Kebijakan Pendidikan Kel.6.docx

  • Uploaded by: Blank
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebijakan Pendidikan Kel.6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,192
  • Pages: 13
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ”Kebijakan Pendidikan” Dosen Pengampuh: Samsul Ma’arif, M. Pd

Disusun Oleh:

Afi Mustaghfiroh

(D03217002)

Dwiyanti

(D93217045)

Sofi Fahmiani

(D93217118)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2018

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan”. Dan tidak lupa Sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam. Dalam makalah ini kami berusaha memberikan penjelasan seputar tingkatan mutu pendidik dan mutu pendidikan. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan atau pun kesalahan yang belum kami ketahui. Karena dalam penyusunannya pun tidak terlepas dari hambatan dan rintangan. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada penulis yang bukunya telah kami jadikan referensi sebagai pelengkap makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah kami yang selanjutnya. Akhir kata, syukran katshiran. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Surabaya, 20 Oktober 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Dasar Penjamin Mutu Pendidikan ....................................................... 2 1. Mutu pendidik ............................................................................................... 2 2. Mutu pendidikan .......................................................................................... 3 B. Standar mutu pendidikan .................................................................................. 4 C. Strategi peningkatan mutu pendidik dan kependidikan ..................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8 B. Penutup .............................................................................................................. 8 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 9

ii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan. Mutu tidak berdiri sendiri sendiri artinya banyak faktor unt8uk mencapainya dan untuk memelihara mutu. Penjaminan mutu adalah istikah umum yang digunakan semua kegiatan monitoring, evaluasi atau kajian mutu. Penjaminan mutu diatur oleh peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 pasal 91 yakni seiap satuan pendidikan jalur formal dan informal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, penjaminan mutu pendidikan dimaksudpada ayat 1 bertujuan untuk memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan, penjaminan mutu pendidikan dilakukan secara bertahap, sistematis, dalam terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas. Penetapan standar mutu pendidikan dimaksudkan untuk mengukur dan menilai pemenuhan standar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan mutu. Standar nasinal pendidikan mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, prembiayaan dan penilaian pendidikan. Peningkatan kualitas guru adalah kunci memajukan pendidikan. Strategi peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan mencakup visi misi tujuan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

B. Rumusan Masalah 1. Konsep dasar penjaminan mutu pendidikan 2. Standar mutu pendidikan 3. Strategi peningkatan mutu pendidik dan kependidikan

1

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar penjaminan mutu pendidikan 2. Untuk mengetahui dan memahami standar mutu pendidikan 3. Untuk mengetahui dan memahami strategi peningkatan mutu pendidik dan kependidikan.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penjamin Mutu Pendidikan 1. Mutu Pendidik Dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan, bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan. Istilah pendidik mencangkup pula guru, dosen, dan guru besar. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik1. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan2. Kualitas atau mutu adalah conformance to requitmen yaitu sesuai yang diisyaratkan atau distandarkan. Sesuatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Selain itu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dalam manajemen mutu terpadu maka kualitas atau mutu adalah suatu filosofi komprehensif tentang kehidupan dan kegiatan lembaga yang menekankan perbaikan berkelanjutan tujuan fundamental untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan. Dari uraian tentang mutu diatas, maka mutu pendidik merupakan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.3

1

Jiddy Masyfu, Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pendidikan Agama Islam, hal 183. Kusnandi, Konsep Dasar dan Strategi Penjaminan Mutu Pendidikan, Vol.1 No.2, 2017, hal 108 3 Jiddy Masyfu…….hal 184. 2

3

2. Mutu pendidikan Mutu pendidikan mencangkup input, proses, dan output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumber daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan dan siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya). Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input, makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Proses pendidikan merupakan seperangkat upaya untuk merubah input menjadi output yang diharapkan. Dalam pendidikan berskala mikro (sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya. Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasiaan dan penyerasian serta pemanduan input sekolah. (guru, siswa, kurikulum, uang, perlatan, dan sebagainya) dilkukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar peserta didik. Output pendidikan tidak hanya berupa lulusan sekolah, tapi juga merupakan kinerja sekolah, prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau perilaku

sekolah,

yang

dapat

diukur

dari

kualitasnya,

efektivitasnya,

produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output sekolah, dapat dijelakan bahwa output sekolahdikatakan berkualitas atau bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi siswa, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam: (1) prestasi akademik (2) prestasi non-akademik. 4

Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan

(proses)

seperti

misalnya

perencanaan,

pelaksanaan,

dan

pengawasan. Hasil pendidik dipandang bermutu jika mampu melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakulikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus dari suatu jenjang pendidikan tertentu.4

B. Standar mutu pendidikan Mutu yang baikialah yang memiliki standar. Penetapan standar mutu pendidikan bertujuan untuk mengukur dan menilai pemenuhan standar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan mutu.5 Secara nasional diberlakukan standar-standar mutu pendidikan yang biasa disebut dengan SNP. Pada pasal 2 ayat 1 no. 19 tahun 2005 dinyatakan bahwa ruang lingkup SNP meliputi : 1. Standarisi Yakni mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu yang termuat dalam kurikulum. 2. Standar proses Yakni standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. R9 uang lingkung ya mengenai perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. 3. Standar kompetensi lulusan Yakni mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Standar kompeten silulusan satuan pendidikan dikembangakan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yaitu : a. Pendidikan dasa rmeliputi SD/MI/SDLB/’paket A dan SMP/MTs/SMPLB/paket B bertujuan meletekkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Kusnandi,…….hal 108-109. Nanang Fattah, Sistem penjaminan mutu pendidikan, (PT Remaja Rosdakarya :Bandung, 2012),3.

4 5

5

b. Pendidikan menengah yang terdiriatas SMA/MA/SMALB/paket C bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Pendidikan menengah kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan Yakni mengenai criteria pendidikan prajabatan dan kekayaan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidikan merupakan tenaga profesioanl yang bertugas merencankan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatiha, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

pembelajran. Sedangkan tenaga kependidikan

masyarakat

yang

mengabdikan

diri

dan

diangkat

adalah anggota untuk

menunjang

penyelenggaraan pendidikan. 5. Standar sarana prasarana Peremndiknas

no.

26

tahun

2008

tentang

standar

labiratorium

sekolah/madrasah yang mencakup kepala laboratorium, tenisi dan laporan sekolah/madrasah. Fungsi dasar laboratorium adalah memfasilitasi dukungan proses pembelajaran agar sekolah dapat memenuhi misi dan tujuannya. 6. Standar pengelolaa nsekolah Menurut PP no.19 tahun 2005 tentang standa rnasional pendidikan pasal 1 ayat 9 mengemukakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan tingkat satuan pendidikan. 7. Standar pembiayaan Pembiayaan

pendidikan

terdiri

atas

biaya

investasi,

operasi,

dan

personal.Investasi meliputi sarana prasarana, pengembangan SDM dan modal kerja tetap. Biaya operasi meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, biaya operasi tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi transportasi dan lain 6

sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. 8. Standar penialian pendidikan Dalam pasal 63 ayat 1 dikemukakan penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasa dan menengah terdiri dari a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik :dilakukan secara berkesinambungan untuk memonitor proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan ujian kenaikan kelas. b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan :menilai pencapaian standar kompetensil ulusan untuk semua mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani rohani, dan kesehatan. c. Penialian hasil belajar pemerintah :untuk menilai penkcapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujiann asional.6 Prinsip utama penjaminan mutu ialah “mutu adalah tugas setiap orang” artinya dengan menjalankan pekerjaannya sesuai dengan mutu yang distandarkan maka hasilnya secara otomatisakan dijaminkan mutunya.7

C. Strategi Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan Pendidikan merupakan factor utama dalam pembentukan pribadi manusia menyadari akan hal tersedut, pemerintah sangat serius menangani pendidikan dan berusaha terus untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebab dengan system pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mengadakan perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bermasyrakat berbangsa dan bernegara.8 Upaya perbaikan pada lembaga

6

Permendikas no.23 tahun 2006. Rinda Hedwig, model sistem penjaminan mutu,(Grahailmu : Yogyakarta, 2006),3. 8 Muhibbin zainul, 2012, “strategi peningkatan mutu pendidikan disekolah”. Jurnal social humaniora, vol 5 no.2,November 2012, 206 7

