Kelompok2.docx

  • Uploaded by: Dimas Adney
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,399
  • Pages: 10
A. Pendahuluan

B. Pembahasan dan analisis 1. Pengertian industri Industri adalah salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting ia menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia mulai dari makanan, minuman, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga sampai perumahan dan kebutuhan hidup lainnya. Berdasarkan sifat bahan mentah dan sifat produksinya dibedakan menjadi: -

Industri hulu, yaitu industri-industri yang mengelola bahan mentah hasil produksi sector primer baik pertanian, peternakan, perhutanan ataupun pertambangan. Industri ini umumnya berorientasi kepada bahan mentah dan di tempatkan di daerah sumber bahan mentah.

-

Industri hilir, yaitu industri-industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri primer, bahan bakunya adalah bahan mentah atau bahan setengah jadi yang diproduksi industri lain.umumnya industri ini ditempatkan berdekatan dengan industri-industri yang menghasilkan bahan bakunya.

Seiring dengan bertambah dan berkembangnya industri hulu dan industri hilir di Indonesia, terdapat beberapa masalah yang dapat di soroti dari kebaradaan industri hulu dan industri hilir di Indonesia yang tentunya sangat mempengaruhi aspek

perekonomian Negara Indonesia di sector industri, diantaranya Menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pemberian insentif pajak untuk sektor industri masih timpang antara hulu dan hilir sehingga tidak menciptakan struktur industri yang tangguh. Kondisi tersebut mengakibatkan ketergantungan industri nasional terhadap impor bahan baku belum terselesaikan. Selain itu sektor Industri hulu perkebunan atau subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang tumbuh secara konsisten, baik ketika ekonomi nasional dalam keaadan tumbuh normal maupun ketika mengalami krisis. 2. Pengertian sumberdaya alam Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia (Abdullah, 2007: 3). Selain itu Sumber daya alam juga bisa diartikan segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak, peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam, sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar , yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. -

Klasifikasi sumberdaya alam

Secara umum, sumber daya alam dklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu : a.

Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui (Renewable Resource)

Dikatakan demikian karena alam dapat mengadakan pembentukan kembali dalam jangka waktu yang relative singkat. Sumber daya alam ini terbentuk dengan 2 cara, yaitu : -

Pembentukan dengan reproduksi

Terjadi pada sumber daya alam hayati. Dapat terus bertambah dalam waktu cepat walaupun pengelolaannya kurang tepat, akan tetapi sumber daya alam ini juga dapat punah dan sekali sumber daya alam ini punah maka alam tidak dapat membentuknya lagi. -

Pembentukan karena adanya siklus

Beberapa sumber daya alam seperti air dan udara terjadi dalam proses berputar atau siklus. Dengan adanya siklus ini pula, sumber daya alam ini dapat diperbarui. Beberapa hal dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas sumber daya alam yang dipebarui ini antara lain:

b.



Pencemaran udara (penurunan kualitas atmosfer)



Penebangan hutan (penurunan kualitas dan kuantitas air tanah)

Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat Diperbaharui (Unrenewable Resource)

Sumber daya alam ini mempunyai jumlah yang relatif tetap atau mungkin bisa dikatakan semakin sedikit jumlahnya.Ini dikarenakan pembentukan sumber daya alam ini memerlukan rentang waktu yang sangat lama sehingga sumber daya alam ini dapat habis.Contohnya seperti bahan mineral, minyak bumi, gas alam, dan sumber daya alam fosil lainnya. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dibedakan menurut daya pakai dan nilai konsumtifnya yaitu : 

Sumber daya alam yang tidak cepat habis

Tidak cepat habis karena nilai konsumtif manusia terhadap sumber daya alam ini relatif dalam jumlah sedikit. Contohnya intan atau batu permata. 

Sumber daya alam yang cepat habis

Cepat habis karena nilai konsumtif manusia terhadap sumber daya alam ini relatif dalam

jumlah

banyak.Contohnya

gas

alam

dan

minyak

bumi.

Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1967 tentang pertambangan, barang-barang tambang dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu : 

Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis (penting untuk pertahanan dan keamanan Negara atau menjamin perekonomian Negara). Contohnya minyak bumi, batu bara, bahan radioaktif, tembaga, besi, aluminium, timah, dan mineral logam lainnya.



Golongan B yaitu bahan galian vital (penting untuk hajat hidup orang banyak). Contohnya emas, perak, magnesium, batu permata, asbes dan lainlain.



Golongan C yaitu golongan bahan galian selain golongan A dan golongan B di atas. Contohnya bahan industri (batu kapur).

Sumber daya alam yang tidak habis/kekalSumber daya alam ini merupakan sumber daya alam yang banyak terdapat di alam dan tidak dapat habis. Contohnya udara, cahaya matahari, air laut.

