DESKRIPSI DAN IDENTIFIKASI TUMBUHAN (Ficus lyrata warb)
Laporan Keanekaragaman Tumbuhan Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan yang dibina oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S dan Andik Wijayanto S.Si., M.Si.
Disusun Oleh : Offering I/Kelompok 16
Indah Khoirun Nisa
(130342615268)
Nina Bunga Anggraini
(160342606206)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG JURUSAN BIOLOGI Mei 2018
Waktu Pelaksanaan
: 25 Januari 2018 – 15 Mei 2018
Tempat Pelaksanaan
: - Laboratorium Biologi Jurusan FMIPA UM - O8 FMIPA UM ke barat sampai UM Press (Fakultas Ilmu Keolahragaan UM)
Tanaman yang digunakan : Tanaman Ficus lyrata yang berada di lingkungan Gedung O8 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang
DESKRIPSI A. Data Pengamatan Morfologi Tanaman Ficus lyrata Alat Vegetatif
Dokumentasi
1. Termasuk tumbuhan
1. Perawakan atau
berkayu
Habitus :
Keterangan
Pohon, tinggi sekitar 5 meter, dengan keliling pohon kurang lebih 77 cm pengukuran dari ketinggian 1 meter 1
1. Akar (Sistem
2. Akar
Sistem perakaran
perakaran tunggang
tunggang
karenaakar ini berkembang dari akar primer. Sistem perakaran tunggang terdiri atas sebuah akar besar, 1
beberapa cabang akar dan ranting akar)
3. Batang
1. Batang berkayu, di
Batang berkayu
atas tanah,
Batang terletak di atas
percabangan
tanah
monopodial karena
Berbatang jelas
berbatang jelas,
Arah tumbuh tegak
model arsitektur
(erectus)
rauh karena emiliki
Bentuk batang bulat
batang yang
Memiliki cabang,
monopodial, batang
percabangan
pokok
monopodial, ortotrop
pertumbuhannya 1
dan tumbuh ritmis.
Arsitekturnya model
rithmic, arah
Rauh, arah tumbuh
percabangannya
cabang condong
ortotropik,
keatas (patent)
pertumbuhannya unlimited atau tidak
Permukaan batang
terbatas.
beralur sedikit pecah-
2. Permukaan batang
pecah
berirama atau
Warna batang coklat
beralur sedikit
2
pecah-pecah dengan warna batang coklat 4. Daun
1. Filotaksis tersebar
Filotaksis tersebar
2. Stipula melekat
Stipula tetap melekat
dengan ukuran
dengan stipula yang
lebar dan berbentuk
lebar.
lanset.
2
Daun tunggal berwarna daun hijau
Bentuk helaian daun yaitu bulat telur (obovatus). Daun lebar menyerupai
1
pinggul biola /
3
meliuk-liuk, dengan
1. Daun tunggal
sumbu terletak di
berwarna hijau
dekat ujung daun
berbentuk bulat
dengan vena
telur menyerupai
2
menonjol.
pinggul biola atau
Tepi daun yaitu
meliuk-liuk
1
2. Vena menonjol
undulatus (tepian
3. Tepi daun
daun
5
menggelombang)
menggelombang (undulatus)
Permukaan daun
4. Permukaan daun
scaber (kasar) dan
kasar dan kaku
kaku
Ujung daun tumpul
Pertulangan daun
6 4
menyirip
7. Peruratan daun jala
Peruratan daun yaitu
(scalariformis)
B. Alat generatif
Dokumentasi
Tipe buah termasuk
1
bernoda putih. 2. Buah berbentuk
Termasuk buah semu
bulat, berukuran
tunggal yang
kecil dan bebas,
berdaging yang
Keterangan 1. Lekukan- lekukan
1. Buah
memiliki exocarpium
6. Pertulangan daun menyirip
jala (scalariformis)
5. Ujung daun tumpul
7
2
berwarna hijau
(kulit luar),
juika mentah, dan
mesocarpium (kulit
berwarna
tengah), dan
kemerahan jika
endocarpium (kulit
sudah masak. Tipe
dalam).
