KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah di limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUTUHAN NUTRISI PADA DEWASA“ makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Gizi & Diet . Adapun makalah ini dari buku. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini . Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu harapan kami agar tulisan ini dapat di terima dan berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan , 4 april 2018
Penulis
DAFTAR ISI Cover.....................................................................................................................i Lembar Pengesahan............................................................................................ii Kata Pengantar....................................................................................................3 Daftar Isi ..............................................................................................................4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................................................5 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................6 1.3Tujuan...............................................................................................................6 1.4Manfaat..............................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dewasa...........................................................................................7 2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Usia dewasa...........................................................9 2.3 Perubahan Fisiologi Pada Usia Dewasa..........................................................12 2.4 Resiko Kekurangan Dan Kelebihan Gizi........................................................13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan......................................................................................................15 3.2 Saran................................................................................................................15 Daftar Pustaka.....................................................................................................16
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nutrisi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu membentuk energi, membangun dan memelihara jaringan , serta mengatur proses-proses kehidupan .nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi ,mempertahankan kesehatan ,pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh . masalah nutrisi erat kaitanya dengan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya .secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal. (widya astuti.2011) Faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menggangu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi pariental adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang di berikan langsung melalui pembulu darah tanpa melalui saluran pencernaan .nutrisi parental diberikan apabila usus tidak di pakai karena suatu hal .misalnya transformasi, kongenital, intesfinal, enterokolitis, nikrotikana ,dan distresrestirasi berat. (widya astuti.2011) Malnutrisi dengan berbagai tingkatan sering terjadi pada pasien dirumah sakit.hal ini dapat menekan kekebalan mempermudah tarinfeksi mengganggu proses penyembuhan luka ,meningkatngkatkan komplikasi,meningkatkan respon terhadap teraphi medis ,oprasi yang kurang optimal ,dan mengarah pada hasil klinis yang jelek .banyak penyakit yang menurunkan nafsu makan ,meningkatkan kebutuhan nutrisi ,menyebabkan obstruksi saluran pencernaan dan infeksi pada mulut sehingga makan menjadi sulit dan menyakitkan selain itu obat dapat memnyebabkan kehilangan selera makan mual dan muntah , sehingga pemberian nutrisi secara parental perlu di lakukan untuk mengatasi masalah masalah timbulnya malnutrisi pada pasien dirumah sakit. (widya astuti.2011) Kelompok orang dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan dan proses kebaikan tubuh.kelompok orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang seimbang seperti susu, sayuran, buah-buahan supaya semua vitamin dan kebutuhan tubuh dapat terpenuhi. (widya astuti.2011)
1.2 Rumusan Masalah 1. Definisi dewasa? 2. Apa saja kebutuhan zat gizi pada dewasa? 3. Apa saja bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi? 4. Apa resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dewasa 2. Untuk mengetahui dan memahami kebutuhan zat gizi pada dewasa 3. Untuk mengetahui dan memahami bahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan zat gizi 4. Untuk mengetahui dan memahami resiko akibat kekurangan dan kelebihan gizi 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat bagi orang dewasa Supaya orang dewasa dapat mengetahui dan memahami nutrisi dan gizi yang dibutuhkan pada dirinya 1.4.2 Manfaat bagi keluarga Supaya semua keluarga dapat mengetahui dan memahami pemenuhan asupan gizi dan nutrisi yang baik yang diperlukan untuk orang dewasa 1.4.3 manfaat bagi institusi pendidikan Sebagai bahan acuan pembelajaran mata kuliah gizi dan diet.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dewasa
2.1.1 Definisi Dewasa Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak yang telah menjadi pria atau wanita. Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluh tahun. Masa dewasa adalah masa yang penting dan panjang dalam siklus kehidupan manusia dan juga merupakan usia yang paling produktif. Ada beberapa ahli membagi masa dewasa menjadi tiga tahapan yaitu: dewasa muda (21-25 tahun), dewasa madya (26-40 tahun), dewasa akhir (41-59 tahun). (ns.harwina.2011) Kelompok usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Kelompok usia dewasa muda dan menengah dianjurkan dengan asupan yang sama. Kebutuhan pada kelompok ini diantar lain susu,sayuran, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin C yang dikonsumsi setiap hari dan 3-4 minggu mengkonsumsi sumber vitamin A, semua sumber makanan yang mengandung zat epung, atau diperkaya dengan kelompok makanan sereal, juga 1-2 sendok makan margarin dan mentega.(ns. Harwina.2011) Dewasa yang matang memerlukan untuk energi, pemeliharaan dan perbaikan. Kebutuhan energi biasanya menurun selama bertahun-tahun. Obesitas dapat menjadi suatu masalah karena penurunan latihan fisik dan peningkatan makan malam yang berlebihan. Wanita dewasa yang menggunakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat, vitamin C, tiamin, riboflavin, B6 dan B12. (A, P. P. (2006). Fundamental Keperawatan.) 2.1.2 ciri- ciri dewasa Ciri-ciri dewasa adalah : 1. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri sendiri atau egonya 2. Mempunyai tujuan yang jelas dan kebiasan kerja yang efisien 3. Mengendalikan perasaan pribadi 4. Objektif, berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang sesuai dengan kenyataan 5. Menerima kritik dan saran 6. Mempertanggung jawabkan terhadap usaha pribadi 7. Menyesuaikan diri secara realistis terhadap hal-hal yang baru (sibagariang, 2010) 2.1.3 Perkembangan dewasa antara lain :
