Kelompok 1_tugas Kli_eco Campus.docx

  • Uploaded by: Izza Laveda Elian Buditama
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1_tugas Kli_eco Campus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,722
  • Pages: 26
TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN INSTITUSI “ECO CAMPUS”

Disusun Oleh : Kelompok 1 Fatma Nur Ardiati

101511535004

Aghisni Isfiya

101611535002

Lulukatin Nasikhah

101611535027

Agestin Awalin Kartika Sari

101611535037

Widatul Mila

101611535044

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI

2019

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6 1.2.1 Bagaimana tercapainya Eco Campus? .................................................... 6 1.2.2 Bagaimana strategi penerapan Eco Campus? ......................................... 6 1.2.3 Bagaimanakan implementasi dari Eco Campus? .................................... 6 1.3 Tujuan ............................................................................................................ 6 1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana cara tercapainya Eco-campus................ 6 1.3.2 Untuk mengetahui strategi yang dilakukan dalam penerapan Eco Campus. ........................................................................................................... 6 1.3.3 Untuk mengetahui implementasi dari perguruan tinggi yang sudah menerapkan Eco Campus................................................................................. 6 1.4 Manfaat .......................................................................................................... 6 1.4.1 Bagi penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan. ...................... 6 1.4.2 Bagi pembaca, sebagai media informasi tentang penerapan EcoCampus. ........................................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7 2.1 Definisi Bangunan Ramah Lingkungan ........................................................ 7 2.2 Eco Campus ................................................................................................... 7 2.3 Tujuan dan Manfaat Eco Campus ............................................................... 10 BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 11 3.1 Indikator Eco Campus ................................................................................. 11 3.2 Strategi Penerapan Green Campus .............................................................. 15 3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal ............................................................. 15 3.2.2 Analisis Lingkungan Internal................................................................ 15 3.2.3 Penetapan Tujuan dan Sasaran ............................................................. 16 3.2.4 Penentuan Strategi Melalui Matriks SWOT ......................................... 17 3.3 Implementasi Eco Campus di Institut Pertanian Bogor .............................. 18 BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 25 4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 25

4.2 Saran ............................................................................................................ 25 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan merupakan masalah utama yang perlu mendapatkan perhatian penuh. Namun, jiki kita lihat tentang pengelolaan lingkungan pada saat ini masih jauh dari kata sempurna. Sejujurnya masalah ini sangat membutuhkan kerjasama dari semua elemen masyarakat, dan juga civitas akademika. Isu kasusu yang terkait lingkungan yang pada saat ini sedang hangat dibicarakan adalah pemanasan global. Isu pemanasan global sudah bukan lagi sekedar isu belaka, dan bumi juga sudah memperlihatkan wujud sebenarnya kepada seluruh manusia bahwa semakin tidak nyaman bumi untuk dijadikan tempat tinggal. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemanasan global dapat menyebabkan bumi semakin buruk. Berbagai fenomena di luar nalar telah banyak bermunculan seperti halnya musin mhujan yang mulai bergeser. Terdapat hasil berbagai penelitian pun juga membuktikan kadar CO2 di atmosfer telah melampaui batas yang wajar dan dapat dikatakan semakin hari jumlahnya semakin banyak. Hal tersebut terjadi juga dikarenakan aktivitas manusia seperti kegiatan industry, rumah tangga dan lainnya yang membuat bumi semakin tidak layak untuk dihuni lagi. Dari adanya masalah tersebut, berbagai bentuk antisipasi bermunculan dengan semakin banyaknya berbagai gerakan dan program penanggulangan pemanasan global. Dari pihak pemerintah telah memprakarsai gerakangerakan cinta lingkungan. tidak hanya itu saja, kini banyak bermunculan komunitas peduli lingkungan dan pendidikan lingkungan di berbagai sekolah. Salah satunya program yang pada saat ini sedang dikembangkan yakni EcoCampus atau Green Campus. Dimana program ini ditujukan kepada perguruan tiggi di Indonesia dan bersifat hanya sukarela, tidak ada paksaan dari pihak Pemerintah. Sehingga dengan begitu diharapkan munculnya kesadaran dan kepedulian segenap warga kampus untuk menjalankan program ini. Kampus sebagai tempat berkumpulnya kaum intelektual sudah seharusnya menjadi contoh atau penutan kepada instansi atau masyarakat lain bahwa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana tercapainya Eco Campus? 1.2.2 Bagaimana strategi penerapan Eco Campus? 1.2.3 Bagaimanakan implementasi dari Eco Campus? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana cara tercapainya Eco-campus. 1.3.2 Untuk mengetahui strategi yang dilakukan dalam penerapan Eco Campus. 1.3.3 Untuk mengetahui implementasi dari perguruan tinggi yang sudah menerapkan Eco Campus. 1.4 Manfaat Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktik. Secara teoritis, makalah ini berguna untuk mengetahui tentang Eco-Campus. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: 1.4.1 Bagi penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan. 1.4.2 Bagi pembaca, sebagai media informasi tentang penerapan EcoCampus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bangunan Ramah Lingkungan Berdsarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2010 tentang Bangunan Ramah Lingkungan menyatakan bahwa bangunan ramah lingkungan adalah suatu bangunan yang dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pengelolaannya menerapakan prinsip lingkungan dan juga aspek penting penanganan dampak perubahan iklim. Dalam berdirinya suatu bangunan yang ramah lingkungan tentunya memiliki beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu terkait dengan material bangunan,fasilitas dan sarana konservasi sumber daya air dan energi, pemilihan bahan baku yang bukan bahan perusak ozon, fasilitas pengelolaan limbah domestik, terdapat fasilitas pemilahan sampah, memperhatikan aspek kesehatan bagi penghuni, fasilitas, sarana dan prasarana pengelolaan tapak berkelanjutan dan untuk mengantisipasi bencana. Dalam merencanakan suatu bangunan yang ramah lingkungan perlu adanya kerjasama lintas sektoral. Karena permasalahan lingkungan sendiri merupakan permasalahan yang tidak bisa hanya dilihat dari satu sudut pandang saja. Bangunan ramah lingkungan akan memiliki dampak yang lebih baik terhadap lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan ruang yang didalamnya semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya. Dimana lingkungan hidup ini diperlukan adanya pengelolaan guna kehidupan berkelanjutan. Berdasarkan UU no 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kegiatan

