KARIES KLAS II GIGI SULUNG -
Menurut klasifikasi Black, karies klas II berarti karies pada gigi posterior dimana lesi telah mencapai bagian proksimal. Karies klas II dapat mengenai permukaan mesial dan distal, atau salah satu permukaan proksimal dari gigi. Sehingga, berdasarkan bagian yang terkena lesi maka kavitas karies klas II dibagi menjadi kavitas MO (mesio-oklusal), DO (disto-oklusal), dan MOD (mesio-okluso-distal). Bila dilihat dari definisinya, karies klas II adalah lesi proksimal yang tidak selalu mencakup permukaan oklusal gigi posterior.
-
Pada gigi sulung harus diperhatikan bahwa anatominya sedikit berbeda dengan gigi permanen dimana 1.
daerah kontak antara gigi molar sulung lebar dan datar sehingga memungkinkan sering terjadinya impaksi makanan dan menyebabkan karies proksimal.
2.
Gigi sulung memiliki tanduk pulpa yang lebih dekat dengan permukaan gigi dan ketebalan dentin dan enamel yang lebih tipis dibanding gigi permanen. Sehingga kurang baik untuk dilakukan preparasi makromekanikal bahan restorasi amalgam.
3.
Gigi sulung juga prismless sehingga untuk melakukan etsa restorasi resin komposit diperlukan waktu yang lebih lama dan kurang baik untuk karies yang mencapai dentin.
4.
Seiring berkembangnya pengetahuan di bidang kedokteran gigi, resin modified glass ionomer cement (RM-GIC) dibuktikan dapat menggantikan amalgam sebagai bahan restorasi untuk penumpatan karies klas II gigi sulung. Hal ini didasarkan pada kandungan RM-GIC yaitu strontium flouroaluminodilicate glass yang dapat melepas flour dan baik digunakan untuk restorasi gigi anak dan mencegah karies sekunder pada hasil tumpatan.
5.
Selain RM-GIC dapat juga digunakan GIC konvensional untuk restorasi gigi dengan kavitas kecil pada proksimal gigi molar dan tidak membutuhkan estetis yang tinggi dengan harga yang lebih murah dan pelepasan flour lebih banyak.
-
Saat ini teknik preparasi yang sedang gencar dilakukan adalah teknik preparasi minimal. Yaitu melakukan preparasi hanya pada bagian yang terkena lesi karies tanpa melakukan intervensi pada daerah sekitarnya yang mengalami demineralisasi. Sehingga diperkenalkanlah modifikasi slot cavity yang merupakan salah satu design preparasi gigi yang menggunakan preparasi minimal dan dilakukan apabila lesi karies berada pada permukaan proksimal gigi yaitu mesial atau distal yang jaraknya kurang dari dua mm dari puncak marginal ridge gigi dan preparasi kavitas dapat dilakukan dari marginal ridge itu sendiri. Restorasi slot cavity
dapat menggunakan bahan
restorasi GIC tipe II.2 yang selain memiliki kemampuan untuk melepaskan flour yang baik untuk tumbuh kembang gigi sulung anak dan mencegah terjadinya karies sekunder pada restorasi, bahan restorasi tipe ini juga memiliki kekuatan yang cukup untuk manahan beban oklusi gigi molar sulung. Namun apabila kavitas cukup besar dan gigi membutuhkan kekuatan untuk menahan beban oklusal lebih maka bahan semen dapat dilapisi dengan resin komposit.
1