Kepbab I

  • Uploaded by: JoW Rocks
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kepbab I as PDF for free.

More details

  • Words: 4,959
  • Pages: 11
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Menurut Yatim Riyanto (2001:34) yang dimaksud dengan penelitian korelasional adalah “Penelitian yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain”. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel prediktor atau bebas (independen). Sedangkan variabel yang diprediksi disebut variabel kriterium atau terikat (dependen). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel independen dan kinerja guru sebagai variabel dependen. B. Populasi, sampel dan teknik sampling 1. Populasi Menurut Tim penyusun buku Pedoman Penulisan Skripsi STIE Cendekia Bojonegoro (2004:19) yang dimaksud populasi adalah keseluruhan unit objek yang diteliti. Iqbal Hasan (2002:58) mendefinisikan populasi sebagai berikut : “Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti”. Berdasarkan pendapat tersebut, populasi penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro pada tahun pelajaran 2005/2006 sebanyak 33 orang. 2. Sampel Sampel menurut Tim penyusun buku Pedoman Penulisan Skripsi STIE Cendekia Bojonegoro (2004:19) adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dianggap mewakili seluruh populasi. Subiyanto (2000:89) mendefinisikan sampel sebagai berikut : “Sampel merupakan bagian dari keseluruhan objek (populasi) yang diambil sebagai objek penelitian”. Menurut Iqbal Hasan (2002:58) sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Berdasarkan pendapat tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 % dari jumlah populasi, dengan asumsi bahwa dengan sampel sebanyak 20 orang maka seluruh populasi dapat terwakili. 3. Teknik sampling Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel secara acak (random sampling), yaitu teknik pengambilannya tidak sistematis. Jika pengambilan sampel tidak secara acak, maka tidak dapat dijamin bahwa keseluruhan populasi dapat terwakili. C. Metode dan Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling. Sedangkan teknik yang digunakan adalah : 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik dan aktifitas manajemen yang terjadi di MTs Al Rosyid Bojonegoro. 2. Interview/wawancara Interview dilakukan untuk memperoleh data dengan cara bertanya langsung kepada kepala sekolah MTs Al Rosyid. Adapun alasan penulis menggunakan interview ini karena penulis ingin mengajukan pertanyaan yang lebih mendetail sekaligus dapat memperoleh informasi atau keterangan yang lebih jelas tentang kondisi MTs Al Rosyid. 3. Dokumentasi Dari dokumentasi ini diperoleh data gambaran dan sejarah singkat serta struktur organisasi dan pembagian tugas di MTs Al Rosyid Bojonegoro. 4. Kuesioner Menurut Koentjaraningrat (2001:125) yang dimaksud dengan kuesioner adalah : “Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai hal atau suatu bidang, dengan demikian maka kuesioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab)”. Dalam pengumpulan data yang dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian diberi kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertulis. Adapun pengukuran setiap item jawaban atas variabel-variabel menggunakan sistem skor/nilai dengan menggunakan skala likert sebagai berikut : - Bila responden menjawab “a” diberi nilai 5 - Bila responden menjawab “b” diberi nilai 4 - Bila responden menjawab “c” diberi nilai 3 - Bila responden menjawab “d” diberi nilai 2 - Bila responden menjawab “e” diberi nilai 1 5. Kepustakaan Teknik ini digunakan penulis untuk mengambil dasar teori tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. D. Metode dan tehnik analisis data Metode pengolahan/analisis data adalah suatu metode yang dipakai dalam penelitian dengan maksud untuk menguji dan akhirnya menarik suatu kesimpulan dari hasil pengujian itu. Metode pengolahan/analisis data dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua variabel yaitu Kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Untuk mengetahuinya digunakan teknik analisa statistik “Koefisien korelasi paerson atau korelasi product moment” dengan rumus sebagai berikut :

rxy =

-

n ∑ XY − ( ∑ X )( ∑ Y )

n ∑ X 2 − (∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2

Keterangan : r = besarnya angka korelasi yang diketahui antara variable x = variable bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah y = variable terikat yaitu kinerja guru n = jumlah sampel dimana Timotius (http://www.geocities.com/guruvalah/penelitian: 2005) menyatakan : Jika nilai rxy = 0, berarti antara dua variable tidak ada hubungan. Jika nilai rxy terletak antara 0 dan +1 maka hubungan antara kedua variable dikatakan positif Jika nilai rxy terletak antara 0 dan -1, maka hubungan antara kedua variable dikatakan negatif