yang dilakukan dalam pengelolaan

lingkungan hidup antara lain, pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. 2.2 Eco Campus Eco campus merupakan salah satu upaya dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Eco campus berasal dari kata eco dan campus

dimana secara terminologi “Eco” atau “eko” berasal dari kata oikos (rumah=lingkungan=alam).

Definisi

kampus

sendiri

merupakan

merupakan tempat mendapatkan pendidikan maupun pengetahuan untuk tingkat perguruan tinggi. Menurut beberapa ahli menyebutkan bahwa Eco Campus atau Green Campus adalah perguruan tinggi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan dengan meningkatkan efisiensi energi, melestarikan sumber daya, dan meningkatkan kualitas lingkungan yang berkelanjutan, serta menciptakan lingkungan belajar yang sehat (Humblet, E. M., Owens, R.,Roy, L. P., 2010 dalam Muhtadi, dkk, 2011). Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa Green Campus adalah salah satu upaya untuk mengintegrasikan pengetahuan lingkungan ke dalam semua disiplin ilmu yang saling berhubungan, meningkatkan pembelajaran lingkungan, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperlajari permasalahan yang akan berdampak pada lingkungan, melakukan audit lingkungan, pertanggung jawaban institusi dalam mengeluarkan kebijakan lingkungan, mengurangi sampah kampus, memaksimalkan efisiensi energi, membuat kelestarian lingkungan menjadi prioritas utama dalam penggunaan lahan, transportasi, dan perencanaan pembangunan, membentuk pusat studi mahasiswa lingkungan,dan mendukung mahasiswa yang karirnya ingin bertanggung jawab terhadap lingkungan (Teresa Heinz, 1995 dalam Muhtadi, dkk, 2011). Jadi, Eco Campus atau Green Campus merupakan suatu program perguruan tinggi sebagai sebuah instansi pendidikan yang menggunakan konsep ramah lingkungan dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran yang berada di lingkungan kampus. Dimana proses ini melibatkan semua warga kampus, tidak hanya dilihat dari satu sisi bagian saja. Penerapan konsep ramah lingkungan dalam kampus ini didasari oleh permasalahan lingkungan terkait dengan pemanasan global dan perubahan iklim.

Gambar 1. Konsep Green Campus Pemanasan Global

Gerakan Go Green

Green Campus Green Building

 Material Bangunan  Pengolahan limbah  Media promosi tools  Bebas polusi udara dan suara

Green Behaviour

 One stop service  Ruang terbuka hijau  Resapan air  Mengurangi kendaraan bermotor  Kemudahan mengakses transportasi umum

Sumber : Studi tentang Eco Campus, 2014

Green Place

 Pengetahuan lingkungan  Perilaku lingkungan  Tanggungjawa b sosial

2.3 Tujuan dan Manfaat Eco Campus Pada dasarnya tujuan utama eco campus yaitu mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat dari aktivitas yang dilakukan di sekitar kampus dengan menggunakan energi secara bijak. Tujuan lain dari adanya penerapan eco campus antara lain mendukung upaya pembangunan keberlanjutan,

