Kelompok 3 Umkm.docx

Kelompok 3/ S1 Akuntansi D 2016 -

Rama Alfikri Pratama (8335163020) Reksy Anggara (8335160502) Dewy Sekar Melati (8335163733)

Permasalahan yang sedang dihadapi oleh UMKM pada saat ini: 1) Modal yang terbatas. Banyak dari pelaku UMKM yang ingin membuka usahanya terkendala dengan sisi modal yang terbatas. Bahkan kebanyakan dari UMKM masih belum mendapatkan modal dari lembaga keuangan bank. Sehingga banyak pengusaha yang mengambil alternatif menggunakan lembaga keuangan mikro walaupun dengan resiko yang lebih besar. Sumber: www.jagoanhosting.com 2) Sistem pencatatan keuangan maupun barang yang masih manua.l Masalah ini masih belum hilang di beberapa UMKM yang kesulitan dalam memperhitungkan omset, beban-beban sampai dengan laba bersih karena masih menggunakan pencatatan manual sehingga memperlambat kemajuan usahanya. Sumber: www.jagoanhosting.com 3) Penditribusian barang yang hanya mengandalkan penawaran dari mulut ke mulut Kurangnya koneksi pendistribuan barang oleh pelaku UMKM sehingga tidak bisa berkembang secara luas, pendistribusian barang masih melalui keluarga, rekan-rekan dan melalui Word of Mouth yang menjadi andalan dalam memasarkan produknya. Sumber: www.jagoanhosting.com 4) Sulitnya perizinan dalam memperoleh kepemilikan badan hukum Masih banyak pelaku UMKM yang terkendala mengenai legalitas dan perizanan badan usahanya, karena kurangnya persyaratan dan bagaiman proses yang ditempuh untuk mengurusi perizinan. Sumber: www.jagoanhosting.com

5) Kurangnya inovasi produk sehingga cepat kalah saing dan gulung tikar Banyak pelaku UMKM yang masih kurang dalam menguasai sebuah teknologi dan informasi untuk mengembangkan produknya, sehingga ini dapat menyebabkan kalah saing dan dampak buruknya bisa gulung tikar dari para kompetitor lainnya. Sumber: www.kompasiana.com 6) Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam bidang produksi, pemasaran Banyak pelaku UMKM yang dalam memproduksi barangnya masih sederhana atau bisa disebut manual dimana masih belum menggunakan mesin untuk melakukan produksinya. Dan pemasaran masih dilakukan dengan mulut ke mulut. Sumber: www.kompasiana.com 7) Kurangnya tenaga pembimbing untuk mengembangkan sumber daya manusia yang nantinya berpengaruh pada kewajiban usaha Masih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh layanan konsultasi dan lembaga pelatihan. Dengan adanya pendamping dapat melakukan pengembangan bisnis sehingga pelaku UMKM dapat memberikan layanan yang maksimal. Sumber: www.kompasiana.com 8) Kurangnya semangat bersaing Pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya masih kurangnya motivasi sehingga membuat usahanya tidak berkembang. Dengan adanya produktivitas yang tinggi UMKM sangat diperlukan untuk mengatasi ketimpangan antarpelaku sekaligus mendorong daya saing. Sumber: www.edukasi.kompas.com 9) Rendahnya pengetahuan dalam cara memperluas usaha Pelaku UMKM masih kurang dalam pengetahuan mengembangkan usahanya, masih ada beberapa yang melakukan usahanya hanya berjalan ditempat. Kurangnya strategi bisnis dalam mencari lokasi yang strategis untuk memperluas usahanya sehingga dapat menarik banyak pelanggan.

Sumber: www.blog.excellence.asia