Kelompok 5 Bab Vii Capital Budgeting.docx

  • Uploaded by: Pley Dungs
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 5 Bab Vii Capital Budgeting.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,958
  • Pages: 17
BAB VII

CAPITAL BUDGETING

Capital budgeting atau penganggaran modal adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusann mengenai pengeluaran modal, berupa investasi jangka panjang yang diharapkan manfaatnya lebih dari satu tahun. Sedangkan investasi jangka pendek adalah investasi yang berumur kurang dari satu tahun, meskipun investasi jangka panjang ada yang membagi dengan investasi jangka menengah, yaitu antara satu sampai lima tahun dan investasi jangka panjang yaitu lebihd ari lima tahun. Dalam manajemen keuangan capital budgeting atau penganggaran modal ini dikaitkan dengan investasi jangka panjang. Yang dimaksud dengan capital merupakan aktiva tetap yang dipergunakan dalam proses produksi, sedangkan pengertian budget adalah suatu rencana atau proyeksi berupa perkiraan aliran kas dalam kurun waktu tertentu. Sehingga capital budgeting atau penganggaran modal adalah proses menyeluruh tentang suatu proyek. Proses ini dianggap penting,karena perusahaan yang akan melakukan investasi saat ini dengan jumlah modal yang cukup besar dan jangka panjang, mengharapkan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dimasa yang akan datang.

Capital Budgeting

67

Dengan perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar, merupakan tujuan setiap perusahaan, yang harus dicapai dalam investasi jangka panjang, sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan, yang berarti memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Konsep penganggaran modal, dapat dilakukan dalam beberapa alternatif investasi jangka panjangyang baru dilakukan, investasi perluasan kapasitas, investasi penggantian aktiva tetap, investasi produk baruatau investasi jangka panjang lainnya. 7.1 CASH FLOW ESTIMASI Estimasi atau proyeksi aliran kas yang terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar melibatkan berbagai variabel, individu dan berbagai departemen atau bidang dalam perusahaan. Sebagai contoh dari aliran kas masuk, proyeksi penjualan dan harga jual barang dari bagian pemasaran sebagai hasil analisa atau dasar strategi harga, pengiklanan, distribusi, kondisi ekonomi, persaingan, dan kecenderungan pola konsumsi. Sedangkan proyeksi aliran kas keluar yang berkaitan dengan produk baru umumnya disediakan oleh bagian produksi dan biaya proyeksi biaya operasi diperoleh dari bagian akuntansi biaya, produksi, agen pembelian dan bagian lain yang berkaitan. Peran utama manajer keuangan dalam memproyeksikan aliran kas ini meliputi pengkoordinasian berbagai bidang dan pengendalian proses estimasi untuk meyakinkan bahwa setiap individu yang terlibatmenggunakan metode secara konsisten dan asumsi yang rasional, sehingga tidak terjadi penyimpanganyang berarti. Aliran kas menjadi pusat dalam analisa investasi, hal ini disebabkan (a) laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih, (b) para manajemen dan investor lebih tertarik untuk melihat besarnya aliran kas bersih yang benar - benar akan diterima, (c) aliran kas bersih ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali investasi yang telah dikeluarkan, membayar

Capital Budgeting

68

Dividen kepada pemegang saham, dan melakukan investasi kemali dimasa yang akan datang. Proyeksi aliran kas tersebut dengan adanya rencana investasi, terdiri dari beberapa factor sebagai aliran kas masuk dan aliran kas keluar sebagai berikut : 1. Kas awal investasi (cash outlay), yaitu pengeluaran awal sejumlah uang kas untuk melaksanakan investasi 2. Arus kas operasional, yaitu penerimaan kas atas kegiatan operasional perusahaan yang melakukan investasi tersebut. 3. Arus kas masuk bersih, yaitu penerimaan kas setiap tahun setelah dikurangi biaya (bunga) atas investasi yang dilakukan. 4. Nilai residu, yaitu suatu nilai sisa atau nilai suatu aktiva tetap setelah umur ekonomisnya berakhir dan telah didepriasikan/disudutkan/dihapuskan setiap tahun dalam masa umur ekonomisnya. Secara umum investasi jangka panjang dapat dikelompokkan menjadi empat macam : 1. investasi penggantian aset, karena sudah usang atau karena adanya teknologi baru. 2. investasi ekspansi, berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik. 3. Investasi penambahan produk baru atau diversifikasi produk. 4. Investasi lain, berupa investasi peralatan pengendalian polusi dan investasi peningkatan keselamatan kerja. Keputusan investasi ini mencakup tidak hanya investasi pada asset riil berwujud seperti tanah, Bangunan, alat kantor, kendaraan dan lain lain, melainkan juga investasi pad asset finansial seperti investasi pada saham dan obligasi. Sedangkan investasi pada asset tidak berwujud atau intangible asset seperti merk dagang, hak paten, dan tenaga ahli. Keputusan investasi jangka panjang ini,

