Kebijakan Pelayanan Laboratorium (repaired).docx

  • Uploaded by: Agus Putu Agung
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kebijakan Pelayanan Laboratorium (repaired).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,820
  • Pages: 14
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN

UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I Desa Batununggul, Nusa Penida, Telp: 0366-5596680

KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Nusa Penida I perlu didukung oleh adanya pelayanan laboratorium yang bermutu;

Menimbang

b. bahwa agar mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional, Laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I harus meningkatkan mutu pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Nusa Penida I tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium di UPT Puskesmas Nusa Penida I;

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676); 3. Keputusan Menteri 364/MENKES/SK/III/2003 Kesehatan; Keputusan 1

Kesehatan Nomor tentang Laboratorium Menteri Kesehatan

Nomor89/Menkes/SK/II/2013 tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat;

Formularium

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1647/MENKES/SK/XII/2005 tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Jejaring Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging; 7. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Nomor 168 Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator – indikator Prioritas Dalam Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Klungkung;

MEMUTUSKAN Menetapkan

: KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I.

KESATU

: Kebijakan pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Nusa Penida I adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA

: Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan.

Ditetapkan di Sampalan Pada tanggal 3 Desember 2018 KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I

AGUS PUTU AGUNG

2

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I

A. KEBIJAKAN PERSYARATAN KOMPETENSI PETUGAS 1. Pelayanan laboratorium harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman. 2. Persyaratan kompetensi petugas laboratorium sebagaimana dimaksud angka 1 sebagai berikut : a. Berpendidikan minimal D III analis kesehatan. b. Memiliki Surat Tanda Registrasi dari Organisasi Profesi. c. Memiliki Surat Ijin Kerja di UPT Puskesmas Nusa Penida I. d. Telah menjalani proses kredensial dan ditetapkan kewenangan klinis oleh kepala UPT Puskesmas Nusa Penida I. e. memiliki pengalaman kerja sesuai keahliannya sekurangkurangnya 1 tahun 3. Persyaratan petugas yang berhak menginterprestasikan hasil laboratorium : a. Dokter/ dokter gigi b. Petugas lain yang diberi kewenangan oleh dokter. B. KEBIJAKAN JENIS- JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DAPAT DILAKUKAN DI UPT PUSKESMAS NUSA PENIDA I 1. Jenis- jenis pemeriksaan Laboratorium yang dapat dilakukan di UPT Puskesmas Nusa Penida I antara lain: a. Pemeriksaan Hematologi Lengkap b. Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli c. Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus d. Pemeriksaan Protein Urine e. Pemeriksaan Glukosa Urine f. Pemeriksaan Tes Kehamilan g. Pemeriksaan HIV h. Pemeriksaan Malaria i. Pemeriksaan Feses Lengkap j. Pemeriksaan Tuberkulosis (Mikroskopis BTA sputum) k. Pemeriksaan Glukosa Darah l. Pemeriksaan Kolesterol 3

m. Pemeriksaan Sifilis n. Pemeriksaan Asam Urat o. Pemeriksaan Hepatitis (HbsAg) p. Pemeriksan Widal q. Pemeriksaan Ureum r. Pemeriksaan Creatinin s. Pemeriksaan Bilirubin t. Pemeriksaan SGOT u. Pemeriksaan SGPT v. Pemeriksaan Urine Lengkap w. Pemeriksaan Jamur 2. Tarif pemeriksaan laboratorium di UPT Puskesmas Nusa Penida I ditetapkan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 14 Tahun 2012

NO 1

a.

b.

2

Jasa Pelayanan

Jumlah

( Rp )

( Rp )

( Rp )

( Rp )

1.

Haemoglobin sahli

4.000

2.000

6.000

8.

Golongan darah

3.500

2.500

6.000

Hematologi Analyser 1.

Darah lengkap 3 diff

28.000

17.000

45.000

3.

Malaria

12.000

3.000

15.000

a.

Urine lengkap

12.000

3.000

15.000

d.

Sedimen urine

6.000

2.000

8.000

e.

Protein urine

6.000

2.000

8.000

Tes Kehamilan (PPT )

8.000

2.000

10.000

Faeses rutin

11.000

4.000

15.000

Urinalisis

Faeses a.

