Kelompok 4 Tugas Indo (1).docx

  • Uploaded by: Yusrina Nadila
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 4 Tugas Indo (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,328
  • Pages: 13
TUGAS BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 4: AHMAD FADHOLI

21030117120021

APRILIA KHADIJAH PUTRI 21030117130093 FAJAR FUADI

21030117110002

NAZILA TRIYAHDIYANI

21030117130142

YUSRINA NADILA

21030117130144

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2018

TUGAS 1 INTERNASIONALISASI BAHASA INDONESIA BAHASA Indonesia (BI) merupakan bahasa terbesar di Asia Tenggara. Hal itu ditinjau dari segi penuturnya yang berjumlah lebih dari 220 juta orang. Jumlah itu akan semakin bertambah banyak, jika BI dikembalikan kepada subrumpun bahasa asalnya, Melayu; sebab bahasa tersebut tidak hanya didukung oleh warga negara Indonesia saja tapi juga warga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan sebagian Thailand. Bahasa Indonesia dalam internasionalisasi memiliki : 1. Kekuatan 2. Kelemahan 3. Peluang 4. Ancaman Seperti yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 Pasal 44 tentang Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional : (1) Pemerintah meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis dan berkelanjutan. (2) Peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasainternasional sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dikoordinasi oleh lembaga kebahasaan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah. KEKUATAN BI sangat diminati oleh berbagai bangsa di dunia sejak sebelum Indonesia merdeka. Hal itu terbukti dari banyaknya peneliti asing. Berdirinya berbagai fakultas studi ketimuran (faculty of oriental studies), kajian Asia Tenggara (South-East Asian Studies), dan pusat studi Indonesia (Indonesian studies) di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Berdasarkan data Biro Perencanaan dan Kerja-Sama Luar Negeri (BPKLN) Depdiknas 2007, tercatat 77 negara terlibat dalam pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia melalui program Darma Siswa RI (Indonesian Scholarship Program). Ratusan lembaga kajian Indonesia tidak terlepas dari pengajaran BI yang diselenggarakan oleh masing-masing lembaga di negaranya, baik yang melibatkan maupun tidak melibatkan pengajar Indonesia sebagai penutur asli (native speaker). Pengajaran BI

untuk penutur asing tersebut biasa disebut dengan pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Di samping ratusan jumlah lembaga pengajaran BIPA di luar negeri, berdasarkan sebaran data pada BPKLN Depdiknas RI 2007, jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang terlibat dalam penyelenggarakan pengajaran BIPA juga tidak kurang dari 40. KELEMAHAN Menghasilkan pembelajaran BI yang standar sebagaimana dimiliki oleh bahasabahasa dunia yang lain, butuh banyak tahapan, antara lain perencanaan, pengumpulan bahan, pengklasifikasian, penulisan, pe-review-an, pengujian, dan penyempurnaan. Peranti-peranti pengajaran BIPA yang dimiliki lembaga dalam negeri maupun luar negeri berbeda-beda, tidak jelas ukuran penjenjangan kurikulum dan target yang dihasilkannya. PELUANG Peluang bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa Internasional sudah terlihat pada semakin banyaknya Universitas di Luar negeri yang mengajarkan bahasa Indonesia. Hal ini akan membuat bahasa Indonesia mudah untuk memasuki proyek internasionalisasi. Hal yang paling mendasar untuk menangkap peluang itu adalah membangun komitmen internal, yakni komitmen pemerintah pusat dengan perangkat-perangkat yang berkait dan lembaga-lembaga yang dimilikinya. Komitmen tersebut harus diikuti visi, misi, dan tujuan internasionalisasi bahasa Indonesia dengan jelas. Departemen Luar Negeri (Deplu) dengan seluruh kedubes, atdikbud, dan konjennya serta Depdiknas dengan BPKLN-nya, menjadi tangan panjang pemerintah RI untuk melakukan kerja sama dengan departemen pendidikan luar negeri, terutama dengan PTN/PTS di negara-negara lain. ANCAMAN Jumlah orang asing yang melamar untuk belajar BI melalui program Darma Siswa RI dari tahun ke tahun bertambah banyak. Karena makin bertambahnya jumlah peminat itu, maka kuota penerimaan pun harus ditambah oleh pemerintah. Mereka yang tertarik belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia, pasti dilandasi oleh keinginan dan harapan besar dalam penguasaan BI dan pengetahuan budaya Indonesia; sebab mereka berasumsi bahwa belajar BI pada sang empunya pasti akan jauh lebih baik. Bila harapan itu terwujud, mereka makin percaya terhadap profesionalitas bangsa Indonesia. Akan tetapi bila harapan itu tidak bisa terwujud, taruhannnya adalah kepercayaan terhadap bangsa Indonesia menjadi berkurang, bahkan bisa jadi akan memandang rendah bangsa Indonesia.