Capital Budgeting

69

Mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam memproyeksikan investasi terjadi ketidakpastian, sehingga bisa terjadi investasi yang berlebihan atau kekurangan investasi. Dua komponen utama aliran kas, yaitu : 1. Initial cash flow, adalah pengeluaran awal keseluruhan investasi. Pengeluaran ini mencakup

pengeluaran dimulai saat timbul

rencana atau gagasan untuk beroperasi. 2. Operational cash flow , adalah pengeluaran dan penerimaan selama operasi perusahaan. 7.2 METODE PENILAIAN INVESTASI Dalam melakukan investasi , dilakukan evaluasi terhadap proyek yang layak atau favourable untuk dilaksanakan, sebelumnya perlu dikumpulkan informasi yang relevan. Dalam keputusan investasi ada dua alternative, yaitu menolak atau menerima usulan investasi. Untuk mengevaluasi keputusan investasi tersebut, dibicarakan metode sebagai berikut: 1.

Metode Average Rate of Return (ARR).

2. Metode payback (PB) 3. Metode Net Present Value (NPV). 4. Metode Internal Rate of Return (IRR). 5. Metode Profitability Index (PI). 7.3 METODE AVERAGE RATE OF RETURN Metode Average Rate of Return (ARR) atau biasa juga disebut Return of Investment(ROI) adalah rasio antara laba setelah pajak terhadap investasi (initial investment). Jadi mengukur tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh dari suatu investasi.

Capital Budgeting

70

(Laba setelah pajak : initial investment) x 100% = hasilnya persentase. Laba setelah pajak dari metode ini didasarkan dari data laporan keuangan, sedangkan initial investment adalah jumlah nilai aktiva tetap ditambah dengan jumlah modal kerja yang dikeluarkan pada awal investasi. Kebaikan Metode Average Rate of Return: 1. Mudah digunakan karena tidak sulit untuk membuat metode ini. 2. Sangat sederhana, tidak memerlukan perhitungan yang rumit. Kelemahan Metode Average Rate of Return: 1. Diabaikan nilai waktu uang karena setelah metode ini diselesaikan tidak melihat lagi aliran kas masuk yang akan datang. 2. Konsep laba menurut akuntansi, bukan kas, karena hasil depresiasi atau penyusutan masuk dalam biaya, bukan aliran kas masuk. Sehingga apaila metode depresiasi berbeda, maka akan memberikan hasil yang berbeda pula, sehingga memengaruhi besar kecilnya keuntungan perusahaan. Contoh: PT. Sarana Jaya membangun suatu proyek yang memerlukan investasi aktiva tetap

sebesar

Rp.8.000.000.000,00

dan

memerlukan

modal

kerja

sebesar

Rp.2.000.000.000,00. Aktiva tetap mempunyai umur ekonomis 8 tahun, tanpa nilai sisa, dengan

depresiasi

menggunakan

metode

garis

lurus.

Taksiran

penjualan

RP.15.000.000.000,00 per tahun, sedangkan taksiran biaya operasional sebesar Rp.10.000.000.000,00 per tahun dan tax rate sebesar35%. Diminta:

s

Hitung Average Rate of Return. Penyelesaian: Menghitung laba setelah pajak

Capital Budgeting

71

Penghasilan dari penjualan

Rp15.000.000.000,00

Biaya: operasional Rp.10.000.000.000,00 Depresiasi Rp. 1.000.000.000,00 Jumlah biaya

Rp11.000.000.000,00

Laba sebelum pajak

Rp 4.000.000.000,00

Pajak 35% x Rp4.000.000.000,00 Rp1.400.000.000,00 Laba setelah pajak (net income) Rp2.600.000.000,00

