Kelinan Pada Spd

  • Uploaded by: innu al kautsar
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelinan Pada Spd as PDF for free.

More details

  • Words: 1,687
  • Pages: 9
LAPORAN ILMIAH BIOLOGI KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARANDARAH

DISUSUN OLEH : INNU ALKAUTSAR TIKO WARDIMAN

SMA NEGERI 1 PAMULANG

2007

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

ORGAN ORGAN PADA SISTEM SIRKULASI DARAH MANUSIA Sistem sirkulasi darah manusia terdiri atas beberapa organ, yaitu pembuluh darah dan jantung. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah vena, arteri, dan kapiler. a. Pembuluh Darah Pembuluh darah adalah bagian dari circulatory system dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke jantung. b. Jantung Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.

KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MACAM KELAINAN ATAU GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH: 1. ANEMIA (KEKURANGAN DARAH) Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan pusing. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Ini berarti mutu hidupnya lebih rendah.Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). PENYEBAB: Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, dan vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal. Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia: •

• • •

Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar dengan warna muda. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal Kehilangan darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)

CARA PENANGGULANGAN: Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya. • • •

Pertama, mengobati pendarahan kronis. Ini mungkin pendarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan Berikut, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada Berhenti memakai, atau mengurangi dosis obat-obatan yang menyebabkan anemia

Pendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO. Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia parah. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha. EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko dari transfusi darah, sebaiknya kita hindari transfusi untuk mengobati anemia. 2. VARISES Varises atau varikose adalah pembuluh darah balik yang melebar dan berliku-liku sehingga menonjol di permukaan kulit. Pada orang-orang tertentu pembuluh balik yang terdapat di tungkai lemah dan dengan mudahnya mekar atau bengkak. Peregangan pembuluh darah ini terjadi karena besarnya tekanan di dalamnya yang mengakibatkan dinding pembuluh darah menjadi lemah dan dengan demikian mudah teregang. Misalnya, tekanan yang bertambah pada pinggul dan perut seperti halnya kehamilan dan terlalu gemuk. Kehamilan dapat memperberat keadaan, karena pembuluh darah balik panggul yang menampung darah dari tungkai tertekan oleh janin. Biasanya katup yang terdapat di bagian dalam pembuluh juga sudah melemah, sehingga tidak lagi mampu mengatur aliran darah yang masuk ke dalam pembuluh darah tersebut. Kerentanan seseorang terhadap terjadinya kelainan ini biasanya diturunkan. Kelainan ini sering ditemukan pada tungkai bawah, tungkai atas, dan dinding perut bawah, walaupun pada dasarnya dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Gejala yang sering dirasakan penderitanya adalah pembengkakan di sepanjang pembuluh balik, diikuti dengan kekejangan pada otot serta perasaan lelah di tungkai belakang lutut. Dalam hal lain, kulit pada tungkai bagian bawah mungkin pecah dan menyebabkan borok-borok besar. Selain itu terasa nyeri bila peradangan dan penggumpalan darah pada pembuluh balik terjadi di tungkai. Komplikasi yang lebih berbahaya bila terjadi infeksi pada dinding pembuluh varikose. Infeksi ini mempermudah terbentuknya gumpalan darah yang mungkin mengalir dan tersangkut, kemudian menyumbat pembuluh darah di tempat lain. Kelainan yang berat kadang-kadang memerlukan tindakan operasi atau pemberian suntikan untuk memperkeras dinding pembuluh darah. Pada kelainan

yang ringan, olahraga seperti mengangkat dan menurunkan tungkai serta pemakaian stoking elastik akan banyak membantu. 3. HEMOROID hemoroid (wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus. anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah (tinja,kotoran),keluar dari dalam tubuh. rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. hemoroid bisa mengalami peradangan, menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus), perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar. wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang keluar dari anus disebut hemoroid eksterna (wasir luar). 4. ATEROSKLEROSIS Aterosklerosis, atau “pengerasan pembuluh darah,” berarti timbunan karang dan hilangnya kelenturan pembuluh darah. Aterosklerosis koroner berdampak pada pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung, dan dapat memicu serangan jantung, sementara aterosklerosis karotid koroner berdampak pada pembuluh darah yang membawa darah ke otak dan dapat memicu stroke. 5. EMBOLUS Adalah penyakit yang disebabkan oleh benda benda asing yang melewati pembuluh darah seperti gumpalan darah atau kumplan bakteri yang menyebabakan tersumbatnya pembuluh darah. 6. TROMBUS trombosis vena dalam adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. trombus bisa terjadi baik di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya adalah yang terbentuk di vena dalam. trombosis vena dalam sangat berbahaya karena seluruh atau sebagian dari trombus bisa pecah, mengikuti aliran darah dan tersangkut di dalam arteri yang sempit di paru-paru sehingga menyumbat aliran darah. trombus yang berpindah-pindah disebut emboli. semakin sedikit peradangan di sekitar suatu trombus, semakin longgar trombus melekat ke dinding vena dan semakin mudah membentuk emboli. penekanan pada otot betis bisa membebaskan trombus yang tersangkut, terutama ketika penderita kembali aktif. darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena

itu emboli yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat satu atau lebih arteri di paru-paru.keadaan ini disebut emboli paru. emboli paru yang besar bisa menghalangi seluruh atau hampir seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan dengan cepat menyebabkan kematian.

7. HEMOFILI Adalah penyakit pada darah yang menyebabkan darah tesebut sukar membeku, sehingga ketika penderita penyakit ini mengalami pendarahan maka darah yamg dikeluarkan tidak akan berhenti dan sukar untuk mmbeku. Penyakit ini merupakan penyakit turunan brdasarkan hereditas dan biasanya keluarga yang menderita kelainan ini, tidak dapat menjadi wanita dewasa karena akan membuat pendarahan parah saat menstruasi. 8. LEUKEMIA (KANKER DARAH) Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pemebntuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pemebentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti "darah putih", karena pada penerita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

Sediaan sumsum tulang dengan pewarnaan Wright. Sediaan menujukkan leukemia limfoblastik akut prekurisr sel-B.

9. PENYAKIT KUNING PADA BAYI (ERITHROBLASTOSIS FETALIS) Penyakit Kuning, atau juga dikenal dengan nama icterus atau jaundice, adalah penyakit yang disebabkan oleh menguningnya kulit, sclera (bagian putih pada mata) dan juga kelenjar ludah yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin pada tubuh manusia (atau tubuh hewan yang mempunyai sel darah merah). Biasanya konsentrasi bilirubin pada darah harus melebihi 2–3 mg/dL untuk menimbulkan warna kuning yang bisa terlihat oleh kasat mata. Jaundice ber asal dari Bahasa Perancis yaitu jaune, yang berarti kuning.Penyakit hepatitis A terutama menyerang anak dan kaum dewasa muda. Penyakit yang dikenal juga sebagai penyakit kuning (jaundice) ini penularannya berbeda dengan VHB dan VHC, yakni melalui makanan dan minuman yang tercemar kotoran yang mengandung virus ini. Bersifat stabil, sel hati menyembunyikan virus dalam sel empedu untuk kemudian virus masuk ke dalam sistem pencernaan. Sebab itu, kotoran penderita mempunyai konsentrasi tinggi selama periode infeksi. 10. THALASEMIA Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. PENYEBAB Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa

tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini. Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena. 2 jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa) dan Beta-thalassemia (melibatkan rantai beta). Thalassemia juga digolongkan berdasarkan apakah seseorang memiliki 1 gen cacat (Thalassemia minor) atau 2 gen cacat (Thalassemia mayor). Alfa-thalassemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen), dan beta-thalassemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara. 1 gen untuk beta-thalassemia menyebabkan anemia ringan sampai sedang tanpa menimbulkan gejala; 2 gen menyebabkan anemia berat disertai gejala-gejala. Sekitar 10% orang yang memiliki paling tidak 1 gen untuk alfa-thalassemia juga menderita anemia ringan. GEJALA Semua thalassemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi. Sebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan. Pada bentuk yang lebih berat, misalnya beta-thalassemia mayor, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu empedu dan pembesaran limpa. Sumsum tulang yang terlalu aktif bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah. Tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Anak-anak yang menderita thalassemia akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya yang normal. Karena penyerapan zat besi meningkat dan seringnya menjalani transfusi, maka kelebihan zat besi bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal jantung.

Related Documents

Kelinan Pada Spd
November 2019 30
Spd
May 2020 22
Spd
November 2019 35
Spd
October 2019 38
Spd Baru.xlsx
May 2020 23
Spd Quimica.docx
December 2019 23

More Documents from "MarielGresham"

Hertz
November 2019 40
The Chalk Miner
November 2019 46
Tugas Sosiologi Masalah
November 2019 52
J
November 2019 64
Tokoh-tokoh Dalam Gem
November 2019 64