KEBIJAKAN NASIONAL PERBAIKAN GIZI (Indikator RPJMN dan RENSTRA KEMENKES 2015-2019)
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI UTARA 2017
Pasal 141: Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
PP No. 38/ 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota • Salah satu kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten dan Kota adalah melaksanakan surveilans. • Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan kabupaten/Kota dan Puskesmas) selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) wajib menyelenggarakan surveilans gizi.
PP No. 38/ 2007 (lanjutan) Sub Bidang Upaya Kesehatan
Sub Sub Bidang
Pemerintah
Pemda Provinsi
Pemda Kab/Kota
Perbaikan Gizi Masyarakat
Pengelolaan survailans kewaspadaan pangan dan gizi buruk skala nasional
Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala provinsi
Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala kabupaten/ kota
Pengelolaan penanggulangan gizi buruk skala nasional
Pemantauan penanggulangan gizi buruk skala provinsi
Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk skala kabupaten/kota. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat
Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025
Kebijakan dan Strategi Program Gizi
Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya
UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Arah perbaikan gizi adalah MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata dan terjangkau
Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 RPJMN dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi (lanjutan) Inpres No. 3 Tahun 2010 Perlunya disusun dokumen Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 20112015 dan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2011-2015 di 33 provinsi
UU Pangan No. 18 Tahun 2012
Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan status gizi masyarakat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi setiap 5 (lima) tahun
Perpres No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi Upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.
Kebijakan Pembangunan Gizi 1. Pelaksanaan Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi 2. Tujuan perbaikan gizi harus menjadi agenda pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa 3. Program Perbaikan Gizi secara eksplisit perlu memasukkan tujuan dan program pencegahan obesitas atau kelebihan gizi 4. Perlunya upaya perlindungan khusus untuk keluarga miskin agar kebutuhan gizinya terpenuhi 5. Perlu penguatan integrasi intervensi gizi ke dalam intervensi program lain seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan nasional, Keluarga Berencana, dll 6. Penguatan riset dan pengembangan termasuk monitoring dan evaluasi
BUKU RPJMN 2015-2019 BUKU I, II & III SALING TERKAIT
BUKU I Prioritas Pembangunan Nasional
BUKU II Prioritas Pembangunan Bidang
BUKU III Pembangunan Berdimensi Kewilayahan
INDIKATOR SASARAN UTAMA RPJMN
Sasaran Utama RPJMN 2015-2019 (Buku 1 RPJMN) Sasaran/Indikator
Status Awal
Target 2019
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
346 (SP 2010)
306
32 (2012)
24
Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada 19,6 (2013) anak balita (persen)
17
Prevalensi stunting (pendek dan sangat 32,9 (2013) pendek) pada anak baduta (dibawah 2 tahun) (persen)
28
Sasaran Utama RPJMN 2015-2019 (Buku 2 RPJMN) Sasaran/Indikator Status Awal Target 2019 1. Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak Menurunnya angka kematian ibu per 100.000 359 (SDKI) 306 kelahiran hidup 346 (SP 2010) Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 32 24 kelahiran hidup 2. Status Gizi Masyarakat • Menurunnya prevalensi anemia pada ibu hamil 37,1 28 (persen) • Menurunnya bayi dengan Berat Badan Lahir 10,2 8 *) Rendah (BBLR) (persen) • Meningkatnya persentase bayi usia kurang dari 6 38,0 50 bulan yang mendapat ASI eksklusif • Menurunnya prevalensi kekurangan gizi 19,6 17 (underweight) pada anak balita (persen) • Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan 32,9 28 sangat pendek) anak baduta (persen) • Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) 12 (2013) 9,5 anak balita (persen)
INDIKATOR MATRIKS RPJMN
Indikator Kinerja Program (IKP) Gizi KIA – RPJMN Program/ No Kegiatan (1) (2) 3 Program Bina Gizi dan Kesehata n Ibu dan Anak
TARGET Sasaran
Indikator
Base 2015 line
2016
2017
Keterkaitan dengan 2018 2019 Nawacita
