KELEMBAMAN PADA MANUSIA
Pasti kita pernah mengalami tiba – tiba tubuh kita terdorong ke depan padahal saat itu kita sedang duduk bersandar di kursi pada mobil yang sedang bergerak konstan, kejadian tersebut karena mobil direm mendadak. Pada saat itu kita akan melihat orang – orang dan benda yang berada di mobil mengalami kejadian yang sama. Benda – benda yang tergeletak di dalam mobil ikut bergerak ke depan saat direm mendadak tadi. Kita juga dapat merasakan kendaraan yang tadinya diam kemudian tiba-tiba bergerak maju membuat tubuh kita terdorong ke belakang. Pada kejadian yang lain kita dapat melihat di layar TV, pembalap motor Grand Prix terjungkal ke depan, saat motor yang dikendarainya tiba-tiba menabrak motor lain yang berada di depannya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?. Hal tersebut terjadi karena benda memiliki sifat mempertahankan diri terhadap keadaannya semula. Sifat suatu benda yang mempertahankan diri terhadap keadaannya semula disebut kelembaman atau inersia benda. Sifat benda yang mempertahankan
diri dari keadaan semula membuat benda
yang semula diam akan cenderung terus diam, dan benda yang semula bergerak akan cenderung terus bergerak sampai adanya gaya yang mempengaruhi keadaan benda tersebut, yang menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak atau yang dalam keadaan
bergerak
menjadi
diam,
atau
melambat
atau
mempercepat
geraknya,
tergantung dari gaya yang bekerja tadi. Sifat kelembaman benda disimpulkan oleh Issac Newton
dengan menyatakan,
“setiap benda akan tetap diam atau tetap bergerak
dengan laju dan arah yang tetap jika tidak ada gaya
yang bekerja pada benda
tersebut’(Hokum I Newton). Bila ditulis dalam bentuk persamaan fisika adalah:
∑F = 0
Pengertian dari persamaan di atas yaitu bila jumlah gaya-gaya yang mengenai benda adalah nol , maka akan menyebabkan benda bergerak dengan laju dan arah tetap atau berdiam diri.
Http://gettyimages.com
( sumber foto : Http://gettyimages.com )
Gambar 2.1 Pengendara motor terjungkal karena menabrak motor didepannya, pengendara mempertahankan keadaannya yang semula dalam keadaan bergerak ke depan.
Jadi, menurut Hukum Satu Newton, bila keadaan benda semulanya dalam keadaan bergerak dengan kecepatan konstan maka benda akan cenderung terus menerus bergerak dengan kecepatan konstan pula, dan bila semulanya dalam keadaan diam akan terus menerus diam sampai adanya gaya yang mempengaruhi sehingga benda tersebut berubah keadaannya. Seperti yang dicontohkan di atas tubuh kita terdorong ke depan saat direm mendadak dikarenakan keadaan sebelumnya tubuh kita sedang bergerak ke
depan, mengikuti gerak mobil. Pengereman mendadak tidak membuat tubuh ikut mengerem melainkan mempertahankan diri dari keadaan semula, yaitu bergerak ke depan. Kemudian apa yang kamu rasakan manakala kamu sedang asyik nonton film yang menarik di TV, tiba-tiba adikmu mematikan Televisinya, atau suatu saat ketika kamu sedang asyik main bola tiba-tiba ada sekelompok orang yang melarang main bola
di
tempat itu. Apa reaksimu?, Kamu akan marah dan kamu akan mempertahankan diri dengan berusaha untuk menyalakan TV kembali atau pada saat sepak bola kamu akan cenderung terus melanjutkan main sepak bolanya meskipun ada sekelompok orang yang melarangnya. Pikiranmu akan berkata: “ lagi asyik main, kok malah diganggu!”, Hukum Satu Newton telah membawa pemikiran pada kita bahwa bukan hanya benda saja yang memiliki sifat ingin mempertahankan diri dalam kedudukannnya tapi diri kita memiliki sifat yang sama seperti benda – benda tadi. “Apakah yang membuat benda sehingga memiliki sifat mempertahankan diri?”. Ada
suatu besaran yang dimiliki benda sehingga benda memiliki sifat untuk
mempertahankan diri, tetap berada pada keadaan semula yaitu massa dari benda tersebut. Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda (http://id.wikipedia.org/wiki/Massa). Banyaknya materi itulah yang membuat benda ’malas’ untuk bergerak dari keadaan semula. Bila pada benda, massa yang membuat benda mempertahankan diri, maka pada manusia, adalah karakter yang memiliki sifat seperti
massa.
