Kelompok 2 Sistem Endokrin.pptx

  • Uploaded by: Naomi Berthi Yonindhi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 2 Sistem Endokrin.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,048
  • Pages: 27
hormon

sintesis|transportasi|distribusi| metabolisme|mekanisme kerja spesifik

Aulia U. hendy Jamilatul Wardah M. Khalid Abdullah Okta N. Gasani Rosita D. Wulandari Zakiyah Ramadany

15-23 15-66 16-25 16-32 16-53 16-62

Aktivitas Hormon dikategorikan berdasarkan 3 level gambar di samping menunjukkan beberapa contoh regulasi pada beberapa level

SINTESIS HORMON Dikelompokkan menjadi: • PEPTIDA / PROTEIN • STEROID SEBAGAI TURUNAN DARI KOLESTEROL • HORMON AMINA

• Hormon peptida disintesis pada ribosom sel endokrin sebagai protein yang lebih besar yang dikenal sebagai preprohormones • dipecah menjadi prohormones oleh enzim proteolitik dalam retikulum endoplasma granular • dikemas ke dalam vesikula sekretori oleh aparatus Golgi • prohormone dipecah untuk menghasilkan hormon aktif dan rantai peptida lain yang ditemukan di prohormone • Sel dapat mensekresi berbagai hormon peptida yang berbeda efeknya pada sel target.

abut • Hormon steroid diproduksi oleh korteks adrenal dan gonad serta oleh plasenta selama kehamilan • Lima hormon yang biasanya disekresikan dalam jumlah yang signifikan secara fisiologis oleh korteks adrenal adalah aldosteron, kortisol, kortikosteron, dehydroepiandrosterone (DHEA), dan androstenedione.

• Korteks adrenal bukan kelenjar homogen tetapi terdiri dari tiga lapisan yang berbeda. • zona glomerulosa (Lapisan luar) : memiliki konsentrasi enzim yang sangat tinggi yang diperlukan untuk mengubah kortikosteron menjadi aldosteron >>mensintesis dan mensekresi aldosteron • zona fasciculata dan zona reticularis memiliki enzim yang berbeda>>mensekresikan kortisol dan androgen

• Sel endokrin pada gonad memiliki konsentrasi enzim yang tinggi dalam jalur androgen yang mengarah ke androstenedione • sel-sel endokrin di testis mengandung konsentrasi enzim yang tinggi yang mengubah androstenedione menjadi testosteron • Sel endokrin ovarium memiliki konsentrasi enzim yang tinggi (aromatase) yang mengubah androgen menjadi estradiol yang disekresi oleh indung telur • testosteron dalam jumlah yang sangat kecil dapat keluar dari sel-sel endokrin ovarium, dan sejumlah kecil estradiol dihasilkan dari testosteron di dalam testis.

• Hormon amina adalah turunan dari tirosin asam amino • termasuk hormon tiroid, epinefrin dan norepinefrin (diproduksi oleh medula adrenal), dan dopamin (diproduksi oleh hipotalamus) • Kelenjar tiroid adalah satusatunya glandula endokrin yang menyekret produknya dalam jumlah yang besar • Hormon yang disintesis dan sekresi adalah hormon T3 (Triioditironin) dan T4 (Tiroksin) yang fungsi utamanya sebagai peningkat basal metabolic rate (BMR) • Kelenjar tiroid menjalani 8 tahap, yaitu:

Penangkapan iodida

Pemasangan T1 dan T2

Sintesis tiroglobulin

Pinositosis dan digesti koloid

Oksidasi iodida

Sekresi hormon tiroid

Iodinasi tirosin

Transpor dalam darah

Rangkuman

Rangkuman

Pengelompokan Hormon Berdasarkan Letak Sel Target • Hormon sirkulasi: – Disekresikan menuju cairan interstisial, lalu ke aliran darah (sel target jauh letaknya) – Bertahan cukup lama di aliran darah (bbrp menit – jam) – Diinaktivasi oleh liver dan dieksresikan oleh ginjal – Contoh: Steroid, tiroid, gas oksida nitrat • Hormon lokal: – Setelah disekresikan tidak memasuki aliran darah • Bekerja pada sel target yg berdekatan = parakrin • Bekerja pada sel-sel pensekresi sendiri = autokrin – Diinaktivasi dengan cepat – Contoh: • Interleukin 2 (IL-2) yg dilepaskan oleh sel T-helper pada respon imun, bekerja parakrin & autokrin

Jalur Respons Seluler Berdasarkan Kelarutan 1. Hormon terlarut air (ex: peptida, amina, eikosanoid)>>bersirkulasi dalam plasma darah 2. Hormon terlarut lipid (ex: steroid, tiroid)>>berikatan dengan protein transpor