TUGAS 2 MEMBACA KRITIS 3 SUMBER BERBEDA (Tema : Pemanfaatan Panel Surya)

RUMAH YANG DIPASANG PANEL SURYA DI ATAP DIUSULKAN DAPAT INSENTIF Pada tanggal 13 September 2017 diadakan Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia. Dalam acara itu ada Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan berbagai asosiasi. Salah satu asosiasi yang ikut menandatangani deklarasi tersebut adalah Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI). Ketua AESI, Arya Rezavidi, mengungkapkan bahwa deklarasi yang menargetkan pemasangan panel surya di 1 juta atap rumah tersebut dibuat untuk menggenjot penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di seluruh Indonesia masih sangat kecil, kurang dari 100 MW. Padahal untuk mengejar target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional di 2025, 8 tahun lagi listrik tenaga surya harus mencapai 6.400 MW. Artinya, Indonesia harus menambah listrik tenaga surya sampai 800 MW per tahun agar target tercapai. Sangat sulit jika hanya mengandalkan PLTS konvensional, maka dari itu didorong juga pemasangan solar panel di atap-atap rumah.Namun, harga panel surya relatif mahal, belum terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Untuk konsumsi rumah tangga, kira-kira dibutuhkan panel surya berkapasitas 1-2 kilowatt peak (kWp) atau 1.000-2.000 Watt peak (Wp). Biaya pemasangannya sekitar Rp 15 juta/kWp, artinya butuh Rp 15-30 juta untuk 1 rumah. Sasaran penggunaan panel surya adalah masyarakat menengah ke atas.Kira-kira ada 10 juta rumah di Pulau Jawa yang bisa memasangnya. Jika sepersepuluhnya saja memasang solar panel berkapasitas 1 kWp di atap rumah, sudah ada tambahan listrik 1.000 Megawatt peak (MWp) dari tenaga surya. Agar masyarakat berminat memasang panel surya di atap rumah, AESI telah bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI). Mereka mengusulkan agar rumah-rumah yang memakai panel surya mendapat insentif berupa keringanan bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Meski sekarang masih relatif mahal, harga panel surya dan baterai pembangkit listrik tenaga surya semakin murah.

Sumber : Berita Agustinus, Michael. 2017, 15 September. Rumah yang Pasang Panel Surya di Atap Diusulkan Dapat Insentif. Diakses pada 12 Maret 2018 dari https://finance.detik.com.

