BATANG (untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan)
Disusun Oleh : Nama Anggota 1.
Ayu Fadilatul Khusnia
(1710211015)
2.
Desy Dwi Wulansari
(1710211024)
Dosen Pengampu : Ir. Arief Noer Akhmadi, M.P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2018
KATA PENGANTAR Assalamu ‘alaikum wr. wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Batang” sebagai materi presentasi. Dalam menulis makalah ini , alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami mengetahui bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah yang kami buat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga untuk pembaca. Wasssalamu ‘alaikum wr. wb
Jember , 05 November 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ DAFTAR ISI....................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 2.1 Pengertian Batang ................................................................................................... 2.2 Struktur Batang ....................................................................................................... 2.3 Sifat Batang ............................................................................................................. 2.4 Fungsi Batang ......................................................................................................... 2.5 Bentuk Penampang Melintang ................................................................................ 2.6 Bentuk dan Permukaan Batang ............................................................................... 2.7 Arah Tumbuh Batang .............................................................................................. BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Batang merupakan salah satu bagian dari tubuh tumbuhan. Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang terlarut di dalamnya. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. misalnya pada ubi jalar dan kentang. Batang pada umumnya berada di atas permukaan tanah. Ada tiga jenis batang tumbuhan yang terdapat di sekitar, yaitu batang berkayu, batang berair (batang basah) dan batang rumput (berongga).. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Batang bersifat umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunnyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Adapun makalah ini kami buat untuk mengetahui struktur luar batang, sifat dan fungsi batang, ciri batang, bentuk penampang melintang, permukaan batang, bentuk khusus batan dan arah tumbuh batang di atas tanah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Batang Batang yang memiliki nama latin caulis, merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang tergolong cormophyta (tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferesiansi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang, dan daun). Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya, batang merupakan tempat tumbuhnya organ tubuh tumbuhan yang lain seperti tangkai, buah, daun, dan bunga. atang merupakan bagian tumbuhan yang umumnya ada di atas tanah. Batang merupakan tempat keluarnya daun, bunga dan buah. Selain itu Organ batanglah yang menyebabkan tumbuhan bisa berdiri tegak sekaligus sebagai penopang. Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang merupakan organ yang sangat penting selain akar dan daun. Batang mendukung bagian-bagian tumbuhan yang lain. Batang juga merupakan tempat tumbuhnya daun, bunga, buah, dan biji. Dalam batang terdapat berkas pengangkut xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari dalam tanah menuju daun. Floem berfungsi mengangkut bahan-bahan organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh atau ke seluruh bagian tumbuhan. Batang biasanya berbentuk seperti tabung yang terdiri atas ruas-ruas. Ruas-ruas batang dibatasi oleh buku-buku batang. Pada buku-buku batang inilah akan tumbuh kuncup atau tunas yang akan tumbuh menjadi daun dan bunga. Berdasarkan tempat tumbuhnya tunas, ada tunas yang tumbuh di ujung batang pokok atau ujung percabangan batang. Tunas ini dinamakan tunas terminal. Selain itu ada juga tunas yang tumbuh pada buku batang di ketiak daun, tunas ini dinamakan tunas aksiler. Pada beberapa jenis tanaman, terdapat juga tunas infrapetiolar. Tunas ini tumbuh di daerah meristem bekas daun. Tunas pada ujung batang selalu mengalami pertumbuhan keatas menuju kearah sinar matahari. Pertumbuhan tunas pada ujung batang menyebabkan batang selalu bertambah tinggi dari waktu ke waktu. Seringkali tunas pada ujung batang menyebabkan tidak tumbuhnya tunas aksiler, dalam keadaan ini tunas aksiler sering disebut tunas tidur atau tunas dorman. Apabila tunas pada ujung batang dipotong atau mati akibat hama atau suatu penyakit maka tunas
dorman akan segera tumbuh. Pertumbuhan tunas aksiler ini dapat memperluas daerah fotosintesis pada tumbuhan tersebut. Semakin banyak ranting dan daun-daunan yang tumbuh pada batang tersebut, maka semakin besar pula intensitas cahaya matahari yang dapat ditangkap oleh daun-daun tumbuhan.Bagian pangkal batang hampir tidak mengalami pertumbuhan. Kalaupun tumbuh, pertumbuhannya hanya sedikit sekali pengaruhnya terhadap tinggi tumbuhan. Jadi, pusat pertumbuhan terjadi pada daerah ujung batang. 2.2 Struktur Batang 1. Struktur Luar Batang Berdasarkan keadaan batang, batang tumbuhan tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. a. Batang Tumbuhan Herba Batang tumbuhan herba biasanya lunak dan berwarna hijau (karena terdapat klorofil), memiliki stomata, sedikit/tidak ada kambium (jaringan kayu), berukuran kecil, dan usianya relatif singkat. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contohnya : pacar air,
jagung, bayam, kangkung, kacang, bunga matahari dan lain – lain.
