TINJAUAN KASUS
I. 1.
Tanggal Pengkajian
: -
Tanggal Masuk
: -
Ruang
:
PENGKAJIAN Identitas Klien Nama Alamat
: Tn. I : Jln. Musyawarah RT 013/ 16 Kebon Jeruk
Jakarta Barat Umur : 29 Tahun Jenis Kelamin : Laki - laki Status : Menikah Agama : Pendidikan : Suku/Bangsa : No. CM : 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Ny. N Umur : Agama : Pekerjaan : Alamat : Jln. Musyawarah RT 013/ 16 Kebon Jeruk
II.
Jakarta Barat Hubungan dengan Klien : Istri KELUHAN UTAMA Istri klien mengatakan bahwa klien sering melakukan tindakan kekerasan kepada dirinya selaku
istri. Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan III. ALASAN MASUK Beberapa hari sebelum dibawa ke RS klien sempat mengungkapkan keinginannya untuk membangun rumah di kampung halaman, namun istri klien menolak sehingga klien naik pitam yang akhirnya klien menampar dan meludahi istrinya tersebut. Setelah itu, klien menarik istrinya ke kamar mandi dan membuat istrinya tersebut basah kuyup. Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan IV. FAKTOR PREDISPOSISI : V. PEMERIKSAAN FISIK 1. Tanda – tanda Vital : 1) Tekanan darah :-
2) 3) 4) 2. 1) 2) 3.
Nadi Suhu badan Respirasi Ukuran Tinggi Badan Berat badan Kondisi Fisik
::::::
VI. PSIKOSOSIAL 1. Genogram: 2. Konsep diri a. Citra tubuh: b. Identitas diri c. Peran d. Ideal diri e. Harga diri Masalah Keperawatan : 3. Hubungan Sosial a. Orang yang terdekat b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain 4. Spiritual Masaalah Keperawatan : VII. STATUS MENTAL 1. Penampilan Klien tampak agak rapi Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik. Klien menggunakan sandal. Masalah Keperawatan : 2. Pembicaraan Masalah Keperawatan : 3. Aktifitas Motorik Masalah Keperawatan : 4. Alam Perasaan Masalah Keperawatan : 5. Afek Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi 6. Interaksi selama wawancara Masalah Keperawatan : 7. Persepsi 8. Proses pikir Masalah Keperawatan : 9. Tingkat Kesadaran Masalah Keperawatan : 10. Memori
Masalah Keperawatan : 11. Tingkat Konsentrasi Berhitung Masalah Keperawatan : 12. Kemampuan Penilaian Masalah Keperawatan : 13. Daya Tilik Diri Masalah Keperawatan : VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan 2. BAB/BAK 3. Mandi 4. Berpakaian 5. Pola Istirahat Tidur 6. Penggunaan Obat 7. Aktivitas di dalam rumah. 8. Aktivitas diluar rumah IX. MEKANISME KOPING Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain. Klien mampu mengatasi masalah ringan seperti menjaga kebersihan diri X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN 1. Masalah dengan dukungan kelompok (-) 2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri dengan lingkungan. MK : Harga Diri Rendah (-) 3. Masalah dengan kesehatan (-) 4. Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan istrinya XI. ASPEK MEDIK Terapi obat : XII. MASALAH KEPERAWATAN 1. Perilaku kekerasan 2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan XIII. ANALISA DATA NO 1
DATA DS : istri klien mengatakan klien meludahi serta menamparnya, tak sampai disitu klien juga menarik istrinya ke kamar mandi dan menyiram istrinya dengan air
ETIOLOGI Koping individu tidak efektif
PROBLEM Perilaku kekerasan
sampai basah kuyup DO: pipi istri klien tampak 2
lebam DS : istri klien mengatakan
Perilaku kekerasan
Resiko menciderai diri
dirumah klien sering marah-
sendiri dan oranglain
marah kepada istrinya tersebut, selain itu klien juga sering melakukan kekerasan seperti memukul. DO : raut
muka
tegang,
pandangan tajam. XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan Perilaku Kekerasan 2. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif XVI. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Resiko
Tujuan Criteria hasil Tujuan umum: 1. klien mau 1.
