lanjutan.. 4. Nilai ISPU permukaan ozon (O3)

Kualitas udara termasuk pada kategori sedang adalah 7 (tujuh) hari di mana nilai ISPU berada pada kisaran 51-100 Maka dapat dikategorikan sedang, yaitu pada 13 Februari 2012 (nilai ISPU 85), 24 Juli 2012 (nilai ISPU 61), 26 Juli 2012 (nilai ISPU 50), 28 Agustus 2012 (nilai ISPU 58), 3 September 2012 (nilai ISPU 52), 30 September 2012 (nilai ISPU 55) dan 1 Oktober 2012 (nilai ISPU 63).

Lanjutan.. 5.

Serupa dengan pengukuran karbon-Monoksida (CO), nilai ISPU Nitrogendioksida (NO2) di Bukit Kototabang selama tahun 2012 (gambar 5), berada pada kisaran 0-50, yang artinya kondisinya udara baik dan tidak menimbulkan efek bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup.

Lanjutan.. Hasil perhitungan nilai ISPU digunakan untuk melakukan kategorisasi kondisi kualitas udara di suatu tempat. Kualifikasi tersebut didasarkan pada nilai ISPU dari parameter pencemar utama. Kualifikasi kondisi kualitas udara tersebut dirangkum dalam Tabel berikut :

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from ""