Hukum Poiseuille Nandelaras Vitalia 1, Aulia Dinar Septiani 2*, Ida Rosidatul Jannah 3, Devi Febriyanti 4 Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten Email : *
[email protected]
Abstract In writing this article it aims to find out the use of the Law of Poiseuille in determining the volume flow rate that flows time unity through a cylindrical cross section with r radius, whose length is L, besides determined by the pressure difference (∆ �) at both ends of the pipe which gives the flowing force also determined by fluid viscosity and pipe cross-sectional area. The relationship was formulated by Poiseuille through the Equation of Poiseuille. The Poiseuille equation only applies to the laminar flow of an incompressible fluid. What is meant by fluid here is a real fluid that can be found in everyday life, for example such as water, syrup, oil, exhaust fumes, and others. Keywords:Fluid, Viscosity, Poisseuille Abstrak Dalam penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Hukum Poiseuille dalam menentukan laju aliran volume yang mengalir persatuan waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder berjari-jari r, yang panjangnya L, selain ditentukan oleh beda tekanan (∆�) pada kedua ujung pipa yang memberikan gaya pengaliran juga ditentukan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa. Hubungan tersebut dirumuskan oleh Poiseuille melalui Persamaan Poiseuille. Persamaan Poiseuille hanya berlaku bagi aliran laminar suatu fluida yang tak termampatkan. Yang dimaksudkan dengan fluida di sini adalah fluida nyata yang dapat dijumpai pada kehidupan seharihari, contohnya seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lain-lain. Kata Kunci: Fluida, Viskositas, Poiseuille PENDAHULUAN Fluida
dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat
merupakan
zat
yang
dapat
cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
mengalir seperti zat cair dan gas. Fluida
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas
dinamis adalah studi tentang gaya dan gerakan
(Giancoli, 2014).
yang terjadi di dalam fluida. Perlakuan terhadap
aliran
fluida
Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap
memerlukan
fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu cairan
pemahaman tentang karakteristik fisis yang
murni adalah indeks hambatan aliran cairan
memengaruhi gerakan fluida tersebut. Salah
yang dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
satu karakteristik fluida yang paling penting
aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran
yaitu viskositas (Adini, 2017).
laminar menggambarkan laju aliran kecil
Viskositas (kekentalan) dapat diartikan
melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.
sebagai suatu gesekan internal pada zat cair
Sedangkan aliran turbulen menggambarkan
maupun gas. Di dalam zat cair, viskositas
laju aliran yang besar dengan diameter pipa 1|Kel.8 Hukum Poiseuille
yang besar. Penggolongan ini berdasarkan
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa.s). Satuan
bilangan Reynoldnya (Young, 2006).
cgs
Ketika fluida mengalir secara laminar di dalam
sebuah
tabung
silindris,
(centimeter
gram
sekon)
untuk
SI
2
koefisien viskositas adalah dyne.s/cm = poise
terdapat
(P). Viskositas juga sering dinyatakan dalam
variabel-variabel yang memengaruhi laju alir
centi-poise (cP). 1 cP = 10-2 P = 10-3 Pa.s
sebuah fluida yang inkompresibel (tidak
(Giancoli, 2014).
