MAKALAH ISOMETRI DAN SIFAT – SIFAT PENJUMLAHAN ISOMETRI Dosen Pengampu : Yandika Nugraha, M.Pd.
OLEH NAMA
NIM
1. ANDARI FILNA JESIKA 2. NURUL AINI 3. M. ZAINUDDIN TSANI
160103068 160103064 160103077
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN TADRIS MATEMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM 2018
BAB I PEMBAHASAN 1
1.1 Isometri Bahasan mengenai isometri, merupakan suatu transformasi atas pencerminan (refleksi), pergeseran (translasi) dan perputaran (rotasi). Dalam kamus Bahasa isometri diartikan sebagai kata sifat yang berkenaan dengan atau memiliki ukuran yang sama dengan lainnya. Isometri merupakan suatu transformasi yang mengawetkan/mempertahankan jarak. Secara matematis dapat ditentukan sebagai : Misalkan
'
' E =T (E) , maka T dikatakan suatu
dan
D =T (D)
isometri jika dan hanya jika │ DE │=│ D ' E ' │ Contoh Soal T
adalah sebuah transformasi yang ditentukan oleh
T ( P )=(x−4, y +2)
untuk semua titik
P ( x , y ) ∈ u . Selidiki apakah suatu isometri?
Pembahasan : Benda
Bayangan
D(2,1)
D' (−2, 3)
E(1,2)
E (−3, 4)
'
Syarat isometri . │ DE │=│ D ' E ' │
√(x
E
−x D )2 +( y E − y D )2= √ (x E −x D ' )2 +( y E − y D ' )2 '
'
√(1−2)2 +(2−1)2 =√(−3+2)2 +(4−3)2 √ 1+1=√ 1+ 1 √ 2=√ 2 Maka, T (P) adalah isometri.
Soal dan Pembahasan
2
1. N adalah suatu transformasi yang didefinisikan untuk semua titik
P( x , y ) sebagai
N (P)=(−y , x) . Selidiki apakah N suatu isometri ?
Pembahasan : N transformasi ∀ P ( x , y ) , N (P)=(−y , x) P1 (x , y ), P2 (d , e)
Ambil
N (P1 )=(− y , x)=P ' 1 N (P2 )=(−e , d)=P ' 2 P1 P2=P ' 1 P ' 2
Akan ditunjukkan
P1 P2= √ ( x−d )2+( y−e)2 ¿ √ x 2−2dx +d 2 + y 2−2 ey + e2
P 1 P 2=√ (−y + e ) + ( x−d ) '
2
'
2
¿ √ y 2−2 ey+ e 2+ x 2−2 dx +d 2
¿ √ x 2−2dx +d 2 + y 2−2 ey + e2 Diperoleh
P1 P2=P ' 1 P ' 2
Jadi, N mengawetkan jarak, sehingga N merupakan isometri. 2. Sebuah
transformasi
T ( P )= ( 2 x , y −1 ) .
T
didefinisikan
untuk
semua
titik
P( x , y )
sebagai
Selidiki apakah T suatu isometri?
Pembahasan : Benda
Bayangan
D(1,3)
D' (2,2)
E(2,4)
E (4, 3)
'
Syarat isometri . │ DE │=│ D ' E ' │
√(x
E
−x D )2 +( y E − y D )2= √ (x E −x D ' )2 +( y E − y D ' )2 '
'
√(2−1)2 +(4−3)2=√(4−2)2 +( 3−2)2 √ 1+1=√ 4+ 1 √ 2=√ 5 Karena │ DE │≠ │ D ' E ' │ , maka T
bukan isometri. 3
3. Periksalah apakah T suatu isometri yang didefinisikan untuk
x, y ) oleh M¿
T ( A ) =( x−5, y−2) ! Pembahasan :
Benda
Bayangan
D(1,3)
D' (−4,1)
E(3,1)
E (−2,−1)
'
Syarat isometri . │ DE │=│ D ' E ' │
√(x
E
−x D )2 +( y E − y D )2= √ (x E −x D ' )2 +( y E − y D ' )2 '
'
√(3−1)2 +(1−3)2=√(−2+4 )2+(−1−1)2 √ 4+ 4=√ 4 +4 √ 8= √ 8 Karena │ DE │=│ D ' E ' │ , maka T 4.