1

2

-

Kriteria nilai r product moment menggunakan taraf signifikan 5%. Sedangkan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan diperlukan interpretasi rxy. Ismawanto (2002:4) menyatakan : Jika nilai rxy antara 0,00 dan 0,20 berarti hubungan antara kedua variabel sangat lemah bahkan tidak berkorelasi. Jika nilai rxy antara 0,20 dan 0,40 berari hubungan antara kedua variabel lemah Jika nilai rxy antara 0,40 dan 0,60 berari hubungan antara kedua variabel agak lemah Jika nilai rxy antara 0,60 dan 0,80 berari hubungan antara kedua variabel kuat atau erat Jika nilai rxy antara 0,80 dan 1,00 berari hubungan antara kedua variabel sangat kuat atau sangat erat. Untuk memperkuat perhitungan korelasi, maka hubungan korelasi perlu diuji dengan “uji-t” dengan rumus sebagai berikut :

t=

-

r n −2 1 −r

t = nilai pengujian r = korelasi antara variabel x dan variabel y n = nilai sampel Kriteria pengujian dari "uji-t" tersebut adalah signifikan t = 0.05 Menurut Algifari (2000 :57) keputusan diambil dengan jalan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung lebih kecil daripada t-tabel maka keputusan menerima hipotesis nol (H0). Jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel maka keputusan menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum MTs Al Rosyid Bojonegoro 1. Sejarah singkat berdirinya MTs Al Rosyid Bojonegoro Madrasah Tsanawiyah Al Rosyid merupakan salah satu Jenjang pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Rosyid yang terletak di jalan HOS Cokroaminoto Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupeten Bojonegoro. Sejarah berdirinya MTs Al Rosyid ini tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al Rosyid. Pondok Pesantren Al Rosyid didirikan pada tahun 1959 oleh Almarhum KH. Masyhur sebagai realisasi atas cita cita beliau untuk meneruskan dan menghidupkan kembali aktifitas Pondok Pesantren Kendal yang dirintis oleh KH.Muhammad Rosyid sejak tahun 1902. Dimana setelah wafatnya beliau pada tahun 1909 mengalami kevakuman yang cukup panjang. Sebagai suatu lembaga pendidikan yang independent, yang tidak berafiliasi kepada salah satu golongan dengan berazaskan Islam, Pondok Pesantren Al Rosyid berusaha semaksimal mungkin dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa demi terciptanya insan-insan kamil yang berilmu, beramal sholeh, bertaqwa kepada Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan membuat pola kegiatan dan pengajaran yang sedemikain rupa disertai upaya pengembangan dan peningkatan ke arah yang lebih baik dan sempurna, Pondok Pesantren Al Rosyid berupaya untuk tetap eksis dengan semua tujuan yang ingin dicapainya. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, pada tahun 1961 didirikan Lembaga Pendidikan Hidayatul Mubtadiien yang menyelenggarakan dua jenjang pendidikan formal yaitu Madrasah Tsanawiyah Al Washilah dan Madrasah Aliyah Al Washilah. Berdasarkan kesepakatan Pengurus Lembaga, pada tahun 1982 Lembaga pendidikan ini diubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Rosyid yang menyelengarakan tiga jenjang pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al Rosyid, Madrasah Tsanawiyah Al Rosyid, dan Madrasah Aliyah Al Rosyid. Madrasah Tsanawiyah Al Rosyid didirikan berdasarkan ijin operasional dari Departemen Agama nomor : Lm/3/437/8/1982 tanggal 3 Agustus 1982. Sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar Madrasah Tsanawiyah yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Rosyid ini memiliki tanah seluas 20.962 m 2 dengan sarana fisik berupa ruang belajar sebanyak 11 lokal, 1 ruang UKS, 1 ruang Audio visual, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang Komputer, 1 ruang Koperasi, 1 ruang BP, 1 ruang guru, 1 ruang Kepala Madrasah dan TU, 1 ruang OSIS, 2 Musholla, 20 ruang asrama santri, 6 ruang WC/kamar mandi dan sebuah gudang. Siswa-siswi MTs Al Rosyid selain dari Kabupaten Bojonegoro, mereka juga ada yang berasal dari Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Kediri, Jember, Blitar. Selain dari beberapa kabupaten di Propinsi Jawa Timur, Siswa-siswi MTs Al Rosyid ada juga yangberasal dari Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan yang secara keseluruhan berjumlah 463 orang. Secara rinci siswa MTs Al Rosyid terlihat dalam tabel 1 berikut : Tabel 1 REKAPITULASI SISWA MTs AL ROSYID TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Kelas L P Jumlah VII 86 92 178 VIII 70 87 157 III 59 69 128 Jumlah Total 215 248 463 Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid Bojonegoro tahun 2005 2. Visi, Misi, Tujuan dan Target MTs Al Rosyid Visi : Dengan dasar Iman dan Taqwa kepada Allah, MTs Al Rosyid siap membina generasi muslim yang berkualitas. Misi : 1.

Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan inovatif

2. Melaksanakan bimbingan yang islami sehingga nilai Islam menjadi jalan hidup ( way of life ) bagi setiap siswa 3. Memberikan pendidikan ketrampilan sebagai bekal hidup kepada siswa ( life skill education ) d. Siswa mampu mengaplikasikan teori pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang dilandasi dengan akhlaqul karimah. Tujuan a.

Jangka Pendek

2

3 1. b.

Mencetak generasi Muslim yang berkualitas dalam bidang Ilmu Pengetahuan (agama dan umum) dan menguasai tekhnologi 2. Ikut serta menunjang pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan dasar sembilan tahun Jangka panjang 1. 2.

3. 4. 5. Target

Menciptakan pendidikan tingkat MTs berdaya jangkau luas, meningkatkan mutu pendidikan MTs serta menunjang dan meningkatkan pola pendidikan keagamaan ( Islam ) Ikut serta menanamkan sikap kemandirian (otodidak), kedisiplinan, memiliki inisiatif, inovatif, beradaptasi dengan lingkungan dan bertanggung jawab melalui pendidikan Pondok Pesantren. Menunjang usaha perwujudan masyarakat gemar membaca dan belajar seumur hidup ( Long Life Education ) sehingga mampu menjawab tantangan umat/masyarakat di Era Globalisasi/Persaingan Pasar bebas Memperbaiki citra Pondok Pesantren dengan merubah pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa Pondok Pesantren adalah lingkungan pendidikan yang lemah dalam bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Ikut serta menunjang pembangunan Pendidikan Nasional.

Target MTs Al Rosyid adalah : a.

Penguasaan bahasa Arab dan bahasa inggris

b.