meningkatkan

kualitas

pendidikan

dimana

kondisi

lingkungan akan mempengaruhi proses pembelajaran. Kemudian mampu melatih kesadaran warga kampus untuk peduli terhadap lingkungan dan menjamin keberadaan perguruan tinggi berkelanjutan. Dengan adanya eco campus dapat memberikan berbagai manfaat antara lain, tanaman sebagai elemen hijau pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan. Selain itu sebagai pengatur lingkungan, menjadikan lingkungan sekitar menjadi sejuk, nyaman, dan segar. Perlindungan terhadap polusi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan debu lainnya serta berguna sebagai keindahan alami yang dapat meningkatkan semangat dalam proses pembelajaran.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Indikator Eco Campus Penerapan eco-campus didalamnya terdapat beberapa indikator ataupun ukuran parameter yang digunakan untuk mengetahui apakah kampus tersebut dapat dikatakan sebagai eco-campus maupun green campus. Indikator tersebut antara lain : 1. Efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran Kampus termasuk lembaga atau institusi yang bergerak pada bidang pendidikan maupun pengajaran. Dalam kegiatannya, tentu banyak menggunakan lembaran kertas. Hal tersebut diperlukan upaya dalam menekan limbah yang dihasilkan dari penggunaan kertas. 2. Efisiensi pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran Sampah yang dihasilkan dari lembaga pendidikan dan pengajaran tidak luput dari adanya limbah kertas. Pemusnahan dari limbah kertas dengan membakar bukanlah cara yang tepat untuk pengelolaan sampah karna akan menimbulkan dampak pencemaran udara akibat dilepaskannya gas karbondioksida yang dapat menyebabkan meningkatnya pemanasan global. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan disediakannya tempat sampah yang di berikan dengan memilah antara sampah organik dan anorganik serta dilakukan penerapan konsep 4R (reduce, reuse, recycle dan repair atau recovery) di lingkungan kampus. 3. Efisiensi penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) Penggunaan lahan di lingkungan kampus juga diperlukan, karna idealnya diperlukan adanya perimbangan antara luas bangunan dengan ruang terbuka hijau. Minimal terdapat 30% dari lahan kampus digunakan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Penanaman dan pemeliharaan dari pohon dan tanaman dapat dilakukan sebagai aksi ketersediaan ruang terbuka hijau di lingkungan kampus.

4. Efisiensi penggunaan listrik Penghematan penggunaan listrik diperlukan dalam pelaksanaan eco campus. Mengurangi penggunaan listrik dapat dilakukan dengan mematikan AC apabila kegiatan perkuliahan sudah selesai dan ruang perkuliahan tidak dipakai lagi. 5. Efisiensi penggunaan air Penggunaan air di lingkungan kampus harusnya dilakukan dengan efisien. Penghematan dari penggunaan air dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dengan menggunakan teknologi re-sirkulasi. Sisa dari air yang telah digunakan yang berasal dari kamar mandi, dapur, dan sebagainya ditampung kembali ke dalam kolam penjernihan terpadu, sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Disamping itu, lahan yang ada juga dapat digunakan sebagai sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan tidak sia-sia mengalir sebagai air permukaan dan berakhir terbuang ke laut. Dengan adanya sumur resapan tersebut dapat digunakan untuk mengisi air tanah yang kemudian tersimpan sebagai air persediaan pada saat terjadinya musim kemarau. Selain itu, kampus juga dapat dikatakan telah mencapai eco campus apabila telah terdapat kebijakan manajemen kampus yang berorientasi pada pengelolaan lingkungan, adanya penghijauan dalam mencapai proporsi ideal Ruang Terbuka Hijau (RTH), terlah tersedianya bangunan atau gedung yang ramah lingkungan, terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan lingkungan, terciptanya kampus bebas polusi dan asap rokok, serta terselenggaranya edukasi lingkungan terhadap mahasiswa. Pencapaian terhadap indikator-indikator tersebut diperlukan tindakan nyata yang berkesinambungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya perubahan pola pikir terhadap seluruh civitas akademika dalam menyikapi dan memperlakukan lingkungan dengan benar, yaitu dengan : 1. Evaluasi dan Revitalisasi Masterplan Kampus Berbasis Green Campus Dalam menciptakan kampus yang peduli dan berbudaya terhadap lingkungan,

dilakukan

evaluasi

dan

revitalisasi

masterplan

pengembangan perguruan tinggi berbasis kampus hijau seperti, desain standar green building, desain green infrastructure, dan perbaikan jaringan drainase. Desain ini dikembangkan melalui beberapa penelitian yang melibatkan berbagai bidang ilmu yang terdapat di Perguruan Tinggi seperti: a.

Membuat desain standar gedung yang berkonsep green building

b.

Membuat desain infrastruktur yang berkonsep green building

c.

Perbaikan sistem drainase dengan perbaikan kualitas air permukaan

d.

Pilot project green building

2. Socio Engineering Keberhasilan dari tercapainya eco campus tidak hanya ditandai dengan pencapaian fisik, namun lebih pada perubahan attitude dan mindset seluruh elemen civitas akademika perguruan terhadap lingkungan. Sehingga, diperlukan perubahan mendasar terhadap sikap dan pola pikir melalui program socio enginering dengan mengkondisikan dan mendorong

pelaksanaan

eco

campus

secara

sistematis

dan

berkelanjutan. Program socio enginering juga bertujuan untuk mengenalkan konsep, pemikiran, serta peluang keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan eco campus. 3. Sistem Sirkulasi yang Aman, Nyaman, Sehat, Manusiawi Program ini terdiri dari pembuatan jalur sepeda yang terintegrasi dengan moda transportasi yang lain, pembuatan jalur pejalan kaki yang nyaman dan terintegrasi, pembuatan rambu yang informatif dan estetis, pengelolaan sepeda bersama dalam kampus, perbaikan geometrik, median dan pulau jalan serta kampanye safet rding bagi warga perguruan tinggi. Dalam menyediakan sistem pergerakan yang nyaman dan sehat, akan dilakukan pula uji emisi gas buang kendaraan bermotor secara rutin. Sehingga dengan program ini diharapkan kendaraan yang melintas di perguruan tinggi telah memenuhi baku mutu emisi dalam meningkatkan kualitas udara ambien.