J
suatu isometri.
adalah suatu transformasi yang didefinisikan untuk semua titik
J ( P)=( 2 x ,3 y ) . Selidiki apakah J
P( x , y ) sebagai
suatu isometri ?
Pembahasan : J transformasi
∀ P ( x , y ) , J (P)=(2 x ,3 y ) P1 (2,,3), P2 (3,2)
Ambil
J ( P1 )=( 4, 9)=P' 1 J (P2 )=(6,6)=P ' 2 Akan ditunjukkan
P1 P2=P ' 1 P ' 2
P1 P2= √ (3−2)2 +(2−3)2 ¿ √2 P 1 P 2=√ ( 6−4 ) + ( 6−9 ) '
2
'
2
¿ √13 Diperoleh Karena
P1 P2 ≠ P ' 1 P' 2
P1 P2 ≠ P ' 1 P' 2 , maka J
bukan suatu isometri. 4
5. Diketahui titik-titik
A= (1,−1 ) , B= ( 4, 0 ) ,C (−4,1 ) dan D=(−2,k ) . Apabila T suatu
isometri sehingga T ( A ) =C dan T ( B )=D . Tentukanlah nilai k ? Pembahasan : │ AB│=│CD │
√(x
B
−x A )2 +( y B − y A )2=√( x D−x C )2+( y D − y C )2
√(4−1)2 +( 0+1)2= √(−2+ 4)2 +(k−1)2 √ 9+1= √ 4+(k−1)2 √ 10=√ 4 + ( k −1 )
2
10=4+(k −1)2 2
6=(k −1)
± √6=k −1 k 1=1+ √ 6 k 2=1−√ 6 6.
Diketahui titik-titik
A= (1,0 ) , B=( 2, 1 ) ,C (−2, 2 ) dan D=(−1, k ) . Apabila T suatu
isometri sehingga T ( A ) =C dan T ( B )=D . Tentukanlah nilai k ? Pembahasan : │ AB│=│CD │
√(x
B
−x A )2 +( y B − y A )2=√( x D−x C )2+( y D − y C )2
√(2−1)2 +(1−0)2=√(−1+2)2 +(k −2)2 √ 1+1=√ 1+(k −2)2 √ 2=√ 1+ ( k−2 )
2
2=1+(k −2)2 2
1=(k−2) 1=k −2
k =3 1.2 Sifat – sifat Penjumlahan Isometri 5
Refleksi garis mempunyai sifat-sifat dasar, yaitu: 1. Pemetaan satu-satu daro bidang onto bidang 2. Mempertahankan jarak Sifat-sifat di atas telah kita ketahui gembarannya tentang bayangan (peta) titik satu persatu melalui suatu transformasi. Bagaimana halnya dengan transformasi sekelompok titik? Misalnya, apa yang terjadi dengan transformasi suatu segitiga oleh refleksi sumbu y? seperti yang sudah dibicarakn sebelumnya tentang notasi transformasi suatu titik, maka notasi itu dapat kita perluas pula untuk menyatakan transformasi dan fungsi sekelompok titik. Misalnya, T (Δ ABC ) menyatakn transformasi suatu
Δ ABC ,
atau
Ms (t) yang menyatakanfungsi atau pemetaan
M yang berupa refleksikan titik-titik pada garis t oleh suatu garis s. Untuk menyatakan bahwa himpunan y adalah bayangan (peta) dari
Δ ABC
ΔABC ) artinya, bayangan (peta) dari setiap titik S=T ¿
pemetaan T di tulis :
oleh suatu
Δ ABC
adalah
anggota S dan setiap anggota ( Δ ABC ¿ adalah bayangan (peta) dari beberapa titik pada Δ ABC .
karena berlaku :
P∈ s '=T (s)
. Jika dan hanya jika ada sebuah titik R pada s
sedemikian hingga T (R)=P. Selain mengawetkan jarak antara dua titik, suatu isometri memiliki sifat-sifat berikut : a. memetakan garis menjadi garis b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis c. mengawetkan kesejajaran dua garis Sifat-sifat tersebut yang akan dijabarkan dalam teorema sebagai berikut : Teorema a Bayangan (peta) suatu garis pada suatu isometri adalah sebuah garis. Bila T isometri dan
j
suatu garis, maka
suatu
j ' =T ( j ) adalah suatu garis.
