KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA
I. Pendahuluan Kebakaran hutan dan lahan terjadi setiap tahun di Indonesia khususnya pulau-pulau di Sumatera dan Kalimantan. Kebakaran hutan dan lahan ini terjadi karena hutan dan lahan dibakar baik secara disengaja atau tidak. Ini sering terjadi karena ada penduduk yang sengaja membakar hutan atau lahan untuk pertanian atau pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Akibat nyata dari kebakaran ini adalah asap yang pekat yang mengganggu kehidupan sosial,kesehatan dan ekonomi manusia. Pada saat kebakaran hutan,asap pekat menyerang pemukiman penduduk dan jalan-jalan baik di desa maupun di kota. Asap ini mengganggu pernapasan dan penglihatan manusia sehingga mengganggu kegiatan mereka di rumah,di sekolah dan tempat-tempat publik. Banyak sekolah dan fasilitas publik,seperti bandara yang ditutup akibat tebalnya asap dari kebakaran hutan. Kabut asap membuat pesawat terbang tidak bisa mendarat atau siap terbang. Kabut asap ini bahkan sampai menyebrang ke negri jiran seperti Singapura dan Malaysia,sehingga Indonesia sering mendapat protes dari pemerintah negeri-negeri seberang itu oleh karena adanya kabut asap.
II. Pembahasan a.
Pengertian kebakaran hutan dan lahan Kebakaran hutan dan lahan adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap
keadaan fisik hutan atau lahan akibat dari penggunaan api yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Akibat kebakaran,hutan atau lahan menjadi tidak berfungsi dan dipakai lagi dalam menunjang kehidupan berkelanjutan. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mendefinisikan kebakaran hutan dan lahan sebagai berikut: “Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan dimana hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat menggaggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.”
b.
Penyebab kebakaran hutan dan lahan Kebakaran hutan dan lahan dapat disebabkan karena beberapa hal berikut.
1)
Aktivitas manusia yang menggunakan api di kawasan hutan dan lahan,sehingga menyebabkan kebakaran.
2)
Faktor alam yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
3)
Jenis tanaman yang sejenis dan memiliki titik bakar yang rendah serta hutan yang terdegradasi menyebabkan semakin rentan terhadap bahaya kebakaran.
4)
Angin yang cukup besar dapat pula memicu dan mempercepat menjalarnya api.
5)
Topografi hutan yang terja; semakin mempercepat merembetnya api dari bawah ke atas
c.
Cara perusakan hutan dan lahan Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia
yang sengaja melakukan pembakaran dalam rangka penyiapan lahan. Disamping itu juga bisa terjadi karena adanaya bahan bakar,oksigen dan panas. Kerusakan lingkungan akibat kebakaran antara lain berupa hilangnya flora dan fauna serta terganggunya ekosistem. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana pemukiman serta korban jiwa manusia. Dampak lebih lanjut akibat asap yang ditimbulkan dapat berpengaruh kepada kesehatan manusia terutama gangguan pernapasan serta gangguan aktivitas kehidupan seharihari.
d.
Kerugian dan kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan Kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan kerugian berupa korban manusia dan hutan
serta lahan milik negara. Ini dapat mengganggu dan bahkan melumpuhkan kegiatan sosial dan ekonomi manusia. Kerugian tersebut,yaitu: 1)
Manusia sakit karena menghirup asap,luka serta mengungsi.
2)
Kerusakan ekologis yang mempengaruhi sistem penunjang kehidupan.
3)
Terganggunya kegiatan tranportasi darat dan udara karena asap yang pekat.
4)
Hilangnya potensi kekayaan hutan,fauna dan flaura.
5)
Tanah yang gundul dan habis terbakar serta hilangnya tanaman sangat rentan terhadap erosi pada saat musim hujan sehingga akan menyebabkan longsor.
6)
Penurunan kualitas kesehatan masyarakat untuk daerah di sekitan kebakaran hutan dan lahan.
7)
Turunnya pendapatan pemerintah dan masyarakat akibat terganggunya transportasi dan aktivitas ekonomi.
8)
Musnahnya asset negara dan sarana prasaran vital.
e.
Gejala dan tanda kebakaran hutan dan lahan Terdapat beberapa gejala dan tanda terjadinya kebakaran hutan dan lahan sebagai
berikut. 1)
Adanya aktivitas manusia menggunakan api di kawasan hutan dan lahan.
2)
Ditandai dengan adanya tumbuhan yang meranggas.
3)
Kelembapan udara rendah.
4)
Kekeringan akibat musim kemarau panjang.
5)
Peralihan musim menuju kemarau.
6)
Meningkatnya migrasi satwa keluar dari habitatnya.
f.
Tindakan yang dilakukan sebelum,pada saat dan sudah terjadinya bencana Sebelum bencana:
1)
Pastikan semua peralatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan telah tersedia dan siap digunakan.
2)
Jangan tinggalkan anak-anak bermain sendiri dirumah tanpa pengawasan.
3)
Larang anak-anak bermain ke arah hutan atau lahan yang berpotensi terbakar.
4)
Pangkas semua cabang pohon yang mati mengenai rumah.
5)
Lapor ke petugas kehutanan bila terlihat ada hutan dan lahan yang mulai terbakar.
6)
Bersihkan sekitar rumah dari sampah kertas,plastik atau sumpun kering.
7)
Jauhkan BBM dari rumah
8)
Persiapkan masker untuk melindungi dan mengurangi gangguan pernapasan dari asap hutan yang terbakar.
9)
Persiapkan kacamata untuk melindungi mata dari asap yang pekat. Setelah bencana:
1)
Pastikan jumlah anggota keluarga lengkap dan diketahui keberadaannya
2)
Pastikan anggota keluarga tidak berada di hutan atau lahan yang terbakar
3)
Bila meninggalkan rumah,pastikan rumah dalam keadaan aman.
4)
Amankan semua berkas dan dokumen penting.
5)
Jaga keamanan dan tetap waspada selama kebakaran terjadi
6)
Memakai masker (penutup) mulut dan hidung saat berada diluar rumah
7)
Ketika menaiki sepeda motor pakailah kacamata untuk melindungi mata dari asap.
Sesudah bencana: 1)
Patikan kebakaran telah usai dan api telah dipadamkan serta dinyatakan aman.
2)
Jangan masuk hutan dan lahan terbakar bila masih ada api atau kepulan asap,
3)
Gunakan sepatu,pakaian dan penutup kepala yang aman ketika memasuki wilayah hutan dan lahan terbakar.
g.
Mitigasi bencana
Mitigasi non struktural
1)
Kampanye kebijakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan
2)
Melakukan pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat.
3)
Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan khususnya untuk penanggulangan dini.
4)
Latihan menggunakan pemadam kebakaran portable.
5)
Jangan membuang puntung rokok sembarangan
6)
Bagi peladang hindari penyiapan ladang dengan membakar kayu dan daun yang ada. Jika terpaksa harus dibakar pastikan bahwa pembakaran dipantau dengan ketat dan secara bergiliran.
Mitigasi struktural
1)
Pembuatan waduk untuk pemadaman api
2)
Pembuatan sekat-sekat di hutan dan lahan untuk mencegah luasnya kebakaran
3)
Hindarkan pembukaan lahan dengan cara pembakaran
4)
Hindarkan penanaman tanaman yang sejenis untuk daerah yang luas
5)
Melakukan penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman heterogen III. Penutup Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal yaitu:
Kebakaran merupakan salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhirakhir ini makin sering terjadi. Kebakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan dalam kawasan hutan.
Daftar Pustaka