Initial investment : aktiva tetap Rp8.000.000.000,00 Modal kerja Rp2.000.000.000,00

Initial investment sebesar

Rp10.000.000.000,00

Laba setelah pajak (net income) Average Rate of return = --------------------------------------- x 100% initial investment Rp2.600.000.000,00 Average Rate of return = ----------------------------- x 100% = 26% Rp10.000.000.000,00

=====

Setelah diperoleh hasil average rate of return sebesar 26% maka untuk menilai apakah investasi proyek tersebut diterima atau ditolak, hasil average rate of return tersebut dibandingkan dengan rate of return atau required of return yang disyaratkan, apabila average rate of return lebih besar dari rate of return yang disyaratkan, maka investasi tersebut dapat diterima atau dapat dilaksanakan, sebaliknya apabila average rate of return leih kecil dari rate of return yang

Capital Budgeting

72

diisyaratkan, maka investasi tersebut ditolak atau tidak dapat dilaksanakan. Cara lain dalam metode ini untuk menentukan diterima atau ditolak suatu investasi, dapat juga dengan membandingkan antara hasil average rate of return dengan tingkat bunga bank yang relavan, apabila hasil average rate of return lebih besar dari tingkat bunga bank yang relavan, maka investasi dapat dilakukan, sebaliknya apabila hasil average rate of return lebih kecil dari tingkat bunga bank yangrelavan, maka investasi ditolak.

7.4 METODE PAYBACK Metode payback (PB) adalah suatu metode untuk melakukan investasi berapa lama (jangka waktu) hasil dari investasi berupa initial investment tersebut bisa diterima kembali. Metode payback juga merupakan rasio antara initial investment dengan net cash inflow. Net cash inflow atau arus kas operasional adalah laba bersih ditambah dengan nilai depresiasi tahun pertama. Jadi metode payback, mengukur kecepatan suatu investasi hasilnya bisa kembali (mengukur aliran kas masuk). (Initial Investment : Net Cash Inflow) x 1 tahun = …… tahun (satuan waktu) Ketentuan ditolak atau diterima usul investasi berdasarkan metode ini adalah sebagai berikut : Apabila perhitungan waktu periode payback lebih lama dari periode disyaratkan/ditentukan oleh pemilik modal, maka rencana investasi ditolak, sebaliknya apabila perhitungan waktu periode payback lebih pendek dari periode disyaratkan/ditentukan oleh pemilik modal, maka investasi diterimaatau dapat dilaksanakan. Kebaikan Metode Pacback : 1. Mudah dan murah, maksudnya dalam perhitungan tidak menggunakan angka-angka yang dianggap sulit, dan tak perlu membayar konsultan apabila menghitung menggunakan payback.

Capital Budgeting

73

2.Parameter likuiditas, sebagai ukuran apabila pengembalian lebih cepat, maka akan menigkatkan likuiditas perusahaan, sebaliknya apabila lambat akan mengurangi likuiditas perusahaan. 3. Indikator tingkat risiko, tinggi apabila pengemabalian lebih lama, tetapi sebaliknya apabila pengemabalian lebih pendek, maka risiko akan kecil. Kelemahan Metode payback : 1.

Diabakan nilai waktu uang, karena setelah metode ini diselesaikan, tidak melihat lagi aliran kas masuk yang akan datang.

2. Diabaikan aliran kas, kelemahan ini disebabkan kelemahan pertama, sehingga aliran kas masuk tidak diperhatikan lagi setelah payback. Untuk menghitung metode payback, perlu operasionalnya”atau net cash inflow per tahun :

dihitung

“aliran

kas

(Initial Cash Flow : Aliran kas operasional ) x 1 tahun. Dengan mengambil contoh perhitungan Average Rate Of Return diatas, dapat diberikan contoh perhitungan metode payback. Laba setelah pajak

Rp 2.600.000.000,00

Despresiasi

Rp 1.000.000.000,00 +

Aliran kas operasional

Rp 3.600.000.000,00

Initial cash flownya atau initial investment terdiri dari : Aktiva Tetap

Rp8.000.000.000,00

Modal Kerja

Rp2.000.000.000,00 +

Initial cash flow (initial investment)