Ujian Nasional dengan tingkat kelulusan 100 %

3. Personalia MTs Al Rosyid mempunyai jumlah tenaga kependidikan sebanyak 37 orang yang terdiri dari : 1 orang kepala sekolah, 31 orang guru bidang studi, 1 orang guru BP, 2 orang Tata Usaha, dan 2 orang Pustakawan. Adapun daftar personalia pada tahun pelajaran 2005/2006 sebagai mana dalam tabel 2. Tabel 2 DAFTAR PESONALIA MTs AL ROSYID TAHUN PELAJARAN 2005/2006 Ijasah Terakhir No Nama Jabatan Tahun Jenjang/Jrsn 1 Imam Fatawi 1998 D3/ PAI Kepsek, guru 2 Masmu’ah,A.Md 1998 D3/ PAI Guru S1 / Bhs & Sastra 3 Elly Yuliati, S.Pd 2001 Guru Ind 4 Nurwahyu K,S.Psi 2002 S1/Psikologi Guru BP 5 Drs. Mashud 1985 S1 / Matematika Guru 6 Mulyadi, BA 1986 D3/ PAI Guru 7 Fathul Amin, S.Pd, MM 2003 S2/ Manajemen Guru 8 H. S. Mufid 1979 MA Guru, Waka 9 Nur Wakhid 1986 MA Guru 10 Hasyim, A.Ma 2005 D2 /PAI Guru, Waka 11 Ahmadi 1988 MA Guru 12 Sulaiman, A.Ma 2005 D2/ PAI Guru 13 Hambali 1983 MA Guru 14 Yasdi 1997 MA Ka TU, guru 15 Taufik, A,Ma 2005 D2 /PAI Guru 16 K. Rohmat 1982 MA Guru 17 Yasir 1991 MA Guru 18 M. Misbahuddin 1992 MA Guru 19 Moch. Mukrim 1999 MA Guru, Waka 20 Umul Faizah R, S.Pd. 2000 S1/Bhs.Inggris Guru 21 Yusuf 2001 MA Guru 22 Winarto 2001 MA Guru 23 Sulkhan 1997 MA Guru 24 Ali Chumaidi, A.Ma 2003 D2/PAI Guru 25 Sucitono 2003 MA Guru 26 Drs. Zaenal Mustofa 1991 S1/PMP Guru 27 Nur Faiq Syafiuddin 2003 MA Guru 28 Laistin Nafis 1993 MA Guru 29 Ulfa, S.Pd I 2004 S1/PAI Guru 30 Siti Kholishoh, A.Ma 2005 D2 / PAI Guru 31 Ilhamiyati 1987 MA Guru 32 Munifatuz Zahro’ 2003 PP. Lirboyo Guru 33 Elyani Lailatur R 2003 MA Guru 34 Siti Nur Farida, S.Pd 2003 S1/Bhs.Inggris Pustakawan 35 Arif Helmi 2004 MA Pustakawan 36 Imam Mukholid 2003 MA TU 37 Waris 2002 MA TU Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid Bojonegoro tahun 2005 4. Struktur organisasi

3

4 Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara orang-orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya secara terperinci dan terkoordinasi. Struktur itu sendiri secara umum menggambarkan posisi masingmasing individu dan kelompok dalam organisasi. Struktur organisasi di MTs Al Rosyid termasuk struktur organisasi garis atau lini, karena pembagian kekuasaan, tugas dan fungsi yang bertingkat serta berjalan dari atas ke bawah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi MTs Al Rosyid dapat digambarkan pada gambar 1.

Pengurus Yayasan

Kepala Sekolah Diknas Kabupaten Ka. Tata Usaha

Komite Sekolah Waka Kurikulum

Waka Kesiswaan Wali Kelas VII

Waka Sarana Prasarana Wali Kelas VIII

Waka Humas

Wali Kelas III

Guru Mata Pelajaran S I S WA MASYARAKAT Sumber data : Kantor MTs Al Rosyid, 2005 Gambar 1 STRUKTUR ORGANISASI MTs AL ROSYID BOJONEGORO Keterangan : - - - - - - - - = Garis Koordinasi __________ = Garis Komando Kedudukan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing jabatan struktural adalah sebagai berikut : 1. a. Kepala sekolah selaku edukator - Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien b. Kepala sekolah selaku manajer - Menyusun perencanaan - Mengorganisasikan kegiatan - Mengarahkan kegiatan - Mengkoordinasikan kegiatan - Melaksanakan pengawasan - Melakukan evaluasi terhadap kegiatan - Menentukan kebijaksanaan - Mengadakan rapat - Mengambil keputusan - Mengatur proses belajar mengajar - Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana prasarana, dan keuangan - Mengatur OSIS - Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait. c. Kepala sekolah selaku administrator - Menyelenggarakan administrasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan, ketatausahaan, ketenagaan, keuangan, perpustakaan, Laboratorium, Bimbingan Konseling, UKS, dan OSIS d. Kepala sekolah selaku supervisior - Menyelengarakan supervisi mengenai Proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana prasarana, dan kegiatan OSIS e. Kepala sekolah selaku pemimpin - Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa - Memiliki visi dan misi sekolah - Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah - Pendelegasian wewenang f. Kepala sekolah selaku motivator - Menciptakan ruang kantor yang kondusif - Menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis - Menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman 2. Wakil Kepala sekolah urusan kurikulum

4

5 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.