4

Jasa Sarana

Hematologi Manual

f. 3

Jenis Pelayanan

 Kimia Klinik Clinical Chemistry Analyser a.

AST/SGOT

19.000

6.000

25.000

b.

ALT/SGPT

19.000

6.000

25.000

c.

Bilirubin total

22.000

13.000

35.000

d.

Bilirubin direk

22.000

13.000

35.000

e.

Bilirubin indirek

22.000

13.000

35.000

19.000

6.000

25.000

19.000

6.000

25.000

f. g.

Ureum Kreatinin

 Menggunakan kering

stik

reagen

a.

Kolesterol

20.000

5.000

25.000

c.

Asam urat

18.000

5.000

23.000

d.

Glukosa sewaktu

12.000

5.000

17.000

e.

Glukosa puasa

12.000

5.000

17.000

4

f. 5

6

Glukosa 2 jam PP

12.000

5.000

17.000

Imunoserologi a.

Widal

30.000

5.000

35.000

b.

Malaria

15.000

5.000

20.000

c.

Anti HIV

90.000

60.000

150.000

d.

VDRL

27.000

3.000

30.000

e.

HbsAG

52.000

18.000

70.000

Mikrobiologi a.

BTA mikroskopis 3x

42.500

7.500

50.000

b.

Mikroskopis

12.000

3000

15.000

pengecatan gram

C. KEBIJAKAN PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENGAMBILAN, PENERIMAAN SPESIMEN, DAN PENYIMPANAN SPESIMEN 1. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium a. Permintaan pemeriksaan laboratorium hanya dapat dilakukan oleh dokter, dokter gigi, atau petugas lain yang diberikan kewenangan oleh dokter/ dokter gigi. b. Permintaan pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan pertimbangan medis dan kebutuhan pengkajian pasien serta sudah dikomunikasikan dan disetujui pasien. c. Permintaan pemeriksaan laboratorium harus dilaksanakan melalui pengisian formulir permintaan pemeriksaan laboratorium. 2. Pengambilan Spesimen a. Pengambilan spesimen dilaksanakan berdasarkan permintaaan pemeriksaan laboratorium. b. Pengambilan spesimen untuk pasien rawat jalan dilaksanakan di laboratorium atau tempat lain yang ditentukan. c. Pengambilan spesimen untuk pasien rawat inap dilaksanakan di tempat perawatan oleh petugas laboratorium atau petugas lain yang diberi kewenangan. d. Pengambilan spesimen untuk pasien gawat darurat dilaksanakan di laboratorium atau ruang perawatan berdasarkan pertimbangan tertentu oleh petugas laboratorium atau petugas lain yang diberi kewenangan. e. Spesimen harus diberi label yang berisi minimal nama pasien, umur/ tempat tanggal lahir, nomer RM dan tanggal dan jam pengambilan spesimen. 3. Penerimaan Spesimen. a. Penerimaan spesimen di laboratorium harus disertai dengan surat permintaan pemeriksaan laboratorium 5

b. Penerimaan/ pengambilan spesimen dicatat dalam register penerimaan/ pengambilan spesimen.

4. Penyimpanan Spesimen a. Spesimen disimpan pada tempat dan wadah yang sesuai. b. Spesimen yang memerlukan penundaan pemeriksaan diberikan pengawet. c. Spesimen yang untuk pemeriksaannya memerlukan rujukan ke laboratorium lainnya dapat dilakukan perlakuan khusus terlebih dahulu seperti fiksasi dll. D. KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM DILUAR JAM KERJA 1. Pelayanan laboratorium diluar jam kerja UPT Puskesmas Nusa Penida I hanya dilakukan untuk pasien- pasien UGD dan Persalinan yang sifatnya segera/ cito. 2. Pelayanan laboratorium sebagaimana dimaksud angka 1 meliputi: a. Pemeriksaan Darah Lengkap b. Pemeriksaan Gula Darah Dipstick c. Pemeriksaan Protein Urin dengan Dipstick 3. Pelayanan laboratorium sebagaimana dimaksud angka 1 dan 2 dilakukan oleh petugas analis laboratorium atau petugas kesehatan yang lain yang telah dilatih untuk melakukan pelayanan laboratorium sederhana. E. KEBIJAKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG BERISIKO TINGGI 1. Dalam pemeriksaan laboratorium berisiko tinggi maka pelaksanaan pelayanan pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur yang berlaku. 2. Petugas wajib menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) dan menerapkan Kewaspadaan Universal. 3. Petugas wajib menerapkan Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium. 4. Petugas menerapkan prinsip- prinsip Pencegahan Infeksi. F. KEBIJAKAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan Laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I adalah sebagai berikut: NO.