Intervensi ber salam panggil
menciderai
Klien dapat
nama
diri sendiri,
melanjutkan
orang lain
peran sesuai
dan
dengan
lingkungan
tanggung jawab. Tujuan khusus: 1. Klien dapat
membalas salam 4. klien mau
2.
tersenyum
perawat sambil jabat
5. klien mau kontak mata
sebutkan nama tangan
3.
jelaskan maksud hubungan interaksi
6 1. klien mengungkapkan perasaanya
4.
jelaskan kontrak yang akan dibahas
5.
beri rasa aman dan
membina simpati 2. klien dapat hubunga 6. lakukan kontak mata mengungkapkan n saling singkat tapi sering penyebab percaya. perasaan marah 1. beri kesempatan
dari lingkungan
untuk
atau orang lain
mengungkapkan
2. Klien dapat
perasaan
1. klien mampu
mengide ntifikasi
2. bantu klien untuk
mengungkapkan
mengungkapkan
perasaan saat
penyebab perasaan
marah/jengkel
kemamp jengkel/kesal 2. klien dapat uan menyimpulkan penyeba tanda-tanda marah b 1. Anjurkan klien yang dialami. kekerasa mengungkapkan apa n yang dialami dan 3. Klien dapat mengide ntifikasi tandatanda perilaku kekerasa n 4. Klien dapat mengide ntifikasi perilaku kekerasa n yang biasa
dirasakan saat marah 1. Klien dapat
2. Observasi tanda-
mengungkapkan
tanda perilaku
perilaku kekerasan
kekerasan pada klien
yang biasa dilakukan 2. Klien dapat
3. Simpulkan bersama klien tanda dan gejala kesal yang di alami
bermain peran dengan perilaku
1. Anjurkan klien untuk
kekerasan yang
mengungkapkan
biasa dilakukan
perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengetahui cara yang biasa
yang biasa dilakukan klien . 2. Bantu klien bermain
dilakukan untuk
peran sesuai dengan
menyelesaikan
perilaku kekerasan
masalah
yang biasa dilakukan. 3. Bicarakan dengan
dilakukan1. Klien dapat
5. Klien dapat
klien apakah dengan
menjelaskan akibat
cara yang dilakukan
dari cara yang
klien masalahnya
digunakan
selesai
mengide Akibat pada klien 1. bicarakan akibat dan sendiri ntikasi cara yang dilakukan akibat Akibat pada orang klien lain perilaku 2. bersama klien kekerasa akibat pada menyimpulkan akibat lingkungan n cara yang digunakan oleh klien 6. Klien
1. klien dapat
dapat
menyebutkan
mendem
contoh
apakah ia ingin
onstrasik
pencegahan
mempelajari cara
an cara
perilaku kekerasan
yang baru dan yang
mengont
secara :
sehat.
rol
- Fisik: Tarik nafas
perilaku
dalam , olah raga,
kekerasa
memukul bantal
n
- Verbal:
3. Tanya pada klien
1. Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
2. Bantu klien Mengatakan secara mengidentifikasi 7. Klien langsung dengan manfaat cara yang dapat tidak menyakiti. telah dipilih menggun 2. klien dapat 3. Bantu klien untuk akan mendemonstrasika menstimulasikan cara obat n cara fisik tersebut atau dengan dengan (memukul bantal) role play benar untuk mencegah 4. Beri reinforcement ( sesuai perilaku kekerasan.
dengan
positif atas
program
keberhasilan klien
)
menstimulasikan cara tersebut 1. Klien dapat
5. Anjurkan klien untuk
menyebut kan obat menggunakan cara – obat yang di
yang dipelajari saat
minum dan
jengkel atau marah.
kegunaanya ( jenis
1.Jelaskan jenis-jenis
,waktu,dosis,dan
obat yang di minum
efek )
pada klien dan keluarga. 2.Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian berhenti
2. Klien dapat minum minum obat tanpa seijin dokter obat sesuai program pengobatan
3.Jelaskan prinsip benar minum obat(baca nama yg tertera pd botol obat,dosis obat ,waktu dan cara minum) 1.Anjurkan klien minum obat tepat waktu 2.Anjurkan klien melaporkan pada perawat atau dokter jika merasakan efek
yang tidak menyenang kan 3.Beri pujian jika klien minum obat dengan benar.
XVII. EVALUASI Waktu Selasa
Dx 1
SP IMPLEMENTASI SP 11. Membina
EVALUASI S:Klien senang karena
15/01/13
hubungan saling
disapa oleh perawat.