PEMANFAATAN SEL SURYA (PV) PADA POMPA AIR LORENTZ UNTUK KEPERLUAN PERTANIAN DAN PERIKANAN DI PLTH PANDANSIMO, BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Energi listrik merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Seiring perkembangan zaman kebutuhan energi listrik semakin besar. Selain itu berbagai permasalahan harus dihadapi dalam rangka untuk menyediakan energi listrik. Salah satu permasalahannya adalah wilayah Indonesia belum mendapatkan distribusi energi listrik yang merata, khususnya di daerah – daerah terpencil. Untuk meningkatkan penyediaan energi listrik bagi masyarakat pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) saat ini sedang mengembangkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) di kawasan Pantai Baru Pandansimo, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah alat yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Sistem pompa air tenaga surya merupakan pompa air yang memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energinya. Penerapannya pada daerah – daerah terpencil untuk mengatasi kendala ketersediaan tenaga penggerak pompa air. Ada dua jenis sistem pompa air tenaga surya ini yaitu pompa air tenaga surya menggunakan baterai (battery-coupled) dan tanpa menggunakan baterai (direct-coupled). Potensi alam yang mendukung menjadikan satu kriteria pemilihan lokasi pengembangan energi Hibrid di pantai Pandansimo, Desa Poncosari, Bantul. Pada PLTH Pandansimo menggunakan pompa air merk Lorentz yang dengan tipe model pompa air celup. Artinya pompa air tersebut dipasang dengan posisi terendam atau tenggelam dalam air. Pada PLTH Pandansimo menggunakan sistem pompa air tenaga surya menggunakan baterai (battery-coupled) dan tanpa baterai (direct-coupled). Proses pemompaan air di awali dengan proses pembangkitan energi yang pada sistem ini menggunakan energi hibrid yaitu gabungan dari energi matahari dan energi angin. Pada pemompaan air di Pantai Pandansimo ini menggunakan pompa Lorentz yang berjumlah dua unit. Kedua pompa ini saling berhubungan dengan menggunakan booster. Disini booster digunakan untuk menaikkan tekanan air yang dikeluarkan dari kedua pompa yang diinterkoneksikan. Kemudian air yang dipompa dialirkan menuju embung. Pemanfaatan air yang dihasilkan dari sistem pemompaan air Lorentz digunakan oleh masyarakat sekitar kawasan pantai untuk perikanan dan pertanian. Dari kerja praktek yang telah dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid Pandansimo, Srandakan, Bantul DIY dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Energi listrik Hibrid ( gabungan antara panel surya dan kincir angin ) sangat cocok untuk dipasang di beberapa wilayah pesisir kawasan Indonesia Adanya pompa air Lorentz tenaga surya di PLTH Pandansimo dapat membantu usaha sektor pertanian dan perikanan masyarakat sekitar kawasan pantai.

Sumber : Makalah Nugraha, Denny Dwi. 2013. Makalah Seminar Kerja Praktek. Universitas Diponegoro.

OPTIMALISASI PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA SKALA RUMAH TANGGA Energi panas matahari sangat melimpah di daerah yang memiliki iklim tropis seperti di Indonesia yang selalu disinari Matahari sepanjang tahun. Hal itu menjadi sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu contohnya pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yang lebih dikenal oleh masyarakat yaitu solar cell. Di Indonesia sudah tersedia Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang biasa digunakan untuk listrik di pedesaan terpencil. Biasa disebut solar home system(SHS) untuk penggunaan tenaga surya pada rumah. Namun sejauh ini, penggunaan SHS masih pada lingkup yang kecil seperti pada pedesaan yang memiliki jarak antar rumah cukup jauh, sehingga biasa nya tiap rumah memiliki satu sumber. Selain itu, keterbatasan kemampuan SHS menyebabkan penggunaan nya tidak seluasa pembangkit besar. Jadi hanya digunakan untuk sumber pencahayaan pokok. Untuk menutupi kekurangan tersebut PLTS melakukan sistem sentralisasi dan kombinasi dengan system hybrid(pembangkit) untuk skala yang lebay hari besar. Alat yang di gunakan untuk merubah energi matahari adalah panel surya. Panel sel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi lsitrik. Panel sel surya menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi batere. Panel surya terdi dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya,saat intensitas cahaya berkurang(berawan, mendung, hujan) arus listrik yang dihasilkan juga berkurang. Dengan memperluas panel surya berarti menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel sel surya dengan ukuran tertentu memberikan hasil yang tertentu juga JENIS - JENIS PANEL SURYA •

Monokristal (Mono-crystalline)

Panel ini adalah panel surya yang paling efisien, yaitu menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi di tempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), kestabilannya akan turun drastis dalam cuaca berawan.