JENIS PEMERIKSAAN

WAKTU

1

Haemoglobin

± 10 menit

2

Golongan Darah ABO

± 10 menit

3

Golongan Darah Rhesus

± 10 menit

4

Urine Lengkap/rutin

± 30 menit 6

5

Sedimen Urine

± 30 menit

6

Glukosa Urine

± 10 menit

7

Protein Urine

± 10 menit

8

Test Kehamilan (PPT)

± 10 menit

9

Widal

± 30 menit

10

Anti HIV

± 30 menit

11

Malaria

± 45 menit

12

Faeses Lengkap

± 45 menit

13

Jamur Permukaan

14

Tuberculosis (BTA)

± 30 menit ± 1 jam

15

Gula Darah Sewaktu

± 5 menit

16

Gula Darah Puasa

± 5 menit

17

Gula Darah 2 Jam PP

± 5 menit

18

Cholesterol

± 10 menit

19

Uric Acid

± 5 menit

20

Ureum/BUN

± 30 menit

21

Creatinin

± 30 menit

22

SGOT

± 30 menit

23

SGPT

± 30 menit

24

Bilirubin Total

± 45 menit

25

Bilirubin Direck

± 45 menit

2. Petugas Laboratorium wajib memenuhi ketentuan tentang waktu penyampaian hasil laboratorium tersebut. G. KEBIJAKAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN URGEN/ CITO 1. Pengambilan spesimen laboratorium cito dilaksanakan secara bed side di ruang perawatan. 2. Pemeriksaan spesimen dan penyampaian hasil laboratorium cito harus diutamakan dari non cito. 3. Waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium pasien urgen/ cito adalah sebagai berikut: No

JENIS PEMERIKSAAN

WAKTU

1

Pemeriksaan Darah Lengkap

± 15 menit

2

Pemeriksaan Gula Darah

± 5 menit

3

Pemeriksaan Protein Urine

± 5 menit

4. Petugas Laboratorium wajib memenuhi ketentuan tentang waktu penyampaian hasil laboratorium pasien urgen/ cito tersebut.

7

H. KEBIJAKAN JENIS REAGENSIA ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA 1. UPT Puskesmas Nusa Penida I menjamin ketersediaan reagen dan bahan lain yang diperlukan dalam pelayanan laboratorium. 2. Reagensia dan bahan lain seperti yang dimaksud angka 1 diatas antara lain : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Nama Reagen dan Bahan Lain HCl 0.1% Stick gula darah Stick Asam Urat Stick Cholesterol Aquades Rapid HIV Rapid PP test Syphilis kit Strip protein urine dan glukosa urine Giemsa Eosin 2% Xylol Alkohol 70% Metanol Oil imersi Strip urinalisa Larutan KOH 10% Widal kit Reagen golongan darah Rapid HBsAG Alcohol swab Reagen SGOT Reagen SPGT Reagen Ureum Reagen Creatinin Reagen Bilirubin Lancet

3. UPT Puskesmas Nusa Penida I wajib melakukan pemenuhan ketersediaan reagensia tersebut. I.

KEBIJAKAN BATAS BUFFER STOCK REAGENSIA UNTUK MELAKUKAN PENGORDERAN 1. Menetapkan buffer stok reagensia dan bahan lain laboratorium UPT. Puskesmas Nusa Penida I sebesar 25% 2. Petugas laboratorium wajib melakukan pemantauan penggunaan reagensia di UPT. Puskesmas Nusa Penida I. 3. Pengadaan reagensia dilaksanakan melalui permintaan Kepala Puskesmas ke Dinas Kesehatan melalui UPT Perbekes. 4. Pengadaan reagensia juga dapat dilakukan melalui pengadaan melalui dana kapitasi JKN sesuai mekanisme yang berlaku. 8

J. KEBIJAKAN NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1. Nilai normal yang menjadi rujukan laboratorium adalah sebagai berikut: NO.

