OLEH : Angga Varodan Rino Anggrianto Indri Nur Safitri Khoirul Anam
717620908 717620910 717620911 717620931
PENGERTIAN KEJANG
Kejang merupakan suatu manifestasi klinis yang sering dijumpai di ruang gawat darurat. Hampir 5% anak berumur di bawah 16 tahun setidaknya pernah mengalami sekali kejang selama hidupnya.
Kejang demam adalah gangguan yang terjadi akibat dari peningkatan suhu tubuh anak yang dapat menyebabkan kejang yang diakibatkan karena proses ekstrakranium
Kep A N A K 1
ETIOLOGI KEJANG DEMAM
Faktor resiko terjadinya kejang demam diantaranya : • Faktor-faktor prinatal • Malformasi otak congenital • Faktor genetika • Demam • Gangguan metabolisme • Trauma • Neoplasma • Gangguan Sirkulasi
Kep A N A K 1
PATOFISIOLOGI
Kep A N A K 1
KEJANG
MANIFESTASI KLINIS
1. Suhu tubuh mencapai >38⁰C 2. Anak sering hilang kesadaran saat kejang 3. Mata mendelik, tungkai dan lengan mulai kaku, bagian tubuh anak berguncang (gejala kejang bergantung pada jenis kejang) 4. Kulit pucat dan membiru 5. Akral dingin
Kep A N A K 1
PENCEGAHAN KEJANG BERULANG
1. Segera berikan diazepam intravena, dosis rata-rata 0,3mg/kgBB atau diazepam rektal. Jika kejang tidak berhenti tunggu 15 menit dapat diulang dengan dengan dosis dan cara yang sama. 2. Bila diazepam tidak tersedia, langung dipakai fenobarbital dengan dosis awal dan selanjutnya diteruskan dengan pengobatan rumat
Kep A N A K 1
PENGOBATAN KEJANG
Pengobatan fase akut • Airway 1. Baringkan pasien ditempat yang rata, kepala dimiringkan dan pasangkan sudip lidah yang telah dibungkus kasa atau bila ada guedel lebih baik. 2. Singkirkan benda-benda yang ada disekitar pasien, lepaskan pakaian yang mengganggu pernapasan 3. Berikan O2 boleh sampai 4 L/ mnt • Beathing • Circulation
Kep A N A K 1
ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM PENGKAJIAN • Anamnesis 1. 2. 3.
Identitas pasien. Riwayat kesehatan Keluhan utama. Riwayat penyakit sekarang.. Riwayat kesehatan: Riwayat perkembangan anak, Riwayat imunisasi, Riwayat nutrisi
•
Pemeriksaan fisik Keadaan umum TTV BB. Kepala. Mata. Mulut dan lidah. Telinga. Hidung. Leher. Dada: Thoraks, Jantung Abdomen. Anus. Ekstermitas
Kep A N A K 1
•
Pemeriksaan penunjang EEG Lumbal fungsi Neuroimaging Pemeriksaan laboratorium
•
Kemungkinan diagnosa yang mungkin muncul Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme Resiko cidera berhubungan dengan perubahan sensasi Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipoksemia Resiko aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
• 1. 2. 3. 4.
Intervensi keperawatan Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainya Selimuti pasien dengan selimut atau pakaian ringan Pertahankan jalan nafas Kerja sama dengan dokter dalam pemberian obat
Kep A N A K 1
1. 2. 3. 4.
Resiko cidera berhubungan dengan perubahan sensasi Pertahankan jalan nafas Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi resiko cedera Monitor tingkat obat-obatan anti epilepsi dengan benar
1. 2. 3.
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipoksemia Pertahankan keefektifan jalan nafas Monitor aliran oksigen Monitor tingkat kesadaran
1. 2. 3.
Resiko aspirasi berhubungan dengan penurunan kesadaran Pertahankan jalan nafas Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan Hindari makan kalau residu masih banyak.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi 1. Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernafasan 2. Memonitortingkat, irama, kedalaman, dan respirasi 3. Memonitor perbedaan terhadap rasa tajam,tumpul,panas atau dingin
Kep A N A K 1