Karakter
yang
ada
pada
diri
manusia
yang
cenderung
untuk
mempertahankan diri pada keadaan sebelumnya, menyebabkan manusia tersebut sulit berkembang, menjadi pribadi yang lebih baik. Karekter atau sifat tersebut diantaranya sombong, keras kepala, pemarah, kurang sabar, rendah diri, prasangka buruk, putus asa, mudah menyerah dan karakter lainnya. Faktor genetik memiliki pengaruh dalam pembentukan karakter namun tidak sepenuhnya.
Karakter lebih terbangun dari
kebiasaan kehidupan sehari-hari, yaitu dari pendidikan dan pengaruh lingkungan terdekat yang dijalaninya. Selain itu karakter juga bisa terbangun dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Jika kita melihat besaran massa di atas yang dipengaruhi oleh banyaknya materi yang dikandungnya, karakter orang juga dipengaruhi oleh banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsinya yang berikutnya akan membangun tubuh dan jiwa sehingga tumbuh menjadi tubuh yang besar dan karakter yang berkembang. Kita dapat membedakan orang yang kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dengan orang yang kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal. Orang yang biasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal akan tumbuh memiliki karakter yang baik misalnya tidak mudah marah, tidak cepat putus asa dan bergaul bersama dengan baik. Sedangkan orang yang biasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal misalnya kebiasaan yang selalu minum-minuman keras dan memakai narkoba karakter yang muncul dari orang tersebut adalah kebanyakan karakter yang tidak baik (negative) misalnya mudah cepat marah, ingin menang sendiri, sok jagoan dan terlibat dalam pergaulan yang tidak baik. Sifat
massa membuat benda ingin diam atau bertahan dari keadaan yang
dijalaninya sekarang, sifat massa cenderung membawa dirinya tidak ingin berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lebih baik. Bisa kita buktikan jika seseorang semula hidupnya terbiasa melakukan hal-hal yang buruk maka akan sulit untuk mengubah ke keadaan yang baik. Misalnya seseorang yang terbiasa bicara bohong maka akan sulit untuk mengubah bicaranya penuh kejujuran, karena sifat
dari karakter negative,
memiliki sifat cenderung mempertahankan diri bahwa dia merasa selalu benar, sehingga sulit berubah menjadi orang terbiasa bicara jujur.
( sumber foto: koleksi pribadi)
Gambar 2.2 Massa cenderung membawa dirinya tidak ingin berubah keadaannya, seperti tubuh seorang siswa, yang harus diangkat oleh dua siswa lain untuk dapat dipindahkan kedudukannya
Menurut
hukum kelembaman, dikatakan bahwa keadaan benda tidak akan
berubah kecuali bila ada gaya yang mempengaruhinya, sehingga benda berubah keadaannya. Jadi , bila keadaan pada seseorang ingin berubah dari keadaan satu ke keadaan yang lainnya, cara yang digunakan untuk mengubahnya adalah dengan memberikan gaya pada orang tersebut. Gaya yang bekerja pada orang itu, dapat berupa motivasi, pengajaran, nasihat dan yang lainnya atau yang disebut dengan aktivitas yang baik. Bagi seseorang yang terlanjur telah memiliki salah satu kebiasaan buruk dalam hidup dan ingin mengubah kebiasaan tersebut menjadi lebih baik, berikan pada orang tersebut gaya. Akan lebih baik lagi bila gaya tersebut muncul atas kesadaran pada diri orang tersebut.