Pembuktian teorema a j , maka akan dibuktikan bahwa bayangan/petanya adalah sebuah garis.
Terdapat sebuah garis Misal garis
k
adalah bayangan (peta) dari
bahwa setiap titik di
j
'
terletak
' j . j =k untuk membuktikan
'
j =k
k , dan begitu pula sebaliknya (k ⊂ j ' ) dan
tunjukan ' ( j ⊂k) .
6
E D
E’ D’
j
k
(i) Akan dibuktikan k ⊂ j ' Ambil sebarang X ∈k . Oleh karena bidang Euclides, kita andaikan (D' X ' E ') , artinya D' X ' + X ' B' =D ' E ' . Karena T transformasi, maka ada X sehingga T ( X )=X . Karena T suatu isometri maka DX =D' X ' , XE =X ' E' , dan DE=D ' E ' . Diperoleh D' X ' + X ' E' =DX + XE=DE . Ini berarti bahwa D , X , E segaris pada j dan berarti pula X ' =T (X )∈ j ' . Jadi untuk setiap X ' ∈ k maka X ' ∈ j ' Sehingga k ⊂ j ' (ii) Akan dibuktikan j ' ⊂ k Ambil lagi Y ' ∈ j ' . Maka ada Y ∈ j sehingga T ( Y )=Y ' dengan Y misalnya ( D Y E) , artinya Y ∈ j dan DY +YE=DE . Karena T transformasi, maka ada DY =D' Y ' ,YE=Y ' E ' , dan DE=D ' E ' Sehingga D ' Y ' +Y ' E ' =DY +YE=DE=D ' E ' . Ini berarti bahwa D ' , Y ' , E ' segaris, yaitu garis yang melalui A ’ dan B ’ . Oleh karena k garis yang melalui D’ dan E ’ maka Y ' ∈k . Jadi jika Y ' ∈ j ' dan Y ∈ j berarti j ' ⊂ k Berdasarkan (i) dan (ii) diperoleh k ⊂ j ' dan j ' ⊂ k maka k = j ' . Jadi kalau j sebuah garis maka k =T ( j) adalah sebuah garis. Teorema b Bayangan (peta) suatu sudut oleh suatu isometri mempunyai ukuran sudut yang sama dengan sudut semula. Pembuktian Ambil sebuah ∠≝¿ ¿ Akan ditunjukkan m¿
D
∠≝¿ m(D ' E' F ' )
D’
7
E
F
E’
F’
(a)
(b)
D' =T ( D ) , E '=T (E), F '=T ( F ).
Andaikan
Menurut (a), maka
' ' D´ E
merupakan peta dari
´ adalah garis lurus. Karena EF E '´F '
´ dan DE
´ DE
dan
E '´F ' merupakan peta dari
D´' E'
´ merupakan garis lurus maka EF
dan
merupakan garis lurus.
ED ∪ ⃗ EF maka ∠ D' E' F ' =E ' D ' ∪ E ' F ' . Karena ∠≝¿ ⃗
△≝¿ dan
Perhatikan
' ' ' △D E F .
' ' ' ' ' ' D E =DE , E F =EF , F D =FD . Menurut teorema kekongruenan jika dua buah segitiga
yang memiliki sifat S S S sama maka kedua segitiga tersebut kongruen. Sehingga △≝≅ △ D' E' F ' . Jadi, ∠ D' E' F ' =∠≝. Sehingga suatu isometri mengawetkan besarnya sudut. Teorema c Bayangan (peta) dua garis oleh suatu isometri adalah sejajar jika dan hanya jika garisgaris semula sejajar. d’ d
e P’
e’ Pembuktian Kita harus memperlihatkan d ' // e ' . Andaikan
d'
berarti bahwa d
memotong d memotong
e'
di sebuah titik e
di
P'
, jadi
' ' P ∈ d dan
P' ∈ e ' . Ini
P , jadi bertentangan dengan yang diketahui bahwa
// e .
Maka pengandaian d '
memotong e '
salah.
Jadi haruslah d ' // e ' . Soal dan Pembahasan 1. Suatu transformasi T ditentukan oleh T ( P)=( x +2, y) untuk semua
P( x , y ) .
8
A (1,2)
a) Jika
B (2,−1)
dan
AB dan pula persamaan ⃗
tentukan
dan
B ’=T ( B) . Tentukan
⃗ A 'B' .