Aspek perkembangan yang terjadi selama masa dewasa dan usia tua diantaranya meliputi perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial. Masa ini meliputi kesehatan badan, perkembangan sensori, perkembangan otak. 1. Perkembangan Kognitif Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversi dalam studi perkembangan hidup masnusia adalah kemampuan kognitif orang dewasa, seperti memori, kreativitas, intelegensi, maupun kemampuan belajar. Perkembangan kognitif meliputi: 1.Perkembangan pemikiran postfromal 2.Perkembangan memori 3.Perkembangan intelegensi 2. Perkembangan Psikososial Selama masa dewasa, perkembangan dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya karena pada masa ini individu memasuki peran kehidupan yang lebih luas. Perkembangan psikososial ini meliputi: 1. Perkembangan keintiman 2. Cinta 3. Pernikahan dan keluarga 4. Perkembangan generativitas (Sherwood, Lauralee. 2004) 2.2 Kebutuhan Zat Gizi Pada Dewasa 2.2.1 kebutuhan karbohidrat Angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal (untuk perempuan) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah antara lain beras, terigu, umbi-umbian, jagung, dan gula. (anda, 2012) 2.2.2 kebutuhan protein Kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan karena perbedaan komposisi tubuh2000-. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hr untuk perempuan dan pada laki-laki 55-66 gr/hr. Kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 gr/hr atau berkisar 11% dari total masukan energi. Berbagai sumber protein adalah antara lain daging merah, susu, tempe, kacang-kacangan, dll (sudarmani.2005)
2.2.3 kebutuhan lemak Kebutuhan lemak pada orang dewasa todak boleh melebihi 630 kkal atau sekitar 30% dari total kalori. Energi yang paling dekat dengan makanan adalah lemak. Konsumsi lemak yang tinggi dari makanan kemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai peningkatan resiko terserang penyakit jantung koroner. Adapun contoh lemak jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat di hati dan berperan dalam produksi garam empedu serta hormon-hormon. Namun kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil. Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain, daging, merah, hasil peternakan yang banyak mengandung lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah. (Mary E. Beck.2011) 2.2.4 kebutuhan vitamin Kebutuhan vitamin juga meningkat selama dewasa karena pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat maka pertumbuhan kebutuhan beberapa vitaminpun meningkat antara lain 1. Vitamin A, fungsi dari vitamin A ini adalah untuk mencegah kerusakan mata, meningkatkan kesehatan imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit. Sumber vitamin A banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna oranye seperti wortel, labu, aprikot, peach, pepaya, dan mangga. 2. Vitamin C, berfungsi dalam pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Vitamin C juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi, gusi serta pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi dan kalsium, dan membantu dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan pada buah berry, kiwi, jeruk, tomat, jambu biji, dan anggur. 3. Vitamin D, berfungsi untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diproduki oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu. 4. Vitamin E, berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai macam makanan seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.
5. Vitamin B1 (thiamin), berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem saraf agar dapat berfungsi dengan baik. Sumber vitamin B1 banyak terdapat pada daging, ikan, kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai, gandum, dan beras. 6. Vitamin B2 (riboflavin), berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan kesehatan mata. Sumber vitamin B2 banyak terdapat pada kacang polong, telur, daging, produk olahan susu, dll. 7. Vitamin B3, berfungsi membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit, dan fungsi saraf. Sumber vitamin B3 terdapat pada daging, unggas, ikan, dan kacang. 8. Vitamin B6, berfungsi untuk menjalankan fungsi normal otak dan saraf, serta bermanfaat untuk memecah protein. Sumber vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, kentang, buncis, bayam, dan kacang-kacangan. 9. Vitamin B9 biasa disebut asam folat, berfungsi membantu pembentukan sel darah merah dan DNA. Sumber vitamin B9 terdapat pada telur, daging merah, sayuran berdaun hijau, asparagus, oti, mie, dan sereal. 10. Vitamin B12 berfungsi untuk menjaga fungsi saraf. Sumber vitamin B12 terdapat pada ikan, telur, daging, susu, dan makanan yang telah difortifikasi. (Mary E. Beck.2011) 2.2.5 kebutuhan Kalsium Lebih kurang dari 12% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg. Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gr/hr. Bahwa kebutukan kalsium 7,5mg/kg berat badan adalah kurang lebih sama dengan 0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium antara lain adalah susu, ikan, kacang dan sayuran. (Tim dokter anda. (2012))
2.3 Perubahan fisiologi pada usia dewasa berkaitan dengan kebutuhan zat gizi Perubahan fisiologis pada usia dewasa berkaitan dengan kebutuhan gizi yang paling nampak adalah bentuk tubuh yang abnormal (obesitas). Kegemukan atau obesitas merupakan salah satu resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penyakit ini merupakan salah satu dari penyakit degeneratif yang sekarang sudah menduduki tempat nomor satu penyebab kematian
di Indonesia. Dari beberapa penelitian menunjukkan adanya hubingan antara dislipidemia, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. (Depkes RI. 2005) Perubahan fisiologis pada dewasa kebutuhan dengan kebutuhan zat gizi meliputi : 1. Pola pertumbuhan berhenti ke tingkat homeostasis Contoh (keseimbangan metabolisme KH,lemak,terutama protein) 2. Tingkat stabil metabolik tubuh hingga hasil keseimbangan antara tingkat pemecahan protein tubuh dan sintesis jaringan protein Contoh (Komposisi tubuh,pematangan fisiologi/tingkat pemeliharan) Gizi dan faktor-faktor lain yang berperan dalam pertumbuhan seperti pengetahuan gizi kesehatan dan pola pengasuhan gizi kesehatan yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap perkembangan tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses perubahan yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang kelihatan seperti perubahan fisik dengan bertambahnya berat badan dan tinggi badan, tetapi juga perubahan (perkembangan) dalam segi lain seperti berfikir, emosi, dan bertingkah laku.(Jurnal Gizi dan Pangan.2006 1(2): 8-16) 2.4 Dampak gizi pada orang dewasa 2.4.1 Resiko Akibat kekurangan Kurang gizi dapat mengakibatkan banyak kelainan antara lain: 1.