4. Peningkatan Efisiensi Pemakaian dan Kualitas Air Dalam meningkatkan efisiensi pemakaian air akan dilakukan dengan menekan tingkat kebocoran air melalui rehabilitasi dan revitaslisasi jaringan air bersih, melakukan meterisasi pasokan air di setiap jurusan serta merencanakan pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang penghematan air. Pemanfaatan kembali air limbah domestik serta pengelolaan limbah cair laoratorium akan dikembangkan guna meningkatkan kualitas air di lingkungan kampus. 5. Peningkatan Efisiensi Energi Listrik Penghematan energi listrik di kampus dilakukan dengam rekonfigurasi jaringan dan materisasi di listrik tiap jurusan, otomasi penggunaan energi listrik di kelas, dan pengaturan penerangan umum. Kebijakan internal kampus mewajibkan pengaturan suhu pendingin ruangan tidak boleh lebih rendah dari 25oC serta penggantian bertahap peralatan listrik dengan peralatan yang hemat energi. 6. Pengelolaan Sampah Terpadu Pengelolaan sampah yang dilaksanakan dengan program pembuatan komposting center akan diterapkan untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari kegiatan kampus. Persiapan manajemen pengelolaan sampah terpadu dan penerapan kebijakan terkait dengan pengelolaan sampah secara mandiri di lingkungan kampus merupakan bagian dari pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Pengabdian masyarakat pada program ini dilakukan melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar kampus dalam pemanfaatan material daur ulang dari sampah seperti

pembuatan

komposting

center,

penyiapan

manajemen

pengelolaan sampah, dan kerjasama dengan masyarakat dalam pemanfaatan material daur ulang. 7. Penghijauan Hutan Kampus Terpadu Penghijauan dilakukan dengan penanaman hutan kampus berdasarkan fungsi konservasi dan budidaya terutama untuk tanaman langka yang dapat tumbuh di kampus. Tanaman yang dikembangkan merupakan

khas dari kampus tersebut yang pelaksanaannya dilakukan dengan peremajaan pohon atau tanaman. 8. Pembuatan wahana Transportasi Internal Kampus Ramah Lingkungan Dalam pengembangan alat transportasi ramah lingkungan yang bersifat masal dan digunakan pada rute di dalam dan sekitar kampus, dilakukan penelitian terpadu mulai dari pengembangan desain alat transportasi ramah lingkungan, perencanaan sistem manajemen tranportasi dan pembangunan sarana pendukung kegiatan transportaso masal ramah lingkungan yang terdapat di kampus. 3.2 Strategi Penerapan Green Campus 3.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal Peluang yang diidentifikasi dari lingkungan eksternal terdiri dari peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, peningkatan permintaan produk ramah lingkungan, kecenderungan trend kembali ke alam, dukungan sosial yang baik dari masyarakat, LSM, dan pers terhadap

penggunaan bahan ramah lingkungan dan isu pemanasan

global, sehingga diperlukan adanya produk yang ramah lingkungan pada lingkungan kampus. Sedangkan ancaman yang dihadapi terdiri dari lahan yang semakin terbatas, peningkatan kompetisi antar perguruan tinggi, kebijakan pemerintah yang belum pro terhadap produk ramah lingkungan, serta krisis keuangan global dapat berpengaruh pada strategi kebijakan kampus ramah lingkungan. 3.2.2 Analisis Lingkungan Internal Kekuatan yang diidentifikasi pada lingkungan internal terdiri dari kesadaran lingkungan warga kampus yang makin baik, jaringan perguruan tinggi yang baik, pasar yang mengalami peningkatan dari pendidikan karna kebutuhan primer masyarakat modern dan perguruan tinggi merupakan tempat berkumpulnya orang yang adaptif dan inovatif. Sedangkan kelemahan yang diidentifikasi terdiri dari sumber daya manusia yang mengerti tentang lingkungan masih sedikit, penelitian terhadap lingkungan yang minim, anggaran penelitian