Menyusun dan menjabarkan kelender pendidikan Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran Mengatur program pengajaran Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler Mengatur pelaksanaan program penilaian, kreteria kenaikan kelas, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembgian raport dan STTB Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar Mengatur pengembangan MGMP Mengatur mutasi siswa Menyusun laporan

3. Wakil Kepala sekolah urusan kesiswaan a. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling b. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan 7 K ( Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan ) c. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS d. Mengatur program pondok romadlon e. Menyususn dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan f. Menyeleksi calon untuk diajukan mendapatkan beasiswa g. Menyusun laporan 4. Wakil Kepala sekolah urusan sarana prasarana a. Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar b. Merencanakan program pengadaan barang c. Mengatur pemanfaatan sarana prasarana sekolah d. Mengelola perawatan, perbaikan sarana prasarana e. Mengatur inventarisasi sarana prasarana f. Menyusun laporan 5. Wakil Kepala sekolah urusan Humas a. mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah b. Menyelenggarakan bakti sosial, karya wisata c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah d. Menyusun laporan 6. Guru a. Membuat perangkat pengajaran b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses pembelajaran d. Melakukan analisis hasil evaluasi e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan f. Mengisi daftar nilai siswa g. Membuat dan mempersiapkan alat peraga pembelajaran h. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum dan MGMP i. Membuatan catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa j. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran k. Mengatur ruang pembelajaran 7. Wali Kelas a. Membantu kepala sekolah dalam pengelolaan kelas b. Membuat administrasi kelas yang meliputi : denah tempat duduk siswa, papan absensi, daftar pelajaran, daftar piket, buku absensi, tata tertib siswa. c. Menyusun statistik bulanan siswa d. Membuat catatan khusus tentang siswa e. Mencatat mutasi siswa f. Mengisi Buku Laporan Hasil Belajar g. Membagi Buku laporan hasil Belajar 8. Kepala tata Usaha a. Menyususn program kerja Tata Usaha sekolah b. Mengelola keuangan sekolah c. Mengurus administasi ketenagaan dan siswa d. Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha sekolah e. Menyususn adminsitasi perlengkapan sekolah f. Menyusun dan menyajikan data/ statistik sekolah g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketata-usahaan secara berkala 9. Pustakawan a. merencanakan pengadaan buku-buku/bahan pustaka b. mengurus pelayanan perpustakaan c. Memeliharan dan memperbaiki buku/bahan pustaka d. Menginventarisasi dan mengadministrasikan buku/bahan pustaka e. Menyimpan buku / media pustaka

5

6 f.

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

B. Hasil penelitian Dari hasil penelitian atau tanggapan terhadap 20 responden dengan memberikan jawaban atas kuesioner yang telah disediakan, dapat diperoleh data untuk masing-masing variable sebagaimana pada tabel 3 berikut :

Tabel 3 DATA SKOR RESPONDEN UNTUK VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X )

No

ITEM KUESIONER

SKOR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

5

4

3

5

5

3

3

4

2

1

35

2

4

4

5

4

4

4

4

5

4

4

42

3

5

4

4

4

3

4

3

4

3

3

37

4

5

5

3

5

4

5

4

4

3

2

40

5

4

3

4

3

3

4

4

5

3

1

34

6

5

4

4

4

5

3

3

5

4

2

39

7

5

3

4

5

5

3

3

3

4

2

37

8

4

3

4

3

3

4

4

4

4

3

36

9

3

3

4

5

5

3

3

5

2

3

36

10

5

4

3

4

5

3

4

2

3

2

35

11

3

2

4

5

5

4

5

5

4

1

38

12

4

4

4

4

4

4

3

4

2

2

35

13

4

3

4

3

4

3

4

4

4

2

35

14

4

3

4

4

3

3

4

5

4

4

38

15

5

4

4

4

4

5

4

4

3

3

40

16

4

5

4

3

3

4

2

3

3

2

33

17

3

3

3

3

4

3

4

2

4

3

32

18

3

3

5

5

3

4

3

2

3

1

32

19

5

2

3

5

5

1

5

3

4

1

34

20 4 4 4 3 5 2 4 4 3 2 35 Data responden diolah tahun 2006 Dari data pada tabel 3, dapat kita ketahui bahwa skor responden untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah sebagai berikut : skor minimal sebesar 32 skor maksimal sebesar 42 Adapun skor responden untuk variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 DATA SKOR RESPONDEN UNTUK VARIABLE KINERJA GURU ( Y )