3. Pengertian sumber daya manusia Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial ekonomis. Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari beberapa aspek,

seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia. -

Kualitas sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai. Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa adanya peningkatan koalitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan. Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi kualitas spiritual keagamaan, kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian bermasyarakat, dan kualitas hubungan selaras dengan lingkungannya. Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusioa Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan pengukuran kualitas non fisik, sehingga yang sering di jadikan patokan adalah kualitas fisik. Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya tergolong rendahdan negara-negara tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan karena daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musimseperti di daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari

perlindungan terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas. Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa hidupnya tetap miskin walaupun daerah-daerah tersebut kaya akan sumber daya alam. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan penduduk di daerah subtropis walaupun daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun mereka sanggup menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan teknologi tersebut membuat kualitas kehidupan mereka menjadi lebih baik. Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini menjadi prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia -

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan orang baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan segala kedudukannya. Hal ini berarti bahwa usaha itu tidak terbatas pada pembinaan kemampuan fisik melainkan juga kemampuan mental sebagai pendukung suatu kebudayaan. Dengan demikian maka pengembangan sumber daya manusia itu harus dapat mempersiapkan keterampilan jasmaniah seseorang agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta tanggungannya. Pengembangan sumberdaya manusia juga harus dapat mempersiapkan seseorang untuk memainkan peranan sosial secara mantap sesuai dengan kedudukan-kedudukannya di masyarakat. Oleh karena itu praktek komunikasi atau interaksi sosial yang efektif itu hanya mungkin terselenggara kalau ada pranata yang terwujud atas dasar nilai-nilai, maka pengembangan sumberdaya manusia berarti usaha aktif penanaman sikap dan keterampilan pada anggota masyarakat sesuai

dengan

nilai-nilai

yang berlaku sebagai

pedoman

hidup

yang

mengembalikan pola tingkah laku sosial mereka. Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia dipandang dari segi kebudayaan.

1.

Kenyataan bahwa bangsa Indonesia ini hidup dalam masyarakat yang

majemuk terdiri dari banyak suku bangsa dan golongan dengan latar belakang anekaragam kebudayaan yang menjadi kerangka acuan dalam pergaulan sosial. 2.

Berkaitan dengan pembangunan yang pada hakikatnya merupakan

usaha peningkatan kesejahteraan di segala bidang. Dalam penyelenggaraannya dilakukan dalam tempo yang relatif singkat, banyak teknologi dan ilmu pengetahuan asing yang diadopsi untuk mempercepat proses. Akibatnya akan menuntut adaptasi (penyerapan) ke dalam sistem budaya yang ada dan bahkan tidak mungkin akan menggeser nilai-nilai yang tidak sesuai lagi atau mengembangkan nilai-nilai yang lebih cocok dengan tuntutan pembangunan. 3.

Akibat kontak-kontak dengan kebudayaan asing yang dipermudah oleh

kemajuan teknologi pada akhir-akhir ini. Hampir tidak mungkin bagi suatu masyarakat dewasa ini untuk menghindarkan diri dari pergaulan antar bangsa dan intas budaya. Peralatan komunikasi dan transportasi yang di dukung oleh teknologi modern memperlancar dan menambah intensitas kontak-kontak kebudayaan. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, orang dapat melakukan komunikasi tanpa mengenal batas lingkungan geografis, politik maupun kebudayaan. Untuk mengatasi masalah yang pertama, di perlukan sistem sosial yang mampu mengendalikan pergaulan antara sesama penduduk tanpa memandang asal kesukuan maupun golongan. Akan tetapi untuk mengembangkan sistem sosial yang memadai diperlukan landasan yang diterima sebagai kerangka acuan bersama, yaitu kebudayaan sebagai sistem arti nilai, gagasan vital dan keyakinan, Dalam hal ini, pemerintah telah berusaha untuk mengembangkan kebudayaan nasional yang diharapkan akan mendominasi kehidupan sosial bangsa Indonesia secara keseluruhan. Sistem-sistem sosial itu akan terwujud apabila orang telah menghayati kebudayaan sebagai sistem nilai gagasan vital dan keyakinan yang akan menjadi kerangka acuan yang akan mendominasi pola tingkah laku angota masyarakat Indonesia hendaknya diarahkan pada penanaman dan penghayatan nilai-nilai

gagasan dan keyakinan yang disepakati bersama sebagai pedoman hidup bernegara dn bermasyarakat. Enkulturasi juga berkaitan dengan proses pembangunan yang pada hakikatnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan hidup bersama. Akan tetapi upaya peningkatan kesejahteraan hidup bersama. Akan tetapi usaha peningkatan kesejahteraan terencana dan diselenggarakan dalam tempo yang relatif singkat sering kali