17.00
percaya dengan
O: Klien mau berjabat
mengungkapkan komunikasi terapeutik 2. Menyapa klien dengan ramah,baik verbal maupun non verbal. 3. Memperkenal diri dengan sopan. 4. Menjelaskan tujuan pertemuan dengan lengkap 5. Menanyakan nama
tangan Klien mau bercerita tentang diri nya A: Kontak mata cukup Klien mampu membina hubungan saling percaya, SP 1 tercapai. P: Lanjutkan SP 2,klien dapat mengidentifikasi penyebab marah K: Klien di minta untuk mencari penyebab marah.
klien dengan lengkap. 6. Mengatakan dengan jujur dan menepati janji 7. Menunjukkan rasa 17.00
empati dan SP 2
menerima klien apa
S: Klien marah apabila keinginannya untuk membangun rumah tidak terpenuhi perhatian kepada O : Klien dapat klien dan perhatikan mengungkapkan perasaan kebutuhan dasar marah atau jengkel. • Klien tampak tegang klien tegangan dan tatapan mata tajam. 1. Mengkaji A: Klien mampu pengetahuan klien
adanya. 8. Memberikan
tentang perilaku kekerasan dan penyebab. 2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab perilaku kekerasan K 3. Memberikan pujian terhadap kemampuan klien memngungkap kan persaan nya.
Rabu 16/01/2013 12.30
mengungkapkan penyebab marah atau jengkel,SP 2 tercapai. P:Lanjutkan SP 3, klien dapat mengontrol dan penanganan perilaku kekerasan dengan cara beribadah dan berdoa. K: Klien diminta untuk mencari penyebab dan tanda marah yang belum di ungkapkan
SP 31. Mendiskusikan S: klien saat marah akan bersama klien berbicara dengan nada tentang apa yang tinggi, tangan mengepal, dirasakan saat klien matanya menatap tajam, marah wajahnya tampak merah. 2. Mendiskusikan O: pasien menunjukkan bersama klien tanda-tanda : tentang tandaa. Nada suara tinggi tanda perilaku b. Mata menatap tajam kekerasan. c. Tangan mengepal. A: klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala saat marah atau jengkel. SP 3 tercapai. P: klien diminta untuk mengidentifikasi perilaku kekerasan yang sering dilakukan. SP 41. Menganjurkan klien S: klien akan marah-marah untuk apabila keinginanya tidak mengungkapkan dipenuhi dan memukul perilaku kekerasan pintu / jendela. yang bias dilakukan. O: klien tampak :Tegang,
2. Membantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan. 3. Membicarakan dengan klien apakah dengan cara yang dilakukan oleh P klien masalah akan teratasi.
Kamis 18/01/2013 11.15
SP 51. Membicarakan akibat atau kerugian dan cara yang dilakukan kilen pada saat marah 2. Menyimpulkan bersama klien akibat dari cara yang digunakan oleh klien 3. Menanyakan kepada klien apakah klien mau mempelajari cara-cara yang baru dan sehat
12.00
SP 61. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dan penanganan dengan cara sholan dan berdoa 2. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan.
SP 71. Melatih klien minum obat dengan
tangan mengepal, mata menatap tajam, wajah memerah. A: klien mampu mengungkapkan perilaku kekerasan yang bisa dilakukan. SP 4 tercapai. P: lanjutkan SP 5, klien dapat mengungkapkan perilaku yang sering dilakukan saat marah. K: klien diminta untuk mengingat kembali akibat yang akan ditimbulkan. S : klien sangat menyesal dan ingin minta maaf setelah dirinya marah – marah dan memukul ayahnya. O : klien tampak : sedih, ingin menangis, mata menatap tajam, wajah memerah. A : klien mampu mengungkapkan akibat atau kerugian dari perilaku kekerasan yang dilakukannya, SP 5 tercapai. P : lanjutkan SP 6, klien dapat mengontrol perilaku yang sering dilakukan saat marah. K : klien diminta untuk berlatih mengontrol marah dengan cara sholat dan berdoa. S: Klien mengatakan jarang sholat dan merasa doa nya tidak dikabulkan. O: Klien tidak melaksanakan sholat dan berdoa. A: SP 6 belum tercapai P: Ulangi dan Pertahankan SP 6, K: Klien diminta berlatih untuk meminum obat secara teratur S: Klien mengatakan minum obat secara teratur
teratur 2. menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
setelah makan. O: Klien mau minum obat tanpa paksaan perawat. A: SP 7 tercapai P: Ulangi SP 6, dan pertahankan SP 1 – SP 7. K: Klien diminta untuk mempertahankan apa yang telah dilakukan tadi.