No

ITEM KUESIONER

SKOR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

4

4

4

3

3

4

4

3

3

3

35

2

4

4

4

4

4

3

4

4

5

5

41

3

3

4

5

4

4

3

3

4

2

5

37

4

5

5

4

4

5

4

4

5

3

5

44

5

3

4

4

4

5

5

3

3

5

3

39

6

4

4

3

5

3

4

5

4

5

4

41

7

5

4

5

3

2

3

3

3

5

5

38

8

4

3

3

4

2

3

4

3

4

4

34

9

3

3

5

5

2

4

3

4

5

4

38

6

7

10

3

4

5

4

2

2

3

5

4

4

36

11

4

4

3

3

1

2

5

5

4

5

36

12

4

3

3

3

3

2

3

3

4

5

33

13

4

4

4

3

3

4

3

3

3

3

34

14

3

4

3

4

4

3

3

4

4

2

34

15

4

5

5

5

4

4

4

5

4

4

44

16

5

4

5

3

2

3

4

4

5

4

39

17

3

3

3

3

2

3

4

4

3

4

32

18

5

4

4

3

2

2

4

5

2

4

35

19

4

5

5

4

1

2

2

3

4

4

34

20 3 4 5 2 1 2 2 5 4 4 32 Data responden diolah tahun 2006 Dari data pada tabel 4, dapat kita ketahui bahwa skor responden untuk variabel kinerja guru adalah : skor minimal sebesar 32 skor maksimal sebesar 44 Dari tabel 3 dan 4, skor masing-masing variabel dikumpulkan menjadi satu tabel sebagaimana terlihat pada tabel 5. Tabel 5 DATA SKOR RESPONDEN UNTUK VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y ) No

X

Y

1

35

35

2

42

41

3

37

37

4

40

44

5

34

39

6

39

41

7

37

38

8

36

34

9

36

38

10

35

36

11

38

36

12

35

33

13

35

34

14

38

34

15

40

44

16

33

39

17

32

32

18

32

35

19

34

34

20

35

32

Σ 723 Data responden diolah tahun 2006 Dari tabel tersebut diketahui harga variable X = 723 dan variable Y = 736

736

C. Pembahasan Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru dapat diketahui dengan menggunakan teknik analisa statistik “Koefisien Korelasi Pearson atau Product Moment”. Untuk penghitungan korelasi maka peneliti akan menyajikan data variable kepemimpinan kepala sekolah (X) dan variable kinerja guru (Y) sebagai berikut : Tabel 6 DATA BESARNYA VARIABLE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y ) No

X

Y

7

8

1

35

35

2

42

41

3

37

37

4

40

44

5

34

39

6

39

41

7

37

38

8

36

34

9

36

38

10

35

36

11

38

36

12

35

33

13

35

34

14

38

34

15

40

44

16

33

39

17

32

32

18

32

35

19

34

34

20

35

32

Σ 723 736 Data responden diolah tahun 2006 Dari tabel tersebut, selanjutnya dapat dihitung masing-masing harga X, Y, XY, X2, Y2 sebagaimana pada tabel 7 berikut : Tabel 7 PERHITUNGAN UNTUK MENGHITUNG KORELASI ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH ( X ) DAN KINERJA GURU ( Y ) No

