Kelompok 11 Pemicu 2 Ikm & Ikk Selasa, 17 April 2012: Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

  • Uploaded by: Wilchan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 11 Pemicu 2 Ikm & Ikk Selasa, 17 April 2012: Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta as PDF for free.

More details

  • Words: 2,800
  • Pages: 64
Kelompok 11 Pemicu 2 IKM & IKK Selasa, 17 April 2012

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

Kelompok 11      -

-

Tutor : dr. David Ketua : Andrew Christian Chang (405110178) Sekretaris : Reeni Darmawan (405110168) Penulis : Berlian Purnamasari (405110208) Anggota : Angelina Massaya Kusnadi (405100117) Inge Angelyca (405110021) Viorencia Halim (405110064) Celsi Vitara Saputri (405110088) Jeli Jeli Apriani (405110148) Jordy (405110217) Vinsensius Thomas (405110234) Budianto (405110237)

Nelayan dan Petani Kecamatan

Pantai Indah, Kabupaten Laut, Propinsi Pulau, merupakan

wilayah di pesisir pantai. Mempunyai luas wilayah 5.163.128 Ha dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, terdiri dari daratan 3.170.120 Ha & sawah, kebun 1.993.008 Ha dengan ketinggian kurang lebih 0,5-2 m di atas permukaan laut. Curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari ibu kota kabupaten Laut sekitar 5,1 km yang dihubungkan oleh jalan negara, jalan propinsi dan jalan kabupaten yang belum

semuanya baik. Transportasi ke puskesmas tersedia kendaraan motor atau mobil bak terbuka yang sering dipakai untuk mengangkut hasil lobster atau pertanian. Kecamatan Pantai Indah terdiri dari 15 desa, 86 dusun, 197 RW, 312 RT & 62.342 KK. Menurut hasil sensus penduduk, jumlah penduduk seluruhnya = 186.751 jiwa, terdiri dari 90.528 laki-laki, 96.223 perempuan, balita 26.263 & penduduk usia produktif 90.171

Agama yang dianut hampir 100% islam. Sumber penghasilan penduduk 47% dari nelayan (mayoritas nelayan lobster, tangan mereka sering sekali tertusuk duri lobster dan mengalami luka), 30% petani (tangan dan kaki mengalami dermatitis), 21% belum/tidak bekerja dan sisanya sebagai pegawai

negeri, TNI/POLRI, pedagang serta guru. Karena mayoritas mata pencaharian penduduk adalah sebagai nelayan-petani dan higiene perorangannya masih kurang baik, maka sebagian besar dari nelayn-petani ini menderita penyakit dermatitis baik tangan maupun kaki. Selama bekerja mereka tidak menggunakan alat pelindung diri apapun. Pendidikan penduduk 19,29% SLTP/MTs; 19,77% SLTA/MA; 51,26% tidak/belum tamat SD; 8,59% SD/MI, 0,78% AK/Diploma; 0,31% universitas.

Untuk kebutuhan pelayanan kesehatan selain Puskesmas Kecamatan Pantai Indah, ada 2 puskesmas pembantu, 1 puskesmas keliling, 1 rumah bersalin, 6 balai pengobatan, 9 dokter praktek swasta, 1 dokter gigi, 101 posyandu.

Puskesmas Pantai Indah menyelenggarakan 6 upaya kesehatan wajib puskesmas (U. Promosi Kesehatan, U. Kesehatan Lingkungan, U. Kesehatan Ibu dan Anak & Keluarga Berencana, U. Perbaikan gizi, U. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, U. Pengobatan dan Rujukan) dan 1 upaya pengembangan (U. Kesehatan

