Kelompok 6.docx

  • Uploaded by: mindayani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 802
  • Pages: 5
Kelompok 6 Nama kelompok: 1. Melania Syahfitri 2. Suci widari 3. Mey yanti malau 4. Ruth oktorina simanjuntak 5. Jeskon manurung 6. Bakhtiar Ziliwu

KASUS DALAM TAHAP PENGKAJIAN: 1. Seorang perempuan bernama Ny.A usia 40thn dirawat ruang melati Rumah Sakit Murni Teguh dengan diagnosa TB paru. Pada saat pukul 08:00 wib perawat datang keruangan untuk melakukan pengkajianterhadap pasien tanpa membaca rekam medis dan tidak memakai APD. Dari kasus tersebut tentukan : a. Hazard dan Resikonya? b. Upaya pencegahan dan meminimalkan resiko? c. Bagaimana managemen resiko dan hazard?

a. Hazard -Hazard Biologi: bakteri (Mycobacterium tuberculosis) Dimana perawat tersebut melakukan pengkajian tidak menggunakan APD seperti masker. -hazaed fisik: Temperatur Jika suhu ruangan terlalu dingin dapat membuat nafas pasien semakin sesak

Resiko -resiko kesehatan ( Healty risk) Terpaparnya bakteri tuberculosis yang dapat membahayakan kesehatan pada perawat yang melakukan pengkajian.

b. Upaya pencegahan. -APD: perawat harus menggunakan masker agar tidak terkontaminasi bakteri TB

-Pihak rumah sakit menyediakan APD lengkap -meminimalkan resiko Setelah perawat tahu bahwa pasien Y ternyata terkena TB maka perawat harus melakukan cek darah untuk memastikan ia terkontaminasi atau tidak .Jika terkena maka perawat harus melakukan pengobatan.

c. Manageman resiko. -Risk education (mengurangi) Memastikan mengurangi resiko hazard dengan menggunakan APD -Pengendalian. Sebelum melakukan tindakan pastikan perawat menggunakan masker.

2. Pada suatu hari ada seorang pasien menderita hepatitis bernma Tn.Asrul umur 44thn sedang dirawat dirumah sakit sari mutiara di ruang bangsal pasien sering mengeluh mual dan pusing wajah terlihat pucat dan suhu tubuh 37oC. Saat perawat datang keruangan tidak menggunakan APD untuk melakukan pengkajian terhadap pasien menderita hepatitis. Hazard dan resiko apa yang dialami oleh perawat. a. Hazard biologis

: perawat tidak mengkaji menggunakan APD

Resiko keselamatan

: Jika perawat tertular hepatitis akan terkena virus nya

b. Pencegahan

: Gunakan APD saat mengkaji pasien saat menkaji pasien yang

menderita penyakit hepatitis. Meminimalkan

: Setelah terkontaminasi perawat langsung mncuci tangan dengan air

mengalir dan gunakan hand scoon

c. Managemen risk education ( mengurangi ) untuk mengurangi tertularnya hepatitis perawat harus menggunakan APD.

3. Ada seorang pasien bernama Tn.Y yang mengalami gangguan jiwa ,setelah pasien dibawa keruangan perawat kesulitan memeriksa pasien tersebut karena pasien tidak mau di periksa ,pasien tersebut marah-marah memukul perrawat sehingga perawat mengalami

luka-luka, dan pasien tersebut berusaha menenangkan pasien ,dan pihak rumah sakit tidak bisa menyalah kan siapapun pada kejadian tersebut a. Hazard-psikososial: Dimana pasien tidak mau di periksa sehingga pasien tersebut memukul perawat. Resiko-keselamatan :Perawat tidak memakai APD

b. Pencegahandan meminimal kan resiko Ketika

perawat

melakukan

pengkajian

,perawat

harus

menjaga

jarak

pada

pasien,meminimal kan resiko dengan cara menjauhkan benda-benda yang dapat melukai pasien dan perawat.

c. Managemen resiko Risk education (mengurangi): Pasien resiko pasien jatuh dan melikai diri dan melakukan hal-hal kekerasan terhadap dirinya dan perawat.

KASUS DALAM TAHAP INTERVENSI/PERENCANAAN: 1. Seorang perawat akan memberikan obat Deksametason dikarenakan pasien Ny. S mengalami alergi disaat perawat tersebut membuka ampul ternyata tidak sengaja mengenai tangan perawat tersebut. a.tentukan resiko dan hazard nya b.upaya pencegahan dan meminimalisirkan resiko c.bagaimana manajemen risiko dan hazard pada kasus diatas. Jawaban: a) Hazard : Dimana perawat tersebut pada saat membuka ampul perawat tidak menggunakan APD. Risiko: Perawat terkena pecahan ampul b) Pencegahan: perawat seharusnya menggunakan kain kasa/plastic spuit Meminimalkan risiko dengan cara : -pecahan ampul dari jari membersihkan -cuci luka tersebut

-ketringkan berikan betadin -setelah itu plaster dibagian luka tersebut

c) .Manajemen resiko hazard Risk Education: Gunakan APD pada saat membuka ampul untuk mengurangi resiko terjadinya luka.

2. seorang perawat sedang berdinas di ruang OK akan melakukan operasi pada pasien kista saat perawat sedang menyiapkan peralatan, alat –alat tersebut terjatuh ke lantai dan perawat langsung mengambilnya tanpa mensterilkan kembali alat-alat tersebut tentukan : a. hazerd dan resiko b. upaya pengendalian dan meminimalkan resiko c. bagaimana menejement resiko dan hazerd jawaban a. Hazard biologi: dimana pasien dapat terkontaminasi bakteri karena alat itu tidak di sterilkan kembali Risk keselamatan: jika pasien terkontaminasi bakteri dari alat-alat tersebut maka akan menimbulkan infeksi dan bernanah.paska operasi. b. Penecegahan Substitusi: perawat harus mensterirkan atau memasukan alat tersebut ke sterilistator agar bakteri hilang Meminimalkan resiko : Membuka kembali sayatan bedah untuk membersihkan material yang terinfeksi (jaringan mati dan benda asing) kasa pembalut yang digunakan pada luka harus diganti 3 kali sehari. c. Menejemen resiko Risk education: Pastikan alat operasi steril untuk mengurangi resiko infeksi pada pasien pas operasi Risk deferral: Operasi ditunda untuk meminimalkan resiko pasien terkena infeksi paska operasi.

3. pada suatu hari perawat inginmemberikan obat pada pasien hepatitis pada pasien, sebelumnya perawat sudah menyiapkan perlengkapan pemberian obat terdiri dari spuit,nall,kapas alcohol saat melakukan injeksi perawat tertusuk jarum suntik kejarinya a. Hazerd mekanika: Dimana perawat tertusuk karena tidak menggunakan APD. Resiko keselamatan : Perawat beresiko terkena inveksi b. Upaya pencegahan: gunakan APD seperti handascoon meminimalkan: keluarkan darah dari area yang terkena jarum suntik, cuci luka tersebut, keringkan dan tutup luka c. Managemen risiko Risk education: gunakan APD pada saat injeksi untuk menguirangi resiko tertusuk jarum

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"