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 77% 79% 82% 85% 3.2; 4,8; 5.2 Meningkatnya 1 IKP: Persentase 70,4% 75% ketersediaan dan persalinan di keterjangkauan fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan yang kesehatan (PF) 71,3% 75% 78% 81% 85% 90% 3.2; 4,8; 5.2 bermutu bagi 2 IKP: Persentase seluruh kunjungan masyarakat neonatal pertama (KN1) 24,2% 24,2% 22,7% 21,2% 19,7% 18,2% 3 IKP: Persentase ibu hamil Kurang Energi Konik (KEK)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN MATRIKS RPJMN
Pembinaan Gizi Masyarakat – RPJMN Program/ No Kegiatan
Target Sasaran
Indikator
Base line
3,1 Pembinaan Meningkatnya 1 Jumlah ibu hamil KEK yang Gizi pelayanan gizi mendapatkan Masyarakat masyarakat PMT
2015 2016 2017 2018 2019
Keterkaitan dengan Nawacita
13%
50%
65%
80%
95%
3.2; 4,8; 5.2
2 % ibu hamil yang 82% 82% mendapatkan (2013) Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
85%
90%
95%
98%
3.2; 4,8; 5.2
3 % Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 4 % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan
42%
44%
47%
50%
3.2; 4,8; 5.2
75%
80%
85%
90%
3.2; 4,8; 5.2
-
38% 39% (2013)
-
70%
INDIKATOR MATRIKS RENSTRA
Indikator Kinerja Program (IKP) Gizi KIA - RENSTRA Target Program/ No Kegiatan
Sasaran
Indikator 2015
(1) (2) 3 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(3) Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
(4) 1 IKP : % Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
(5) 75%
2 IKP : % Ibu hamil 24,2% kurang energi kronik.
2016
(6) 77%
2017
(7) 79%
2018
2019
(8) 82%
(9) 85%
22,7% 21,2% 19,7%
18,2%
Keterkaita n dengan Nawacita
3.2; 4,8; 5.2
3.2; 4,8; 5.2
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN MATRIKS RENSTRA
Pembinaan Gizi Masyarakat - RENSTRA No
Program/ Kegiatan
Sasaran
3,1 Pembinaan Meningkatnya Perbaikan pelayanan gizi Gizi masyarakat Masyarakat
Target
Indikator
Keterkaitan dengan Nawacita
Baseline
2015
2016
2017
2018
2019
1 Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan
N/A
13%
50%
65%
80%
95%
3.2; 4,8; 5.2
2 Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama masa kehamilan
82%
82%
85%
90%
95%
98%
3.2; 4,8; 5.2
3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
38%
39%
42%
44%
47%
50%
3.2; 4,8; 5.2
4 Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
35%
38%
41%
44%
47%
50%
3.2; 4,8; 5.2
5 Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
N/A
70%
75%
80%
85%
90%
3.2; 4,8; 5.2
6 Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
N/A
10%
15%
20%
25%
30%
3.2; 4,8; 5.2
SANDINGAN INDIKATOR RPJMN – RENSTRA GIZI DAN KIA
Indikator Gizi KIA No Indikator Sasaran Utama RPJMN (Buku 1 dan Buku 2)
Indikator Matriks RPJMN
I
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
1
Menurunnya Angka Kematian Ibu IKP: % Persalinan di fasilitas per 100.000 kelahiran hidup pelayanan kesehatan (PF)
Indikator Renstra
1.IKP: % Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF)
IKP: % Ibu hamil kurang energi 2. IKP: % Ibu hamil Kurang Energi kronik Kronik (KEK) IKK: % Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4)
3. IKK: % Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) 4. IKK: % puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil 5.IKK: % Puskesmas yang melakukan orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
Indikator Gizi KIA (Buku 1 RPJMN) No Indikator Sasaran Utama RPJMN III Pembinaan Gizi Masyarakat
IKK1: % Ibu hamil KEK yang mendapatkan PMT IKK2: % Ibu hamil yang mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan
1 2
5
6
Indikator Renstra IKK1: % Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan IKK 2: % Ibu hamil yang mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan IKK 3: % Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
IKK3: % Bayi usia kurang dari IKK 4: % Bayi usia kurang dari 6 bulan 6 bulan yang mendapatkan yang mendapat ASI eksklusif ASI Eksklusif IKK 5: % Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3
4
Indikator Matriks RPJMN
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) IKK4: % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan
IKK 6: % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan
Indikator Gizi KIA (Buku 2 RPJMN) No Indikator Sasaran Utama RPJMN
Indikator Matriks RPJMN
III Pembinaan Gizi Masyarakat IKK1: % Ibu hamil KEK yang 1 Menurunnya bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) mendapatkan PMT 2
Menurunnya prevalensi anemia pada ibu hamil (persen)
3
