Kel 1 Manajemen_peserta_didik.docx

  • Uploaded by: Roro Ria Asmoro
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kel 1 Manajemen_peserta_didik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,204
  • Pages: 12
MANAJEMEN PESERTA DIDIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS PERKULIAHAN yang dibina oleh Ibu Mufida Nofiana, M.Pd.

Disusun Oleh :

Satrio Krisna Haryanto

(1701070014 )

Dennisa Wahida

(1701070017)

Rina Wulandari

(1701070018)

Roro Ria Asmoro

(1701070022)

Oka Dea Rizkiani

(1701070028)

Ariska Listia Sari

(1701070029)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2018

1

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan

dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu di perlukan adanya management peserta didik. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah Knezevich 1961 (Dalam Tim UPI ,2013:205) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Secara sosiologis, peserta didik mempunyai banyak kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat individual. Proses management peserta didik yang dilakukan oleh sekolah tersebut dipertanyakan, dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem schooling tersebut. Maka dari itu di butuhkan management peserta didik yang baik agar tercapainya hasil yang igin dicapai dalam proses belajar mengajar

2

B.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penyusun merumuskan

masalah sebagai berikut. 1.

Apa pengertian dari manajemen peserta didik?

2.

Apa tujuan dari manajemen peserta didik?

3.

Apa fungsi dari manajemen peserta didik?

4. Apa saja hak dan kewajiban peserta didik? 5. Bagaimanakah sistem seleksi dan penempatan peserta didik ? 6. Bagaimana pengorganisasian dan pengendalian peserta didik ? C.

Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian dari managemen peserta didik 2. Memahami tujuan dari manajemen peserta didik 3. Memahami fungsi dari managemen peserta didik 4. Memahami hak dan kewajiban peserta didik 5. Memahami sistem seleksi dan penempatan peserta didik 6. Memahami proses pengorganisasian dan pengendalian peserta didik

3

BAB II PEMBAHASAN

A.

Pengertian Manjemen Peserta Didik Istilah Manajemen Peserta Didik terdiri dari tdua suku kata yaitu

“Manajemen” dan “Peserta didik”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah manajemen berarti (1) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran, dan dapat berarti (2) pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel (Dalam Wasil, 2011) mendefinisikan manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Menurut G.R Terry (Dalam Baihaqi, 2014) manajemen adalah sebuah proses

yang

khas,

yang

terdiri

dari

tindakan-tindakan

perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya. Andrew F. Sikula (Dalam Tim UPI, 2013 : 204) mengemukakan bahwa Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

pengendalian,

penempatan,

pengarahan,

pemotivasian,

kounikasi dan pengambilan keputusan yang diakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa yang efisien. Menurut Tim UPI (2013) manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan ,pemikiran,pengarahan,dan

pengaturan

serta

mempergunakan

atau

mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien. Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota

4

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur ,jenjang,dan jenis pendidikan tertentu. Sinolungan (Dalam Kurnia I., 2008) berpendapat Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah. Abu Ahmadi (Dalam Tim UPI, 2013 : 205) berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu (manusia seutuhnya).Individu diartikan “orang seorang tidak tergntung dari orang lain,dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar,mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri”. Dari pengertian-pengertian dia atas,bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah orang atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat,dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya. Peserta didik mempunyai sebutan yang berbeda-beda ,yaitu : anak didik, murid, siswa, pembelajar, santri, traine, mahasiswa dan sebagainya. Manajemen Peserta Didik adalah layanan yang memutuskan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layannan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah Knezevich 1961 (Dalam Tim UPI ,2013:205). Manajemen Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai mereka lulus sekolah.

5

B.

Tujuan Manajemen Peserta Didik Tujuan manajemen peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus. Menurut Tim UPI (2013) tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah). Adapun tujuan khusus

manajemen peserta didik menurut

Rahayu (2013) adalah (1)

Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotor peserta didik; (2) Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik; (3) Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik. C.

Fungsi Manajemen Peserta Didik Fungsi umum manajemen peserta didik menurut Tim UPI (2013) adalah

sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri se-optimal mungkin,baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. Selain itu terdapat fungsi khusus manajemen peserta didik yang dikemukakan oleh Rahayu (2013) yakni (1) fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik; (2) fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik; (3) fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik; (4) fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik. D.

Hak dan kewajiban Peserta Didik Sebagaimana diatur dalam bab 5 pasal 12 uu no. 20 tahun 2003 tentang

sisdiknas, setiap peserta didik pada satuan pendidikan mempunyai hak : 1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. 2. Mendapatkan

layanan

pendidikan

sesuai

dengan

bakat,

minat

dan

kemampuannya. 3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

6

4. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka orangtuanya yang tidak mampu membiayai pendidikannya. 5. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara. 6. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Pada ayat 2 pasal yang sama diatur bahwa setiap peserta didik berkewajiban : 1. Menjaga norma - norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. 2. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. E.