termampatkan). Variabel – variabel tersebut digambarkan
pada
Hukum
Poiseuille
(Giancoli, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN Seorang ilmuwan Prancis, Jean Louis Marie Poiseuille (1799-1869) yang tertarik meneliti sifat-sifat
fisika
sirkulasi
darah
manusia (dan namanya diabadikan dalam satuan “poise”, telah berhasil menentukan bagaimana variabel-variabel memengaruhi laju alir
fluida
yang
inkompresibel
(tidak
termampatkan). Hukum Poiseuille menyatakan bahwa aliran melalui suatu tabung bergantung pada perbedaan tekanan antara satu ujung dengan ujung lain, panjang tabung, dan jarijari tabung, serta viskositas cairan (Giancoli, 2014). Viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida riil (riill = nyata). Fluida riil/nyata fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (Gita, 2016). Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas h (huruf kecil Yunani, eta). Satuan SI untuk koefisien viskositas
Gambar 1. Menentukan viskositas Sumber : Giancoli, 2014 Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga
cairan
mempuyai
koefisien
viskositas yang lebih besar daripada gas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur. Koefisien gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan, tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tegangan (Giancoli, 2014). Banyaknya persatuan
waktu
cairan
yang
melalui
mengalir penampang
melintang terbentuk silinder berjari-jari r, yang panjangnya L, selain ditentukan oleh beda tekanan (∆�) pada kedua ujung yang memberikan gaya pengaliran juga ditentukan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa. Hubungan tersebut dirumuskan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa. Hubungan tersebut dirumuskan oleh Poiseuille yang dikenal dengan Persamaan Poiseuille sebagai :
Q=
p r 4 ( DP ) v p r 4 ( P1 - P2 ) = 8h L t 8h L atau 2|Kel.8 Hukum Poiseuille
Dengan r adalah jari-jari bagian dalam tabung, L adalah panjang tabung,
100 Uap Air 0, 013 �10-3 1 Pa.s = 10 P = 1000 cP
P1 - P2
Tabel 1. Koefisien Viskositas
adalah selisih tekanan diantara kedua ujung
Sumber : Giancoli, 2014
tabung, h adalah koefisien viskositas, dan Q
Sebuah contoh yang menarik tentang
adalah laju aliran volume (volume zat cair
pengaruh besar R4 tersebut dapat dijumpai
yang melewati suatu titik persatuan waktu (t)
pada aliran darah dalam tubuh manusia.
dinyatakan dalam satuan SI m3/s) (Giancoli,
Persamaan Poiseuille hanya berlaku bagi
2014).
aliran streamline (laminar) suatu fluida tak termampatkan. Sehingga, persamaan ini tidak dapat secara akurat diterapkan pada aliran darah, yang bukannya tanpa turbulensi dan yang mengandung sel-sel darah (yang ukuran garis-tengahnya hampir sama dengan garis-
L
tengah kapiler). Namun demikian, Persamaan Gambar 2. Penerapan Hukum Poiseuille Persamaan bahwa
Q
di
atas
berbanding
memperlihatkan terbalik
Poiseuille dapat menghasilkan aproksimasi yang cukup baik. Karena jari-jari arteri dapat
dengan
pula mengecil akibat arteriosclerosis (menebal
viskositas cairan. Semakin besar viskositas,
dan mengerasnya dinding pembuluh nadi)
hambatan aliran juga semakin besar sehingga
(Giancoli, 2014).
Q menjadi rendah. Laju aliran volume juga
KESIMPULAN
sebanding dengan gradien tekanan P1-P2/L dan
Hukum Poiseuille menyatakan bahwa
jari-jari pipa. Persamaan ini berlaku untuk gas
aliran melalui suatu tabung bergantung pada
dan juga pipa cairan.
perbedaan tekanan antara satu ujung dengan
Fluida
Suhu (oC)
Air
0
Koefisien Viskositas, h (Pa.s) 1,8 �10 -3
Air
20
1, 0 �10 -3
Q
Air
100
0, 3 �10-3
“gradient tekanan” (P1-P2)/L, dan berbanding
Darah Utuh Plasma Darah Alkohol Etil Oli Mesin (SAE 10) Gliserin
37
Udara
20
1500 �10 -3 0, 018 �10-3
Hidrogen
0
0, 009 �10-3
�4 �10
-3
37
�1, 5 �10-3
20
1, 2 �10 -3
30 20
200 �10-3
ujung lain, panjang tabung, dan jari-jari tabung, serta viskositas cairan. Persamaan Poiseuille memberitahukan kita bahwa laju air berbanding
lurus
(sebanding)
dengan
terbalik dengan viskositas fluidanya. SARAN Saran yang diberikan penulis untuk pembaca, semoga dalam penulisan artikel berikutnya dapat disertai banyaknya referensi yang jelas dan mendukung supaya dapat memberi pemahaman yang lebih mendalam lagi terkait dengan materi yang akan dipelajari. 3|Kel.8 Hukum Poiseuille
UCAPAN TERIMA KASIH
membimbing
Terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah
Mekanika
Prasetyaningsih,
M.