buah semu tunggal
Buah tersusun
yang berdaging
menjadi buah
karena buah itu
majemuk
terbentuk dari bakal buah beserta
Ukuran buah kecil 3
dan bebas
bagian-bagian lain
Warna buah yang
pada bunga itu
mentah berwarna
yang malahan
hijau, buah yang
menjadi bagian
matang berwarna
utama buah ini
kemerahan
(lebih besar, lebih
Buah berbentuk bulat
menarik perhatian
dan permukaanya
dan seringkali
terdapat lekukan-
merupakan bagian
lekukan bernoda
buah yang 4
putih.
bermanfaat dapat dimakan) sedang
5
buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah tersusun menjadi buah majemuk 3. Exocarpium 4. Mesocarpium 5. Endocarpium 1. Bunga majemuk
2. Bunga
Bunga majemuk tak
tak terbatas, jenis
terbatas
bunga yaitu bunga 3
(inflorescentia racemosa,
2
periuk (bunga 1
dilindungi periuk
inflorescentia
tidak tampak dari
botroiyoides,
luar)
inflorescentia
2. Putik
centripetala) dengan
3. Benang sari
ibu tangkainya tidak
bercabang-cabang
Bunga periuk (hypanthodium) dengan ujung ibu tangkai menebal berdaging, membentuk badan yang menyerupai periuk, sehingga bunga-bunga yang semestinya terletak padanya lalu terdapat di dalam periuk tadi, dan sama sekali tak tampak dari luar.
Bunga terdiri dari bunga jantan dan bunga betina
Bunga soliter dan tertutupi oleh daging buah
Terdapat 1 ovula
Bakal buah yang dibentuk oleh daundaun buah berlekatan satu sama lain, membentuk putik dengan ruang sesuai dengan jumlah daun buah (sinkarp)
Termasuk bunga banci
Bunga terletak pada
sikonium atau dalam buah
ANALISIS TANAMAN DESKRIPSI MORFOLOGI ( Ficus lyrata warb)
Morfologi : 1.
Kormus dan bagian bagiannya : Ficus lyrata merupakan tumbuhan berkormus. Tubuh tumbuhan Ficus lyrata telah berdiferensiasi menjadi tiga bagian pokok, yaitu : a) Akar (Radix) b) Batang (Caulis) c) Daun (Folium) Organ organ seperti akar, batang, daun tersebut merupakan organ yang memiliki
perananan penting dalam pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman tersebut disebut sebagai alat pertumbuhan atau alat vegetatif. Bagian pokok tumbuhan tersebut berfungsi menegakkan tubuh tumbuhan dan dapat berfungsi sebagai organum nutrivum atau sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman. Akar pada digunakan untuk menyerap nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman, selanjutnya nutrisi tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh angkut yang terdapat didalam batang kemudian setelah nutrisi tersebut sampai didaun, daun selanjutnya mengolah nutrisi tersebut menjadi suatu bahan (glukosa) yang digunakan untuk cadangan makanan dan pertumbuhan tanaman. Batang berfungsi mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah (daun, buah, dan bunga), sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasilhasil asimilasi dari atas ke bawah, dan sebagaitempst penimbunan zat-zat makanan cadangan. Sedangkan daun berfungsi sebagai pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), pengolahan zatzat
makanan
(asimilasi),
penguapan
air
(transpirasi)
dan
pernafasan
(respirasi)
(Tjitrosoepomo, 2009). Bagian lain yang ditemukan pada tumbuhan Ficus lyrata adalah bunga (flos) dimana sebagai penjelmaan batang dan daun. Bunga bertugas menghasilkan keturunan baru. 2. Alat Hara (Organum nutrivum)
Semua bagian tubuh tumbuhan yang secara langsung atau tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang terutama untuk menegakkan kehidupan tumbuhan, yaitu yang terutama berguna untuk penyerapan, pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan dinamakan alat-alat hara. a.
Akar Akar merupakan salah satu organ nutrivum pada tanaman yang pada umumnya berada
didalam tanah dengan arah tumbuh mendekati pusat bumi atau geotrop serta mendekati sumber air (hidrotop) dan meninggalkan udara dan cahaya. Pada umunya akar berwana kekuningan hingga kecoklatan, dengan bagian ujungnya yang runcing yang memudahkannya dalam menembus tanah. akar pada tanaman mempunyai fungsi yang bermacam macam antara lain adalah untuk memperkuat berdirinya tanaman, untuk menyerap zat hara dan air yang ada didalam tanah serta dapat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan (Tjitrosoepomo, 2009). Berdasarkan gambar yang telah diperoleh, tanaman Ficus lyrata yang diamati mempunyai bagian akar yang terdiri atas pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang cabang akar, serta tudung akar. Sistem perakaran tanaman Ficus lyrata adalah sistem perakaran tunggang karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabangcabang menjadi akar-akar yang lebih kecil (Tjitrosoepomo, 2009). b.