Polikristal (Poly-crystalline)

Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik TEKNIK PEMASANGAN PANEL Langkah pertama dalam memasang sebuah panel surya adalah memasang rangka besi di atap rumah. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas atap harus dipasang rapat menggunakan baut stainless steel sehingga mereka tidak bergeser bahkan ketika angin kencang bertiup. Setelah dipasang, panel surya kemudian harus dihubungkan ke inverter Selanjutnya inverter harus dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yang tepat dan switch AC / DC harus dipasang dengan benar oleh ahli listrik sehingga inverter terhubung dengan baik ke sistem listrik di rumah. Jika terjadi kelebihan listrik, baterai harus dihubungkan ke inverter untuk menyimpan kelebihan listrik agar dapat digunakan ketika tidak ada sinar matahari. • Mengoptimalkan energi listrik tenaga surya Sel surya charge controller dijadikan pilihan dalam pengoptimalan tenaga surya. . Sel surya charge controller menerapkan teknologi Pulse Width Modulation (PWM) untuk mengatur fungsi pengisian battery dan pembebasan arus dari battery ke beban. Beberapa fungsi dari sel surya charge controller adalah sebagai berikut: Monitoring battery Mengatur arus yang dibebaskan/diambil dari battey agar battery tidak ‘full discharge’ overloading Mengatur arus untuk pengisian ke battery, overcharging,overvoltage. Untuk membuat charge controller perlu diperhatikan karakteristik sel surya dan accumulator.

Sumber : Jurnal Dzulfikar, Dafi dan Broto, Wisnu. 2016. Prosiding Seminar Naional Fisika, V.

KESAMAAN KETIGA SUMBER Kesamaan dari ketiga sumber diatas adalah memanfaatkan energi matahari yang akan diubah menjadi energi listrik. Ketiga sumber juga memparkan solusi untuk mengatasi persoalan yang ada yaitu kebutuhan akan energi listrik yang semakin meningkat dan dapat diatasi dengan penggunaan panel surya .dan juga dijelaskan secara tersirat jika pembagian tenaga listrik di Indonesia belum tersebar merata, termasuk daerah-daerah terpencil yang masih dengan kekurangan tenaga listrik

PERBEDAAN KETIGA SUMBER Teks 1 Hanya menjelaskan salah satu jenis pemanfataan panel suryayaitu, diatasataprumah,tetapidijelaskan target yang mampumenggunakan panel suryaadalah orangorang menengahataskarenadenganharga panel surya relative mahaldan juga diberi saran bagi yang menggunakan panel suryauntuk keringan untuk bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR)

Teks 2 Hanyamenjelaskansalahsatujenispemanfaatan panel surya,yaitupemanfaatanpompa air Lorentz untukkeperluanpertaniandanperikanan, biasanya yang ditargetkanmenggunakan panel suryatersebutpada daerah – daerah terpencil untuk mengatasi kendala ketersediaan tenaga penggerak pompa airPotensi alam yang mendukung menjadikan satu kriteria pemilihan lokasi pengembangan energi Hibrid di pantai Pandansimo, Desa Poncosari, Bantul

Teks 3 hanyamenjelaskan salah satu contohnya pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yang lebih dikenal oleh masyarakat yaitu solar cell. Di Indonesia sudah tersedia Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang biasa digunakan untuk listrik di pedesaan terpencil. Biasa disebut solar home system(SHS) untuk penggunaan tenaga surya pada rumah. Penggunakan panel suryatersebutmasihdalamlingkupkecil,sepertidesa-desaterpencil, disana juga dijelasjenis-jenis panel surya, teknikpemakaian panel, dan juga caramengoptimalkan panel suryatersebut