Rp10.000.000.000,00

Rp10.000.000.000,00 Periode payback = -------------------------------- x 1 tahun = 2,78 tahun. Rp3600.000.000,00

========

Capital Budgeting

74

Setelah diperoleh hasil perhitungan payback selama 2,78 tahun, maka untuk menilai apakah investasi tersebut diterima atau ditolak, hasil perhitungan payback tersebut dibandingkan dengan waktu yang disyaratkan oleh pemilik modal, apabila hasil perhitungan payback lebih besar dari waktu yang disyaratkan, maka investasi tersebut ditolak atau tidak dapat dilaksanakan, sebaliknya apabila perhitungan payback lebih pendek dari waktu yang disyaratkan, maka investasi tersebut diterima atau dapat dilaksanakan.

7.5 METODE NET PRESENT VALUE Metode Net Present Value (NPV) adalah menghitung selisih antara present value proceed atau “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang” dengan present value initial investment (outlay) atau “nilai sekarang investasi”. Apabila “nilai sekrang penerimaan kas bersih yang akan datang” lebih besar dari “nilai sekarang investasi”, berarti positif; maka usulan proyek bisa diterima. Sebaliknya apabila “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang” lebih kecil dari “nilai sekarang investasi”, berarti negative, maka usulan proyek dapat ditolak. Rumus umum untuk menghitung NPV: 𝒏

𝐍𝐏𝐕 = ∑ 𝒕=𝟎

𝐗𝒕 (𝟏 + 𝒓)𝟐

Catatan ∶ 1 + r

Keterangan : Xt = Arus Kas Neto periode t r = Tingkat diskonto/tingkat return yang diharapkan/biaya modal n = Periode terakhir dari arus kas diharapkan.

Capital Budgeting

75

Rumus dijabarkan sebagai berikut : 𝟏 NPV = -X0 + ( 𝟏𝑿+𝒌 + (𝟏 )

𝑿𝟐 + 𝒌)𝟐

+ ⋯⋯+

𝑿𝒏 (𝟏+)

Agar menyelesaikan perhitungan NPV dengan cepat, dapat menggunakan bantuan tabel present value atau tabel present value-nya. contoh 1 : Suatu usul investasi sebesar Rp200.000.000,00 dapat menghasilkan tambahan arus kas netto selama 3 tahun : Tahun I Rp6.000.000,00; Tahun II 10.000.000,00; dan tahun III Rp14.000.000,00 dengan tingkat return yang diharapkan sebesar 20%. Tentukan Net Present Value-nya. Penyelesaian (dalam000): NPV = 20.000 +

𝟔.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟐)

𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎

+ (𝟏

+ 𝟎,𝟐)𝟐

𝟏.𝟒𝟎𝟎𝟎

+ (𝟏+𝟎,𝟐)𝟑

NPV = - 20.000 + 5000 + 6.944 + 8.102 = - 20.000 + 20.046 = + 46 atau + Rp46.000,00 Karena NV positif, maka usul investasi tersebut selayaknya diterima. Contoh 2 : Suatu usul investasi sebesar Rp12.000.000.000,00 dapat menghasilkan tambahan arus kas neto selama 3 tahun: Tahun pertama Rp6.000.000.000.,00, tahun kedua Rp6.000.000.000,00, dan tahun ketiga Rp6.000.000.000,00 dengan tingkat return yang diharapkan sebesar 20%. Tentukan Net Present Value (NPV)nya.

Capital Budgeting

76

Penyelesaian (dalam 000): 6.000.000

NPV = -12.000.000 + ( 1 + 0,2 ) + NPV = -12.000.000 + 6.000.000

6.000.000 6.000.000 + ( 1 + 0,2 )3 ( 1 + 0,2 )2 1 1 1 〔( + ( +( 1+0,2 ) 1+0,2 )2 1+0,2 )3



Lihattabeldiscount factor (lampiran) Present value annuity (nilaisekaranganuitas), periode 3 tahun, dengan tongkat bunga 20%. NPV

= 12.000.000 + 6.000.000〔2,106〕 = 12.000.000 + 12.636.000 = + 636.000 atau + Rp636.000.000,00

Karena NPV positif, maka selayaknya proyek bisa di terima atau bisa dilaksanakan.