Pd.
Fluida yang
kami
selama
kegiatan
pembelajaran.
Ibu telah
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid
Adini, L., Okimustava. 2017. ‘Penggunaan
1. Erlangga. Jakarta.
Hukum Hagen-Poiseuille dalam Penentuan
Gita, M. 2016. Kimia fisika II Viskositas.
Koefisien Viskositas Zat Cair dengan Prinsip
Diakses
Kontrol Berat Berbantuan Software Logger
Pro’, Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan
fisika-ii-viskositas-59879943>.
Fisika, vol. 4, no. 2.
Young, Hugh D. 2006. Fisika Untuk Universitas Jilid I. Erlangga. Jakarta.
pada
15
Maret
2019.
4|Kel.8 Hukum Poiseuille
Lampiran 1.
Minyak mesin (diasumsikan SAE 10)
2.
Oli mesin (diasumsikan SAE 10)
mengalir melewati sebuah tabung
melalui tabung yang berdiameter 1,80
halus bergaris tengah 1,80 mm dengan
mm dalam sebuah mesin prototype.
panjang
Berapakah
Panjang tabung tersebut 5,5 cm.
perbedaan tekanan yang diperlukan
Berapa laju volume oli jika perbedaan
untuk mempertahankan laju aliran
tekanan yang dibutuhkan sebesar 4000
sebesar 6,2 mL/menit? Penyelesaian : Diketahui : d = 1,80 mm =1,80 x 10-3 m -3 r = 1 2 �1,80 �10 = 0,9 x 10-3 m
Pa? Penyelesaian : Diketahui : d = 1,80 mm =1,80 x 10-3 m -3 r = 1 2 �1,80 �10 = 0,9 x 10-3 m
L = 10,2 cm = 10,2 x 10-2 m Q = 6,2 mL/menit = 6,2 x 10-6 m3/60 s
L = 5,5 cm = 5,5 x 10-2 m DP = 4000 Pa Ditanya : Q ? Kita selesaikan untuk Q dengan
10,2
cm.
= 1,03 x 10-7 m3/s Ditanya : DP ? Kita selesaikan untuk DP dengan Persamaan Poiseuille p r 4 (DP ) Q= 8h L
( 3,14 ) ( 0,9 �10-3 ) ( DP ) -7 1, 03 �10 = ( 8) ( 2 �10-1 ) ( 10, 2 �10-2 ) 4
Persamaan Poiseuille p r 4 (DP) Q= 8h L
( 3,14 ) ( 0,9 �10-3 )
( 4 �10 ) Q= 8 ( 2 �10 ) ( 5,5 �10 ) ( 3,14 ) ( 0, 66 �10 ) ( 4 �10 ) Q= 4
-1
3
-2
-12
3
88 �10-3
1, 03 �10 -7 =
( 3,14 ) ( 0, 66 �10-12 ) ( DP ) 163, 2 �10 -3
( 2, 07 �10 ) ( DP ) = -12
1, 03 �10
-7
8, 28 �10-9 88 �10 -3 Q = 0, 094 �10-6 Q = 9, 4 �10-8 m3/s Q=
163, 2 �10-3
( 163, 2 �10 ) ( 1, 03 �10 ) DP = -3
-7
2, 07 �10-12
DP = 81, 2 �10 2 Pa
DP = 8120 Pa
5|Kel.8 Hukum Poiseuille