Meningkatnya persentase bayi usia IKK3: % Bayi usia kurang dari 6 kurang dari 6 bulan yang mendapat bulan yang mendapatkan ASI ASI eksklusif Eksklusif
4
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) Prevalensi wasting (kurus dan sangat IKK4: % Balita kurus yang kurus) anak balita (persen) mendapat makanan tambahan
5
6
IKK2: % Ibu hamil yang mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan
Indikator Renstra IKK1: % Ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan IKK 2: % Ibu hamil yang mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan IKK 3: % Remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) IKK 4: % Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif IKK 5: % Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IKK 6: % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan
Usulan Indikator Kegiatan Pembinaan Gizi
Usulan Indikator Kegiatan Pembinaan Gizi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan; Persentase balita yang ditimbang berat badannya; Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif; Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa Kehamilan; Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat Makanan Tambahan; Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan; Persentase remaja puteri mendapat dan mengonsumsi TTD; Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A; Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD; Persentase bayi lahir dengan berat badan rendah (berat badan < 2500 gram); Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS; Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya; Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T); Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T); Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM); Persentase ibu hamil anemia.
Sasaran Kegiatan Pembinaan Gizi MDG 2015 - Gizi Kurang 15% RPJMN 2015-2019 - Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat PMT 95% - % ibu hamil yang mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan 98% - % bayi usia < 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 50% - % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan 90%
Renstra Kemenkes 20152019 - % ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan 95% - % ibu hamil mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan 98% - % bayi usia < 6 bulan mendapat ASI eksklusif 50% - % bayi baru lahir mendapat IMD 50% - % Balita kurus yang mendapat makanan tambahan 90% - % remaja putri yang mendapat TTD 30%
Rencana Kerja Pembinaan Gizi 2015-2019 - % D/S - % kasus Balita gizi buruk yang mendpt perawatan - % bayi usia < 6 bulan mendpt ASI eksklusif - % Rumah Tangga mengonsumsi garam beriodium - % Balita 6-59 bulan mendpt kapsul vit.A - % ibu hamil mendpt TTD minimal 90 tablet selama kehamilan - % ibu hamil KEK mendpt PMT - % Balita kurus mendpt PMT - % remaja putri mendpt dan mengonsumsi TTD - % ibu nifas mendpt kapsul Vit.A - % bayi baru lahir mendpt IMD - % BBLR - % Balita yang mempunyai buku KIA - % Balita ditimbang naik BB nya (N) - % Balita ditimbang tidak naik BB nya (T) - % Balita 2T - % Balita BGM - % ibu hamil anemia
Kegiatan Pembinaan Gizi Kegiatan Pusat 1. Penyusunan NSPK Bidang Gizi 2. Peningkatan Kapasitas dan Orientasi SDM Gizi (penilaian pertumbuhan balita, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling Menyusui, Pencegahan & Penanggulangan Gizi Lebih Anak Sekolah, Manajemen pemberian TTD, Kapsul Vit.A dan Taburia dll) 3. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS, ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP) 4. Penyediaan dan Manajemen Distribusi Makanan Tambahan (MPASI, PMT Bumil dan PMT-AS) 5. Pengadaan alat penunjang (antropometri kit, konseling menyusui kit, Iodina test, Buku Pedoman, Leaflet/Poster Gizi) 6. Surveilans Gizi, Monev dan Bimtek Kegiatan Daerah 1. Peningkatan kapasitas SDM Gizi (penilaian pertumbuhan balita, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling Menyusui, Pencegahan & Penanggulangan Gizi Lebih Anak Sekolah, dll 2. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS, ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP) 3. Pemantauan Status Gizi (PSG) 4. Pengadaan dan Pendistribusian Makanan Tambahan 5. Surveilans Gizi Provinsi dan Kab/Kota 6. Monev dan Bimtek Kab/Kota & Puskesmas 7. Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Kinerja Kegiatan: % D/S Ʃ kasus gibur ditangani % TTD % Vit A % ASI Eksklusif % Garam Beriodium
Target RPJMN dan MDGs: % gikur % stunting
Terima Kasih
28