Kerja) seta upaya kesehatan penunjang berupa laboratorium sederhana & Pecatatan pelaporan, Sumber pendanaan berasal dari APBN dan APBD yang sering kali tidak mencukupi. Dalam menjalankan upaya-upaya tersebut Puskesmas telah memiliki

metode yang disesuaikan dengan Dinas kesehatan setempat. Upaya-upaya yang dijalankan dibuat perencanaanya setiap tahun. Pembagan tugas dibuat tetapi masih banyak pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih

di antara staf puskesmas akibat

kekurangan tenaga, sebagian dari upaya-upaya kesehataan tersebut dapat dilakukan namun tidak sesuai target. Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas tidak optimal akibat keterbatasan waktu. Pencatatan dan pelaporan masih banyak yan belum dilakukan secara periodik. Sarana dan prasarana masih kurang

Pencapaian cangkupan program dari upaya kesehatan yang dijalankan oleh Puskesmas Pantai Indah adalah sebagai berikut: - Upaya Promosi Kesehatan 80% (target 80%) - Upaya Kesehatan Lingkungan 60% (target 80%) - Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB 85% (target 80%) - Upaya Perbaikan Gizi 80% (target 80%) - Upaya P3M 80% (target 80%) - Upaya Pengobatan dan Rujukan 85% (target 85%) - Upaya Kesehatan Kerja 30% (target 80%)

Personalia Puskesmas terdiri dari 2 dokter umum, 2 dokter gigi, 5 bidan, 5 perawat, 1 orang petugas P3M yang merangkap sebagai pertugas kesehatan lingkungan dan 3 pekarya. Kader Posyandu yang ada di Kecamatan Pantai Indah ini sebanyak 400 orang. Bidan desa ada 6 orang. Standar tenaga adalah 4 dokter umum, 3 dokter gigi, 5 bidan

puskesmas, 1 bidan desa untuk 1 desa, 8 perawat, 1 orang petugas P3M, 1 orang petugas kesehatan lingkungan, 3 pekarya, 1 posyandu 5 kader.

Puskesmas membuka pelayanan umum setiap hari kerja dari jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 Jumlah kunjungan pasien BP pertahun 64.876 orang yang terdiri dari : umum 57.199, ASKES 302, ASTEK 33, ASKESKIN 7342.

Pola 10 besar penyakit terbanyak pengunjung BP adalah sebagai berikut: -

Dermatitis

: 21,44%

-

ISPA

: 6,19%

-

Pemyakit Pulpa dan Periapikal

: 5,77%

-

Gastritis

: 5,12%

-

Diare

: 4,8%

-

Gangguan kulit

: 4,46%

-

Demam tanpa tahu penyebab

: 4,28 %

-

Myalgia

: 3,8%

-

Sakit kepala

: 3,59%

-

TBC paru BTA (+)

: 3, 51%

Sarana lingkungan Kecamatan Pantai Indah yang dapat didata adalah sebagai Berikut : 29,52% penduduk menggunakan jamban yang memenuhi syarat; 40,95% penduduk menggunakan air bersih yang memenuhi syarat untuk minum, mandi dan cuci (karena lokasi dekat pantai banyak sumur yang tercemar air laut), kondisi rumah banyak yang belum memenuhi syarat rumah sehat dalam hal ventilasi dengan pencahayaan. Peilaku kebersihan diri masih kurang.

Pertanyaan: 1.

Kalau saudara adalah dokter puskesmas tersebut, apa saja permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pantai Indah?

2.

Bagaimana membuat prioritas masalahnya dan jalan keluar apa yang dapat dilakukan oleh Dokter Puskesmas ini?

1.

Sensus Pengumpulan data tentang jumlah penduduk

2.

Kader Sekelompok masyarakat yang dilatih untuk menjadi petugas kesehatan

3.

P3M Program Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Menular

4.

Pekarya Orang yang diminta untuk membantu program P3M (individu)

1. 2. 3.

4.

Mengapa banyak nelayan dan petani yang mengalami luka akibat kerja? Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat? Mengapa dibeberapa aspek upaya kesehatan masyarakat tidak sesuai target? Bagaimana pemecahan masalah dengan pendekatan sistem?

1.