tterhadap lingkungan yang kecil, serta harga produk ramah lingkungan yang tinggi. Dalam memanfaatkan peluang tren lingkungan, diperlukan SDM yang mengerti tentang lingkungan. Sehingga, diperlukan peningkatan pengetahuan lingkungan kepada warga penghuni kampus. Pengetahuan tersebut seperti prinsip dasar ilmu lingkungan, AMDAL, daya dukung dari lingkungan, serta pengetahuan lainnya yang digunakan untuk mendukung terciptanya eco campus. Peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan upaya seperti penyuluhan, pelatian, kemitraan lingkungan. Dalam mengatasi harga produk ramah lingkungan yang mahal karna biaya pengadaan fasilitas lingkungan yang dibebankan kepada produk, dapat dikurangi dengan melakukan produksi masal produk ramah lingkungan. Namum, dalam melakukan produksi masal produk ramah lingkungan diperlukan adanya penelitian terhadap produk ramah lingkungan. 3.2.3 Penetapan Tujuan dan Sasaran Penetapan tujuan dan sasaran strategil dapat dilakukan dengan memperhatikan ruang lingkup eco campus, harapan dari warga kampus dan masyarakat, analisa lingkungan eksternal dan internal. Tujuan eco campus berdasarkan semua komponen input yang memperhatikan syarat tujuan strategik berkualitas yaitu: a.

Mendukung upaya pembangunan berkelanjutan

b.

Meningkatkan kualitas pendidikan

c.

Peningkatan kesadaran lingkungan warga kampus dan masyarakat

d.

Menjamin keberadaan perguruan tinggi yang berkelanjutan

Tujuan kedua dalam peningkatan kualitas pendidikan yang ditandai melalui penelitian terhadap lingkungan dan terpeliharanya kualitas SDA pada daerah kampus yang diukur melalui kriteria : a.

Peningkatan harapan hidup dari warga kampus yang diwujudkan melalui tingkat kesehatan warga kampus yang semakin baik.

b.

Meningkatnya kecerdasan mahasiswa dan keterampilan dosen

c.

Meningkatnya keikutsertaan dalam pembangunan

d.

Ketentraman sosial

e.

Terpeliharanya kualitas SDA yang beranekaragam Tujuan ketiga dalam peningkatan kesadaran lingkungan warga kampus dan masyarakat yang diikuti dengan aktifitas pelestarian lingkungan, terciptanya teknologi ramah lingkungan, dan produk ramah lingkungan. Tujuan dari eco campus yaitu menjamin keberadaan perguruan tinggi yang berkelanjutan. Persaingan dunia pendidikan yang ketat akan mendorong perguruan tinggi dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai isu lingkungan pada dinamika perguruan tinggi seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

3.2.4 Penentuan Strategi Melalui Matriks SWOT Penentuan strategi yang dilakukan dengan metode SWOT ini , alternatif strategi/model yang dimunculkan merupakan hasil kombinasi dari setiap peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan penerapan green marketing pada permukiman. Strategi yang muncul dari matriks SWOT terdiri dari empat alternatif, yaitu strategi penggunaan produk ramah lingkungan, strategi edukasi lingkungan, strategi penelitian ramah lingkungan serta strategi kebijakan kampus ramah lingkungan. a.

Strategi penggunaan produk ramah lingkungan merupakan alternatif strategi SO (strength-opportunity) untuk memanfaatkan momentum kesadaran lingkungan yang berkembang di dunia pendidikan dan masyarakat. Strategi ini digunakan untuk menjawab dinamika terhadap kebutuhan produk ramah lingkungan.

b.

Strategi

edukasi

lingkungan

digunakan

untuk

menjawab

pengetahuan dan perilaku yang masih rendah terhadap produk ramah lingkungan. Strategi ini merupakan alternatif strategi WO (Weakness-Opportunity) dan memanfaatkan momentum kesadaran lingkungan yang semakin baik. Sehingga, dengan edukai diharapkan komitmen terhadap warga kampus semakin tinggi terhadap lingkungan.

c.

Strategi penelitian ramah lingkungan merupakan alternatif strategi WT (Weakness-Threath)

yang digunakan

untuk

menjawab

peningkatan kompetisi pada dunia pendidikan, lahan permukiman yang makin terbatas, dan kebijakan pemerintah yang belum pro terhadap pengadaan produk ramah lingkungan. Penelitian ramah lingkungan ini dapat meningkatkan positioning kampus ketika ditengah persaingan dunia pendidikan yang tinggi. d.

Strategi kebijakan kampus ramah lingkungan merupakan alternatif strategi ST (Strengthe-Threat). Stratetegi ini merupakan strategi kebijakan ramah lingkungan. Strategi ini dapat mengantisipasi ancaman lahan pembangunan di kota besar yang semakin terbatas, kebijakan pemerintah yang belum pro terhadap pengadaan produk ramah lingkungan dan krisis global. Dengan kebijakan ramah lingkungan yang insentif dan disisentif dihharapkan warga kampus bisa meningkatkan pengetahuan dan perilaku ramah lingkungan.