MEMBUAT ARTIKEL

Listrik menjadi energi utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan bakar pun semakin besar. Seperti halnya yang terjadi di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 262 juta jiwa, permintaan listrik di Indonesia terus bertambah, maka dari itu harus dibarengi dengan naiknya jumlah pemasok listrik di Indonesia. Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batubara. Namun, tidak selamanya energi tersebut dapat mencukupi seluruh kebutuhan dalam jangka panjang. Cadangan energi semakin lama semakin menipis dan proses produksinya membutuhkan waktu yang lama.Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi pemenuhan kebutuhan energi yang semakin lama semakin besar di masa mendatang. Sumber daya energi terbarukan memiliki keunggulan, yakni dapat diproduksi dalam waktu relatif tidak lama dibandingkan dengan sumber energi tak terbarukan. Salah satu sumber daya energi terbarukan yaitu sinar matahari. Di Indonesia yang memiliki iklim tropis, energi panas matahari sangat melimpah sepanjang tahun. Hal itu menjadi sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu contohnya pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yaitu solar cell atau panel surya. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesiabiasanya digunakan untuk listrik di pedesaan terpencil. Kini pemasangan panel surya pada atap rumah menjadi solusi bagi kebutuhan listrik rumah tangga. Pemerintah sendiri telah melaksanakan Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia. Deklarasi ini didukung berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. AESI bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) mengusulkan agar rumah-rumah yang memakai panel surya mendapat insentif berupa keringanan bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dilihat dari usaha pemerintah dan berbagai pihak dalam menggalakkan gerakan pemasangan panel surya menjadi bukti bahwa ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika menggunakan energi alternatif tenaga surya. Di antaranya adalah mengurangi polusi udara.Beberapa pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar minyak dan batu bara, yang menghasilkan polusi. Penggunaan panel surya pada atap rumah menjadi solusi penyediaan energi bersih yang ramah lingkungan. Selain itu, meskipun harga panel surya relatif mahal, jika pengguna panel surya semakin banyak, hal ini memungkinkan biaya yang semakin efisien karena permintaan yang semakin tinggi. Melihat panel suryayang memiliki ketahanan jangka panjang, masyarakat dapat berinvestasi dengan menghemat listrik menggunakan panel surya. Perawatannya pun sederhana, hanya dengan mengelap secara rutin agar panel tidak tertutup debu dan bisa menyerap energi matahari secara maksimal. Selain itu, penggunaan panel surya dapat menolong pemerintah untuk mengatasi pemerataan pasokan listrik ke berbagai daerah yang masih minim dengan aliran listrik.

TUGAS 3 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

Listrik menjadi energi utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan bakar pun semakin besar. Seperti halnya yang terjadi di Indonesia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 262 juta jiwa, permintaan listrik di Indonesia terus bertambah, maka dari itu harus dibarengi dengan naiknya jumlah pemasok listrik di Indonesia.Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batubara. Namun, tidak selamanya energi tersebut dapat mencukupi seluruh kebutuhan dalam jangka panjang. Cadangan energi semakin lama semakin menipis dan proses produksinya membutuhkan waktu yang lama.Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi pemenuhan kebutuhan energi yang semakin lama semakin besar di masa mendatang.Salah satu sumber daya energi terbarukan yaitu sinar matahari. Di Indonesia yang memiliki iklim tropis, energi panas matahari sangat melimpah sepanjang tahun. Hal itu menjadi sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu contohnya pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yaitusolar cell atau panel surya. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesiabiasanya digunakan untuk listrik di pedesaan terpencil. Kini pemasangan panel surya pada atap rumah menjadi solusi bagi kebutuhan listrik rumah tangga. Pemerintah sendiri telah melaksanakan Deklarasi Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap Menuju Gigawatt Fotovoltaik di Indonesia. Deklarasi ini didukung berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. AESI bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) mengusulkan agar rumah-rumah yang memakai panel surya mendapat insentif berupa keringanan bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dilihat dari usaha pemerintah dan berbagai pihak dalam menggalakkan gerakan pemasangan panel surya menjadi bukti bahwa ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika menggunakan energi alternatif tenaga surya. Di antaranya adalah mengurangi polusi udara.Beberapa pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar minyak dan batu bara, yang menghasilkan polusi. Penggunaan panel surya pada atap rumah menjadi solusi penyediaan energi bersih yang ramah lingkungan. Selain itu, meskipun harga panel surya relatif mahal, jika pengguna panel surya semakin banyak, hal ini memungkinkan biaya yang semakin efisien karena permintaan yang semakin tinggi. Melihatpanel suryayang memiliki ketahanan jangka panjang, masyarakat dapat berinvestasi dengan menghemat listrik menggunakan panel surya. Perawatannya pun sederhana, hanya dengan mengelap secara rutin agar panel tidak tertutup debu dan bisa menyerap energi matahari secara maksimal. Selain itu, penggunaan panel surya dapat menolong pemerintah untuk mengatasi pemerataan pasokan listrik ke berbagai daerah yang masih minim dengan aliran listrik.

