BAB 2
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Kelompok 2
: Hasbi Asshidiqie (18133100105) Rifna Ninda Lutfi Meliasari(18133100119) Sila Febriyanti (18133100130) Assyifa Nida’ul khasanah (18133100159)
PendapatanNasional Menurut Sadono Sukirno pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Ada Tiga Cara Untuk Menghitung Nilai Barang dan Jasa : 1. Cara Pengeluaran 2. Cara Produksi atau Cara Produk Neto 3. Cara Pendapatan
Beberapa Istilah Pendapatan Nasional Istilah-istilah yang harus dipelajari berkaitan dengan pendapatan nasional, yaitu:
Produk Domestik Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto
atau dalam istilah inggrisnya Gross Domestic Product (GDP) dapat diartikan sebagai nilai barang- barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.
atau dalam bahsa inggrisnya dinamakan Gross National Product (GNP) Dalam penghitungannya yaitu nilai barang dan jassa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor Produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
Dapat dirumuskan sifat hubungan di antara produk domestik bruto dan produk nasional bruto yaitu :
PDB = PNB-PFN dari LN
PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU DAN HARGA TETAP
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR DAN HARGA FAKTOR Barang-barang dan jasa-jasa dapat dinilai dengan dua cara, dengan menggunakan harga pasar dan dengan menggunakan harga faktor. Sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga pasar apabila perhitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. Hubungan diantara harga pasar dan harga faktor dapat dapat dinyatakan secara persamaan dibawah ini: Harga pasar = Harga faktor + Pajak tak langsung - Subsidi
PENDAPATAN NASIONAL BRUTO DAN NETO Dalam setiap harga pasar sesuatu barang termasuk nilai penyusutan (depresiasi). Pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan produk nasional bruto. Untuk memperoleh produk nasional Neto, nilai depresiasi harus dikurangi dari produk nasional bruto.
Dengan demikian: Produk Nasional Neto adalah Produk Nasional Bruto Kurang Depresiasi
CARA PENGHITUNGAN I: CARA PENGELUARAN 4 KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN, yaitu : 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta 4. Ekspor Neto Dengan demikian, nilai PDB berdasarkan pendekatan dirumuskan :
PDB = C + G + I + ( X – M )
MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK DAN NASIONAL BRUTO Di banyak Negara, hubungan diantara produk Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN) dapat dinyatakan persamaan:
PN = PNB – Pajak Tak Langsung + Subsidi - Depresiasi
PN = PNB – Pajak Tak Langsung - Depresiasi
MASALAH PENGHITUNGAN DUA KALI Dengan cara pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pembelanjaan dari berbagai golongan masyarakat keatas barangbarang jadi dan jasa – jasa yang diproduksikan dalam perekonomian tersebut. Barang-barang yang masih akan diproses lagi, nilainya tidak turut ditambahkan dalam perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran adalah untuk menghindari berlakunya penghitungan dua kali.
NILAI BARANG JADI DAN NILAI TAMBAH Untuk menghindari terjadinya hal seperti ini, yang harus dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional adalah: (i) Nilai-nilai barang jadi saja (ii) Nilai- nilai tambah yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi
CARA PERHITUNGAN II: CARA PRODUK NETO Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting: 1. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi 2. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua kali
MENGHITUNG NILAI TAMBAH i. Penebang kayu hutan:
Rp 50 ribu
ii. Penggergaji papan:
Rp. 200 - Rp 50
= Rp 150 ribu
iii. Pembuat perabot:
Rp. 600 - Rp 200
= Rp 400 ribu
iv. Toko perabot:
Rp. 800 - Rp 600
= Rp 200 ribu
Dengan demikian jumlah nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat kegiatan itu adalah : Nilai Tambah = ( 50 + 150 + 400 + 200 =Rp 800)
Catatan : jumlah nilai penjualan adalah Rp 1.650 ribu
PNB MENURUT LAPANGAN USAHA Menurut Lapangan Usaha
harga
berlaku
Harga tetap tahun 1993
Dua sektor yang pertama dinamakan juga sebagai sektor primer.
Nilai
%
Nilai
%
Tiga sektor berikutnya, yaitu
281,3
17,6
68,0
15,9
(i)
industri pengolahan,
2. Pertambangan dan penggalian
191,8
11,9
39,8
9,3
(ii)
listrik, gas dan air, dan
3. Industri pengolahan
402'6
25,0
113,7
26,7
(iii)
Bangunan,
4. Listrik, gas dan air
29,1
1,8
7,5
1,8
5. Bangunan
92,4
5,7
25,3
5,9
6. Perdagangan, hotel dan restoran
258,9
16,1
69,3
16,2
97,3
6,0
33,6
7,9
105,6
6,5
29,9
7,0
151,0
9,4
39,6
9,3
1.610,0
100,0
426,7
100,0
1 . Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan.
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Keuangan, sewa dan jasa perusahaan
9. Jasa-jasa lain (termasuk pemerintahan) PRODUK DOMESTIK BRUTO
digolongkan kepada sektor sekunder. Sektor ke-6 hingga ke-9 digolongkan sebagai sektor jasa atau sektor tersier.
CARA PERHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN
Dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan akan diperoleh suatu nilai pendapatan nasional yang lain, yang berbeda dengan yang diperoleh dalam perhitungan pendapatan nasional dengan kedua cara lainnya. Pendapatan itu dinamakan Pendapatan Nasional atau Produk Nasional Neto menurut harga faktor.
PENGGOLONGAN PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI Oleh karenanya, perhitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut : Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
Pendapatan dari sewa. Bunga neto─yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah. Keuntungan perusahaan.
CONTOH PERHITUNGAN
Berikut ini adalah tabel Pendapatan Nasional dari Amerika Serikat pada tahun 1997. Jenis Kegiatan
Nilai (Milyar)
Persentasi
4.703
70,7
Pendapatan usaha perseorangan
545
8,2
Pendapatan sewa
148
2,2
Keuntungan perusahaan perseroan
804
12,1
Bunga bersih neto
450
6,8
6.650
100,0
Ganjaran untuk pekerja
Pendapatan Nasional
HUBUNGAN DI ANTARA GNP DAN NI Dalam perhitungan cara pengeluaran nilai pendapatan nasional yang diperoleh adalah Produk Nasional Bruto atau GNP, sedangkan perhitungan cara pendapatan menghasilkan Pendapatan Nasional (Nasional Income) atau NI. Untuk memperoleh nilai Produk Nasional Neto, Produk Nasional Bruto harus dikurangi depresiasi. Tabel Perhubungan di antara GNP dan NI di Amerika Serikat, 1997 Jenis Pendapatan Produk Nasional Bruto
Nilai (US $ milyar) 8.063
Kurang : Depresiasi
868
Produk Nasional Neto
7.195
Kurang: Pajak tak langsung dikurang subsidi
Pendapatan Nasional
545
6.650