D(d , e) ∈ ⃗ AB selidiki apakah
b) Apabila
A ’=T ( A)
D ' =T (D) ∈⃗ A' B'
c) Menurut teorema, disebutkan bahwa jika transformasi T suatu isometric maka peta sebuah garis adalah suatu garis. Apakah kebalikannya benar? Pembahasan : ∀
T ( P)=( x +2, y)
P( x , y ) .
A (1,2) , B (2,−1)
a)
A ’=T ( A ) =( 1+ 2,2 ) =( 3,2 ) B ’=T ( B )=( 2+2,−1 ) =(4,−1)
⃗ AB ⇨
y −2 x−1 = −1−2 2−1
⇨ ⇨
⇨
y − y 1 x−x 1 = y 2− y 1 x 2−x 1
y −2 x −1 = −3 1 y−2=−3 x +3
⇨
⃗ A 'B'⇨
y +3 x−5=0 y− y 1 x−x 1 = y 2− y 1 x2 −x1
⇨ ⇨ ⇨
y −2 x−3 = −1−2 4−3 y −2 x −3 = −3 1 y−2=−3 x +9
⇨
b)
y +3 x−11=0
D (d , e )∈⃗ AB
Akan diselidiki
D ' =T ( D ) ∈⃗ A' B'
B A ' B ' merupakan peta dari ⃗ AB . ), maka ⃗ A ’=T ( A) , B ’=T ¿ ' ' AB maka D ' =T ( D ) ∈⃗ Sehingga jika D∈ ⃗ AB Karena
c) Dipunyai
j'
adalah garis.
Akan ditunjukkan Andaikan
j
adalah garis dengan
j bukan garis maka
j ' =T ( j)
j ' =T ( j ) bukan garis. 9
Padahal dipunyai
j'
garis.
Maka pengandaian harus dibatalkan. Artinya, j'
Jadi, jika
garis maka
2. Diketahui lima garis Apabila
j
j suatu garis .
juga garis dengan
g , g ’ ,h , h ’ , dan
g ’/¿ h ’ buktikan bahwa
k
' j =T ( j) .
sehingga
g ’=Mk(g) , dan
h ’=Mk( h) .
g/¿ h .
Pembahasan : g ’/¿ h ’ .
Dipunyai Adt
g/¿ h
Andaikan
g
tidak sejajar
h , maka menurut teorema, bahwa isometri
mengawetkan kesejajaran 2 garis, diperoleh Padahal dipunyai artinya,
Mk
g tidak sejajar dengan h .
g ’/¿ h ’ , maka pengandaian harus dibatalkan.
g/¿ h .
3. Jika d = {( X , Y )| y=−x } dan e ¿ {(X ,Y )| y=2 x−3 } Carilah sebuah persamaan untuk e’ =
Md
(e).
Pembahasan : Pertama carilah bayangan dua titik pada t oleh suatu refleksi Md, kemudian menurut teorema adanya garis yang melalui kedua bayangan titik tadi. Titik
A (0,−3)
dan
B (3/2,0)
adalah tepat dua titik pada e. Untuk menunjukkan bahwa jika P(x,y) adalah suatu titik, maka : Md ( P)={− y ,−x } Untuk A ( 0,−3 ) → Md ( A )=( 3,0 ) dan B
( 2,03 ) → Md ( B )=( 0, 32 )
Karena kemiringan (gradien)
yaitu
3 −0 2 1 , maka kita dapatkan suatu persamaan e’, AB= = 3−0 2
x 3 y= − 2 2
10
DAFTAR PUSTAKA M. Eccels, Frank. 2003. Pengantar Geometri Transformasi. Penerj. Sudrajat. Bandung : Pustaka Setia Dwi Kurniasih, Meyta & Handayani, Isnaini. 2017. Tangkas Geometri Transformasi. Bahan Ajar. Jakarta : Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA. https://s3.amazonaws.com/ppt-download/rangkumanmateri-150615042822-lva1-app6892.pdf? response-content-disposition=attachment&Signature=u7YJAQpv5p9wh8dpGohJ4fT4jlA %3D&Expires=1537927589&AWSAccessKeyId=AKIAIA5TS2BVP74IAVEQ
diakses
pada
tanggal ( 26 September 2018 )
/
11