Gambar Batang tumbuhan Herba
b. Batang Tumbuhan Berkayu Batangnya keras dan berwarna coklat, memiliki kambium (jaringan kayu) dan lentisel, ukurannya besar akibat dari aktifitas pertumbuhan jaringan meristem kambium, usianya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis.
Gambar batang tumbuhan berkayu
2. Struktur Dalam Batang Pada struktur bagian dalam ada perbedaan antara batang pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Berikut ini adalah penjelasan: A. Struktur Batang Pada Bagian Dalam Tumbuhan Dikotil Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang berbunga dan memiliki biji berkeping dua. Pada batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh meristem apikal yang letaknya ada pada ujung batang. Kemudian di belakang meristem apikal ada protoderm yang berurutan dan akan membentuk prokambium dan epidermis. Baca juga mengenai ciri tumbuhan monokotil dan dikotil. Dari terbentuknya prokambium maka akan membentuk xilem, floem, dan kambium vasikuler, sekaligus meristem empulur dan korteks. Bagian-bagian yang terdapat pada jaringan primer batang dikotil adalah berikut ini : a. Epidermis Lapisan sel yang dinding selnya telah mengalami penebalan yaitu kutikula akan membentuk yang namanya epidermis. Fungsi dari kutikula adalah pelindung batang dari terjadinya kekeringan. Bentuk rektanguler dari sel epidermis biasanya tersusun sangat rapat dan tidak ada ruang antar sel. Susunan ini mengakibatkan pengurangan transpirasi yang terjadi dan mampu melindungi jaringan yang ada didalam dari terjadinya kerusakan juga serangan hama. b. Korteks Korteks tersusun dari kolenkim yang susunannya berdempetan rapat dan parenkim yang memiliki banyak ruang antar sel dan susunannya sangat longgar. Adanya sklerenkim yang memiliki fungsi untuk menyokong dan menguatkan tubuh. Kandungan amilum yang disebut foeterma (sarung tepung) terdapat pada sel-sel korteks bagian dalam. Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel. Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh. Sel-sel korteks
sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ). daerah di bawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya dapat untuk menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, dinding selsel parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan seklerenkima, yang berfungsi memperkuat batang. c. Endodermis Floeterma atau sarung amilum sering disebut juga endodermis karena terdapat banyak butiran amilum. Penebalan floeterma yang terjadi pada beberapa tumbuhan sering membentuk pita caspary. Endodermis hanya memiliki satu lapisan sel saja dan berguna sebagai pemisah antara korteks dan silinder pusat. Endodermis Lapisan terluar disebut perisikel. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. d. Silinder pusat/stele Sesuai namanya silinder pusat / stile merupakan lapisan yang berada dipaling dalam. Bagian terluar dari stele yaitu perikambium atau perisikel. Dalam bagian perikambium ada empulur dan berkas vasikuler yang dibentuk oleh xilem dan floem. Ditengah-tengah stele terdapat parenkim yang merupakan empulur. Disekitar berkas vasikuler terdapat empulur yang berbentuk seperti jari-jari maka dari itu sering disebut jari-jari empulur. Beberapa kambium yang terdapat pada batang tumbuhan dikotil diantaranya yaitu vascular cambium atau kambium pembuluhyaitu kambum yang membatasi bagian kulit kayu pada batang pohon. Pembuluh jenis ini jika kearah luar akan membentuk floem dan kearah luar disebut xylem. Kambium felogen/phellogen atau kambium gabus yaitu kambium yang tidak terpisahkan dari korteks. Kambium ini berguna untuk menghasilkan jaringan gabus (ke arah luar) / periderm, letaknya berada dibawah epidermis batang juga akar yang sudah tua. Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari batang. Setele tersebut disusun oleh xilem, floem, kambium vascular, dan empulur B. Struktur dalam Batang Tumbuhan Monokotil Tumbuhan monokotil adalah sekelompok tumbuhan yang berkeping biji tunggal dan mempunyai satu daun lembaga. Jaringan yang tersusun pada batang tumbuhan monokotil yaitu sebagai berikut : a. Epidermis Lapisan epidermis merupakan struktur terluar dan hanya terdapat satu sel saja yang melapisinya. Epidermis memiliki bagian bulu – bulu dan juga bagian
stomata. Epidermis pada tumbuhan dikotil atau pun monokotil pada umumnya sama saja dari segi bentuk dan juga fungsinya. b. Korteks Beberapa lapis sel dan adanya rongga udara pada antar selnya terdapat jaringan korteks. Jaingan korteks berfungsi sebagai bertukarnya gas. Jaringan korteks tersusun dari beberapa jaringan penyokong yang tidak terdiferensiasi sehingga menyusun jaringan dasar. c. Stele Biasanya pada tumbuhan monokotil batas korteks dan juga stele tidak begitu terlihat. Pada lapisan stele terdapat floem dan juga xilem serta susunan berkas pengangkut yang memiliki tipe korateral tertutup. Maka batang tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan yang membesar. d. Empulur Empulur adalah jaringan lunak agak kering dan biasanya mempunyai bentuk berongga kecil – kecil. Empulur letaknya berada di bagian batang tumbuhan yang paling dalam. Pada tumbuhan padi empulur ada yang hilang. 2.3 Sifat Batang Secara umum, batang pun memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktimorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada bukubuku ini terdapat daun. c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop) d. Selalu bertambah panjang di ujungnya oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabag atau ranting yang kecil. f. Umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. 2.4 Fungsi Batang Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa
kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan. 1. Penopang Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. 2. Pengangkut Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 3. Penyimpan Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu.Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan. 4. Alat Perkembangbiakan. Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang. Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu. 2.5 Bentuk Penampang Melintang Batang berfungsi sebagai penunjang bagian atas tumbuhan, serta sebagai penghubung antara akar dan daun. Struktur batang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan akar. Perbedaan utamanya adalah pada batang tidak terdapat lapisan endodermis. Jika batang dipotong melintang, bagian batang dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, dan empulur. Epidermis tersusun atas lapisan sel yang rapat tanpa ruang antarsel. Setelah dewasa, seperti pada akar, fungsi epidermis digantikan oleh pertumbuhan kambium gabus. Kambium gabus memiliki sel yang mengalami penebalan gabus untuk mencegah penguapan air dari batang. Perlindungan kambium gabus ini sangat rapat sehingga gas pun tidak dapat masuk ke dalam sel. Namun demikian, kambium gabus seringkali membentuk lentisel, struktur yang terdiri atas selsel dan tersusun longgar yang
berperan dalam pertukaran gas. Korteks pada batang, terdiri atas beberapa jenis jaringan, yaitu jaringan parenkim dan jaringan penyokong yang tersusun atas sklerenkim dan kolenkim. Susunan sel-sel parenkim tidak beraturan sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim berdinding tipis dan pada saat batang masih muda, terdapat vakuola yang berisi makanan cadangan berupa amilum.
