KEDUDUKAN ASSESMEN DALAM BK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Assesmen Psikologi Teknik Testing Yang Dibina Oleh Drs. Hariadi Kusumo, M.Pd
Oleh: Aulia Fiki Aprina
170111600003
Nur Mega Aris Saputra
170111600041
Vinkan Eko Pratiwi
170111600071
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FEBRUARI 2019
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Kedudukan Assesmen dalam BK” dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tugas mata kuliah Analisis Pengubahan Tingkah Laku dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan kerjasama yang baik dari semua pihak, makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapakan terima kasih kepada : 1.
Drs. Hariadi Kusumo, M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah “Asessmen Psikologis Teknik Tes” telah memberi bekal, bimbingan dan pengarahan selama penulisan makalah ini.
2. Orang tua yang selalu memberikan semangat serta dukungan baik secara materil maupun spiritual. 3. Teman-teman BK A7 yang telah membantu dan memberikan dukungan serta bantuan selama penulisan makalah ini. 4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Mengingat pengetahuan dan kemampuan penulis yang terbatas, makalah ini masih kurang dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga pengalaman membuat makalah ini dapat menjadi dorongan bagi penulis untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 10 Februari 2019
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang ...................................................................................................1 B. Rumusan Permasalahan .....................................................................................1 C. Tujuan Makalah .................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3 A. Kedudukan Assesmen dalam Bimbingan dan Konseling ..................................3 B. Fungsi Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling ...........................................6 BAB III PENUTUP .................................................................................................8 A. Kesimpulan .......................................................................................................8 B. Saran ..................................................................................................................8 DAFTAR RUJUKAN ..............................................................................................9
iii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Assesmen sebagai proses mendapatkan informasi dalam mengenali kebutuhan siswa untuk digunakan sebagai masukan dalam penyusunan program BK, penilaian proses bimbingan konseling, selain untuk keperluan proses diagnostik ( Mappiare, 2009). Adapun asesmen dalam BK terdapat 2 jenis yaitu asesmen psikologis teknik non tes dan asesmen psikologi teknik tes. Dalam hal ini asessmen bertujuan untuk memperoleh data sebagai acuan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau kegiatan mengidentifikasikan aspek-aspek yang dijadikan bahan bagi penyusunan program. Berdasarkan hal tersebut, asesmen berfungsi sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling, untuk membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang peserta didik. Sehingga melalui asesmen yang dilakukan konselor dapat mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas perkembangan sebagai dasar mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh konseli. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang kami sampaikan tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana kedudukan asessmen dalam BK ? 2. Apa fungsi asessmen dalam Bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan Makalah Berdasarkan rumusan masalah yang kami buat, maka tujuan masalah yang dapat diambil adalah : 1. Dapat mendeskripsikan kedudukan asessmen dalam BK. 2. Mendeskripsikan fungsi asessmen dalam Bimbingan dan Konseling.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kedudukan Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling Asesmen menduduki posisi yang strategis dalam kerangka kerja bimbingan dan konseling. Hal ini dikarenakan asesmen memiliki posisi sebagai dasar dalam perencanaan program bimbingan dan konseling. Tentunya program yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungannya. Kesesuaian tersebut nantinya diharapkan dapat mencapai tujuan pelayanan bimbingan dan konseling yang telah direncanakan. Pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta didik dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, dan kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatannya secara optimal; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kerjanya; dan (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Agar dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka peserta didik harus mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas perkembangannya; (2) mengenal dan memahami peluang yang ada di lingkungannya; (3) mengenal dan menentukan rencana pencapaian tujuan hidupmya; (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitah yang dialami; (5) menyesuaikan diri; (5) mengembangkan segala potensi yang dimilikinya secara optimal. Dengan demikian, diperlukan adanya konselor yang senantiasa dapat mengetahui, memahami, dan membimbing peserta didik untuk mampu memahami serta mengembangkan potensi diri. Dalam pemahaman terhadap peserta didik diperlukan adanya data akurat yang diperoleh melalui berbagai metode secara tepat. Metode yang dilalukan harus dilengkapi dengan alat yang dapat diandalkan, diolah, dan diarsipkan sehingga dapat mempermudah kinerja konselor saat membutuhkan data tersebut. Hal tersebut diberlakukan
3
sejalan denganasas dan prinsip dasar bimbingan dan konseling untuk menciptakan suatu program layanan bantuan yang bermutu. Berdasarkan apa yang telah diuraikan, asesmen dalam bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling. Melalui asesmen yang dilakukan akan diperoleh gambaran permasalahan yang dihadapi peserta didik. Dengan begitu dapat mengetahui adanya kebutuhan yang diperlukan, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menyusun suatu program layanan bimbingan dan konseling. Hal ini dapat terlihat pada bagan kerangka untuh bimbingan dan konseling berikut (Depdiknas, 2007).
