Kelompok 4.docx

  • Uploaded by: thomi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 4.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,105
  • Pages: 14
MAKALAH ALAT INDSUTRI KIMIA “STORAGE”

OLEH : SHAHIFA HABIBA

1B-D4

1741420050

THOMI NUGRAHA P

1B-D4

1741420099

TRI ENDANG PRASASTI

1B-D4

1741420029

TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI MALANG 2018

BULK STORAGE 1. Gambar Bulk Storage

2. Pengertian Bulk storage Gudang adalah fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling rendah. Pada dasarnya. Gudang adalah bangunan yang secara fisik mempunyai kriteria tertentu sebagai tempat penyimpanan barang, yang mana di dalamnya terdapat proses pergudangan (warehousing) berupa storage. Dari pengertian di atas disebutkan bahwa gudang adalah bangunan yang memiliki “kriteria” tertentu. Adanya “kriteria” menunjukkan bahwa gudang dalam suatu aliran logistik bukanlah bangunan yang secara sembarangan dibangun untuk menyimpan barang secara sembarangan juga. Terdapat banyak kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan gudang, seperti letak, jumlah demand (permintaan), fasilitas, jenis gudang, dan lain sebagainya. Bahkan, bagi perusahaan perusahaan besar seperti Unilever memiliki gudang yang kriterianya lebih kompleks, seperti penggunaan tekonologi yang lebih canggih. 3. Prinsip kerja Bulk storage Setiap gudang harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari rantai pasokan. Namun demikian, ada operasi tertentu yang umum untuk kebanyakan gudang. (Rushton, 2010):



Penerimaan (receiving). Aktivitas ini biasanya melibatkan pembongkaran barang dari kendaraan transportasi yang masuk, pemeriksaan terhadap pesanan pembelian, dan mencatat barang yang masuk ke dalam sistem komputer. Pemeriksaan kualitas barang dapat dilakukan sebagai bagian dari kegiatan ini. Dari sini, barang tersebut kemudian ditempatkan (put–away) di gudang.



Penyimpanan cadangan (reserve storage). Barang biasanya dibawa ke area penyimpanan cadangan, yang merupakan pengguna ruang terbesar di gudang. Area ini memiliki sebagian besar persediaan di lokasi gudang yang dapat diidentifikasi. Bila diperlukan, barang yang diambil dari penyimpanan cadangan secara langsung ke pengiriman (jika, misalnya, palet penuh diperlukan oleh pelanggan) atau untuk mengisi lokasi pengambilan barang.



Perintah pengambilan barang (order picking). Ketika order diterima dari pelanggan, barang harus diambil dari gudang dalam jumlah dan waktu yang tepat

untuk

memenuhi

tingkat

layanan

yang

dibutuhkan. Order

picking dapat berisi sejumlah lini order, setiap lini order memerlukan sejumlah spesifik lini produk individu. Jika lini order untuk unit beban penuh (full unit load), misalnya pallet, maka perintah ini dapat diambil langsung dari tempat penyimpanan cadangan. Namun, jika lini order kurang dari beban unit penuh (less than a unit load), misalnya sejumlah case atau

item,

maka

barang

biasanya

akan

diambil

dari

lokasi

pengambilan. Jika hanya sejumlah kecil produk disimpan di gudang, maka cadangan dan pengambilan barang dapat dikombinasikan, dan barangbarang diambil dari lokasi konsolidasi ini. Picking merupakan operasi gudang utama, baik dari segi biaya dan layanan, sebagai proporsi yang signifikan dari biaya gudang biasanya diperlukan untuk fungsi ini untuk mencapai tingkat akurasi pesanan yang tinggi. 

Sortasi (sortation). Untuk ukuran kecil, kadang-kadang lebih tepat pesanan bersama-sama dalam satu jumlah (batch) dan memperlakukan mereka sebagai satu perintah untuk tujuan pengambilan. Dalam hal ini, batch yang

telah diambil harus dipilah ke perintah pengambilan barang secara individu sebelum pengiriman. 

Penyusunan dan layanan nilai tambah (collation & value-added). Barang harus disusun menjadi pesanan pelanggan lengkap yang siap untuk pengiriman. Kecuali barang diambil langsung ke pengiriman kontainer, mereka akan dirakit atau dikemas bersama.