Seleksi dan Penempatan Peserta Didik 1) Seleksi serta Didik Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan untuk peserta didik yaitu 1. melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotes, tes jasmani, tes kesehtan, tes akademik, atau tes keterampilan. 2. Melalui penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon peserta didik dalam bidang olahraga atau kesenian. 3. Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN. 2) Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas) Menurut William A. (Dalam Mahmud M. 2012) yang diperhatikan dalam pengelompokkan belajar yaitu : a. Fungsi integrasi yaitu dalam pengelompokkan peserta didik menurut umur, jenis kelamin, dan lain-lain.

7

b. Fungsi perbedaan, yaitu dalam pengelompokkan peserta didik berdasarkan

pada

perbedaan

individu,

misalnya

:

bakat,

kemampuan, minat, dan sebagainya. Sedangkan menurut Hendyat Soetopo (Dalam Tim UPI 2013) dasardasar pengelompokkan peserta didik ada 5 macam yakni : a.

Friendship Grouping yaitu didasarkan pada kesukaan di dalam memiih teman antara peserta didik itu sendiri.

b.

Achievement Grouping yaitu didasarkan pada prestasi yang dicapai oleh siswa

c.

Aptitude Grouping yaitu didasarkan pada kemampuan dan bakat yang sesuai dengan apa yang dimiliki peserta didik.

d.

Attention or Interest Grouping yaitu didasarkan atas perhatian atau minat yang didasari kesenangan peserta didik itu sendiri.

e.

Intelligence Grouping yaitu didasarkan atas hasil tes intelegensi yang diberikan kepada peserta didik

F.

1.

Proses Pengorganisasian dan Pengendalian Peserta Didik

Pengorganisasian Peserta Didik Setelah peserta didik diterima di lembaga pendidikan, baik sekolah

maupun luar sekolah, mereka kemudian diorganisasikan. Manajemen pendidikan di Indonesia menganut beberapa model pengorganisasian peserta didik. Model paling umum yang juga dianut oleh pendidikan hampir setiap negara adalah berbasis kelompok umur dan kelas. Pada tingkat pendidikan taman kanak - kanak peserta didik dikelompokkan menjadi kelas A untuk usia 3 - 4 tahun, kelas B untuk usia 4-5 tahun, dan kelas C untuk usia 5-6 tahun. Pada jenjang pendidikan dasar tingkat SD/MI, peserta didik diorganisasikan berdasarkan kelompok kelas, mulai dari kelas I dengan kelas VI dengan rasio perkelas rata - rata antara 20- 40 orang. Sedangkan pada jenjang pendidikan dasar tingkat SMP/MTS peserta didik diorganisasikan ke dalam 3 kelompok kelas, mulai dari kelas VII sampai kelas IX dengan rasio yang sama, yakni antara 20 - 40

8

orang per kelas. Sama dengan di SD, apabila suatu kelas sudah melebihi rasio, maka akan diorganisasikan ke dalam kelompok kelas paralel, misalnya kelas 1a, kelas 1b, kelas VIIa, kelas VIIb, kelas IXa, kelas IXb, dan seterusnya. Berbeda dengan jenjang pendidikan dasar, pada jenjang pendidikan menengah, baik SMA/MA maupun SMK, selain di organisasikan ke dalam kelompok kelas mulai dari kelas X sampai kelas XII, peserta didik juga diorganisasikan berbasis jurusan atau bidang keahlian ( rumpun bidang studi ). Di SMU, terutama ketika peserta didik memasuki kelas XII, mereka diorganisasikan ke dalam jurusan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Sementara itu, selain ketiga jurusan tersebut, di MA terdapat jurusan Ilmu Agama Islam pada SMK, peserta didik diorganisasikan ke dalam bidang keahlian atau rumpun kesehatan, rumpun jasa, dan sebagainya. Pada masa lalu pengorganisasian peserta didik masih diskriminatif, dalam arti masih terdapat kelas atau bidang keahlian yang hanya bisa dan boleh diikuti oleh laki-laki saja,atau olehperempuan saja. Sebagai contoh SMK rumpun teknologi hanya untuk peserta didik laki-laki,sementara rumpun jasa seperti boga dan busana hanya oleh peserta didik perempuan saja.seiring dengan semangat keadilan gender dan demokratisasi pendidikan,dewasa ini baik peserta didik lakilaki maupun perempuan memiliki kebebasan untuk memilih bidang studi. Bahkan untuk peserta didik berkemampuan khusus disediakan organisasi kelas percepatan(akselerasi). Sementara peserta didik yang berkebutuhan khusus disediakan organisasi kelas luar biasa dengan treatment pendidikan yang berbeda dibanding untuk peserta didik pada umumnya. Pada jenjang pendidikan tinggi,pengorganisasian peserta didik sangat beragam. Selain mereka diorganisasikan sesuai dengan fakultas,jurusan dan program