Batang Tanaman bunga Ficus lyrata merupakan tanaman menahun karena dapat mencapai
umur sampai bertahun tahun belum juga mati. Batang merupakan salah satu organ nutrivum pada tanaman. Batang tanaman Ficus lyrata dapat terlihat secara jelas. Fungsi batang pada tanaman bunga sepatu adalah untuk mendukung bagian organ tumbuhan lain, seperti daun dan bunga, selain itu didalan batang tanaman bunga sepatu terdapat adanya jaringan pengangkut yang digunakan untuk mengangkut zat hara serta hasil fotosintesis keseluruh tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2009). Ficus lyratamemiliki batang berkayudengan tekstur keras dan kuat sehingga perawakannya yaitu pohon dengan tinggi sekitar 5 meter, dengan keliling pohon kurang lebih 77 cm. BatangFicus lyrata terletak di atas tanah dengan arah tumbuh tegak (erectus) karena arahnya lurus ke atas. Bentuk batang bulat (teres) dimana memiliki cabang, percabangan monopodial (batang pokok selalu tampak jelas karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, ortotrop dan tumbuh ritmis. Arsitekturnya model rauh, arah tumbuh cabang condong keatas (patent) ), karena arah
tumbuh cabang terhadap batang pokok membentuk sudut 45o(Tjitrosoepomo, 2009). Permukaan batang Ficus lyrataberalur dimana batangnya berwarna coklat. c.
Daun Daun tanaman tumbuhan Ficus lyratamemiliki filotaksis diktis dengan stipula tetap
melekat dengan stipula (daun penumpu) yang lebar dimana memiliki peran sebagai alat untuk berasimilasi. Daun penumpu berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan berkukuran agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo opposita atau stipula antidroma).Daun Ficus lyrata merupakan daun tunggal (folium simplex) tak lengkapkarena hanya terdiri dari terdiri dari satu daun dalam satu tangkai serta hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), daun berwarna hijau pekat. Bentuk helaian daun yaitu bulat telur (obovatus). Daun lebar menyerupai pinggul biola / meliuk-liuk, dengan sumbu terletak di dekat ujung daun dengan vena menonjol sehingga Ficus lyrata disebut juga biola cantik atau Ficus pandurata. Daging daunnya. Tepi daun yaitu undulatus (tepian daun menggelombang). Permukaan daunnyascaber (kasar) dan kaku dengan ujung daun tumpul. Pertulangan daun menyirip dengan peruratan daun yaitu jala (scalariformis). Tulang daun dibedakan menjadi ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) dan urat-urat daun (vena). Tangkai daun pada Ficus lyrata tersebut berwarna hijau dengan terdapat stipula berwarna coklat, tangkai daun berbentuk bulat apabila dilakukan pengirisan secara melintang(Tjitrosoepomo, 2009). d. Bunga Bunga merupakan salah satu organum reproductivum, dimana merupakan alat perkembangbiakan. Didalam bunga biasanya terdapat bakal biji, ketika telah terjadi penyerbukan atau pembuahan, bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji yang selanjutnya akan tumbuh menjadi individu baru (Tjitrosoepomo, 2009). Tumbuhan berumah dua; bunga dalam perbungaan rasemus, spika, umbela atau bongkol, atau dalam reseptakel yang membentuk piala; setiap bunga uniseksual; kaliks 4 sepal, lepasatau bersatu, kadang-kadang tidak ada; apetal; stamen pada bunga jantan sebanyak sepal, letak nya berhadapan dengan sepal; bunga betina dengan ginaesium terdiri dari satu ovarium yang superus atau inferus, 2 karpel, 1-2 ruang, ovul 1 tiap ruang, stilus 2 atu bercabaang 2. e.
Buah (Fructus) dan Biji (semen) Warna buah yang mentah berwarna hijau, buah yang matang berwarna kemerahan.