- Kurangnya pengetahuan tentang keselamatan kerja dan kesehatan kerja - Agen biologi (mikroorganisme, cacing, jamur) - Pestisida - Kelembapan, sinar UV

2. - Rendahnya tingkat pendidikan - Tingkat ekonomi menengah ke bawah - Kurangnya tenaga kesehatan - Kurangnya pusat kesehatan (sarana dan prasarana) - Kurangnya alokasi dana APBN dan APBD - Lingkungan hidup masyarakat yang kurang memenuhi syarat

3. Input  -

 -

Kurang dokter umum, dokter gigi, perawat, kader posyandu, bidan desa Kurangnya dana APBN dan APBD Kurangnya sarana dan prasarana Proses Masih banyak pekerjaan yang tumpang tindih karena kurangnya tenaga kerja Upaya kesehatan yang tidak sesuai target Pencatatan dan pelaporan yang belum dilakukan secara periodik Pengawasan belum maksimal Environment Pendidikan yang rendah Ekonomi yang kurang Lokasi yang sulit dijangkau



Feedback - Pembahasan dan pelaporan tidak dilakukan secara periodik



Output



Upaya Kesehatan lingkungan



Upaya kesehatan kerja



4. Input : 

Tenaga kerja :2 dokter umum,2 dokter gigi, 5 bidan,5 perawat,1 petugas P3M yg merangkap sebagai petugas kesling, 3 pekarya, 400 kader posyandu, 6 bidan desa



Dana: APBN dan APBD



Peralatan: 2 puskesmas pembantu,1 puskesmas keliling,1 rumah sakit bersalin, 6 BP, 9 dokter praktek swasta,1 dokter gigi,101 posyandu, Akses jalan



Metode : siseuaikan dengan dinas setempat



Waktu : Jam buka puskesmas 08.00-16.00

Proses  



Planning: Ada

Output Upaya promosi kesehatan 80%

Organizing : Ada pembagian tugas Upaya Kesehatan linkungan 60% Upaya KIA serta KB 85% tetapi masih tumpang tindih Actuating : Ada, tetapi masih ada yang belum memenuhi target



Controlling : Tidak optimal



Evaluation : Pencatatan belum berjalan secara periodik

Upaya perbaikan gizi 80% Upaya P3M 80% Upaya pregobatan dan rujukan 85% Upaya kesehatan kerja 30%

Lingkungan Fisik : lokasi yang sulit dijangkau Non-fisik: pendidikan (kurang) ekonomi (rendah)

Feedback Pencatatan dan pelaporan kurang

Outcome Belum dapat dinilai

Input

5M

Process

POAC

Output

Hasil cangkupan program

Environment

Eko-Sos-Bud

Feedback

Keluaran dan masukan sistem

Outcome

Akibat dari Output

1.

2. 3.

4. 5. 6. 7. 8.

Memahami fungsi manajemen Menjelaskan pemecahan masalah dengan pendekatan sistem Menjelaskan mengidentifikasi masalah dengan pemecahan sistem dan cari jalan keluar Menjelaskan penetapan prioritas masalah Menjelaskan penyakit akibat kerja Menjelaskan faktor penyebab Menjelaskan pecegahan dan pelayanan Menjelaskan promosi kesehatan

Fungsi Manajemen (POACE) PLANNING  Salah satu fungsi administrasi untuk memecahkan masalah, yang didalamnya terkandung suatu proses sistematis yang mempunyai urutan logis,  Artinya suatu langkah dlm proses perencanaan adalah konsekuensi logis dari langkah sebelumnya.

 



  

ORGANIZING Pengkoordinasian secara rasional berbagai kegiatan dari sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama melalui pengaturan pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangannya secara bertanggung jawab Fungsi: Pembagian tugas pekerjaan Macam atau jenis dan system pekerjaan. Menetukan siapa yang akan mengerakan pekerjaan.

“If you failed to prepare ,you prepare for failed”

 Actuating 1. Motivasi : dorongan psikis dari dalam diri seseorang

2.

Komunikasi: Penyampaian informasi dari

3.