X

Y

XY

X2

Y2

1

35

35

1225

1225

1225

2

42

41

1722

1764

1681

3

37

37

1369

1369

1369

4

40

44

1760

1600

1936

5

34

39

1326

1156

1521

6

39

41

1599

1521

1681

7

37

38

1406

1369

1444

8

36

34

1224

1296

1156

9

36

38

1368

1296

1444

10

35

36

1260

1225

1296

11

38

36

1368

1444

1296

12

35

33

1155

1225

1089

13

35

34

1190

1225

1156

14

38

34

1292

1444

1156

15

40

44

1760

1600

1936

16

33

39

1287

1089

1521

17

32

32

1024

1024

1024

18

32

35

1120

1024

1225

19

34

34

1156

1156

1156

20

35

32

1120

1225

1024

26731

26277

27336

Σ 723 736 Data responden diolah tahun 2006

Dari data tabel 7 tersebut dapat dihitung korelasinya dengan menggunakan analisa korelasi product moment sebagai berikut :

8

9

rxy =

n ∑ XY − ( ∑ X )( ∑Y )

n ∑ X 2 − ( ∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − ( ∑Y ) 2

rxy =

20.26731 − (723)(736) 20.26277 − (723) . 20.27336 − (736)

rxy =

534620 − 532128 525540 − 522729 . 546720 − 541696

rxy =

534620 − 532128 2811. 5024

rxy =

2492 53,018.70,880

rxy =

2492 3757,915

rxy = 0,663 Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai rxy sebesar 0,663. Harga ini perlu diuji signifikansinya dengan mengkosultasikan dengan rxy tabel. Harga rxy tabel pada N = 20, untuk taraf signifikansi 5% = 0,444. Ternyata rxy hitung lebih besar dari rxy tabel atau rxy hitung (0,663) > rxy tabel (0,444). Dengan demikian koefisien korelasi 0,663 adalah signifikan. Jadi kesimpulannya adalah : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,663 antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro, Tahun Pelajaran 2005/2006. Untuk mengetahui kuatnya hubungan, maka hasil koefisien korelasi hitung tersebut dikonsultasikan dengan pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,663 berada diantara interval koefisien korelasi 0,60 hingga 0,80 dengan interpretasi tingkat hubungan “kuat”. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro, Tahun Pelajaran 2005/2006. Hubungan tersebut baru berlaku untuk sampel yang berjumlah 20 orang tersebut. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 33 guru, maka perlu diuji dengan uji t. Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan derajat kebebasan (dk) = n - 2 = 20 - 2 = 18, Rumus yang dipakai untuk uji-t tersebut adalah sebagai berikut :

t=

r n −2 1 −r

t = nilai pengujian r = korelasi antara variabel x dan variabel y n = nilai sampel Menurut Algifari (2000 :57) keputusan diambil dengan jalan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung lebih kecil daripada t-tabel maka keputusan menerima hipotesis nol (H0). Jika t- hitung lebih besar daripada t-tabel maka keputusan menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Berdasarkan uji-t maka diperoleh :

t=

r n −2 1 −r

0,663 20 −2 1 −(0,663) 0,663.4,242 t= 1 −0,439 2,812 t= 0,749 t = 3,754 t=

Dari perhitungan tersebut diketahui t hitung sebesar 3,754. Selanjutnya kita membandingkan dengan t tabel. Pada t tabel diperoleh harga sebesar 1,734. Mengenai harga t tabel dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil uji-t tersebut terlihat t hitung lebih besar dari t tabel atau t hitung (3,754) > t tabel (1,734), maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2 berikut :

