Kegawatan Pada Asfiksia.docx

  • Uploaded by: andiasmayanti
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kegawatan Pada Asfiksia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 983
  • Pages: 4
KEGAWATAN PADA ASFIKSIA BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Proses suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian asensial dari asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia, hipotermi dan atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia segera dikenali dan ditatalaksana secara adekuat, dibarengi pula dengan pencegahan hipotermi dan infeksi DAFTAR PUSTAKA Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000. Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Ida Bagus Gede Manuaba, Jakarta : EGC, 1998. Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1997. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Syok Hemoragika dan Syok Septik. Dalam : Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : YBP-SP. 2002. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Unversitas Padjajaran. Obstetri Patologi.Bandung:1984 Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta:2008 Hidayat, Alimul Aziz. A. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika e. Prolapsus tali pusat Diagnosa Sewaktu-waktu ada suatu faktor yang mempengaruhi prolaps tali pusat, pemeriksaan vagina harus segera dilakukan mengikuti ruptur membrane untuk merasakan adanya tali pusat. Ketidaknormalan DJJ, bradikardi bisa mengindikasikan prolaps tali pusat. Putaran dari tali pusat tampak pada vulva. Hal ini lebih banyak terjadi pada saat pemeriksaan vagina, bisa terletak pada vagina atau jika bagian presentasi sangat tinggi, letaknya pada tulang. (Brown, 1996) Penatalaksanaan Resiko pada janin yaitu hipoksia dan kematian sbagai hasil kompresi tali pusat. Resiko tertinggi pada presentasi kepala dan terendah pada presentasi lengkap atau sebagian kaki. Sepuluh menit adalah waktu maksimum bayi dapat membebaskan diri dari lilitan tali pusat, tapi jika tekanan dapat dibbaskan dengan cepat adalah peningkatan yang baik. Kala I persalinan yaitu melakukan SC dengan segera jika janin masih hidup. Kala II persalinan, letak adalah factor yang menentukan. Jika letaknya adalah longitudinal, pesalinan

dengan

forceps

atau

vakum

ekstraksi

mungkin

dapat

dilakukan.

Jika

kemungkinan persalinan pervaginam sulit dilakukan, SC seharusnya dapat dilakukan. Pada kasus multipara, bidan bisa menganjurkan ibu untuk di episiotomi. Pada masyarakat, jika janin masih hidup sebaiknya segera dirujuk dengan ambulan, pada saat itu bidan membebaskan tekanan yang terjadi pada tali pusat. Posisi lutut-dada adalah tidak nyaman bagi wanita untuk waktu yang cukup lama, yang bagus yaitu posisi sim yang maksimal. (Brown, 1996) c. Distosia bahu Diagnosa • Terhentinya persalinan setelah lahirnya kepala • Pada pemeriksaan vagina didapatkan • Bahu dalam diameter lurus • Bahu anterior berhenti baik di dalam pelvis di belakang simfisis atau terfiksasi di atas simfisis. (Andrianto, 1986) Pencegahan Ketika bayi lahir dengan presentasi verteks, bidan harus menunggu sampai bahu berputar dalam diameter anteoposterior pada panggul sebelum berusaha melahirkan seluruhnya. (Brown, 1996) Penatalaksanaan Dua macam metode yang paling sering dianjurkan adalah rotasi tulang bahu dan melahirkan lengan belakang. Keduanya dipermudah dengan episiotomi dan anastesi yang adekuat.

d. Presentasi bokong Diagnosa 1) Bagian presentasi : ujung pelvis Dapat dipalpasi : -

Sakrum (bagian lunak, ani, mungkin skrotum)

-

Satu atau dua kaki

-

Satu atau dua lutut

2) Kepala di dalam fundus 3) Letak DJJ lebih tinggi (Andrianto, 1986) Penatalaksanaan : 1) Persalinan harus berjalan secara spontan di dalam vulva sampai munculnya ujung

scapula, hanya

menunjang sacrum. Pada kasus manapun, jangan menarik sacrum dikhawatirkan tangan menjungkit kecuali ekstraksi pada ujung pelvis dalam indikasi khusus untuk mengakhiri persalinan.