3.3 Implementasi Eco Campus di Institut Pertanian Bogor Institut

Pertanian

Bogor

merupakan

perguruan

tinggi

yang

mencanangkan untuk menjadi green campus 2020. Kampus hijau merupakan suatu komunitas pendidikan tinggi yang mampu maingkatkan efesiensi energi, konservasi sumber daya dan mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang mendidik untuk menciptakan hidup sehat dan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan. Tujuan IPB melaksanakan Program Green Campus 2020 adalah untuk mengembangkan perilaku civitas akademika yang berwawasan lingkungan, mewujudkan kampus IPB yang ramah lingkungan : Zero waste, zero emission, energy effeciency, rich in bioand cultural-diversity, serta menciptakan kondisi kampus yang aman, nyaman dan kondusif bagi sistem pembelajaran sukses. Pelaksanaan Green Campus IPB 2020 ini diketuai oleh dr. Agus Oman Sudrajat. Dalam mencapai tujuan tersebut, gerakan Green Campus di IPB ini diimplementasikan melalui 4 elemen, yaitu Green Transportation and Pedestrian, Green Activity and Green Movement, Green Space and Green Building dan Green Energy and Solar Acces.

1. Green Transportation and Pedestrian Merupakan suatu program untuk mewujudkan kampus IPB Darmaga sebagai Green Campus serta kegiatan mendesak dalam penerapan sistem transportasi ramah lingkungan (Green Transportation). Dengan adanya program ini, maka dilakukan budaya jalan kaki dan bersepeda. Kegiatan ini memiliki manfaat seperti mengurangi pencemaran lingkungan, menjadikan kesehatan lebih baik dan lebih hemat. 2. Green Activity And Green Movement Tujuan dari Green Activity and Green Movement adalah untuk mengubah pola pikir, sikap, perilaku civitas akademika IPB yang memiliki orientasi pada keramahan lingkungan, gerakan sosial yang massif, pengembangan champions, dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan Program Green Movement 1.

Tematic day

2.

Caring for environment

3.

Ecolabelling Canteen

4.

Go- Teco

5.

Pengelolaan sampah yang terintegrasi

Hemat energi, kegiatan yang dilakukan adalah dengan mematikan lampu, komputer dan pendingin ruangan jika ruangan tidak digunakan lagi dan setelah jam kerja usai, mengaktifkan power saving mode pada komputer, mengatur suhu pendingin ruangan diatas 26’C Hemat air, kegiatan yang dilakukan adalah menggunakan alat makan (piring, gelas, dan sendok) seperlunya sehingga menghemat air untuk mencuci peralatan tersebut, menggunakan kran secukupnya saat mencuci tangan dan berwudhu, menutup kran air saat tidak digunakan, melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila terjadi kebocoran pipa atau kran. Mengelola sampah, kegiatan yang dilakukan adalah dengan memilah sampah agar memudahkan dalam proses daur ulang, mengeprint file yang sudah pasti benar, mengurangi pemakaian kantong plastik, membudayakan paperless document

Bijak dalam menggunakan transportasi, kegiatan yang dilakukan adalah dengan membudayakan jalan kaki dan naik sepeda selama dalam lingkungan kampus, menggunakan kendaraan bermotor sampai ke tempat parkir yang telah disediakan 3. Green Space and Green Building Dalam mewujudkan Green Building, kampus IPB melakukan kegiatan secara bertahap seperti merancang/ konstruksi bangunan yang ramah lingkungan (bangunan baru), menata lansekap dan ruang terbuka hijau, membati dalam penggunaan Air Conditioner (AC), melakukan perbaikan pada sistem sirkulasi udara, dan melakukan penghijauan kembali bekas lahan parkir dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan estetika kampus. 4. Green Energy And Solar Acces Dalam mewujudkan Green Energy, kampus IPB menjalankan langkahlangkah seperti, mengurangi penggunaan energi listrik yang sumbernya berasal dari bahan bakar fossil (termasuk PLN) dan menggantinya dengan solar cell, pengurangan dalam penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menggantinya dengan Bahan Bakar Gas (BBG), serta membuat pembangkit listrik tenaga aid (MHPP) dan biogas untuk keperluan kampus IPB dan mengembangkan riset untuk bio-energy berbasis biomassa.

Adapun Rencana Implementasi Green Campus 2020 di Kampus IPB, berupa: 1. Tahun 2015 melakukan persiapan dan sosialisasi Green Campus 2020 2. Tahun 2016 melakukan penguatan kapasitas dan Green Activity and Green Movement 3. Tahun 2017 melakukan pengelolaan limbah 4. Tahun 2018 melakukan Green Energy dan Solar Acces 5. Tahun 2019 melakukan Green Space and Green Building 6. Tahun 2020 terwujudnya IPB Green Campus 2020 Green Transportation IPB Darmaga memiliki luas 250 ha dengan kondisi kontur yang beragam. Jumlah civitas akademika IPB sekitar 25.000 orang. Di kampus IPB, Mobilitas civitas sangat tinggi sehingga memungkinkan transportasi pribadi