7.6 METODE INTERNAL RATE OF RETURN Metodeinternal rate of return (IRR) adalahenghitungtingkatbunga yang menyamakananatara : “nilaisekarangpenerimaankasbersih yang akan dating” dengan “Nilaisekaranginvestasi”. Atauinternal rate of return (IRR) adalahtingkatdiskonto yang akanmenjadikannet present value (NPV) = 0 Apabilatingkatbunga

(yang

dihitung)

lebihbesardaritingkatbunga

yang

ditentukan, makaproyekbisa di terimaataubisa di laksanakan. Kalua initial outlay (pengeluaran awal) terjadi pada tahun 0 (nol). Maka internal rate of return (IRR) dinyatakandengan “r”, dapat

dihitung dengan

menggunakan persamaan:

Capital Budgeting

77

𝑥1

𝑥2

xₒ =( 1+𝑟 ) + ( 1+𝑟 )2 +

+

𝑥𝑛 ( 1+𝑟 )2

maka “r” adalah tingkat yang mendiskontokan arus kas yang akan datang (yaitu x1 sampaixn), sehinggasamadenganpresent value dari initial outlay padatahun 0. Contoh: Dari contoh nomor 2 diatas Net present value (NPV), dengan usul investasi sebesar

Rp12.000.000.000,00 dapat menghasilkan netto cash flow selama 3 tahun

: tahun pertama Rp6.000.000.000,00; tahun kedua Rp6.000.000.000,00; dan tahun ketiga Rp6.000.000.000,00; maka besarnya internar rate of return (IRR), dapat dihitung dengan cara “trial and error” atau coba-coba. Dari contoh nomor 2 di atas dengan tingkat bunga 20% hasil net present value (NPV) positif atau kelebihan, maka perlu diturunkan hasil NPV tersebut dengan menaikkan tingkat bunga, misalnya 24% (setelah dilakukan trial and error). Selanjutnya cari NPV dengan tingkat bunga 24% tersebut. Penyelesaian (dalam 000): Mencari NPV dengan tingkat bunga 24%. 6.000.000

NPV = 12.000.000 +〔( 1+0,24 ) +

6.000.000 ( 1+0,24 )2

+

6.000.000 ( 1+0,24 )3



Capital Budgeting

78

1

NPV = 12.000.000 + 6.000.000〔( 1+0,24 ) +

1 ( 1+0,24 )2

+

1 ( 1+0,24 )3



Lihat tabel discount factor (lampiran) Nilai sekarang anuitas, periode 3 tahun dengan tingkat bunga 24%. NPV = -12.000.000 + 6.000.000 〔1,981〕 = -12.000.000 + 11.886.000 NPV = -114.000 atau Rp114.000.000,00 Dalam menghitung Net present value (NPV) dengan tingkat bunga 20% hasilnya positif (+) Rp636.000.000,00, sedangkan dalam menghitung Net present value (NPV) dengan tingkat bunga 24% hasilnya negative (-) Rp114.000.000,00. Dengan demikian tingkat bunga yang menyamakan antara “nilai sekarang penerimaaan kas bersih yang akan datang” dengan “nilai sekarang investasi”, atau internal rate of return (IRR) adalah tingkat diskonto yang akan menjadikan NPV = 0, tingkat bunga tersebut berada antara 20% sampai 24%. SelanjutnyauntukmenentukanNet present value (NPV) = 0, dicari dengan menggunakan “interpolasi” atau penyisipan sebagai berikut: Interpolasi: Selisih tingkat

selisipresent value

bunga

(PV)

1

selisi PV aruskas dengan PV dari outlay

2

3

20%

Rp12.636.000.000

Rp12.636.000.000

24%

Rp11.886.000.000

Rp12.000.000.000

Rp

Rp

4%

750.000.000

636.000.000

Capital Budgeting

79

Untuk menetukan tingkat diskonto atau tingkat bunga agar net present value (NPV) = 0, adalah dengan cara hasil kolom 3 dibagi dengan hasil kolom 2 dan dikalikan dengan hasil kolom 1,hasilnya ditambahkan dengan presentase (%) tingkat bunga pertama (perhitungan 20%) sebagai berikut: 636.000.000

“r” atau IRR = ( 750.000.000 4%) + 20%. = (0,848 X 4%) + 20% = 3,392% + 20% = 23,392%