Menyusun dan pengiriman (marshalling & dispatch). Barang yang disusun bersama untuk dimuat ke kendaraan dan selanjutnya mengirimkan ke ‘simpul’ berikutnya dalam rantai pasokan.

4. Fungsi Bulk Storage Gudang jenis ini biasanya dipergunakan untuk produk-produk cairan dan kering dalam ukuran besar, untuk kemudian dipecah atau dibagi dalam ukuran

yang

lebih

kecil.

Contoh produk bahan kimia, batubara, pasir besi, dll.

5. Jenis-jenis bulk storage a. Small bulk storage Alat penyimpan material dalam bentuk bulk dengan ukuran kecil. Contohnya drum dan kantong. b. Medium bulk storage Material bulk yang disimpan dalam jumlah tidak banyak. Biasanya berupa kontainer ukuran sedang. Untuk keperluan handling, dapat dibuatkan frame. c. Big bulk storage Untuk menyimpan material dalam bentuk bulk dalam jumlah besar. Contohnya tangki dan container. 6. Aplikasi di industry Digunakan di indsutri yang memproduksi produk-produk cairan dan kering dalam ukuran besar. Produksi bahan kimia, batubara, pasir besi, dll.

TANK 1. Gambar Storage Tank

2.

Pengertian Storage Tank Storage tank adalah wadah

yang berisi cairan dan sedikit gas sebagai hasil evaporasi dari cairan tersebut, yang digunakan untuk fungsi penyimpanan jangka pendek ataupun jangka panjang dalam temperature panas ataupun dingin. Storage tank banyak digunakan dalam industry minyak dan gas untuk menampung produk yang berwujud cairan dari suatu proses, menyimpan bahan- bahan yang dapat terbakar baik yang memiliki titik nyala/flash point rendah (flammable matter) dan yang memiliki titik nyala/flash point medium (combustible matter). Selain itu juga digunakan sebagai tempat penyimpanan bagi bahan yang membantu keberjalanan proses misalnya refrigerant. Bahan yang disimpan di dalam storage tank umumnya berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu Storage Tank harus di desain sesuai dengan Standard dan dilindungi dari korosi (biasanya menggunakan metode perlindungan katodik) untuk memenuhi factor keamanan. Storage tank berkerja pada keadaan sama sekali tidak memiliki tekanan ataupun tekanannya kecil sekali yaitu tidak melebihi 17.2 kPa (2.5 psi) seperti yang diatur dalam API 650.

3. Prinsip Kerja Storage Tank Tangki silindris vertikal, dengan dasar datar dan atap kerucut, digunakan secara umum untuk penyimpanan massal cairan pada tekanan atmosfir. Ukuran tangki bervariasi dari beberapa ratus galon (puluhan meter kubik) sampai beberapa ribu galon (beberapa ratus meter kubik). Beberapa hal utama yang harus dipertimbangkan dalam desain tangki ini adalah tekanan hidrostatik dari cairan, tapi tangki juga harus

dirancang untuk menahan beban angin. Selain itu, pada beberapa tempat lain, tangki juga harus dapat menahan beban salju yang ada di atap tangki. Ketebalan minimal dinding yang dibutuhkan untuk menahan tekanan hidrostatik dapat dihitung dari persamaan untuk tekanan membran pada silinder tipis (Bagian 13.3.4). Densitas cairan yang disimpan sebaiknya sama seperti air (1000 kg / m3), kecuali jika cairan memiliki densitas lebih besar.

4. Jenis – Jenis Storage Tank a. Horizontal Tank Horizontal Tank biasa digunakan

untuk

penyimpanan suatu

proses

penyimpanan

dapat di bangun pada sebuah truck (truck tangki) sehingga dapat

digunakan untuk

penyimpanan portable untuk pendistribusian dari produk.

ataupun zat

yang

suatu

proses

(misalnya

sebagai

tempat

dengan

Selain itu jenis horizontal storage tank juga

dari

membantu

penyimpanan

penyimpanan kecil sampai menengah.