7

pendidikan tidak sderhana yang dipikirkan karena butuh perbaikan yang berkelanjutan, berikut ini strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan. 1. memperkuat kurikulum kurikulum adalah instrument pendidikan yang sangat penting dan strategi dalam menata pengalaman belajar siswa, dalam meletakkan landasan-landasan penegtahuan, nilai, keterampilan, dan keahlian, dan dalam membentuk atribut kapasitas yang diperlukan untuk menghadapi perubahan-perubahan social yang kan terjadi. 2. Memperkuat kapasitas manajmen sekolah Telah banyak model-model dan prinsip-prinsip manajemen modern terutama dunia bisnis untuk kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan. Salah satu model dalam dunia pendidikan adalah school based management. Dalam rangka desentralisasi di bidang pendidikan model ini mulai diterapkan. 3. Memperkuat sumber daya tenaga pendidikan Memperkuat sumber daya tenaga pendidikan ialah dengan : 

memperkuat system pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki keaahlian,



memperkuat kepemimpinannya



meningkatkan mutu mengajar melalui program inovatif berbasis kompetensi



mengoptimalkan fungsi-fungsi tenaga kependidikan

4. perbaikan yang berkesinambungan perbaikan yang berkesinambungan berkaitan dengan komitmen dan proses. Komitmen terhadap kualitas dimulai dengan pertanyaan dediksi pada misi dan visi bersama, serta pembedayaan semua persiapan untuk secara inkrimental mewujudkan visi tersebut. 5. Manajemen berdasarkan fakta Pengambilan keputusan harus didasarkan pad fakta yang nyata tentang kualitas yang didapatkan dari berbagai sumber diseluruh jajaran organisasi.9

Adisujai, “strategi peningkatan mutu pendidikan dan tenaga”, diakses dari www.google.co.id/search.safe=strategipeningkatan-mutu-pendidikan-dan-tenaga.com, pada tanggal 31 oktober 2018 pukul 20.22 9

8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan mutu pendidikan mencangkup input, proses, dan output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumber daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan dan siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya). Penetapan standar mutu

pendidikan bertujuan untuk mengukur dan

menilai pemenuhan standar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam kebijakan mutu.10 Secara nasional diberlakukan standar-standar mutu pendidikan yang biasa disebut dengan SNP. Pada pasal 2 ayat 1 no. 19 tahun 2005 dinyatakan bahwa ruang lingkup SNP meliputi : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidi dan tenaga kependidkan,standar sarana dan prasarana, standar pengelolahan, standar pembayaran, standar penilaian. untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebab dengan system pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu mengadakan perubahan kearah yang lebih baik dalam kehidupan bermasyrakat berbangsa dan bernegara, adapun stategi untuk meningkatkan mutu pendidikan antara lain : memperkuat kurikulum,Memperkuat kapasitas manajmen sekolah, Memperkuat sumber daya tenaga pendidikan, Manajemen berdasarkan fakta, perbaikan yang berkesinambungan.

10

Nanang Fattah, Sistem penjaminan mutu pendidikan, (PT remaja Rosdakarya :Bandung, 2012),3.

9

Daftar pustaka

Masyfiu, Jiddy. Kebijakan Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pendidikan Agama Islam.

Kusnandi. 2017. Konsep Dasar dan Strategi Penjaminan Mutu Pendidikan. Vol.1 No.2.

Fattah Nanang. 2012. Sistem penjaminan mutu pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Permendikas no.23 tahun 2006.

Hedwig Rinda.2006. model system penjaminan mutu. Yogyakarta. Grahailmu

Zainul Muhibbin. 2012. strategi peningkatan mutu pendidikan disekolah. Jurnal social humaniora, vol.5 no.2.

Adisujai.

strategi

peningkatan

mutu

pendidikan

dan

tenaga”,

diakses

dari

www.google.co.id/search.safe=strategi-peningkatan-mutu-pendidikan-dan-tenaga.com, pada tanggal 31 oktober 2018

10

Related Documents

Kebijakan Pendidikan
May 2020 13
Kebijakan
June 2020 51
Kebijakan
May 2020 52
Kebijakan
June 2020 46

More Documents from "ajie"

Cover.docx
December 2019 16
Sub Bab.docx
December 2019 14
Beschwerdebrief An Cablecom
November 2019 12