7.7 METODE PROFITABILITY INDEX Profitability index (PI) atau disebut denga benefit cost ratio adalah rasio atau perbandingan antara: “nilai sekarang penerimaan kas bersih yang akan datang” dengan “Nilai sekarang investasi”, juga dapat dikatakan rasio antara present value procced dengan present value outlay. Secara umum dapat di tuliskan rumus sebagai berikut:



𝑛 𝑡=1

𝑥1 ( 1+𝑘 )1

PI = Xo Keterangan: PI adalahprofitability index Xtadalahnet cash flow

Capital Budgeting

80

Xo adalah nilai investasi k adalah required rate of return Suatu investasi akan diterima apabila benefit cost ratio-nya lebih besar dari satu dan sebaliknya ditolak apabila benefit cost ratio-nya lebih kecil dari satu, atau dapat dikatakan kalau PI (=profitability index)lebih besar dari 1, maka proyek dapat diterima atau dapat dilaksanakan, sebaliknya kalau PI lebih kecil dari 1, maka proyek ditolak atau dibatalkan. Contoh : Menghitung metode profitability index, dengan mengambil contoh nomor 1 perhitungan metode NPV. “Nilai sekarang Penerimaan Kas Bersih Yang Akan Datang”, dibandingkan ( : ) dengan “Nilai Sekarang Investasi “. 12.636.000.000 : 12.000.000.000 1,053 : 1 Karena profitability index lebih besar dari satu (1,053), maka investasi atau proyek dapat diterima bisa dilaksanakan. 7.8 RINGKASAN Capital budgeting atau anggaran modal dalam menejemen keuangan dikaitkan dengan investasi jangka panjang. Pengertian modal atau capital mengacu kepada aktiva tetap yang digunakan dalam proses produksi, sedangkan pengertian budget adalah suatu rencana atau proyeksi aliran kas dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian penganggaran modal adalah merupakan proses analisa menyeluruh tentang suatu proyek. Konsep penganggaran modal, dapat diterapkan pada berbagai alternatif investasi jangka panjang, baik berupa investasi produk baru, perluasan kapasitas, investasi pengertian aktiva tetap, dan investasi jangka panjang lainnya.

Capital Budgeting

81

Dalam perhitungan untuk menentukan proyek bisa diterima atau dilaksanakan, begitu pula proyek bisa ditolak atau dibatalkan, dapat dilakukan dengan menggunakan lima metode, yang dapat digunakan salah satu atau semua metode tersebut, yaitu metode average rate of return, metode payback, metode net present value, metode internal rate of return dan metode profitability index. SOAL DAN LATIHAN 1. Untuk keperluan bisnisnya, Anto akan melakukan investasi Aktiva Tetap sebesar Rp24.000.000.000,00 dan untuk operasional memerlukan modal kerja sebesar Rp6.000.000.000,00. Aktiva tetap tersebut mempunyai umur ekonomis selama 10 tahun, tanpa nilai sisa.Depresiasi menggunakan Metode Garis Lurus. Penjualan diperkirakan sebesar Rp50.000.000.000,00 pertahun. Biaya operasional perusahaan diperkira-kan Rp29.600.000.000,00, dan tax rate 40%. Diminta: a. Hitung average rate of return. b. Kalau tingkat bunga deposito dibank 28%, apakah proyek tersebut dapat diterima atau ditolak? 2. Dengan data tersebut diatas, Diminta : a. Hitung pula Metode Payback. b. Kalau periode yang disyaratkan selama 3 tahun, apakah proyek tersebut diterima atau ditolak? 3. Kalau proyek investasi aktiva tetap diusulkan sebesar Rp24.000.000.000,00 dapat menghasilkan tambahan arus kas neto sebesar Rp6.000.000.000,00 per tahun selama 8 tahun, dengan tingkat return yang diharapkan sebesar 18%.

Capital Budgeting

82

Diminta: a. Tentukan NPV. b. Apakah Proyek atau investasi tersebut diterima atau ditolak? 4. Dari data soal No.III (NPV) diatas : Diminta : Hitung IRR, dengan tahapan : a. Trial&error (=20%), b. Interpolasi ! 5. Dengan melihat jawaban No.III (NPV) di atas : Diminta : a. Hitung profitability index. b. Apakah Proyek tersebut dapat diterima atau ditolak?

Capital Budgeting

83

Related Documents


More Documents from "Dwika"