Ha diterima -1,734

Ha ditolak 1,734

Ha diterima 3,754 9

10 Gambar 2 Uji-t Karena t hitung terletak pada daerah Ha diterima, maka ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro, Tahun Pelajaran 2005/2006 sebesar 0,663 adalah signifikan, artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi di mana sampel yang sebanyak 20 orang diambil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika kepemimpinan kepala sekolah itu baik dan berjalan sesuai dengan tipe kepemimpinan yang dianut maka mampu mendorong semangat kerja guru sehingga kinerjanya menjadi meningkat. Prestasi kerja yang meningkat ini akan menguntungkan guru itu sendiri, kepala sekolah, murid dan dunia pendidikan. Maka kepemimpinan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap tingginya kinerja atau prestasi kerja guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Timotius (http://www.geocities.com/guruvalah/penelitian:2005) yang menyatakan : Peran manajer sangat penting dan menentukan tinggi rendahnya prestasi, semangat tidaknya kerja bawahan sebagian besar tergantung kepada manajer. Di dalam arti, sampai sejauh mana manajer mampu menciptakan atau menimbulkan kegairahan kerja, mampu mendorong bawahan dapat bekerja sesuai denga kebijaksanaan dan program yang telah digariskan oleh organisasi. Oleh karena itu sudah sepantasnya kepemimpinan yang efektif itu selalu diterapkan di dalam sekolah dan dimanifestasikan kepada guru agar tujuan seseorang berpengaruh terhadap tujuan organisasi. Kinerja guru yang baik, tidak terlepas dari kemampuan dan kemauan guru itu sendiri untuk berprestasi dan peran dari orang yang memimpinnya untuk menciptakan gairah kerja agar guru mempunyai kompetensi dan kepribadian yang tinggi, sehingga prestasi kerjanya menjadi baik dan akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan masalah dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai hubungan yang positif searah dan kuat terhadap kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro. Analisa data dimana perbandingan antara nilai koefisien korelasi atau rxy hitung sebesar 0,663 dengan rxy tabel untuk taraf kesalahan 5% dan n=20 diperoleh rxy tabel sebesar 0,444. Hal ini berarti bahwa rxy hitung lebih besar daripada rxy tabel. ( rxy hitung=0,663 > rxy tabel=0,444). Pada tahap pengujian apakah kepemimpinan kepala sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja guru yang berlaku untuk semua populasi, diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,754. Jika dibandingkan dengan t-tabel untuk taraf signifikan = 0,05 dan dk=18, diperoleh nilai sebesar 1,734 maka nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel. Karena t-hitung > t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di MTs Al Rosyid Bojonegoro dapat diterima. B. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan tersebut, direkomendasikan kepada : Kepala sekolah MTs Al Rosyid untuk melaksanakan tugas/peranan yang menjadi tanggung jawabnya selaku unsur pemimpin dalam organisasi, baik peranan yang bersifat interpersonal, informasional maupun peranan yang bersifat pengambil keputusan, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah MTs Al Rosyid hendaknya menempatkan guru berdasarkan bidang dan keahliannya agar kualitas pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal. Guru MTs Al Rosyid untuk konsekwen pada tugas mengajar dan hal-hal yang berkaitan dengan tata tertib atau aturan yang berlaku agar tercapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2000, Analisis Regresi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Amirullah, 2004, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu. Arifin, 2005, Skripsi: Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Semangat Kerja Pegawai, Bojonegoro: STIE Cendekia Bojonegoro Hamzah, Awaludin, 2004, Tiga Syarat Penting Seorang Kepala Sekolah, http://www.pikiran-rakyat.com Hasan, M. Iqbal, 2002, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia. Hasibuan, Malayu S.P, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara Ismawanto, 2002, Simpati Ekonomi, Solo: CV. Grahadi Koentjoroningrat, 2001, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gra Media Mulyasa, E, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja-Rosdakarya Nasution, M.N. 2004, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor: Ghalia Indonesia Rosyada, Dede, 2004, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta : Prenada Media Subiyanto, Ibnu, 2000, Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi, Yogyakarta: UPP

10

11 Sutrisno Hadi, 2004, Statistik Jilid 2, Yogyakarta : Andi Offset Tim Perumus, 2004, Pedoman Penulisan Skripsi, Bojonegoro: P3M STIE Cendekia Bojonegoro Timotius, 2005, Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru, http://www.geocities.com/guruvalah/penelitian Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003, 2003, Sistem Pendidikan Nasional, http://www.depdiknas.go.id Winardi, J, 2004, Manajemen Perilaku Organisasi, Jakarta: Prenada Media Yatim Riyanto, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: Penerbit SIC

11

Related Documents

Kepbab I
May 2020 32
! I I ! I I
June 2020 67
I
November 2019 59
I '
July 2020 37
I
November 2019 52
I
July 2020 43

More Documents from ""

T A T A T E R T I B
May 2020 50
Bab 1 Baru
May 2020 46
Pmdk Jalur Diploma
May 2020 29
Kepbab I
May 2020 32