JENIS PEMERIKSAAN

hasil

pemeriksaan

NILAI NORMAL

HEMATOLOGI Eritrosit (RBC)

Pria : 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3 Wanita: 3,8-5,0 x 106 sel/mm3

MCV

80 – 100 (fL)

Hematokrit (HCT)

Pria : 40% - 50 % Wanita : 35% - 45%

Trombosit (PLT)

150 – 400 109/ l

Lekosit (WBC)

3200 – 10.000/mm3

Haemoglobin

Pria : 13 - 18 g/dL Wanita : 12 - 16 g/dL

MCH

28– 34 pg/ sel

MCHC

32 – 36 g/dL

Lymfosit

0.5 – 5.0 109/ l

Granulosit

1.2 – 8.0 109/ l

Lymfosit %

15.0 – 50.0 %

Granulosit %

35.0 – 80.0 %

Trombosit

170 – 380. 103/mm3

Hitung Jenis: Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit

0% - 2% 0% - 6% 2–6% 35 – 80 % 15% - 45% 0%-11%

HEMOSTASIS LED

Pria <15mm/1 jam Wanita <20mm/1 jam

Masa Perdarahan

1 – 3 Menit

Masa Pembekuan

2 – 6 Menit

Golongan Darah ABO

-

Golongan Darah Rhesus

-

URINALISIS Urine -

Lengkap/rutin Warna Kejernihan Ph BJ Protein Gula

Kuning – kuning tua Jernih 6.5 – 7.0 1.005 – 1.030 Negative

9

-

Negative Negative Negative Negative Negative Negative Negative

Keton Nitrit Bilirubin Urobilinogen Blood lekosit

Sedimen Urine

Lekosit : 0 -3 Erytrosit : 0-5 Sel Ephtel : 0 - 5

Glukosa Urine

Negative

Protein Urine

Negative

Test Kehamilan (PPT)

Pos(+) : 2 garis merah Neg(-) : 1 garis merah

SEROLOGI Widal

Negative

Anti HIV

Negative

Malaria

Negaive

FESES RUTIN Faeses Lengkap *Makroskopis Warna Bau Konsistensi Darah Lendir Cacing dewasa *Mikroskopik Telur cacing Amoeba Larva Erytrosit Lekosit Lemak Sisa makanan

Kuning kecoklatan Khas Lunak Tidak ada Tidak ada Tak ada Negative Negative Negative 0–1 0–2 Tidak ada Dilaporkan ang ditemukan

KIMIA KLINIK Total Bilirubin

0.3 - 1.2 mg/dl

Bilirubin Direct

< 0.2 mg/dl

Bilirubin Indirect

< 0.8 mg/dl

Kolesterol Total

< 200 mg/dl

HDL – Kolesterol

40 – 60 mg/dl

LDL – Kolesterol

< 100 mg/dl

Trigliserida

< 150 mg/dl

SGOT / ASAT

< 40 U/L T370C

SGPT / ALAT

Lk = < 45 U/L T370C Pr = < 34 U/L T370C

10

Creatinin

Lk = 0.8 – 1.3 mg/dl Pr = 0.6 – 1.2 mg/dl

Urea

13 – 43 mg/dl

Uric Acid

Lk = 3.5 – 7.2 mg/dl Pr = 2.6 – 6.0 mg/dl

Glukosa Puasa

74 – 106 mg/dl

Glukosa 2 Jam PP

< 140 mg/dl

Glukosa Sewaktu

< 140 mg/dl

Total Bilirubin

0.3 - 1.2 mg/dl

Bilirubin Direct

< 0.2 mg/dl

Bilirubin Indirect

< 0.8 mg/dl

Kolesterol Total

< 200 mg/dl

HDL – Kolesterol

40 – 60 mg/dl

LDL – Kolesterol

< 100 mg/dl

Trigliserida

< 150 mg/dl

SGOT / AST

< 40 U/L T370C

SGPT / ALT

Lk = < 45 U/L T370C Pr = < 34 U/L T370C

Creatinin

Lk = 0.8 – 1.3 mg/dl Pr = 0.6 – 1.2 mg/dl

Urea

13 – 43 mg/dl

Uric Acid

Lk = 3.5 – 7.2 mg/dl Pr = 2.6 – 6.0 mg/dl

Glukosa Puasa

74 – 106 mg/dl

Glukosa 2 Jam PP

< 140 mg/dl

Glukosa Sewaktu

< 140 mg/dl

SPUTUM Tuberculosis (BTA)

