KELOMPOK 9 GIZI dan Diabetes Melitus
1. Evi Febriyanti J310160121 2. Ega Mukti Wandani J310160121 3. Alya Alvionita Sukma J310160141
Prevalensi di Dunia dan di Indonesia 1. Dunia • Pada tahun 2015, 415 juta orang dewasa dengan dia betes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980an. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menj adi 642 jura (IDF Atlas 2015) • Hampir 80% orang diabetes ada di negara berpengha silan rendah dan menengah. • Pada tahun 2015, persentase orang dewasa dengan di abetes adalah 8,5% (1 diantara 11 orang dewasa men yandang Diabetes)
Prevalensi di dunia dan di Indonesia 2. Di Indonesia • Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke tujuh dun ia di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dun ia bersama dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusi a dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar 10 juta (IDF Atlas 2015) • Diabetes dengan Komplikasi merupakan Penyebab Kematian t ertinggi ketiga di Indonesia (SRS 2014) • Presentase Kematian akibat diabetes di Indonesia merupakan y ang tertinggi kedua setelah Sri Lanka. • Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukkan k ecenderungan meningkat yaitu dari 5,7% (2007) menjadi 6,9% (2013).
Faktor Resiko Diabetes Tipe 1 Sebagai penyakit autoimun dan idiopatik, bukti yang ada menunjukkan bahwa faktor genetik dan faktor lingkungan berperan dalam prosesnya.
Diabetes tipe 2 Berikut ini adalah faktor-faktor risiko seseorang untuk menderita diabetes tipe 2. •Genetik (riwayat keluarga menderita diabetes tipe 2) •Hipertensi •Dislipidemia •Makanan tinggi lemak, tinggi kalori •Gaya hidup tidak aktif (sedentary) •Obesitas atau berat badan berlebih •Merokok •Riwayat diabetes melitus gestasional atau kelahiran neonatus> 4 kg berat badan •Beberapa obat, seperti statin, tiazid, dan beta-blocker •Stres psikososial dan depresi •Status sosial ekonomi rendah Sumber : Andrew E. Uloko . Baba M. Musa, dkk. Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A Systematic Review and Meta-Analysis.2018. Diabetes Ther. 9:1307–1316
Dampak • Meningkatnya resiko penyakit jantung dan stroke • Neuropati (kerusakan saraf) di kaki yang meningkatk an kejadian ulkus kaki dan infeksi • Retiopati diabetikum, yang merupakan salah satu pen yebab utama kebutaan • Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal Sumber :
Yan Zheng, Sylvia H. Ley2,4 and Frank B. Hu . 2018. Global aetiology and epidemiolo gy of type 2 diabetes mellitus and its complications.
Metode Pengukuran Metode Pengukuran Kadar Glukosa Darah 1. Glukosa darah sewaktu Pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan setiap waktu sepan jang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimaka n dan kondisi tubuh orang tersebut. 2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan. Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam, seda ngkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemer iksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyeles aikan makan .
Metode Pengukuran
Hasil penelitian terbaru yang berkaitan dengan topik ini Judul : Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A Systematic Review an d Meta-Analysis Tahun : 2018
Metode : Menggunakan data dari Medline, EMBASE, PubMed, PapersFirst, the Cochrane Library, Scop us, Bioline, African Journals Online, Institute of Scientific Information, and Google Scholar fr om the tahun1990 sampai 2017. Menggunakan istilah ‘‘ diabetes mellitus, Faktor risiko, preva lensi, dan Nigeria sebagai variasi yang dicari. Terakhir penelitian dilakukan pada 26 Novemb er 2017. Dengan memasukkan studi yang memanfaatkan tes glukosa plasma, tes glukosa plas ma puasa, tes toleransi glukosa oral (OGTT), atau HbA1c untuk mendiagnosis DM. Total 23 st
.
udi (n = 14.650 orang) dievaluasi Dua penulis secara terpisah menilai kualitas studi m
enggunakan Kualitas NIH Alat Penilaian dengan Kohort dan Studi Cross-Sectional.
Hasil penelitian Prevalensi dari faktor resiko DM adalah 1. riwayat keluarga DM (4,6%; 95% CI 3.5–5.6) 2. tinggal di perkotaan (6,0%; 95% CI 4.3-7.8); 3. kebiasaan diet yang tidak sehat (8,0%; 95%CI 5.4–10.5); 4. merokok (4,4%; 95% CI 1.3–10.2); 5. usia yang lebih tua (6,6%; 95% CI 4,5– 8,7); 6. aktivitas fisik (4,8%; 95% CI 3,2-6,4); 7. kegemukan (5,3%; 95% CI 3,8–6,9).