produk

refrigerant) kapasitas

b. Vertikal Tank Vertikal

Storage

Tank

digunakan untuk penyimpanan zat pendukung proses ataupun produk dari suatu proses di industry minyak dan gas dan petrokimia. Kapasitas dari jenis tank ini mulai dari

kapasitas

kecil

sampai

kapasitas sangat besar (dapat lebih dari 2.000.000 liter) Storage Tank vertikal secara umum dibedakan berdasarkan jenis atapnya. c. Fixed-roof tank Bagian

bawah

dari

atap tersebut dapat berbentuk datar atau sedikit berkubah untuk mencegah akumulasi air dan untuk menyediakan ruang

bagi

evaporasi

zat

gas

hasil

di

antara

permukaan cairan. Tank ini dapat terisolasi dan digunakan untuk menyimpan cairan seperti aspal, bahan bakar, dan, cairan dengan viskositas tinggi lainnya. Tangki Fix-Cone Roof dilengkapi dengan beberapa bentuk kemampuan ventilasi agar memungkinkan tangki untuk "bernapas" selama proses loading-unloading (bongkar-muat), dan perubahan suhu yang ekstrem sehingga tidak terjadi over-pressure di dalam tanki. Bentuk Ventilasi tersebut merupakan ventilasi terbuka dimana ventilasi tersebut terhubung ke atmosphere atau ventilasi tekanan vakum dimana ventilasi tersebut terhubung ke ruang vacuum. Ventilasi Tekanan-vakum memungkinkan tekanan di dalam tangki tetap sama dengan tekanan atmosfer luar selama proses berlangsung sehingga tidak akan terjadi overpressure di dalam tangki. Zat yang

disimpan dalam tank jenis ini memiliki tendensi yang lebih rendah untuk menguap disbandingkan bahan yang disimpan dalam tank jenis roof lainnya. d. Internal (covered) floating roof tank Internal

(covered)

floating roof tank atau tanki atap

mengapung

adalah

tipe

internal

tanki

yang

memiliki atap tetap / permanen dengan atap mengapung di dalamnya.

Tangki

atap

terapung

internal

biasanya

memiliki

dudukan

vertikal

(vertical support) dalam tangki untuk atap tetap atau memiliki atap tetap yang berdiri sendiri (self-support). Atap permanen (fixed roof) di bagian atas memiliki ventilasi yang terbuka untuk memungkinkan udara dan gas yang berada diruang antara atap internal dan atap tetap lepas ke udara luar. Atap permanen diperbolehkan untuk melepaskan gas keluar karena gas yang berada di ruang uap tersebut dianggap berada di bawah ambang batas mudah terbakar. Segel dibuat di ruang rim-seal untuk mencegah gas hasil evaporasi keluar dari bagian bawah atap yang mengapung. Ruang rim-seal adalah daerah di antara dinding shell tangki dan atap mengapung internal (daerah yang terbentuk akibat perbedaan antaradiameter shell tangki dan diameter atap internal). Daerah rim-seal ini biasanya sebesar 1-4 kaki. Penyegelan harus dilakukan dengan baik karena kecacatan pada penyegelan inidapat menjadi sumber dari kebakaran. Tangki jenis ini biasanya digunakan untuk menyimpan produk yang sangat mudah terbakar seperti bensin.

e. Open top (external) floating roof tank Tangki

atap

terapung

external

(external floating roof tank) adalah tangki baja silindris dengan orientasi vertical yang memiliki atap yang terapung pada permukaan cairan di dalam tangki. Atap yang terapung ini langsung terbuka ke atmosfer udara luar.

Atap atau pan ini bergerak naik dan turun tergantung pada perubahan level cairan di dalam tangki. Tangki ini juga memiliki rim-seal untuk mencegah uap hasil evaporasi dari cairan yang di simpan keluar dari dalam tangki. Jenis tangki ini digunakan untuk menyimpan produk produk petroleum dalam jumlah besar, misalnya minyak mentah (crude oil) dan kondensate dari sumur (well). f. Domed external floating roof tanks Tangki jenis ini dibuat dengan cara membangun atap kubah pada external floating roof tank yang sudah ada sehingga disebut Domed external floating roof tank. Untuk menghindari terjadi defleksi, atap kubah tersebut disupport oleh wind girder pada bagian shell luar.