menjadi pilihan utama dalam beraktifitas. Selain itu, IPB juga menjadi perlintasan masyarakat umum. Program penataan yang dilakukan oleh IPB yaitu Green Transportation (GT). Program ini menitikberatkan pada penerapan sistem transportasi yang ramah lingkungan, aman dan nyaman. Di kampus IPB, program ini memberikan pelayanan transportasi berupa mobil listrik, bus dan sepeda. a. Mobil Listrik Mobil Listrik disebut juga Moli, merupakan transportasi ramah lingkungan yang berupa mobil golf yang memiliki kapasitas 6 penumpang. Mobil listrik ini digunakan sebagai sarana penunjang transportasi di dalam kampus. Pada perencanaannya, moli dioperasikan pada koridor 1,2,4 dan 5. Namun, dalam proses implementasi green transportation IPB, terdapat hambatan pada pengguna karena harus berpindah koridor untuk mencapai tujuannya. Sehingga pelayanan moli tidak menggunakan koridor sejak bulan oktober 2016. Moli berputar pada lingkar luar IPB kemudian berhenti sesuai dengan permintaan penumpang serta memiliki fungsi sebagai armada pengumpan bagi bus keliling. Layanan mobil listrik IPB ini dimanfaatkan oleh sekitar 711 dalam satu hari. b. Sepeda Elemen puncak pada hirarki Green Transportation adalah non motorized transportation. Dalam hal ini IPB bekerjasama dengan BUMN, perusahaan atau donatur lainnya yang menyediakan fasilitas non motorized transportation yang tersebar di 10 shelter sejumlah 843 unit sepeda motor. Kegiatan bersepeda menjadi lebih nyaman dengan tersedianya fasilitas berupa jalur khusus sepeda yang konektifitasnya mencapai 70% area kampus IPB. Setiap hari terdapat 78 unit sepeda yang dipinjam oleh pengguna layanan sepeda. Peminjaman sepeda ini dilakukan dengan sistem peminjaman harian yang layanannya dibuka mulai pukul 08.00 WIB. c. Jalur pedestrian Konektifitas jalur pedestrian di IPB sudah mencapai 80% dari area kampus IPB Darmaga. IPB menyediakan dua jalur pedestrian pada tahun 2017

yaitu jalur Selasar Hijau yang berada didekat Fakultas Pertanian yang merupakan akses untuk masuk IPB bagi pejalan kaki dari Jalan Babakan Raya dan jalur Selasar GWW merupakan akses dari pintu pejalan kaki dari jalan Raya Darmaga ke dalam kawasan kampus IPB Darmaga. Selasar yang dibangun ini terkoneksi dengan akses untuk mendapatkan layanan Green Transportation misalnya, bus, mobil listrik dan shelter sepeda. d. Kantung Parkir Kendaraan roda dua. Kantung parkir ini merupakan lokasi yang berguna untuk mengakomodir pengguna kendaraan motor roda dua di IPB yang jumlahnya cukup tinggi. Pemusatan area parkir di dalam kampus IPB terbagi menjadi 5 kantung parkir yang tersebar dan berguna untuk menampung kendaraan civitas akademika disekitarnya. 5 kantung parkir ini terdiri dari kantung parkir GWW, Kantung Parkir Menwa, Kantung Parkir Green TV, Kantung Parkir Fakultas Peternakan, Kantung Parkir Al- Hurriyyah tahun 2007. e. Pos verifikasi masuk- keluar IPB Di kampus IPB tersedia akses keluar masuk yanng dilengkapi dengan pos verifikasi yang bisa menyortir dan merekam kendaraan yang masuk keluar IPB. Penyelenggaraan kegiatan verifikasi ini dilakukan berdasarkan pada plat nomor kendaraan yang telah disinkronisasikan dengan data civitas akademika IPB. Di pintu utama (pintu satu) IPB terdapat 5 pos masuk kendaraan beroda dua, terdapat 2 pos masuk kendaraan roda empat, 3 pos keluar kendaran roda dua dan 1 pos keluar kendaraan roda empat. Di pintu belakang (pintu tiga) IPB tersedia 2 gate masuk kendaraan roda dua, 1gate masuk kendaraan roda empat, 2 gate keluar kendaraan roda dua dan 1 gate keluar kendaraan roda empat. f. Pelayanan bus kampus keliling Pelayanan bus kampus keliling diawal implemetasi Green Transportation IPB tahun armada bus yang digunakan sebagai pelayanan Green Transportation menggunakan bus sewaan dari perum DAMRI berjumlah delapan unit yang melayani lima koridor dan mengakomodir semua area kampus IPB Darmaga. Di sepanjang koridor disediakan halte yang berupa marka pemberhentian sebanyak 38 titik pemberhentian atau 7 unit halte

dengan bangunan peneduh. Bus di kampus ini memberikan pelayanan mulai 06.00-18.00 WIB yang per harinya mengakomodir sejumlah 1089 penumpang. Pada