Hormon terlarut & tak terlarut air  Sekresi hormon terlarut air melalui eksositosis, tidak bisa berdifusi kedalam sel sehingga harus terikat dengan reseptor di membran plasma  Sekresi hormon terlarut lipid melintasi membran sel endokrin dan terikat dengan protein transpor, bisa berdifusi kedalam sel melalui ikatan dengan reseptor intraseluler  0,1-10% hormon terlarut lipid tidak terikat protein transpor = fraksi bebas

Letak reseptor : • Water soluble: pada membran sel – resptor berada di membran karena membran tersusun oleh lipid bilayer sehingga tidak memungkinkan untuk menembus membran dan berikatan dengan reseptor yang berada disitoplasma atau nucleus – membutuhkan sistem second messenger untuk bisa menginduksi di dalam sel

• Reseptor di permukaan sel : – Dengan mediator c-AMP – Dengan mediator Ca ++ dan atau Fosfotidil Inositol – Dengan mediator Kiase atau Fosfat

• Contoh: Steroid, Tiroid, Kalsitrol • Lipid solube: pada sitoplasma atau inti sel

Contoh mekanisme kortisol dan TH untuk menginduksi respon metabolisme Efek: ↑ glukoneogenesis, glikonolisis ↑ Lipolisis dan memecah protein Meningkatkan vasokonstriksi Menghambat inflamasi dan respon imun

TH ( Thyroid hormones) yaitu T3 dan T4 masuk ke dalam sel dengan berdifusi  T4 dikonversi menjadu T3 (bentuk aktif dari hormon ) Reseptor TH berikatan dengan elemen DNA T3 berikatan dg reseptor mRNA mensintesis protein Fungsi: Regulasi metabolisme tubuh

Sekresi dan Distribusi Hormon • Hormon disekresi oleh kelenjar endokrin melalui mekanisme feedback. • Hormon yang telah disekresi kemudian masuk ke pembuluh darah untuk disirkulasi dibawah oleh protein khusus menuju sel target. • Pada sel-sel target hormon akan diterima oleh reseptorreseptor yang spesifik. • Hormon didistribusikan dalam aliran darah ke semua bagian tubuh sesuai daya hantar darah

• Kontrol aktivitas hormon dilakukan kelenjar hipotalamus dengan mensekresi hormon spesifik yang dapat menstimulasi kelenjar hipofisis anterior untuk menekresi hormon. • Hormon-hormon spesifik dari hipofisis anteior menstimulasi kelenjar target • Kelenjar-kelenjar ini akan menghasilkan hormon yang secara langsung beredar ke sirkulasi sistemik untuk selanjutnya menuju sel target

Mekanisme kerja spesifikasi hormon • Hormon hanya bekerja pada sel sel tertentu • Hal ini dikarenakan sel itu punya reseptor yang khusus: Tempat melekatnya hormon di organ sasaran • Struktur berupa protein • Jumlah dan kepekaan reseptor mempengaruhi aktifitas hormon • Beberapa hormon ada yang mempunyai lebih dari satu macam reseptor

Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu : 1. Domain pengenal akan mengikat hormon 2. Region sekunder menghasilkan (transduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungi intrasel

• Metabolisme hormon adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel-sel tubuh manusia. Reaksi kimia ini melibatkan mengubah makanan yang kita makan menjadi energi, memungkinkan tubuh untuk bekerja pada performa optimum.

Peran-peran pulau langerhans dalam metabolisme sel-sel alfa mensekresikan glukagon, sedan sel-sel beta mnghasilkan insulin. - Insulin menurunkan kadar glukosa dara dengan melalui pengaktifan sel-sel tertentu. - Glukagon meningkatkan kadar glukosa darah dengan merngsang hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa dan menstimulasi konversi asam lema dan asam amino menjadi glukosa (glukoneogenesis) - Sekresi insulin dan glucagon dikendalikan oleh kadar glukosa darah - Insulin-glucagon system merupakan sistem tecpat untuk mempertahankan kadar flukosa darah dalam batas – batas normal secar ketat - Diabete militus : • Type II = maturity onset : reseptor insulin tidak bisa mengikat hoermon – Type I = juvenile onset = insulin-deendent: penurunan jumlah sel bet  insulin deficiency.memerlukan insulin.

T e r i m a

k a s i h

Related Documents


More Documents from "Fatwa Tresna Radityan"

Siswan Fix.pptx
May 2020 4
Amos.doc
April 2020 31
Spanish_text.pdf
June 2020 30
Rikesdas.docx
December 2019 25