Kelompok Iv

  • Uploaded by: mela yusnita maelani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok Iv as PDF for free.

More details

  • Words: 781
  • Pages: 16
Kelompok IV Anggota : 1.Ainunnisa Amanabillah 2.Eka Nurfitriana 3.Ira Nufus Khaerani 4.Lia Lestari 5.Mela Yusnita Maelani 6.Mira Sri Rahayu 7.Sarah Nurul Janah 8.Syifa Fitrian 9.Yushifa Shofia zahara

PROSEDUR PENJAJANGAN CEPAT ATAU “RAPID ASSESMENT PROSEDURE” (RAP)

• Rapid : cepat, Assesment : penilaian / pengkajian, Prosedures : cara. • Jadi Rapid Assesment Prosedures adalah : Cara penilaian / pengkajian cepat. • RAP adalah : Cara penilaian cepat yang dikenalkan oleh Schrimshow scm dan Hurtado (1992) untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang hal apa saja yang melatar belakangi perilaku kesehatan masyarakat termasuk faktor sosial budaya dalam waktu yang relatif singkat. • RAP merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang digunakan peneliti sosiolog, antropolog, dan psikolog secara fenomenologi sejak tahun 1980.

RAP adalah suatu prosedur atau proses yang memberikan kepada petugas kesehatan, peneliti dan sarana tentang petunjuk mengadakan penjajagan dan penelitian yang tepat guna mengenai kesehatan masyarakat, masalah-masalahnya dan pemecahannya.

• Tujuan Umum : • melakukan suatu penilaian cepat terhadap keadaan, program atau masalah kesehatan yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah • • • •

Tujuan khusus Mendapatkan indikasi besaran permasalahan kesehatan. Memahami situasi spesifik masalah kesehatan. Mengetahui tanggapan yang ada atau hal-hal yang dapat dilakukan untuk upaya preventif kesehatan • Mobilisasi sumber daya lokal dan nasional untuk kebijakan kesehatan • Memberi masukan kebijakan kesehatan secara umum, spesifik/ darurat

Kegunaan Rapid Assesment Procedures (RAP)

• Sebagai alat untuk menggali gagasan/ide

• Sebagai langkah awal pengembangan penelitian • Sebagai cara untuk memahami hasil penelitian lanjutan • Sebagai metode pengumpulan data •

1. Sebagai alat untuk menggali gagasan/ide Dengan cara mengamati langsung interaksi antara masyarakat sasaran dengan produk pelayanan kesehatan, membicarakan kebiasaan atau mendengar bahasa mereka tentang suatu masalah.  Menjajagi penerimaan masyarakat sasaran terhadap gagasan baru atau pesan dalam bentuk visual ataupun verbal, misal: media, kemasan gambar atau bahasa.  Mengkaji perilaku kesehatan yang relatif belum diketahui untuk dipelajari melalui penelitian lanjutan.

2.Sebagai langkah awal pengembangan penelitian • Mengembangkan hipotesa tentang pemikiran dan proses pengambilan keputusan masyarakat sasaran tentang kebiasaan atau masalah kesehatan yang sedang diteliti. • Merinci informasi pokok yang diperlukan penelitian. • Mengidentifikasi siapa yang perlu menjadi responden. • Membantu penyusunan form pertanyaan dan urutannya, kemudian melakukan pelatihan dan ujicoba. • Membuat inform consent • Mengidentifikasi masalah dan rumusannya.

3. Sebagai cara untuk memahami hasil penelitian lanjutan • Menerangkan, memperluas dan memperjelas data. • Memahami penyebab suatu kecenderungan. • Menggambarkan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap.

4. Sebagai metode pengumpulan data • Beberapa masalah mungkin sulit untuk dijelaskan dengan penelitian kuantitatif, maka Rapid Assessment menjadi pilihan metode untuk pengumpulan data. Schrimshaw NS, Gleason, GR., dkk (1992) menekankan bahwa RAP merupakan complementary approach untuk memahami KAP dan metode penelitian lainnya, dan bukan pengganti metode-metode tersebut.

Survey

• Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti.

Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei, yakni: •

• • • • •

Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui e-mail,wawancara, atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei. Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data. Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.

Jenis Terdapat 3 jenis penelitian survei dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. 1.Melalui surat (mail-questionare) merupakan cara untuk menguji tanggapanresponden melalui pengiriman kuesionerviapos. 2.Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. 3.Wawancara telepon (telephone interview) merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon.

Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu memerhatikan hal• Hindari penggunaanjargon (contoh : sosialisasi, demokrasi), kata-kata slank (contoh : halgaptek, sebagai cupu, geje)berikut: , dan penggunaan singkatan. • • • • • • • • • •

Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang kabur. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) à gunakan bahasa yang netral. Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus (double barraled). Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading question). Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah. Hindari pertanyaan mengenai masa depan. Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double negative). Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih. Hindari pertanyaan bodoh

TERIMAKASIH

Related Documents

Kelompok Iv
May 2020 21
Kelompok Iv
May 2020 18
Iv
October 2019 72
Iv
November 2019 69

More Documents from ""