2 Bila ujung scapula nampak di bawah vulva atau kepala telah memasuki PAP

segera

selesaikan persalinan dalam lima menit jika tidak janin mati. (Andrianto, 1986)

e. Letak lintang Diagnosa -

Uterus oval melintang

-

Dapat diraba ke arah samping kanan atau kiri

-

Bunyi jantung di daerah umbilicus

-

Pada pemeriksaan vagina diraba pelvis minor kosong

(Andrianto, 1986)

Penatalaksanaan -

Jangan mencoba versi secepat mungkin rujuk karena kontraksi yang kuat karena pecahnya

selaput ketuban berpotensi rupture uteri -

Berikan Demerol (meperidin) 0,05-0,1 IV

-

Didalam RS lakukan SC.

(Andrianto, 1986)

f.

Presentasi muka Diagnosa Diagnosa dapat dengan palpasi abdominal, dengan adanya kepala di belakang yang sejajar dengan punggung. Pada pemeriksaan vagina agak sukar di diagnosa karena membingungkan dengan presentasi bokong. Pemeriksaan dengan ultrason dapat digunakan untuk mengetahui presentasi muka dan untuk menghilangkan dugaan anensepali. (Walsh, 2001 ) Manajemen Presentasi muka dengan dagu anterior dapat segera ditangani dengan cepat, tapi karena meningkatnya resiko persalinan abnormal, konsultasi dengan obgin dibutuhkan ketika presentasi sudah diketahui. Bila dagu terletak posterior, rujukan ke obgin untuk persalinan sesar harus segera dilakukan. (Walsh, 2001 )

g. Gemeli yang tidak terdeteksi Diagnosa Pemeriksaan abdomen mungkin terlihat fundus lebih tinggi dari perkiraan, teraba dua kepala bayi dan banyak bagian kecil. Konfirmasi banyaknya janin dapat dilakukan dengan

ultrason : kehamilan kembar haarus dicurigai jika bayi yang dilahirkan memiliki berat yang kurang dari yang diperkirakan pada palpasi abdominal. (Walsh, 2001 ) Manajemen Di masyarakat, jika bidan menemukan kehamilan kembar, maka wanita itu dirujuk ke obgin untuk perawatan selanjutnya. Setelah kelahiran bayi pertama segera rujuk ibu. Jika mungkin, saat membantu di klinik siap atau mampu untuk melahirkan kedua bayi. Presentasi kepala pada bayi pertama terjadi 75 % dari kasus gemeli. (Walsh, 2001 ) h. Vasa previa Diagnosis Banding Ini meliputi penyebab-penyebab maternal perdarahan trimester ketiga (plasenta previa, pelepasan plasenta premature, bloody show dan sebagainya). (Melfiawati, 1994) Kelalaian pada penilaian perdarahan segar pervaginam, khususnya jika terjadi pada waktu yang sama dengan ruptur membran. Jika pada penilaian DJJ ada tanda disproporsi fetal distress untuk mengetahui jumlah kehilangan darah, maka diagnosis ini harus dipertimbangkan. Untuk menentukan apakah terjadi kehilangan darah pada janin dan ibu secara nyata, tes alkalidenaturasi mungkin dilakukan tetapi dalam praktek jarang dilakukan. ( Brown, 1996) Manajemen Bidan sebaiknya berkolaborasi dengan dokter dan melanjutkan untuk memantau DJJ. Jika ini terjadi pada kala II persalinan, wanita dianjurkan untuk mengedan. Jika terjadi pada kala I persalinan SC dapat dilakukan jika janin masih hidup.

Dokter anak sebaiknya hadir dalam

proses persalinan. Darah tali pusat diambil untuk perkiraan HB pada kelahiran. Bayi akan memerlukan transfusi darah jika ia masih bisa selamat. (Brown, 1996)

Related Documents


More Documents from "ASSA AYU"