KERANGKA ACUAN KONTAK SERUMAH KUSTA PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI TAHUN 2015/2016
A. PENDAHULUAN Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.Penyakit kusta pada umumnya sering dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara dalam pemberian pelayanan kesehatan yang baik dan memadai kepada masyarakat. Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.Kuman kusta biasanya menyerang saraf tepi kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sifatnya kronis dan dapat menimbulkan masalah yang komplek. Penyebab penyakit kusta ialah suatu kuman yang disebut Mycobaterium leprae.Sumber penularan penyakit ini adalah penderita kusta multi basilet (MB) atau kusta basah.Di Indonesia penderita kusta terdapat hampir diseluruh daerah dengan penyebaran yang tidak merata. Suatu kenyataan, di Indonesia bagian Timur terdapat angka kesakitan kusta yang lebih tinggi. Penderita kusta 90% tinggal diantara keluarga mereka dan hanya beberapa persen saja yang tinggal dirumah sakit kusta, koloni penampungan atau perkampungan kusta B. LATAR BELAKANG Penyakit kusta merupakan salah satu diantara penyakit menular yang masih menimbulkan masalah cukup komplek baik dari segi medis, sosial maupun ekonomi. Penyakit kusta menyebabkan cacat fisik yang memberi kontribusi yang besar terhadap timbulnya stigma sosial di masyarakat maupun pada para petugas kesehatan sendiri. Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan,kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.Penyakit kusta sampai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebagian petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/ pengertian, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.Dengan kemajuan teknologi dibidang promotif, pencegahan,pengobatan serta pemulihan kesehatan dibidang penyakit kusta, maka penyakit kusta sudah dapat diatasi dan seharusnya tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi mengingat kompleksnya masalah penyakit kusta,maka diperlukan program penanggulangan secara terpadu dan menyeluruh dalam hal pemberantasan, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial ekonomi. Hal ini menyebabkan terlambatnya penemuan penderita oleh karena penderita malu memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.Banyak diantara mereka berobat ke dukun dan akhirnya timbul cacat karena keterlambatan pengobatan.Guna mencegah dan mengatasi hal ini maka diperlukan adanya penanganan / penatalaksanaan yang terpadu dalam hal pemberantasan, rehablitasi medis, rehablitasi sosial dan permasyarakatan eks penderita kusta
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan pada 2009 tercatat 17.260 kasus baru kusta di Indonesia. Jumlah kasus terdaftar sebanyak 21.026 orang dengan angka prevalensi: 0,91 per 10.000 penduduk. Sedangkan tahun 2010, jumlah kasus baru tercatat 10.706 dan jumlah kasus terdaftar sebanyak 20.329 orang dengan prevalensi 0.86 per 10.000penduduk. C. TUJUAN Umum : Menurunkan penularan penyakit kusta sampai pada level tertentu (eliminasi; < 1 per 10.000 penduduk) disetiap Kecamatan sehingga tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat Khusus : 1. Menemukan penderita sedini mungkin dan memberikan pengobatan yang tepat 2. Mencegah kecacatan pada semua penderita kusta baru yang ditemukan melalui penemuan dini & dan pengobatan yang tepat 3. Memberikan perawatan yang benar dan pelayanan rehablitasi yang tepat kepada penderita kusta 4. Menghilangkan stigma kusta dan diskriminasi di masyarakat D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN KEGIATAN POKOK Kemampuan Tata Laksana Petugas Kusta & Staf Puskemas & Peningkatan Jejaring lintas program dan Lintas sektorat RINCIAN KEGIATAN
kegiatan dalam rangka penanggulangan dan pemberantasan penyakit kusta antara lain : 1.Penemuan penderita kusta secara aktif maupun pasif 2.Pembinaan dan pengobatan penderita kusta selama 6 –12 bulan 3.Pemeriksaan Laboratorium ( Skinsmer ) 4.Pemeriksaan rutin dalam pencegahan reaksi kusta dan reaksi obat kusta 5.Konfirmasi diagnosis kusta 6.Survei kontak kusta pada keluarga dan tetangga penderita kusta yang sudah teregistrasi 7.Monitoring POD pencegahan cacat dan pemeriksaan fisik secara rutin 8.Survei kontak anak sekolah 9.Penyuluhan terhadap masyarakat dan peran serta masyarakat tentang penyakit kusta ( Mini LEC ) 10.Pemeriksaan rutin secara pasif kepada penderita kusta yang telah menyelesaikan pengobatan selama 2 –5 tahun 11.Pelatihan Dokter dan Pengelola kusta Puskesmas 12.Pelatihan Wasor kusta 13.Pencatatan, pelaporan dan managemen logistik
E. CARA MELAKSANAKAN
1. Membawa kartu kuning (kartu penderita), dari penderita yang sudah dicatat dan membawa kartu penderita kosong. 2. Mendatangi rumah penderita dan memeriksa anggota keluarga penderita yang tercatat dalam kolom yang tersedia pada kartu kuning. 3. Bila ditemukan penderita baru dari pemeriksaan itu maka dibuat kartu baru dan dicatat sebagai penderita baru. 5. Memberika penyuluhan kepada penderita dan anggota keluarganya F. SASARAN
Pemeriksaan ditujukan pada semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita. G. JADWAL PELAKSANAAN
Pemeriksaan dilaksanakan minimal 1 tahun sekali dimulai pada saat anggota keluarga dinyatakan sakit kusta pertama kali dan perhatian khusus ditujukan pada kontak tipe MB H. EVALUASI PELAKSANAAN
I. CATATAN , PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN