Keperawatan Maternitas I.docx

  • Uploaded by: echia srikandi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Keperawatan Maternitas I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,476
  • Pages: 22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual yang dilakukan pada saat wanita pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan dimana Rahim melepaskan sel telur), sperma (air mani) dan pria membuahi sel telur dari wanita tersebut.

telur yang telah dibuahi akan menempel didinding Rahim,

yang akan bertumbuh dan berkembang kira – kira selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan sampai kelahiran. Makalah ini akan membahas tentang bagaimana awal terjadinya kehamilan meliputi pembentukan janin, perkembangan janin dalam Rahim.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari kehamilan ? 2. Bagaimana proses terjadinya kehamilan ? 3. Bagaimana tanda – tanda kehamilan ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari kehamilan 2. Untuk mengetahui proses terjadinya kehamilan 3. Untuk mengetahui tanda – tanda kehamilan

1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kehamilan Menurut BKKBN ( badan Kependudukan dan keluarga berencana Nasional) kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh dan berkembang. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung didalam tubuh wanita yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemuadian diakhiri proses persalinan, untuk terjadinya kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi (impalantasi) hasil konsepsi.

2.2 Proses Kehamilan Perkembangan manusia adalah proses yang rumit. Menurut genetika manusia berasal dari persatuan telur dan sperma. Sebelum keproses kehamilan kita harus melihat dari segi gen dan kromosom. DNA adalah berbentuk jalinan benang yang dikenal juga dengan kromosom. Setiap kromosom terdidri dari banyak gen yang mengandung informasi berkode yang menentukan karakteristik unik individu. Semua sel somatik manusia terdiri dari 46 kromosom yang tersusun sebagai 23 pasang kromosom homolog (berpasangan). Setiap kromosom diturunkan dari salah satu orang tuanya. Ada 22 pasang otosom yang mengatur kebanyakan sifat tubuh dan satu pasang kromosom seks pengatur jenis kelamin. Kromosom wanita yang berukuran besar disebut X. Kromosom pria berukuran kecil disebut Y. Dengan demikian pada wanita normal pasangan homolog kromosom seksnya ialah XX dan pada pria normal pasangan homolog seksnya ialah XY.

2

Ada dua acara dalam pembelahan sel yaitu mitosis dan miosis. Pada mitosis, sel – sel tubuh membelah untuk menghasilkan dua sel yang memiliki pola genetika sama dengan orang tuanya. Mula – mula sel membuat Salinan DNA-nya, kemudian sel membelah dan setiap sel anak akan menerima satu Salinan genetiknya. Pembelahan mitosis ini ditujukan untuk perkembangan dan pertumbuhan atau pengganti sel. Miosis menghasilkan gamet (telur dan sperma). Setiap kromosom homolog menerima satu gen dari ibunya dan satu gen dari ayahnya. Dengan demikian, jika setiap sel yang dihasilkan dari miosis terdiri dari 23 pasang kromosom. Karena sel – sel benih ini terdiri dari 23 kromosom tunggal, yaitu separuh materi genetic sel somatic, sel – sel benih ini disebut haploid. Proses pembuatan materi genetika hingga menjadi separuh dicapai dengan satu kali replikasi DNA yang dilanjutkan dengan dua kali pembelahan. Pada mitosis, DNA berreplikasi sekali kemuadian dilanjutkan dengan sekali pembelahan.

2.1.1 Gametogenesis Saat mencapai pubertas, testis pria mulai mengalami proses spermatogenesis. Pada pria, sel – sel yang menjalani miosis disebut spermatosit.

Spermatosit

primer

yang

mengalami pembelahan miosis yang pertama berisi kromosom – kromosom dalam jumlah diploid. Akan tetapi, bahwa sel tersebut sudah membuat

Salinan

DNA-

nya

sebelum

membelah, sehingga sudah ada 4 alel untuk setiap gen. namun, sel ini masih dianggap diploid karena salinannya masih menyatu dengan satu alel ditambah dengan salinannya setiap kromosom.pada pembelahan miosis pertama, dihasilkan dua spermatosit sekunder

3

yang haploid. Setiap spermatosit sekunder mempunyai 22 otosom dan stu kromosom seks, satu kromosom berisi kromosom X dan yang lainnya berisi kromosom Y . pada pembelahan miosis yang kedua, seorang pria menghasilkan dua gamet yang masing – masing mengandung satu kromosom X dan dua gamet masing – masing mengandung kromosom Y. semua kromosom itu akan berkembang menjadi sperma yang hidup.

Oogenesis, proses pembentukan telur (ovum), dimulai pada masa kehidupan janin wanita. Saat dilahirkan, ovarium seorang bayi wanita berisi sel – sel yang dapat menjalani

proses

miosis

seumur

hidupnya. Sekirtar dua juta oosit primer (sel –sel yang menjalani pembelahan miosis pertama) berdegenerasi secara spontan. Hanya 400 sampai 500 ovum yang akan matang selama pada masa reproduksi manita, yang berlangsung sekitar 35 tahun. Oosit primer memulai pembelahan miosis pertamanya (yaitu proses mereplikasi DNA –nya) pada masa kehidupan janin, namun tahap ini tetap akan tertahan sampai masa pubertas. Umumnya setiap bulan satu oosit primer menjadi matang dan menyelesaikan pembelahan miosis pertamanya dan menghasilkan dua sel yang bebeda yaitu satu oosit sekuder dan satu badan polar kecil. Keduanya mempunyai 22 otosom dan satu kromosom X. saat ovulasi, pembelahan miosis yang kedua dimulai, namun ovum tidak akan menyelesaikan pembelahan miosis yang kedua ini, jika tidak terjadi fertilisasi. Pada fertilisasi dihasilkan badan polar yang kedua dan satu zigot (persatuan ovum dan sperma). Apabila tidak terjadi fertilisasi, ovum akan berdegenerasi.

4

2.1.2 Konsepsi Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma, yang menandai awal suatu kehamilan. Peristiwa ini bukan merupakan peristiwa terpisah, tetapi ada suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadian – kejadian itu adalah pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai. 1. Ovum Miosis pada wanita menghasilkan telur atau ovum. Proses ini terjadi di dalam ovarium, khususnya pada folikel ovarium. Setiap bulan satu ovum menjadi matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel – sel pendukung. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine, sehingga silia tuba tersebut dapat mengungkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga Rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ada 2 lapisan jaringan pelindung yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama berupa membrane tebal tidak berbentuk, yang disebut zona pelusida. Lingkaran luar, yang disebut korona radiate, terdiri dari sel – sel oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat. Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Maka tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan diabsorbsi.

5

2. Sperma Ejakulasi pada hubungan sekdual dalam kondisi normal mengakibatkan pengeluaran satu sendok the semen, yang mengandung 200 – 500 juta sperma, kedalam vagina. Sperma berenang dengan gerakan flagella pada ekornya. Beberapa sperma dapat mencapai fertilisasi dalam 5 menit, tetapi rata – rata waktu dibutuhkan ialah 4 – 6 jam. Sperma akan tetap hidup dalam system reproduksi wanita selam 2 – 3 hari. Kebanyakan sperma akan hilang divagina, didalam lendir serviks, diendometrium atau sperma memasuki saluran yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan ke uterine, enzim – enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitasi sperma. Kapasitasi ialah perubahan fisiologis yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma (akrosom), sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom,

yang

memungkinkan

enzim

(seperti

Hialuronidase) keluar. Enzim – enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan ovum sebelum fertilisasi.

2.1.3 Fertilisasi Fertilisasi berlangsung di ampuka (sepertiga bagian luar) tuba uterine. Apabila

sebuah sperma berhasil menembus membrane

yang mengelingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada didalam membrane dan membrane tidak lagi dapat ditembus oleh sperma lainnya. Hal ini disebut dengan reaksi zona. Pembelahan miosis kedua oosit selesai dan nucleus ovum menjadi pronukleus ovum. Kepala sperma membesar menjadi proknukleus pria, sedangkan ekornya berdegenerasi. Nucleus – nucleus akan menyatu dan kromosom bergabung, sehingga dicapai jumlah diploid. Dengan

6

demikian, konsepdi berlangsung dan terbentuklah zigot ( sel pertama individu baru). Replikasi sel mitosis, yang disebut dengan pembelahan, dimulai dari zigot berjalan sepanjang tuba uterine menuju uterus. Perjalanan ini membutuhkan waktu 3 – 4 hari. Karena telur yang difertilisasi membelah dengan ceapt, sedangkan ukurannya tidak bertambah, terbentuk sel kecil – kecil, yang disebut blastomer, terbentuk pada setiap pembelahan. Morula terdiri 16 sel, berupa satu bola yang padat yang dihasilkan dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pelusida. Perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu morula mengapung bebas dalam uterus. Cairan masuk ke dalam pelusida dan menyusup kedalam ruangan intraseluler blastomer. Selanjutnya terbentuk ruangan didalam masa sel karena ruangan intraseluler itu menyatu dan terbentuklah struktur yang disebut blastosis. Pembentukan balstosis menandai diferensiasi utama pertama embrio. Masa padat sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membrane embrio, yang disebut dengan Amnion. Lapisan sel luar yang mengelilingi rongga, disebut dengan trofoblas, akan berkembang menjadi membrane embrio lain, yaitu Karion, bagian embrionik plasenta.

2.1.4 Implantasi Zona pelusida berdegenerasi dan tropoblas melekatkan dirinya pada endometrium Rahim, biasanya pada daerah fundus anterior dan posterior. Antara 7 – 10 hari setelah konsepsi, trofoblas menyekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh blastosis tertutup. Proses ini dikenala dengan Implantasi. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat implantasi 9bercak darah atau

7

pendarahan ringan pada saat seharusnya terjadi menstruasi berikutnya). Vili karion, yang bentuknya seperti jari, ternbentuk di luar trofoblas dan menyusup masuk kedalam daerah yang mengandung darah endometrium. Vili ini adalah tonjolan yang mengandung banyak pembuluh darah dan mendapatkan oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta membuang karbon dioksida dan produksi siasa kedalam darah ibu. Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Bagian yang langsung berada dibawah balstosis, tempat vili karion mengetuk pembuluh darah, disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis ialah desidua kapsularis dan menutup sisa uterus ialah desidua vera.

2.1.5 Embrio dan Janin Kehamilan berlangsung selam kira – kira 10 bulan lunar, atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari. Lam kehamilan dihitung

dari

pertama

priode

menstruasi

pertama

periode

menstruasi terakhir. Akan tetapi sebenarnya konsepsi terjadi sekitar dua minggu setelah hari pertama priode menstruasi terakhir. Dengan demikian, umur janin pasca konsepsi lebuh kurang 2 minggu, yakni 266 hari atau 38 minggu. Usia pasca konsepsi akan digunakan untuk membahas perkembangan janin. Perkembangan intrauterine dibagi menjadi 3 tahap yaitu ovum, embrio, dan janin. Tahap ovum berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke 14. Pada periode ini terjadi replekasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput embrio lapisan germinal primer. Perkembangan embrio, tahap embrio berlangsung dari hari ke 15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau ukuran embrio

8

sekitar 3 cm, daampai bokong. Tahap ini merupakan masa paling kritis

dalam perkembangan system organ dan penampilan luar

utama janin. Daerah yang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen lingkungan. Pada akhir minggu ke 8 semua system organ dan struktur eksterna terbenyuk dan embrio tidak diragukan lagi telah menjadi manusia. Gambar perkembangan embrio. 4 minggu

8 minggu

Tampak luar Badan fleksi, membentuk huruf c, Badan mulai terbentuk ,hidung rata, mata terdapat bakal tangan dan tungkai, kepala jauh terpisah-pisah,jari-jari sudah pada sudut kanan badan. terbentuk,kepala mulai terangkat,ekor hampir hilang,dan mulut dapat dikenali Ukuran puncak bokong(cm),berat(g)

kepala2,5 sampai 3 cm; 2 g

0,4 sampai 0,5 cm, 0,4 g

Vili usus berkembang; usus halus menggulung di dlam tali pusar; terdapat Perut berada pada garis tengah dan lipatan-lipatan palatum; hati sangat besar berbentuk fusiform; hati jelas terlihat; esofagus pendek; usus halus berupa tabung pendek Sistem pencernaan

Mula- mula terlihat adanya osifikasi (penulangan)-oksiput, mandibula, dan humerus; jnain dapat sedikit bergerak, otot-otot badan, anggota gerak, dan kepala sudah dapat dilihat dengan jelas

Sistem muskuloskeletal Semua somit ada

9

Pembuluh-pembuluh darah utama sudah hampir selesai dibentuk; darah banyak Jantung terbentuk, terlihat dua serambi, mengandung sel-sel darah merah berinti mulai berdenyut; terbentuk lengkung aorta dan vena-vena utama Sistem sirkulasi

Pembentukan rongga pleura dan perikardial; percabangan bronkiolus; lubang hidung tertutup sumbatan apitel

Sistem pernafasan Bakal paru-paru primer muncul

Tubulus sekretori dini berdiferensiasi; kandung kemih-uretra menisahkan diri dari rektum

Sistem ginjal Bakal ureter rudimenter muncul

Korteks serebri mulai membentuk sel-sel khas; diferensiasi korteks serebri, meninges, foramen-foramen ventrikel, Lengkungan otak tengah jelas terlihat; sirkulasi cairan serebrospinal; medula tidak terdapat otak belakang atau spinalis meluas sepanjang tulang lengkungan servikal; alur saraf tertutup belakang Sistem saraf

Organ-organ sensoris Mata dan telinga muncul pembuluh optik dan otosis

Pleksus koroid primordial terbentuk; ventrikel relatif besar dibandingkan korteks; perkembangan terus berlanjut; sebagai mata saling mendekat dengan cepat; terbentuk telinga daalam

Sistem genital Parit genital (genital ridge) pada minggu

10

Testis dan ovarium dapan dibedakan; genitalia eksterna tidak dapat dibedakan

kelima

(pria atau wanita), berdiferensiasi

tetapi

mulai

12 minggu

16 minggu

Kuku terbentuk; lebih menyerupai manusia; kepala tegak tetapi besarnya tidak sebanding;kulit merah muda, lembut

Kepala masih dominan; wajah menyerupai manusia ; pada pemeriksaan kasar,mata,telinga,dan hidung mulai menyerupai bentuk sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai; muncul rambut kepala

Tampak luar

Ukuran puncak bokong(cm),berat(g)

kepala- 11,5 sampai 13,5 cm, 100g

6 sampai 9 cm, 19g

Mekonium di dalam usus; mulai menyekresikan beberapa enzim; anus Empedu disekresi; penyatuan langit- terbuka langit selesai; usus halus terpisah dari medulaspinalis dan mulai menempati tempat yang khusus Sistem pencernaan

Kebanyakan tuang dapat dibedakan di seluruh tubuh; muncul rongga sendi Beberapa tulang mulai terbentuk; pergerakkan; otot dapat dideteksi osifikasi meluas; lengkung servikal dan sakral bagian bawah dan tubuh mulai menjadi tulang; lapisan otot polos mulia terdapat di rongga visera Sistem muskuloskeletal

11

Otot jantung telah berkembang dengan baik; pembentukan darah secara aktif di limpa

Sistem sirkulasi Pembentukan darah di sumsum tulang

Sistem pernafasan

Serabut elastis muncul pada paru-paru; Paru-paru mendapatkan bentuk yang muncul bronkiolus terminalis dari respiratorius tetap; muncul pita suara

Sistem ginjal Ginjal dapat mensekresi urine; kandung Ginjal menempati tempat yang tetap; mulai mempunyai bentuk dan fungsi kemih mengembung seperti kantung yang khas Sistem saraf Konfigurasi strukturasi otak secara garis besar selesai; medula spinalis Lobus-lobus serebri terbentuk; serebelum menunjukkan pembesaran di daerah mulai menonjol servikal dan lumbar; terbentuk forsmen ventrikel keempat; mulai menghisap jari

Organ sensoris Mulai ada bakal pengecap yang pertama; karakteristik dan organisasi mata mulia Organ-organ perasa berdiferensiasi terjadi

Sistem genital

Testis dalam posisi turun ke dalam Jenis kelamin dapat dikenali; organ-organ skrotum; vagina terbuka seks internal dan eksternal semakin

12

spesifik

20 minggu

24 minggu

Tampak luar Verniks kaseosa muncul; lanugo muncul; Tubuh menjadi langsing, tetapi dengan tungkai sangat bertambah panjang; mulai perbandingan sesuai; kulit menjadi merah terlihat kelenjar sabasea dan berkeriput; terdapat verniks kaseosa; pembentukan kalenjer keringat Ukuran puncak bokong(cm),berat(g)

kepala23 cm; 600g

16 sampai 18,5 cm; 300g

Sistem pencernaan Deposit enamel dan asenden dapat dikenali

dentin;

kolon

Sistem sirkulasi

Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang tetapi berkurang di hati

Terdapat duktus dan sakus alveolaris; lesitin mulai muncul pada cairan amnion Lubang hidung terbuka kembali; gerakan (minggu ke-26 sampai ke-27) primitif mirip pernafasan dimulai Sistem pernafasan

13

Sistem ginjal

Korteks serebri dilapisi secara khas; proliterasi neuron pada korteks serebri Secara kasar otak terbentuk; mielinisasi berakhir medula spinalis dimulai; medula spinalis berakhir pada tingkat s-1 Sistem saraf

Organ-organ sensoris Hidung dan telinga membentuk tulang

Dapat mendengar

Sistem genital Testis pada calon inguinalis dalam proses turun kedalam skrotum

28 minggu

30-31 minggu

Tampak luar Badan langsing, keriput berkurang dan Lemak subkutan mulai berkumpul; berwarna merah; terbentuk kuku tampak lebih kuat; kulit merah muda dan licin; mengambil posisi persalinan

Ukuran puncak kepala-bokong(cm), 31 cm; 1800 sampai 2100 g berat(g) 27 cm; 1100g

14

Sistem pencernaan

Falang medial keempat mengalami penulangan; terlihat primordial gigi Astragalus (talus, tulang tumit) menjalani permanen; dapat membengkok osifikasi; gerakan lemah dan cepat; tonus kesamping minimum Sistem muskuloskeletal

Sistem sirkulasi

Sistem pernafasan Lesitin terbentuk alveolus

pada

permukaan

Rasio l/s =1,2 : 1

Sistem ginjal

Sistem saraf Tampak fisura serebralis, pembentukan lipatan otak dengan cepat; siklus tidurbangun yang tidak tetap; dapat menangis lemah atau belum sama sekali; refleks menghisap lemah

Organ-organ sensoris Terdapat rasa kecap; sadar akan suara Kelopak mata terbuka kembali; lapisan diluar tubuh ibu retina selesai dibentuk, dapat menerima cahaya; pupil dapat bereaksi terhadap

15

cahaya

Testis turun kedalam skrotum

Sistem genital

36 minggu

40 minggu

Tampak luar Kulit merah muda; tubuh bulat; lanugo Kulit halus dan berwarna merah muda, menghilang di seluruh tubuh; tubuh verniks kaseosa sedikit; rambut sedang biasanya gemuk atau banyak; lanugo hanya pada bahu dan tubuh atas saja; tampak tulang rawan hidung dan cuping hidung Ukuran puncak kepala-bokong (cm), berat(g) 40cm; 3200+ g

35 cm; 2200 sampai 2900 g

Sistem pencernaan

Sistem muskuloskeletal Gerakan aktif dan bertahan, tonus baik; Terdapat pusat osifikasi femoral distal; dapat mengangkat kepala gerakan pasti dan dapat bertahan; tonus cukup kuat, dapat membalik dan mengangkat kepala

16

Sistem sirkulasi

Percabangan paru- paru hanya selesai duapertiga

Sistem pernafasan Rasio l/s ≥ 2 : 1

Sistem ginjal Pembentukan rietron baru berhenti

Sistem saraf Mielinisasi otak dimulai; siklus tidurUjung medula spinalis setinggi l-3; siklus bangun teratur diselingi periode tidur-bangun tetap bangun;mengangis jika lapar dan merasa tidak nyaman; refleks menghisap kuat

Organ-organ sensoris

Testis di dalam skrotum; labia mayora berkembang baik

Sistem genital

2.3 Tanda – Tanda Kehamilan Pasangan suami isteri kadang masih bingung membedakan tandatanda kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan tanda akan datang menstruasi,biasanya

mirip.

Ketidaktahuan

mengenai

hal

ini

juga

menyebabkan beberapa kasus terjadinya keguguran(miscarriage) Banyak perempuan menilai hanya melihat dalam satu sisi saja tandatanda kehamilan yakni karena terlambat menstruasi. Itu memang salah.

17

Namun, terlambat menstruasi tidak hanya disebabkan oleh kehamilan saja, banyak hal yang mempengaruhinya, seperti pola makan, stress, dan gangguan hormonal. Tanda-tanda kehamilan bersifat pribadi, artinya ada yang memang semua mengalaminya, bervariasi, tapi ada pula yang tidak memiliki keluhan apa pun. Untuk lebih memastikan tentu dilakukan tes kesehatan(pregnancy test), baik menggunakan test pack atau tes darah di laboratorium. Agar lebih jelas, dibawah ini tanda-tanda kehamilan : 1.

payudara membesar 

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron.



Payudara juga akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang.



Puting susu membesar dan warnanya semakin gelap, kadang juga terasa gatal



Pembuluh vena pada payudara juga akan terlihat akibat penegangan payudara



Terjadi aktivitas hormon HPL (human placental lactogen) hormon ini diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan untuk mempersiapkan ASI bagi bayi.

2.

bercak darah diikuti kram perut 

Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi.



Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi atau menempelnya embrio pada dinding rahim.

Terkadang bercak darah pada saat

kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi 

Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada kondisi kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi ini akan terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, 18

sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul 3.

Mual dan muntah 

Sekitar separuh perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini. Karena disebabkan peningkatan hormon secara tibatiba dalam aliran darah. Hormon tersebut adalah HCG (human cjorionic gonadotrophin). peningkatan hormon ini juga terjadi pada saluran air kencing. Itulah sebabnya, alat test pack kehamilan dilakukan memlalui media air seni untuk mengukur terjadinya peningkatan kadar hormon HCG.



Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan trimester kedua. Jika rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester kedua, sebaiknya konsultasi ke dokter.



Mual dan muntah biasanya terjadi pada saat di pagi hari. Namun, dapat terjadi pada siang dan malam hari juga. Bahkan morning sickness terjadi hanya ketika si ibu mencium aroma atu wewangian tertentu.

4.

Sering buang air kecil 

Ini disebabkan janin yang tumbuh di rahim menekan kandung kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah.



Kandung kemih lebih cepat dipenuhi urine sehingga keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Peningkatan buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan.



Walaupun buang air kecil sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya.



Hindarkan dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh

19

5.

pusing dan sakit kepala 

Gangguan ini diakibatkan oleh faktor fisik(rasa lelah,mual.lapar dan tekanan darah,rendah) dan faktor emosional(perasaan tegang dan depresi).



Pwningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.

6.

rasa lelah dan mengantuk berlebih 

Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ ini tidak hanya bekerja pada ibu saja, namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Ditambah lagi perut yang semakin besar juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu.

7.

susah buang air besar 

Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesteron. Hormon ini selain

mengendurkan

otot-otot

rahim,

juga

berdampak

pada

mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. 

Keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil

20

8.

sering meludah 

Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi pada kehamilan trimeter pertama.



Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan memasuki trimeter kedua

9.

. naiknya temperatur basal tubuh 

Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, mK auahu basal tubuh ibu akan meningkat.



Kondisi ini akna bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi sebelum terjadi ovulasi.

21

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual yang dilakukan pada saat wanita pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan dimana Rahim melepaskan sel telur), sperma (air mani) dan pria membuahi sel telur dari wanita tersebut.

telur yang telah dibuahi akan menempel didinding Rahim,

yang akan bertumbuh dan berkembang kira – kira selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan sampai kelahiran.

3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya akan dipertanggungjawabkan. Dan makalah ini bermanfaat baik penulis dan orang lain.

22

Related Documents


More Documents from "Arba'ani"