Kel.6 Tugas Orsin Formilasi.docx

  • Uploaded by: Ervina Apriani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kel.6 Tugas Orsin Formilasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 297
  • Pages: 4
Kelompok 6 Ria Riona Syarif Ervina Apriani

1. Formilasi Vilsmeyer N-Formilamina dari amina sekunder dan asam format diperoleh melalui reaksi formilasi senyawa aromatik di dalam adanya fosfor oksiklorida.

Kebanyakan hanya senyawa aromatik reaktif yang dapat terformilasi. Sebagai contoh, benzena dan naftalena tidak reaktif tetapi antrasena menghasilkan 9-aldehida

(84%),

N,N-dimetilanilina

menghasilkan

p-

dimetilaminobenzaldehida (80%), dan tiofen menghasilkan 2-aldehida (70%). Metode ini sangat efektif untuk senyawa- senyawa pirol yang tidak dapat terformilasi oleh prosedur lain. Sebagai contoh, pirol menghasilkan 2-aldehida (85%) dan indol menghasilkan 3-aldehida (97%).

2. Formilasi Reimer-Tiemann Pengolahan fenol dengan kloroform di dalam larutan basa menghasilkan aldehida. Sebagai contoh :

Reaksi terjadi melalui klorokarben yang dihasilkan dari reaksi kloroforn dengan basa, kemudian diserang oleh nukleofil ion fenoksida. Hidrolisis benzal klorida yang diikuti dengan pengasaman menghasilkan aldehida.

Pirol menjalani reaksi Reimer-Tiemann menghasilkan pirol-2-aldehida, tetapi produk kedua yaikni 3-kloropiridina juga masih diperoleh. Masing-masing produk dihasilkan dari spesies-antara yang sama.

Reaksi ini juga dapat digunakan untuk memasukkan gugus metil angular ke dalam turunan dekalin. Gugus angular dimasukkan sebagai –CHCl2 dan dikonversi menjadi gugus –CH3 melalui reaksi hidrogenalisis. Sebagai contoh :

3. Karboksilasi Kolbe-Schmitt Ion fenoksida cukup reaktif untuk mengadisi ke karbondioksida yang merupakan elektrofil lemah. Reaksi dijalankan pada kondisi di bawah tekanan dan suhu 100°C. Produk orto menjadi dominan, kemungkinan disebabkan oleh pengaruh kestabilan kelat substitusi orto pada keadaan transisi. Sebagai contoh :

Meskipun demikian, reaksi ini dapat balik dan pada suhu sekitar 240°C, isomer para menjadi produk yang dominan. Pirol juga mengalami reaksi yang serupa menghasilkan asam pirol-2karboksilat pada pemanasan dengan amonium karbonat pada 120°C.

4. Reaksi Mannich Reaksi ini cocok untuk pembentukan ikatan karbon alifatik ke posisi reaktif fenol, pirol, dan indol. Sebagai contoh, pirol, formaldehida, dan dimetilamina menghasilkan 2dimetilaminometilpirol.

dan indol biasanya bereaksi pada posisi-3 menghasilkan gramin.

Furan bertahan pada kondisi Mannich, tetapi 2-metilfuran bereaksi pada posisi-5.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46

More Documents from ""