No. Paragraf / Kesalahan Kalimat Berbahasa ke-

Pembetulan

1.

Paragraf Di Indonesia 2 / yang memiliki kalimat iklim tropis, ke-2 energi panas matahari sangat melimpah sepanjang tahun. Hal itu menjadi sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Di Indonesia Kalimat tidak efektif karena kata “hal itu” yang memiliki mengandung makna ambigu. iklim tropis, energi panas matahari sangat melimpah sepanjang tahun, sehingga matahari menjadi sumber energi yang sangat berpotensi untuk dikembangkan.

2.

Paragraf Salah satu 2 / contohnya kalimat pemanfaatan ke-3 energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yaitu solar cell atau panel surya.

Salah satu contoh pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik yaitu solar cell atau panel surya.

3.

Paragraf Melihat panel 3 / suryayang kalimat memiliki ke-5 ketahanan jangka panjang, masyarakat dapat berinvestasi dengan menghemat listrik menggunakan panel surya.

Panel surya Kalimat tidak efektif karena tidak ada memiliki subjek. ketahanan jangka panjang, sehingga masyarakat dapat berinvestasi dengan menghemat listrik menggunakan panel surya.

4.

Paragaf 1/kalimat ke-2

Jumlah Tidakmempunyai subject penduduk lebih dari 262 juta jiwa, permintaan listrik di

Dengan jumlah penduduk lebih dari 262 juta jiwa, permintaan

Alasan Pembetulan

Kalimat tidak efektif karena kalimat “contohnya pemanfaatan” mengandung kontaminasi Menurut PUEBI, penulisan bahasa asing yaitu “solar cell” harus miring.

listrik di Indonesia terus bertambah, maka dari itu harus dibarengi dengan naiknya jumlah pemasok listrik di Indonesia.

Indonesia terus bertambah, maka dari itu harus dibarengi dengan naiknya jumlah pemasok listrik di Indonesia.

Salah satu Menggunakan , sebelum kata yaitu sumber dayaenergi terbarukan,yaitu sinar matahari

5.

Paragaf 1/kalimat ke-7

Salah satu sumber daya energi terbarukan yaitu sinar matahari

6.

Paragaf 2/kalimat ke-1

Di Indonesia Di Indonesia Didalamketerangangakmempunyaipredikat yang memiliki memiliki iklim iklim tropis tropis

7.

Paragaf Yaitu 2/kalimat3

,yaitu

Menggunakan , sebelum kata yaitu

8.

Paragaf 3/kalimat ke-2

Di antaranya

Di antaranya,

Menggunakan , setelah kata diantaranya

9.

Paragaf 1/kalimat ke-1

Listrik menjadi energi utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan

Listrik menjadi Dan dikatasebelum “tahunketahun” energi utama dipindahkankesebelum kata kebutuhan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah, pembangunan dari tahun ke tahun, dan kebutuhan akan pemenuhan energi listrik dan bahan bakar pun semakin besar.

bakar pun Seperti halnya semakin besar. yang terjadi di Seperti halnya Indonesia yang terjadi di Indonesia 10.

Paragaf 1/kalimat ke-3

Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batubara

Selama Tidakpunya subject ini,kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti minyak bumi dan batubara

11.

Paragaf hanya dengan hanya dengan Tidakmempunyai object 3/kalimat- mengelap mengelap 6 secara rutin planelsecara rutin

Related Documents


More Documents from "amri"