Kepemimpinan : Suatu proses mempengaruhi agar dicapainya suatu tujuan. Pengarahan Pengawasan

4. 5.

pengirim kepada penerima dan informasi itu dapat dipahami oleh penerima (Koonts, O’donnell & Weihrich)

 



CONTROLLING Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi perusahaan.

biasanya dilakukan oleh divisi audit internal

EVALUATION Salah satu unsur manajemen untuk menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat mencapai atau tidak, bagaimana mencapai tujuan tsb, dan mengapa tujuan tidak dapat tercapai 

Sistem Lingkungan Input

proses

output

Umpan balik

effect

outcome

No. 1.

Variabel INPUT a. Man

b. Money c. Material - Medis

Hasil 2 dokter umum 2 dokter gigi 5 bidan 5 perawat 1 petugas P3M 3 pekarya 400 kader posyandu 6 bidan desa.

Sumber pendanaan berasal dari APBN dan APBD yang sering kali tidak mencukupi. 2 puskesmas pembantu 1 puskesmas keliling 1 rumah bersalin 6 balai pengobatan 9 dokter praktek swasta 1 dokter gigi 101 posyandu

No.

Variabel - Non Medis

Hasil Transportasi kurang

d. Metode

Disesuaikan dinas kesehatan setempat

e. Minute

Puskesmas membuka pelayanan umum setiap hari kerja dari jam 08.00 - 16.00

No. 2.

Variabel PROCESS - Planing

Hasil Upaya-upaya kesehatan yang dijalankan dibuatkan perencanaannya setiap tahun.

- Organizing

Masih banyak pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih diantara staf puskesmas akibat kekurangan tenaga.

- Actuating

Sebagian upaya kesehatan tidak sesuai target, Pencatatan dan pelaporan masih banyak yang belum dilakukan secara periodik.

- Controling

Pengawasan tidak optimal akibat keterbatasan waktu oleh kepala puskesmas.

No. 3.

4.

Variabel OUTPUT - Promosi Kesehatan - Kesehatan Lingkungan - KIA & KB - Perbaikan Gizi - P3M - Pengobatan & Rujukan - Kesehatan Kerja

Environment - Fisik - Lokasi - Non Fisik - pendidikan - sosial ekonomi

Hasil 80 % 60 % 85 % 80 % 80 % 85% 30 %

Sulit dijangkau 59,85% belum tamat wajib 9 th 98% penghasilan belum sesuai UMR

No.

Variabel

5.

Feed back

Pencatatan dan pelaporan masih belum dilakukan secara periodik

6.

Outcome

Belum dapat dinilai

Hasil

IDENTIFIKASI MASALAH Variabel

Tolak Ukur

Hasil

Masalah

Dokter

4

2

Ada

Dokter Gigi

3

2

Ada

Bidan

5

5

Tidak ada

Perawat

8

5

Ada

Pengawas P3M

1

1

Tidak ada

Pekarya

3

3

Tidak ada

Petugas Kesehatan Lingkungan

1

1

Tidak Ada

Bidan Desa

15

6

Ada

Kader

505

400

Ada

A. Input

TENAGA

Variabel

Tolok ukur

Hasil

b. Money

Berasal dari APBN & APBD yang mencukupi

Berasal dari APBN &APBD yang tidak mencukupi

Ada

Mencukupi

Kurang

Ada

d. Metode

Sesuai dengan dinas kesehatan setempat

Sesuai dengan dinas kesehatan setempat

Tidak ada

e. Minute

Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dari Jam 08.00– 16.00

Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan dari Jam 08.00– 16.00

Tidak Ada

c. Material Sarana dan prasana

Masalah

Variabel

Tolok Ukur

Hasil

Masalah

a. Planning

Ada perencanaan kesehatan yang dilakukan setiap tahun

Ada perencanaan kesehatan yang dilakukan setiap tahun

Tidak ada

b. Organizing

Ada pembagian tugas yang merata

Pembagian tugas dibuat tetapi masih banyak pekerjaan yang sifatnya tumpang tindih diantara staff puskesmas akibat kekurangan tenaga