menimbulkan banyak masalah. Usaha peningkatan

kesejahteraan itu mendorong orang untuk dengan cepat mendatangkan ilmu dan teknologi asing dan belum tentu sama dengan kebudayaan yang mendominasi kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Dari sistem teknologi yang di impor, akhirnya akan menuntut penyesuaian pada sistem sosial atau pola interaksi penduduk setempat yang akhirnya cepat atau lambat akan menggeser nilai-nilai budaya setempat. Tidak semua teknologi dan ilmu pengetahuan yang diserap akan menimbulkan perubahan pada sistem sosial dan sistem idea setempat. Akan tetapi untuk mengatasi kemungkinan terjadinya ketegangan, sudah sepatutnya kalau setiap warga negara Indonesia di bekali dan diperkuat kesadaran mereka dengan pengetahuan kebudayaan yang memadai sehingga mereka nantinya dapat secara selektif dan aktif menyerap pengaruh kebudayaan asing. Disamping itu dengan bekal pengetahuan kebudayaan yang memadai setiap warga negara Indonesia akan dapat melihat, memahami dan memilih-milih gejala dan tantangan yang dihadapi untuk kemudian merencanakan serta menentukan sikap ataupun perbuatan sesuai dengan nilai-nilai. Dengan bekal pengetahuan kebudayaan yang sama diharapkan setiap warga negara Indonesia akan dapat menanggapi segala tantangan yang timbul dari lingkungannya maupun perkembangan sejarah tanpa memastikan daya kreativitas yang inovatif dalam menanggapi dinamika kebudayaan baik karena pengaruh sesama kebudayaan Indonesia yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun karena pengeruh ebudayan asing yang akan memperkaya kebudayaan nasional. Sumber daya manusia harus dapat dibina dan diarahkan secara tepat agar mampu mengembangkan potensinya, antara lain :

1.

Manusia yang profesional, yang memiliki keahlian dan ketarampilan

sehingga mampu bekerja lebih produktif. 2.

Manusia yang berkembang kemampuan intelektualnya sehingga

mampu menjadi pelopor perubahan masyarakat. 3.

Manusia yang berjiwa wiraswasta yang mampu menciptakan lapangan

kerja untuk dirinya sendiri, tidak tergantung pada kesempatan kerja yang diciptakan pemerintah, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain

4. Konsep Nilai Tambah (Value Added) Konsep nilai tambah adalah suatu perubahan nilai yang terjadi karena adanya perlakuan terhadap suatu input pada suatu proses produksi. Arus peningkatan nilai tambah komodutas pertanian terjadi di setiap mata rantai pasok dari hulu ke hilir berawal dari petani dan berakhir pada konsumen akhir. Nilai tambah komoditas pertanian di sektor hulu dapat dilakukan dengan penyediaan bahan baku berkualitas dan berkesinambungan yang melibatkan para pelaku mata rantai pertama. Nilai tambah pada sektor hilir melibatkan industri pengolahan. Komoditas pertanian yang bersifat perishable (mudah rusak) dan bulky (kamba) memerlukan penanganan yang tepat, sehingga produk pertanian siap dikonsumsi oleh konsumen. Perilaku tersebut antara lain pengolahan, pengemasan, pengawetan, dan manajemen mutu untuk menambah kegunaan menimbulkan nilai tambah sehingga harga produk pertanian menjadi tinggi (Marimin dan Magfiroh, 2010) Menurut Sudiyono (2002), nilai tambah merupakan proses pengolahan bahan yang menyebabkan adanya pertambahan nilai produksi. Analisis nilai tambah menunjukkan bagaimana kekayaan perusahaan diciptakan melalui proses produksi dan bagaimana distribusi dari kekayaan tersebut dilakukan. Besarnya nilai tambah didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Secara matetik dinyatakan sebagai berikut: Nilai tambah = (K,B, T,U,H,h,L) Keerangan : K

= Kapasitas produksi

B

= Bahan baku yang digunakan

T

= Tenaga kerja yang dugunakan

U

= Upah tenaga kerja

H

= Harga output

h

= Harga bahan baku

L = Nilai input lain (nilai dan semua korbanan yang terjadi selama proses perlakuan untuk menambah nilai)

Menurut Hayami et al., dalam Sudiyono (2002), ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan, dan tenaga kerja. Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja.

5. Serapan tenaga kerja

C. Kesimpulan

More Documents from "Dimas Adney"

Kelompok2.docx
May 2020 4
Silabus Tik Dasar
August 2019 21
Guia Ministros.pdf
June 2020 3
1.docx
April 2020 23
Bab Iii.docx
December 2019 32