2.6 Bentuk dan Permukaan Batang Jika bericara tntang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya dan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, antara lain : 1.
Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.)
2.
Bersegi (angularis)
a. bangun segi tiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperusrotundus) b. segi empat (quadrangularis),misalnya batang markisah (Passiflora quadrangularis L.) 3. a.
Pipih filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas
b. kladodia (cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan 2.6 Arah Tumbuh Batang Batang pada umumnya tumbuh meninggalkan tanah dan air. Tetapi mengenai arahnya terdapat variasi. a. Tegak lurus (erectus), jika arah tumbuh lurus ke atas, misalnya papaya (Carica papaya L.).
b. Menggantung (dependens,pendulus), hanya pada tumbuhan dilereng atau tepi jurang.misal Zebrina pendulu Schnizl atau tumbuhan epifit misal jenis anggrek (Orchidaceae) c. Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah dan hanya ujungnya sedikit membengkok keatas,missal semangka. (Citrullus Vulgaris Schard) d. Menjalar atau merayap (repens),batang berbaring tapi dari buku-bukunya keluar akar,missal ubi jalar (Ipomoea batatas Poir) e. Sorong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang hendak ingin berbaring tetapi bagian lainnya lalu membelok keatas,missal kacang tanah (Arachis hypogeae L.) f.
Mengangguk (nutans), batang tumbuk tegak lurus keatas tetapi ujungnya membelok kebawah, misalnya bunga matahari (Helianthus annus L.)
g. Memanjat (scandens), jika batang tumbuh keatas dengan penunjang,misalkan: tertentu pada solix. 1. Akar pelekat, contohnya sirih 2. Akar pembelit, contohnya panili 3. Cabang pembelit, contohnya anggur 4. Daun pembelit, contohnya kembang sungsang 5. Tangkai pembelit,contohnya kapri 6. Duri,contohnya mawar 7. Duri daun,contohnya rotan 8. Kait, contohnya gambir 9. Membelit (volubis), jika batang h. Membelit (volubis), jika batang naik ke atas dengan penunjang seperti batang yang memanjat, tetapi bukan alat-alat khusus, melainkan batang sendiri naik dengan melilit penunjang. Menurut arah melilitnya yaitu: 1. membelit kekiri, jika arah belitannya berlawanan dengan arah jarum jam. 2. membelit kekanan, jika arah belitannya mengikuti arah jarum jam.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Batang merupakan bagian tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya, batang merupakan tempat tumbuhnya organ tubuh tumbuhan yang lain seperti tangkai, buah, daun, dan bunga. atang merupakan bagian tumbuhan yang umumnya ada di atas tanah. Struktur batang terdapat dua yaitu struktur luar dan struktur dalam. Batang juga memiliki sifat, fungsi yang bermacam-macam, Bentuk penampang melintang, Bentuk permukaan batang dan arah tumbuh batang.
DAFTAR PUSTAKA Anonym.2018. Struktur Batang. Diambil dari Internet Online Struktur Batang Struktur Batang. https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-batang.Diakses pada tanggal 04 November 2018 Anonym.2018.Bentuk Penampang Melintang akar, daun dan Batang. Diambil dari Internet Online https://edoc.tips/download/bentuk-penampang-melintang-akar-daun-batang_pdf diakses pada 31 oktober 2018 pukul 14.11 WIB Anonym.2018.Struktur
Batang.
Di
ambil
dari
Internet
Online
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196402261989032R._KUSDIANTI/Handout_mortum_1.pdf. Diakses pada 2 November 2018 pukul 13.58 WIB Anonim.2018.Struktur Morfologi dan anatomi Batang.Diambil dari Internet Online https://www.perpusku.com/2016/05/struktur-morfologi-dan-anatomi-batang.html. akses pada tanggal 3 November 2018 pukul 05.07 WIB
Di