B. Fungsi Asessmen dalam Bimbingan dan Konseling. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah/ madrasah dimulai dari kegiatan asesmen, atau kegiatan mengidentifikasikan aspek-aspek yang dijadikan bahan bagi penyusunan program. Berdasarkan hal tersebut, asesmen berfungsi sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling, untuk membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang peserta didik. Sehingga melalui asesmen yang dilakukan konselor dapat mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas perkembangan sebagai dasar mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh
4
konseli. Asesmen digunakan agar pelayanan bimbingan konseling terlaksana lebih cermat dan berdasarkan data empirik, dimana asesmen tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran berbagai kondisi individu dan lingkungannya yang sebenarnya. Hal tersebut bertujuan agar program layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, asesmen dalam Bimbingan dan Konseling digunakan sebagai salah satu sarana yang digunakan untuk membuat diagnosis psikologis. Menurut Komalasari, dkk (2011) kegiatan asesmen dalam layanan Bimbingan dan Konseling meliputi dua area yaitu: a) Asesmen lingkungan, terkait dengan kegiatan mengidentifikasikan harapan Sekolah/ Madrasah dan masyarakat (orang tua peserta didik), sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan Sekolah/ Madrasah b) Asesmen
kebutuhan
atau
masalah
peserta
didik,
menyangkut
karakteristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik, kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya, masalah-masalah yang dialami, dan tugas-tugas perkembangannya.
5
BAB III Penutup A. Kesimpulan Pada dasarnya pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta didik dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, dan kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatannya secara optimal; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kerjanya; dan (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Asesmen digunakan agar pelayanan bimbingan konseling terlaksana lebih cermat dan berdasarkan data empirik, dimana asesmen tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran berbagai kondisi individu dan lingkungannya yang sebenarnya. Hal tersebut bertujuan agar program layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, asesmen dalam Bimbingan dan Konseling digunakan sebagai salah satu sarana yang digunakan untuk membuat diagnosis psikologis. B. Saran Asessmen merupakan tahapan mendasar dalam perencanaan dalam menyusun rencana layanan bimbingan dan konseling sehingga dalam pelaksanaannya harus mengetahui fungsi diadakannya asessmen dalam bimbingan dan konseling agar tidak terdapat timpang tindih. Dalam mengkaji kedudukan dan fungsi asessmen ini penulis menyarankan agar mengkaji lebih dalam megenai unsur yang menjadi permasalahan yang ada disekolah sebelum melakukan asessmen tertentu bagi peserta didik.
6
DAFTAR RUJUKAN
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas. (2007). Rambu-rambu penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Depdiknas, 2007. Komalasari, G., Wahyuni, E. & Karsih. 2011. Asesmen Teknik Nontes dalam Prespektif BK Komprehensif. Jakarta: PT Indeks. Mappiare-AT, Andi. 2009. Assesmen Autentik Dalam Bimbingan dan Konseling dengan pertimbangan nilai sosial budaya. Jurnal Sains Psikologi: https://scholar.google.com/scholar.