Resiko mengalami komplikasi penyaki seperti campak, pneumonia, dan diare lebih tinggi. 2. epresi 3. Resiko komplikasi setelah operasi meningkat 4. Resiko hipotermia atau suhu rendah 5. Imunitas menurun sehingga meningkatkan risiko terhadap infeksi 6. Penyembuhan terhadap luka dan penyakit lama 7. Gangguan kesuburan Sedangkan resiko penyakit yang ditimbulkan antara lain :
1. Anemia, hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi 2. Gondok, akibat kurangnya mengkonsumsi yodium 3. Kebutaan, disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A. (Almatsier.2003) 2.4.2 Resiko Akibat Kelebihan Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit: 1. Jantung koroner 2. Diabetes melitus 3. Hipertensi 4. Penyakit hati Penyebab dari kelebihan gizi disebabkan oleh kebanyakan energi dibandingkan pengeluaran energi.
Menurut WHO obesitas juga termasuk didalamnya. kurangnya aktifitas fisik menyumbang 30% risiko terjadinya kanker. Dipercaya adanya hubungan kanker dengan berat badan berlebihan, diet tidak sehat, dan kurangnya aktifitas fisik. Jenis penyakit kanker yang timbul karena obesitas dapat berupa kanker kerongkongan, ginjal, rahim, pankreas, payudara dan usus besar.(almatsier.2003) Efek Kekurangan Atau Kelebihan gizi merupakan dua hal yang sangat berlawanan, tetapi sama-sama menjadi masalah karena cukup banyak terjadi. Kedua hal ini sebenarnya termasuk dalam keadaan malnutrisi. Malnutrisi dapat berupa keadaan kekurangan nutrisi karena tidak mengkonsumsi cukup kalori untuk pertumbuhan dan kebutuhan energi sehari-hari atau tidak dapat menggunakan nutrisi yang masuk dalam tubuh dengan baik karena penyakit tertentu. Sebaiknya, malnutrisi juga dapat berupa keadaan nutrisi berlebih karena mengkonsumsi terlalu banyak kalori.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Usia dewasa dimulai dari umur 21-60 tahun. Dewasa merupakan usia yang produktif, termasuk sistem reproduksinya sudah mulai menunjukkan kematangan. Usia dewasa membutuhkan nutrien untuk energi, pemeliharaan, dan perbaikan tubuh. Usia dewasa muda dan menengah dianjurkan dengan asupan yang sama diantar lain susu,sayuran, dan buahbuahan. Kebutuhan gizi utama pada orang dewasa antara lain: karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Kekurangan maupun kelebihan nutrisi sama-sama berdampak tidak baik bagi tubuh kita. Di anjurkan untuk mengonsumsi makanan sesuai dengan diet yang sehat dan
seimbang di padu dengan olahraga karena terlalu banyak gizi juga dapat menyebabkan obesitas yangdapat menimbulkan penyakit, diantaranya adalah penyakit kanker. 3.2 SARAN 3.2.1 Saran untuk dewasa Agar selalu mengatur asupan gizi yang masuk sehari-hari dengan cara mengkonsumsi buah dan sayur. Dan juga sering mengkombinasikan makanan yang penuh nutrisi dan jangan mengkosumsi makanan yang banyak zat perwarna, pengawet dan MSG. 3.2.2 Saran untuk keluarga Agar senantiasa dapat menjaga asupan nutrisi dan gizi pada setiap anggota keluarga 3.2.3 Saran untuk institusi Dalam menyusun makalah ini mahasiswa memiliki referensi yang kurang, maka dari itu perlu ditambahkan lagi buku-buku yang lebih lengkap di perpustakaan untuk menunjang tugas para mahasiswa agar dapat menyelesaikan tugas dengan hasil yang lebih baik lagi.