Buah berbentuk bulat dan permukaanya terdapat lekukan- lekukan bernoda putih. buah ara (syconium) dengan banyak bunga-bunga kecil yang disisipkan pada dinding bagian dalam
dari wadah berongga yang berkomunikasi dengan luar melalui pori-pori apikal atau apikal pori ditutup oleh bracts skala seperti, sessile atau pedunculate; involucral bract biasanya 3 pada dasar buah ara; lateral bracts kadang-kadang hadir sisi buah ara, seperti skala, kadung atau persisten.
KUNCI IDENTIFIKASI Golongan 8. Tanaman Dengan Daun Tunggal Dan Tersebar 109.b.Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman bakau.............................119 119.b. Tanaman lain..................................................................................................120 120 a. Tanaman bergetah..........................................................................................121 121. b. Setengah perdu, perdu, pohon atau rumput-rumputan yang berbentuk pohon.......................................................................................................................124 124. a. Daun penumpu meninggalkan bekas melingkar pada cabang (jadi memeluk batang). Bunga tidak kelihatan nyata, dalam karang bunga yang berbentuk periuk atau karangan bunga yang berbentuk bola besar berdaging massif memanjang...........................................................................Moraceae
Moraceae 117 . Moraceae Pohon, semak, tanaman merambat, atau jarang tumbuh-tumbuhan, seringkali dengan lateks yang encer atau berair, kadang-kadang berduri.terdapat Stipules, sering lincah. Daun bergantian, jarang berlawanan; tangkai daun sering hadir dan terdefinisi dengan baik; daun tunggal, kadang-kadang dengan cystoliths,margin keseluruhan atau palmate lobed, venasi menyirip atau palmate. Inflorescences axillary, sering berpasangan, racemose, spicate, capitate, atau jarang cymose, kadang-kadang ara atau syconium dengan bunga-bunga tertutup sepenuhnya dalam wadah berongga. Bunga berkelamin tunggal (tanaman monoecious atau dioecious), kecil hingga sangat kecil. Calyx lobes (1 atau) 2 4 (8), bebas atau berkonotasi, imbricate atau valvate. Daun mahkota tidak hadir. Bunga jantan: benang sari sebanyak dan berlawanan dengan lobus kelopak mata (kecuali dalam Artocarpus), lurus atau tidak dalam tunas; anthers 1- atau 2-loculed, berbentuk sabit ke bentuk atas; pistillode (putik steril dasar)
sering hadir. Bunga betina: lobus kaliks biasanya 4; indung telur superior, semi-inferior, atau inferior, 1 (atau 2) -loculed; ovul 1 per lokus, anatropous atau campylotropous; cabang gaya 1 atau 2; stigma biasanya filiform. Buah biasanya drupe, jarang achene, diselimuti oleh kelopak yang membesar dan / atau direndam dalam daging wadah, sering bergabung dengan sinkarp. Penyendiri biji; endosperm hadir atau tidak ada. 1.b Pohon, semak, atau tanaman merambat, dengan lateks; perbungaan biasanya sangat kompak, kadang-kadang spikelike, sangat jarang cyme.....................2 2a. Perbungaan buah ara dengan banyak bunga menit benar-benar tertutup dalam wadah berongga
membuka
oleh
pori
apikal
ditutup
oleh
bracts
skala
seperti
.......................................... ........................................Ficus
12. Ficus L Pohon, semak, pemanjat, pencekik, atau kadang-kadang epiphyty woody, evergreen atau deciduous, dengan lateks; spesies monoecious dengan laki-laki, empedu (betina steril), dan bunga betina di setiap ara atau dioecious dengan bunga jantan dan bunga empedu atau hanya bunga betina di setiap buah ara. Stipula sering berkonotasi, lateral amplexicaul dan melampirkan kuncup daun terminal, caducous atau ± gigih, bekas luka seperti cincin. Daun biasanya bergantian, jarang berlawanan atau ± verticillate; helaian daun yang sederhana untuk dilubangi, jarang palmate, glabrous atau berbulu, secara abaxial biasanya dengan bintik-bintik berlilin (kelenjar lilin) di pangkal helai daun atau di sumbu vena sekunder, dengan atau tanpa kista yang mirip papillalike,margin seluruhnya atau bergigi; vena menyirip menjadi ± palmate. Inflorescences axillary atau pada cabang cauliflorous khusus, buah ara (syconium) dengan banyak bunga-bunga kecil yang disisipkan pada dinding bagian dalam dari wadah berongga yang berkomunikasi dengan luar melalui pori-pori apikal atau apikal pori ditutup oleh bracts skala seperti, sessile atau pedunculate; involucral bract biasanya 3 pada dasar buah ara; lateral bracts kadang-kadang hadir sisi buah ara, seperti skala, kadung atau persisten. Bunga jantan: lobus kelopak 2 6; benang sari 1 3 (jarang lebih), lurus dalam kuncup; pistillode hadir atau tidak hadir. Gall bunga: mirip dengan bunga betina tetapi tidak pernah menghasilkan biji dan biasanya ditempati oleh tawon ara. Bunga betina : lobus kelopak 0 6; ovarium gratis, lurus atau miring; gaya 1 atau 2 dan tidak sama, apikal atau lateral. Buah achene seperti biji, biasanya tertutup dalam sinkarp terbentuk dari wadah berongga berongga yang membesar. Bibit terjumbai; endosperm biasanya hanya sedikit; kotiledon sama atau tidak setara, terkadang dilipat.