studi,peserta

didik,yakni

para mahasiswa juga diorganisasikan

berdasarkan mata kuliah yang ditempuh. Hal yang unik dan sudah cukup banyak dipraktikan ialah mode pengorganisasian resource sharing(pertukaran sumber daya) dan fleksibel. Diluar organisasi kelas,para mahasiswa juga diorganisasikan ke dalam kelompok peminatan kegiatan yang bersifat extra universitas,baik peminatan lingkungan,politik,budaya dan seni,maupun peminatan akademik.

9

Pada pendidikan luar sekolah atau nonformal,warga belajar diorganisasikan ke dalam kelompok kelas. Tidak ada klasifikasi umum. Kelompok kelas yang dimaksud pada program tertentu juga mengikuti pengorganisasian keahlian. 2.

Pengendalian peserta didik

Sebagaimana sudah disebutkan di awal bab ini,yang dimaksud manajemen peserta didik adalah proses perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,pengarahan,dan pengendalian peserta didik mulai dari admisi,registrasi dan ketatausahaannya sampai peserta didik menyelesaikan pendidikannya dalam arti lulus,tamat belajar,atau karena sebab lain. Unsur pengendalian dengan demikian bertujuan agar setiap peserta didik dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik dan mendapatkan perlakuan yang adil selama mengikuti pendidikan. Pengendalian peserta didik mencakup upaya-upaya manajemen berikut ini : 1. Ketatausahaan yang didokumentasikan dalam bentuk data dasar peserta didik(catatan dalam buku induk),catatan pelengkap(buku Klapper),dan tata tertib selama menngikuti pendidikan. 2. Bimbingan dan konseling yang meliputi bimbingan pribadi,bimbingan sosial,bimbingan belajar,dan bimbingan karier. 3. Penilaian hasil belajar yang meliputi penilaian hayyan,penilaian blok,penilaian portofolio,penilaian

tengah

semester,penilaian

akhir

semester,ujian

akhir

sekolah,dan ujian akhir nasional.

Menurut

ilmu

manajemen,pengendalian

pertama

disebut

sebagai

pengendalian pendahuluan(preliminary/feed forward control),pengendalian kedua disebut pengandalian bersamaan(concurrent control),dan pengendalian ketika disebut

pengendalian

umpan

balik(feedback

Ivancevich, 1995).

10

control)

(GibsonDonelly&

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan Kegiatan Manajemen peserta didik merupakan baggiana penting yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah.Program-program kegiatan Manajemen kepeserta didikan yang diselenggarakan harus didasarkan kepada kepentingan dan perkembangan serta peningkatan kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif,afektif ,dan psikomotorik dan sesuai denga keinginan,bakat dan minat peserta didik.Pengadaan

program

kegiatan

Manajemen

kepeserta

didikan

diharapkan dapat menghasilkan keluaran yang bermutu. Penyelenggaraan

sekolah

yang

bermutu

perlu

didukung

oleh

ketersediaan layanan kepada peserta didik yang layak dan memadai dalam kuantitas maupun kualitasnya.Mengingat penyelenggaraan sekolah terus mengalami perubahan dan perkembangan,maka manajemen peserta didik yang ada di sekolah tersebut perlu melakukan inovasi yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada,agar kegiatan Manajemen peserta didik bisa mendukung keterlaksanaan program sekolah dan tercapainya tujuan pendidikan secara umum sebagaimana termasuk dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. B.

Saran Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan manajemen peserta didik dapat meningkatka kemampuan peserta didik dalam bakat,minat,dan akademik peserta didik tersebut. Sehingga kemampuan serta bakat dan minat peserta didik dapat tercapai dengan baik sesuai yang ingin dicapai.Manajemen peserta didik harusnya dilaksanakan dengan baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi secara maksimal karena manajemen peserta didik dapat mendukung dalam keterlaksanaan proses belajar-mengajar.

11

DAFTAR PUSTAKA Hartani,A.L.2011.Manajemen Pendidikan.Yogyakarta:LaksBang Pressindo. Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.2013. Manajemen Pendidikan. Bandung:Alfabeta Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

12

Related Documents

Kel 1
June 2020 27
Unguenta Kel.1.pptx
May 2020 11
Kel 1.docx
June 2020 13
Kel 1 B.lela.docx
April 2020 8
Klh Kel.1.pptx
June 2020 24

More Documents from "aprilia dwi safitri"