Ada

c.Actuating

Upaya kesehatan yang dilaksanakan sesuai target

Sebagian dari upaya-upaya kesehatan tersebut dapat dilakukan namun tidak sesuai target

Ada

-Pencatatan dan pelaporan masih belum dilakukan secara periodik

Ada

Pengawasan yang dilakukan oleh kepala puskesmas tidak optimal akibat keterbatasan waktu

Ada

B. Proses :

- Pencatatan dan pelaporan secara periodik d. Controlling

Pengawasan dilakukan secara optimal

Variabel

Tolok Ukur

Hasil

Masalah

a. Upaya promosi kesehatan

80%

80%

Tidak ada

b. Upaya KIA & KB

80%

85%

Tidak Ada

c. Upaya perbaikan gizi

80%

80%

Tidak ada

d. Upaya P3M

80%

80%

Tidak ada

e. Upaya pengobatan dan rujukan

85%

85%

Tidak ada

f. Upaya kesehatan lingkungan

80%

60%

Ada 25%

g. Upaya kesehatan kerja

80%

30%

Ada 62,5%

C. Output :

Variabel

Tolok Ukur

Hasil

Masalah

Mudah dijangkau Tersedia

o Sulit o Tersedia

Ada Tidak Ada

 Ekonomi :

Baik

Kurang

Ada

 Pendidikan:

Tamat wajib belajar 9 tahun

Kurang

Ada

D. Environtment : a. Fisik o Lokasi o Transportasi b. Non fisik

E. Feedback :

Pembahasan, pencapaian Pembahasan, kegiatan program secara pencapaian kegiatan periodik program belum secara periodik

Ada

F. Outcome :

Lingkungan yang sehat

Belum dapat dinilai

Belum dapat dinilai

Menurunnya angka kesakitan

Belum dapat dinilai

Belum dapat dinilai

1. Masalah Penyebab  -

Input Kurang dokter umum, dokter gigi, perawat, kader posyandu, bidan desa Kurangnya dana APBN dan APBD Kurangnya sarana dan prasarana

 -

Proses Masih banyak pekerjaan yang tumpang tindih karena kurangnya tenaga kerja Upaya kesehatan yang tidak sesuai target Pencatatan dan pelaporan yang belum dilakukan secara periodik Pengawasan belum maksimal

 -

Environment Pendidikan yang rendah Ekonomi yang kurang Lokasi yang sulit dijangkau

 Feedback - Pembahasan dan pelaporan tidak dilakukan secara periodik

2. Masalah Sesungguhnya  Upaya Kesehatan lingkungan  Upaya kesehatan kerja

Masalah Sebenarnya terjadi di output Scoring Prevalance Hasil

Tolak Ukur Kesenjangan

60 %

80%

(80-60)%: 80% x 100%= 25 %

Kesehatan Kerja 30%

80%

(80-30)%: 80% x 100%= 62,5 %

KesLing

Scoring Bryant No.

Parameter

Masalah Upaya kesehatan lingkungan

Upaya kesehatan kerja

1

Community concern

5

2

2

Prevalence

2

5

3

Seriousness

5

4

4

manageability

2

5

Total

14

16

Alternatif Jalan Keluar 

Input ◦ mengoptimalkan tenaga kerja yang ada (dokter, bidan, perawat) serta melatih para kader dan bidan desa yang ada ◦ Mengoptimalkan dan sebisa mungkin menambahkan sarana dan prasarana ◦ Mengoptimalkan pendanaan (kerja lintas sektoral, sistem arisan untuk menambah dana)



Proses ◦ Pembagian tugas kerja yang merata ◦ Menambah tenaga kerja serta melatihnya dengan baik ◦ Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan dan standar yg telah ditetapkan ◦ Mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian setiap program atau upaya kesehatan ◦ Pengevaluasian program pada setiap upaya yg dilakukan harus dilakukan secara periodik



Lingkungan ◦ Meningkatkan upaya pendidikan kesehatan masyarakat dengan melakukan penyuluhan ◦ Mengupayakan penambahan penghasilan bagi masyarakat miskin dengan mencari peluang pekerja tambahan, pelatihan ketrampilan ◦ Mengupayakan perbaikan sarana dan prasarana seperti perbaikan akses jalan (peningkatan PusLing, posyandu)