Negative BTA

SEROOGI Widal : Salmonella Typhi O

Negatif

Salmonella Paratyphi A-O

Negatif

Salmonella Paratyphi B-O

Negatif

Salmonella Paratyphi C-O

Negatif

Salmonella Typhi H

Negatif

11

Salmonella Paratyphi A-H

Negatif

Salmonella Paratyphi B-H

Negatif

Salmonella Paratyphi C-H

Negatif

HbsAg

Non Reaktif

Rhematoid Factor (RF)

Negatif

Rapid Test HIV

Non Reaktif

Rapid Test Syiphilis (TPHA)

Non Reaktif

HbsAg

Non Reaktif

K. KEBIJAKAN PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM 1. Pemantapan Mutu Internal (PMI) a. Laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I menyelenggarakan PMI secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. b. Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: tahap praanalitik, tahap analitik dan tahap pasca-analitik. c. Pada tahap pra analitik pemeriksaan laboratorium dilaksanakan persiapan seperti puasa/ tidak, aktivitas, obat- obatan yang diminum, peralatan yang dipakai dan wadah spesimen harus memenuhi syarat. d. Pada tahap analitik tehnik pengambilan sampel, jumlah sampel, penyimpanan, pengawetan, waktu pengiriman harus dilaksanakan sesuai standar dan prosedur. e. Pada tahap pasca analitik harus diperhatikan register, penulisan hasil dan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium harus sesuai dengan prosedur. 2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME) a. PME penyelenggaraan laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I diselenggarakan oleh pihak lain di luar untuk memantau dan menilai penampilan laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. L. KEBIJAKAN PROGRAM KESELAMATAN DI LABORATORIUM 1. Kebijakan Pemenuhan Standar Dan Peraturan a. UPT Puskesmas Nusa Penida I berkomitmen memenuhi standar penyelenggaraan laboratorium sesuai Permenkes No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.

12

b. UPT Puskesmas berkomitmen memenuhi standar sarana, prasarana dan alat kesehatan laboratorium sesuai Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. c. Setiap kegiatan pelayanan laboratorium dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang mengacu pada peraturan yang berlaku. 2. Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petugas Laboratorium a. Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium bertujuan untuk kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium, mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium, mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun, mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan. b. Kebijakan- kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I antara lain : 1) Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. 2) Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja laboratorium. 3) Petugas harus tau cara pemakaian alat emergensi : pemadam kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain. 4) Setiap petugas laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K). 5) Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja 6) Dilarang makan minum dan merokok di laboratorium 7) Petugas tidak boleh terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium 8) Peralatan disimpan pada tempat yang telah ditentukan. 9) Pelaksanaan kegiatan pelayanan dilakukan sesuai prosedur 10) Petugas laboratorium wajib menggunakan alat perlindungan diri dan kewaspadaan universal untuk kesehatan dan keselamatan kerja. 3. Kebijakan Keselamatan Pasien Laboratorium a. Penyelenggaraan laboratorium UPT Puskesmas Nusa Penida I harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien yaitu upaya pemenuhan Standar Keselamatan Pasien, Sasaran Keselamatan Pasien dan 6 langkah Keselamatan Pasien sesuai Permenkes No.11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.

13

b. Setiap kejadian keselamatan pasien (KTD,KTC,KNC dan KPC) harus dilaporkan dan dilakukan penanganan sesuai kebijakan dan prosedur.

4. Penanganan Dan Pembuangan Bahan Infeksius Dan Berbahaya a. Penanganan limbah dilaksanakan sesuai prosedur. b. Limbah padat (pot dahak, masker, handscoen, kertas maupun tissue serta alat-alat lain yang bersangkutan dengan sampel dan reagen dilaboratorium) di buang ke tempat sampah medis. c. Limbah cair (sisa hasil kegiatan laboratorium yang berupa cairan, diantaranya sisa sampel urine) dibuang ke wastafel laboratorium yang salurannya terhubung ke saluran IPAL.

KEPALA UPT. PUSKESMAS NUSA PENIDA I

AGUS PUTU AGUNG

14

Related Documents


More Documents from "lenovo yoga"