Fungsi utama dari atap yaitu untuk melindungi atap terapung dari elemen elemen luar seperti air, salju, daun daunan, kotoran dan sebagainya. Atap baik dalam menahan beban angin dan seismic karena bentuknya yang pipih, sedangkan atap kerucut memiliki bentuk yang cenderung lebih tinggi sehingga akan

menimbulkan momen yang besar akibat aktivitas seismic dan angin. Hal ini menjadi pertimbangan untuk meminimalisir beban akibat aktivitas alam tersebut. Jika zat yang disimpan dalam tangki sangat berbahaya, terkadang pada ruang antara atap terapung dengan atap tetap sering diberikan gas inert. Pada kasus ini atap kubah juga lebih dipilih karena lebih baik dalam menahan internal pressure. 5. Fungsi Storage Tank Untuk fungsi penyimpanan jangka pendek ataupun jangka panjang dalam temperature panas ataupun dingin. Selain itu juga digunakan sebagai tempat penyimpanan bagi bahan yang membantu keberjalanan proses misalnya refrigerant. Bahan yang disimpan di dalam storage tank umumnya berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu Storage Tank harus di desain sesuai dengan Standard dan dilindungi dari korosi. 6. Bagian – Bagian Penting Storage Tank Untuk tangki kecil, ketebalan dinding yang konstan biasanya digunakan, dihitung pada kedalaman maksimum cairan. Dengan tangki besar, sangat ekonomis untuk memperhitungkan variasi tekanan hidrostatik dengan kedalaman, dengan meningkatkan ketebalan pelat secara progresif dari bagian atas hingga bagian bawah tangki. Lebar pelat 2 m (6 kaki) biasanya digunakan dalam konstruksi tangki. Atap tangki yang besar perlu didukung oleh kerangka baja; didukung kolom dengan tangki berdiameter sangat besar. 7. Aplikasi di Industry Storage tank banyak digunakan dalam industry minyak dan gas untuk menampung produk yang berwujud cairan dari suatu proses

SILO 1. Gambar Silo

2. Pengertian Silo Silo merupakan sebuah tempat penyimpanan bahan atau material yang berupa buti ran maupun cairan yang berbentuk silinder maupun persegi panjang. Biasanya pen yimpanan di dalam silo pasti dalam bentuk curah. Struktur silo terbuat dari baja at au beton. Beton bertulang merupakan bahan struktur yang paling sering digunakan dalam pembuatan silo, karena beton dapat menawarkan perlindungan yang diperl ukan untuk bahan yang disimpan, memerlukan sedikit pemeliharaan, dan relatif be bas dari bahaya struktural tertentu (seperti ekuk atau lekukan) yang mungkin terja di pada silo. (Pradana. 2013)

3. Prinsip Kerja Silo Untuk menjaga isi dalam suasana rendah oksigen setiap saat untuk menjaga dan mencegah terjadinya penjamuran dan pembusukan. Silo juga di desain dengan struktur yang kebal terhadap tekanan atmosfer. Untuk jumlah yang besar dan bahan halus diletakkan pada tanah, dibawahnya digali untuk melewatkan truk atau lori (pengangkut). Apabila terjadi penggumpalan maka, dipakai hembusan udara tekan. Umpan masuk dengan “pneumatic” atau elevator bisa juga dengan belt conveyer, bila bahan perlu dilindungi maka bisa dimasukkan dalam kantong-kantong yang dilapisi plastic sehingga kuat dan tahan lembab 4. Jenis – Jenis Silo a. Silo tower

b. Silo bunker

c. Bag silo

5. Fungsi Silo Silo berfungsi untuk menyimpan missal biji- bijian, batu bara, semen, karbon hitam, serpihan kayu, produk makanan dan serbuk gergaji. Serta digunakan untuk menyimpan bahan- bahan hasil panen yang dapat langsung di ekspor karena keterbatasan alat transport, sehingga bahanbahan panen tersebut tidak rusak dan tidak menimbulkan kerugian. 6. Bagian – Bagian Penting di Silo Bagian utama dari silo yaitu atap, barel, dan hopper (Dwi.2001): 1. Bagian atap silo merupakan tempat masuknya biji-bijinan ke dalam silo.

2. Barel adalah tempat yang berukuran besar untuk penampungan biji-bijian 3. Hopper adalah tempat penampungan sementara atau jalan keluarnya bijibijian. 7. Aplikasi Silo di Industry Silo digunakan untuk menyimpan bahan curah (bulk materials). Silo umumnya digunakan di bidang pertanian sebagai penyimpan biji-bijian hasil pertanian dan pakan ternak. Di luar bidang pertanian, silo digunakan untuk menyimpan batu bara, semen, potongan kayu, dan serbuk gergaji.

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"

Silo.docx
May 2020 2
May 2020 5
Grafik.docx
May 2020 4
Doc2.docx
May 2020 5
Kelompok 4.docx
May 2020 5