Feedback Pembahasan, pelaporan dilakukan secara periodik •

Definisi:

Penyakit atau kecelakaan yang timbul atau didapat pada waktu melakukan kerja ( akibat kesalahan pribadi atau bukan) Pada kasus: 1. Nelayan  Tertusuk duri lobster 2. Petani  Dermatitis

: kelembaban, sinar matahari, dan sinar UV, luka tusuk  Kimia : pestisida  Biologi : cacing, jamur, mikroorganisme  Kurangnya pengetahuan tentang keselamatan kerja dan kesehatan kerja 

Fisik

ENAM TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT 1.

Health Promotion

2.

Specific Protection

3.

Early Diagnosis & Prompt treatment

4.

Disability Limitation

5.

Rehabilitation

6.

Care for the dying patient

Primary Prevention Secondary Prevention

Tertiary Prevention

1. Health Promotion Penyuluhan  Rumah sehat  Kebersihan pribadi  Makanan bergizi  Lingkungan kerja yang sehat  Rekreasi  dll 

2. Spesific Protection Keselamatan kerja  Pencegahan kecelakaan  Imuniasi  Isolasi dan karantina  kemoprofilaksis  dll 

3. Early Diagnosis and Prompt treatment

Penemuan kasus / penyakit  Skrinning  Pemeriksaan berkala 

4. Disability Limitation • Pengobatan adekuat • Tindakan kedokteran tertentu • Peningkatan sarana dan kemampuan diagnostik dan terapi

5. Rehabilitation Fisioterapi, psikoterapi  Latiah ketrampilan  Penyediaan pekerjaan dan fasilitas bagi penyandang cacat 

6. Care of the Dying Patient • Kunjungan ke rumah pasien • Motivasi • Konseling

CARA PENCEGAHAN Perbaikan cara kerja dari petani dan nelayan dengan menggunakan alat pelindung diri seperti topi, sarung tangan, sepatu bot, masker, menjaga higiene perorangan  Upaya lewat penyuluhan cara kerja yang aman dan selamat oleh petugas puskesmas (tenaga medis) kepada masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani dan nelayan 

CARA PENANGANAN 

Terapi kausal dan simptomatik untuk dermatitis seperti antihistamin dan antimikroba

L.W.GREEN Faktor predisposisi Pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, sistem norma.

Faktor enabling Jamban, rumah sehat, sarana kesehatan.

Faktor reinforcing Tokoh masyarakat, tokoh agama,dll.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERILAKU:

Perilaku kesehatan

Derajat kesehatan



Predisposisi  Pemberian informasi dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ttg kesehatan, dan meluruskan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai yang tidak kondusif bagi perilaku sehat.



Enabling Memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian/pengembangan masyarakat, agar masyarakat mampu memfasilitasi diri mereka sendiri. Misal : membangun sarana air bersih, jamban keluaraga, pos obat.



Reinforcing Pelatihan-pelatihan pada para tokoh masyarakat, baik formal maupun informal. Tujuan : tokoh sebagai panutan dan dia dapat mentransformasikan ilmunya pada masyarakat.

Kesimpulan 1. Pada Kasus ini, terjadi masalah dibagian input, proses, lingkungan, umpan balik (masalah penyebab) dan keluaran (masalah sesungguhnya) 2. Masih banyak masyarakat Kecamatan Pantai Indah yang belum memperdulikan kesehatan kerja

Saran Mengadakan penyuluhan kesehatan kerja  Menambah,mengoptimalkan dan melatih tenaga kerja yang ada  Adanya pembagian tugas yang merata  Memperbaiki akses transportasi yang ada  Melakukan pencatatan dan pelaporan secara periodik 

Daftar Pustaka 

Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta: Bina Aksara,1988

Related Documents


More Documents from "Yasser Z Travolta Suweleh"