pertengahan

2016,

Bus

Green

Transportation

diakomodir

menggunakan Bus IPB sebanyak 6 unit, sedangkan tahun 2017 pelayanan Bus Transportation ini diakomodir bus BBG sebanyak lima unit yang bekerjasama dengan PT. Sinarmas. Berdasarkan evaluasi selama berjalan 2 tahun layanan, bus ini melakukan penyesuaian koridor yang mampu meningkatkan jumlah civitas akademika. Dalam satu hari, layanan Bus Green Transportation tidak kurang dari 1918 orang pengguna layanan. Langkah ke depan yang dilakukan Kampus IPB untuk mencapai Green Campus IPB adalah : a. IPB G-Trans IPB G-Trans merupakan nama dari sistem angkutan umum roda tiga di kampus IPB pada tahun 2020. Moda transportasi ingin mengakomodasi para mahasiswa dan dosen yang membutuhkan angkutan yang cepat dan praktis. Kendaraan ini nantinya akan menggunakan bahan bakar yang memiliki bentuk unik dan dapat diisi oleh 2 orang penumpang. IPB GTrans adalah sistem personal rapid trans yang memberikan kendali kepada penumpangnya dalam menentukan tujuan mereka. Transportasi ini dilengkapi dengan pembatas kecepatan berkendara yang ditetapkan oleh IPB. b. Stasiun pengisian Air Minum Salah satu perencanaan yang direalisasikan pada tahun 2018 adalah penyediaan air minum pada beberapa lokasi yang tersebar di kampus IPB Darmaga. Penyediaan water dispanser ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan air minum dalam kemasan yang dapat meningkatkan sampah plastik serta upaya untuk menjamin kesehatan air minum yang dikonsumsi oleh civitas akademika IPB. c. Parkir Mobil Terintegrasi Pada tahun 2018 IPB melakukan penataan parkir kendaraan roda empat terintegrasi yang dapat mengakomodir kebutuhan parkir pengguna

kendaraan roda empat di IPB. Lokasi paerkir terintegrasi ini berada di parkiran belakang Gedung Graha Widya Wisuda IPB dan terkoneksikan dengan layanan Green Transportation.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan 4.1.1 Indikator tercapainya eco campus adalah Efisiensi penggunaan kertas sebagai kebutuhan pokok pengajaran; Efisiensi pengelolaan sampah dalam

penyelenggaraan

pendidikan

dan

pengajaran;

Efisiensi

penggunaan lahan sebagai ruang terbuka hijau (RTH); Efisiensi penggunaan listrik; dan Efisiensi penggunaan air. 4.1.2 Strategi dalam melakukan penerapan Eco campus yaitu Analisis Lingkungan Eksternal; Analisis Lingkungan Internal; Penetapan Tujuan dan Sasaran; Penentuan Strategi Melalui Matriks SWOT. 4.1.3 Implementasi perguruan tinggi yang mulai menerapkan Eco Campus yaitu pada IPB (Insitut Pertanian Bogor) melalui empat elemen, yaitu Green Transportation and Pedestrian; Green Activity And Green Movement; Green Space and Green Building; dan Green Energy And Solar Access. 4.2 Saran 4.2.1 Perlunya persebaran informasi mengenai penatalaksanaan eco campus pada setiap perguruan tinggi di Indonesia. 4.2.2 Perlunya perbaikan terhadap kondisi kampus guna mencapai terlaksananya Eco campus yang berfungsi untuk pelestarian lingkungan yang lebih baik kedepannya sehingga tercipta lingkungan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2015. Konsep Kampus Hijau (Green Campus). [Online] diakses di https://www.slideshare.net/faizquways/konsep-green-campus Anonymous. Konsep Kampus Hijau. [Online] diakses di https://fa.itb.ac.id/wpcontent/uploads/sites/40/.../Konsep-Green-Campus-ITB.pdf Anonymous. Tanpa Tahun. Menuju IPB Green Campus 2020. Institut Pertanian Bogor.

Online

http://sustainability.ipb.ac.id/wp-

content/uploads/2019/01/GREEN-CAMPUS-BOOKLET.pdf . (Diakses pada tanggal 26 Maret 2019) Marijah,

Pratiwi.

2014.

Studi

tentang

eco

campus.

[Online]

https://www.academia.edu/11922521/ECO_CAMPUS_-_Architecture Muhtadi, Aditya, Setiawam, Cecep & Putry, Anastasia. 2011. UGM menuju Green

Campus.

Universitas

Gajah

Mada.

[Online]

pada 27 Maret 2019. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2010 tentang Bangunan Ramah Lingkungan. [Online] pada 27 Maret 2019. Salma, nurcholis. 2014. Studi Tentang Eco Campus. Teknik Arsitektur. [Online] di

akses

di

https://www.academia.edu/11922521/ECO_CAMPUS_-

_Architecture Undang-Undang

Republik

Perlindungan

dan

Indonesia

Nomor

Pengelolaan

32

Tahun

Lingkungan

2009

Hidup.

Tentang [Online]

pada 27 Maret 2019. UNS. Tanpa Tahun. UNS Universitas Sebelas Maret green campus Tidak Sekedar Ijo Royo-Royo!. [Online] psds 28 Maret 2019.

Related Documents

Kelompok
May 2020 52
Kelompok
May 2020 50
Kelompok
May 2020 61
Kelompok
June 2020 49
Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53

More Documents from "lisa evangelista"

Reza_format Lkti.docx
November 2019 9
June 2020 7
June 2020 15