Judul : Age-specific impact of diabetes mellitus on the risk of cardiovascular mortality: An ove rview from the evidence for Cardiovascular Prevention from Observational Cohorts in t he Japan Research Group (EPOCH-JAPAN) Tahun : 2017 Metode: Analisis gabungan dilakukan menggunakan 8 studi kohort (periode tindak lanjut rat a-rata, 10,3 tahun) di Jepang, menggabungkan data dari 38.854 peserta individu tan pa riwayat penyakit kardiovaskular. Secara keseluruhan, 1867 peserta memiliki dia betes, didefinisikan berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia 1998 kriteria. Hubung an antara diabetes dan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, Coronary He art Disease (CHD), dan stroke diperkirakan menggunakan model Cox bertingkat, a kuntansi untuk variabilitas fungsi bahaya dasar di antara kelompok.
Hasil penelitian
Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler secara signifikan lebih tinggi pada peserta dengan diabetes dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes (usia dan jenis kelamin yang disesuaikan dengan HR 1,66; 95% CI, 1.40e1.98). Penyakit kardiovaskular, diabetes secara bermakna dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner (usia dan jenis kelamin yang disesuaikan dengan HR 2,21; 95% CI, 1,54e3,16) dan stroke (HR 1,47; 95% CI, 1,12e1,92). Risikonya dari semua penyebab kematian juga lebih tinggi pada subjek dengan diabetes (HR 1,38; 95% CI, 1.24e1.52).
Jurnal 3
Judul : Dietary patterns are associated with type 2 diabetes mellitus among middle-aged adults in Zhejiang Province, China Tahun : 2017 Metode : Populasi penelitian adalah bagian dari Nutrition and Health Study berbasis populasi yang dilakukan di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina. Asupan makanan dinila i dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang divalidasi. Anal isis regresi logistik multivariat digunakan untuk memperkirakan hubungan antara di et pola dan risiko T2DM, menyesuaikan untuk pembaur potensial
.
Hubungan antara pola diet utama dan risiko T2DM dengan analisis regresi logistik penyesuaian untuk •Model 1 jenis kelamin, usia, •Model 2 pendidikan tingkat (<sekolah tinggi, sekolah menengah atas,> sekolah menengah atas), tingkat aktivitas fisik (ringan, sedang, dan berat), status merokok (tidak pernah, saat ini, sebelumnya), BMI •Model 3 total asupan energi, Subyek dalam kuartil tertinggi pola makan biji-bijian lebih rendah peluang T2DM (OR = 0,72; 95% CI: 0,596-0,952; P = 0,04 dari pada yang berada di kuartil terendah, sedangkan mereka yang berada di kuartil tertinggi pola makan barat memiliki peluang lebih besar T2DM (OR = 1,28; 95% CI: 1.103-1.697; P = 0,029) daripada yang ada di kuartil terendah. Apalagi daerah selatan tradisional Pola Cina tidak menunjukkan hubungan dengan risiko dari T2DM.
Kesimpulan Dari presentasi tadi, dapat kami simpulkan bahwa: •
• •
Prevalensi kejadian diabetes melitus di Indonesia masih tinggi bahkan cenderung mening kat. Dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko seperti genetik, lingkungan, gaya hidup yan g tidak sehat, obesitas , hipertensi, dislipidemia, dll. Dampak terjadinya DM yaitu resiko j antung dan stroke, neuropati yang meningkatkan kejadian ulkus kaki dan infeksi, retiopa ti diabetikum, dan gagal ginjal. Metode pengukuran dengan biokimia, yaitu pengukuran gula darah sewaktu,glukosa dara h puasa dan 2 jam setelah makan. Dari hasil penelitian terbaru bahwa diet Pola makanan Barat dikaitkan dengan peningkat an risiko T2DM, sedangkan pola diet sayuran-sayuran dikaitkan mengurangi risiko T2D M di kalangan orang dewasa Cina berusia 45–59y. Dan telah ditambahkan semakin banya k literatur yang menunjukkan lebih tinggi konsumsi biji-bijian utuh, umbi-umbian, dan sa yuran bermanfaat untuk pencegahan T2DM.
DAFTAR PUSTAKA Hirakawa, Yoichiro. 2017. Age-specific impact of diabetes mellitus on the risk of cardiovascular mortality: An overview from the evidence for Cardiovascular Prevention from Observational Cohorts in the Japan Research Group (EPOCH-JAPAN). Journal of Epidemiology. 27. 123-129 Perkeni. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. Andrew E. Uloko . Baba M. Musa, dkk. Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A Systematic Review and Meta-Analysis.2018. Diabetes Ther. 9:1307–1316 Long Shu, Xiao-Ming Shen, Chun Li, Xiao-Yan Zhang and Pei-Fen Zheng. 2017. Dietary patterns are associated with type 2 diabetes mellitus among middle-aged adults in Zhejiang Province, China. 10.1186/s12937