1b. Trees or shrubs sometimes scrambling or epiphytic but stems not climbing by adventitious roots. 5b. Figs not ridged, globose, conic-globose, ovoid, ellipsoid, ellipsoid-globose,conicellipsoid, pear-shaped,or cylindric. 6b. Achenes smooth, not or only slightly keeled; male flowers scattered or near apical pore; leaf blade with cystoliths at least abaxially. 13b. Leaf blade unlobed. 15b. Leaf blade with cystoliths on abaxial surface only. 17b. Figs pedunculate. 22b. Stipules 10.15 mm. 26.b. Bilah daun dengan vena lateral basal memanjang hingga 1/4 ½ dari panjang bilah daun 28b. Semak atau pohon tinggi hingga 2 m. 30b. Branchlets tidak berwarna coklat kekuningan, rambut jika hadir tidak berwarna kuning kemerahan yg berlapis ketombe..............................................................................31 31b. tanaman di dalam dengan sedikit atau tanpa bulu.......................................................32 32.b. Pedunculus samapi 1 cm.............................................................................................34 34.b Figs 0.4.1 cm in diam.; plants 1.2 m tall......................................................................35 35a. Daun bilah halus puber, sering menyempit di tengah (biola) ..........................................................................................61. F. Pandurata/ F.lyrata 61. Ficus pandurata/ Ficus lyrata Branchlets berwarna coklat kemerahan, kadang-kadang cepat berubah abu-abu, puberulent padat, glabrescent sangat cepat. Stipules lanset, gundul, terkadang persisten. Petiole3-5 mm, jarang pilose; sudu daun obovate, kadang-kadang Berbentuk biola dengan bagian tengah terbatas, lanset, atau linear lanceolate,4-16 cm, kertas, putih puber ketika muda, abalonial jarang puber pada vena dan dengan cystolith kecil,Adaxially glabrous, basis bulat untuk luas cuneate, margin keseluruhan, apex acuminate hingga akut dan mucronate; lateral basalvena memanjang 1/3 ½ panjang panjang bilah daun, sekunder vena 3-18 pada setiap sisi midvein. Gambar aksila pada normal tunas berdaun, berpasangan, merah saat segar, ellipsoid ke globose, 4-10 mm dalam diam., glabrous atau minright scabrid-papillate, basis cuneate untuk secara tidak sengaja menguntit, apikal pori-pori seperti pusar, bracts kemerahan dengan marjin pucat dan ± tegak; gagang 4-5 mm, ramping; involucral bracts ovate. Bunga jantan: dekat pori apikal, pediselat; lobus kelopak 4, linear-lanset ke linier; benang sari (2 atau) 3, tidak sama. Bunga Gall: sessile atau pedicellate; lobus kelopak 3 atau
4, oblanceolate ke linear; ovarium ± globose; gaya lateral, sangat pendek. Bunga betina: lobus kelopak 3 atau 4, berbentuk elips; gaya lateral, panjang, tipis; Corong stigma.
ANALISIS TANAMAN KUNCI IDENTIFIKASI (Ficus lyrata warb)
Berdasarkan kunci identifikasi tersebut dapat diketahui bahwa tanaman yang kita amati, kita deskripsikan dengan mengamati ciri-cirinya berada di lingkungan Gedung O8 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malangsetelah dicocokkan pada kunci identifikasi merupakan spesies yang bernama Ficus lyrataatau dengan klasifikasi sebagai berikut : TAKSONOMI Keluarga: Moraceae (Keluarga Mulberry) Nama latin: Ficus lyrata Warb. (Bailey dan Bailey 1976). Sinonim: F. pandurata Hort. Sander, bukan Hance (Bailey dan Bailey 1976). Nama-nama umum: Ara daun ara (Neal 1948, Bailey dan Bailey 1976), buah banjo (Brickell dan Zuk 1997). Catatan taksonomi: Genus Ficus terdiri dari sekitar 1.000 spesies dari pantropical dan asal-usul subtropis (Wagner et al. 1999). Tanaman di genus semuanya berkayu, mulai dari pohon dan semak ke pendaki (Neal 1948). Nomenklatur: Nama umum, ara daun biola, mengacu pada biola seperti bentuk daun (Dehgan 1998). Spesies terkait di Hawaii: Di Hawai'i, sekitar 60 spesies Ficus lain dibudidayakan (Wagner et al. 1999). Branchlets berwarna coklat kemerahan, kadang-kadang cepat berubah abu-abu, puberulent padat, glabrescent sangat cepat. Stipules lanset, gundul, terkadang persisten. Petiole3-5 mm, jarang pilose; sudu daun obovate, kadang-kadang Berbentuk biola dengan bagian tengah terbatas, lanset, atau linear lanceolate,4-16 cm, kertas, putih puber ketika muda, abalonial jarang puber pada vena dan dengan cystolith kecil,Adaxially glabrous, basis bulat untuk luas cuneate, margin keseluruhan, apex acuminate hingga akut dan mucronate; lateral basalvena memanjang 1/3 ½ panjang panjang bilah daun, sekunder vena 3 18 pada setiap sisi midvein. Gambar aksila pada normal tunas berdaun, berpasangan, merah saat segar, ellipsoid ke globose, 4 10 mm dalam diam., glabrous atau minright scabrid-papillate,
basis cuneate untuk secara tidak sengaja menguntit, apikal pori-pori seperti pusar, bracts kemerahan dengan marjin pucat dan ± tegak; gagang 4 5 mm, ramping; involucral bracts ovate. Bunga jantan: dekat pori apikal, pediselat; lobus kelopak 4, linear-lanset ke linier; benang sari (2 atau) 3, tidak sama. Bunga Gall: sessile atau pedicellate; lobus kelopak 3 atau 4, oblanceolate ke linear; ovarium ± globose; gaya lateral, sangat pendek. Bunga betina: lobus kelopak 3 atau 4, berbentuk elips; gaya lateral, panjang, tipis; Corong stigma. Ciri ciri tanaman Ficus lyrata sesuai dengan data yang telah diperoleh, serta hasil identifikasi menunjukkan bahwa tanaman Ficus lyrata yang telah diamati mempunyai ciri ciri yang sama dengan Ficus lyrata yang terdapat pada buku identifikasi sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman yang diamati dan dideskripsikan ciri-cirinya yang terdapat didaerah Gedung O8 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang merupakan Ficus lyrata.
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, L. H. and E. Z. Bailey. 1976. Hortus. 3rd ed. Macmillan General Reference, NY. Brickell, C. and J. D. Zuk. 1997. The American Horticultural Society A-Z Encyclopedia of Garden Plants. DK Publishing, Inc., NY. Dehgan, B. 1998. Landscape Plants for Subtropical Climates. University Press of Florida, Gainesville, FL. Hidayat, Estiti B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. MorfologiTumbuhan. Yogyakarta: GadjahMada University Press. Wagner, W.L., D.R. Herbst, and S.H. Sohmer. 1999. Manual of the Flowering Plants of Hawai'i. 2 vols. Bishop Museum Special Publication 83, University of Hawai'i and Bishop Museum Press, Honolulu, HI. Zhou Zhekun, Michael G. Gilbert.2003.Moraceae.Flora of China.5.21-73