Kartul_b.indo_2_revisi_terakhir[1].docx

  • Uploaded by: Yuu KZ
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kartul_b.indo_2_revisi_terakhir[1].docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,839
  • Pages: 35
KANDUNGAN ZAT KLORIN PADA TEH CELUP INSTAN KARYA TULIS Diajukan sebagai syarat mengikuti ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII Tahun Pelajaran 2016 – 2017

Disusun Oleh : Gema Putewa Nusantra Lutfi Fauzan Milinov Admiral Muhammad Gigih Fadddaqi Yususf Kurnia Zikrullah Program : Ilmu Pengetahuan Alam SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM AL AZHAR 4 Jalan Kemang Pratama Raya, Kemang Pratama, Rawalumbu BEKASI

2017

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis yang berjudul “Kandungan Zat Pewarna Dan Zat Kimia Pada Teh Celup Instan “ karya Gema Putewa Nusantra, Lutfi Fauzan, Milinov Admiral, Muhammad Gigih Faddaqi, dan Yusuf Kurnia Zikrullah telah dikoreksi dan disetujui oleh:

Bekasi, 10 Januari 2017 Pembimbing Materi

Pembimbing Materi

Dra. Hj. Sri Istiati

Dra. Nur Inayah

Mengetahui Kepala SMA Islam Al – Azhar 4

Tun Abdul Razak , S.Pd.

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik. Karya tulis ini disusun sebagai syarat mengikuti ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam tahun pelajaran 2015-2016. Dalam penyusunan karya tulis ini penulis mengalami berbagai hambatan.Namun, berkat berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis secara khusus menyampaikan terima kasih kepada: 1. 2. 3. 4.

Pembimbing materi, Dra. Hj. Sri Istiati Pembimbing metodologi, Dra. Nur Inayah Guru – guru SMA Islam Al – Azhar 4 Orang tua penulis yang telah membimbing dan mendidik penulis hingga sekarang dengan penuh keikhlasan 5. Teman-teman angkatan 20 Demikian karya tulis ini disusun oleh penulis.Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan manfaat serta dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Bekasi, 10 Januari 2017

Penulis

2

SMA ISLAM AL-AZHAR 4 GEMA PUTEWA NUSANTRA LUTFI FAUZAN MILINOV ADMIRAL MUHAMMAD GIGIH FADDAQI YUSUF KURNIA ZIKRULLAH Program : Ilmu Pengetahuan Alam

ABSTRAKSI

Judul :Kandungan Zat Kimia Dan Zat Pewarna Pada Teh Celup Instan (i-vi) +27 halaman, 7 jurnal online Menjelaskan tentang isi kandungan teh celup instan dan, Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode penulisan studi pusaka yang bersumber dari berbagai informasi – informasi yang didapatkan dari internet. Tujan penulisan yaitu untuk mengetahuiisi kandungan teh celup instan dari berbagai macam produk bermerk, mengetahui merk –merk teh celup instan yang baik untuk dikonsumsi dalam jangka pendek dan merek teh celup yang tidak baik untuk dikonsumsi, mengetahui zat-zat kimia yang berbahaya dan zat pewarna sintetis yang tidak baik untuk dikonsumsi, mengetahui batasan–batasan untuk mengkonsumsi teh celup instan.

3

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii KATA PENGANTAR..........................................................................................iii ABSTRAKSI.......................................................................................................iv DAFTAR ISI........................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2 1.4 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR..........................3 2.1 Landasan Teori...................................................................................3 2.1.1 Pengertian Teh Celup dan Sejarah Teh Celup.....................3 2.1.2 Definisi Teh.........................................................................4 2.1.3 Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya...............................4 2.2 Kerangka Berpikir..............................................................................14 BAB III METODOLOGI PENULISAN.............................................................15 3.1 Manfaat Penulisan..............................................................................15 3.2 Waktu dan Tempat Penulisan.............................................................15 3.3 Metode Penulisan...............................................................................15 3.4 Langkah – Langkah Penulisan...........................................................15 BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................17

4 iv

4.1Kandungan Kertas Teh Celup.............................................................17 4.2 Hasil Penelitian..................................................................................19 4.3 Kelarutan Teh.....................................................................................20 4.4 Batasan Mengonsumsi Teh Celup......................................................20

BAB V PENUTUP..............................................................................................23 5.1 Simpulan............................................................................................23 5.2 Saran..................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25 LAMPIRAN.........................................................................................................26 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

27

5 iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Masalah Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip,camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia. Teh yang biasa kita minum, diantaranya yaitu teh celup dan teh saring.Teh celup adalah teh yang dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali.Teh celup sangat popular karena praktis untuk membuat teh, tetapi pecinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.Sedangkan, teh saring adalah teh yang dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali.Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam kuantitas banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup. Teh merupakan minuman yang biasa orang minum disaat santai atau meredam stress, namun dibalik itu teh instan yang biasanya kita minum terdapat kandungan kimia berbahaya. Teh yang mengandung bahan kimia dan zat pewarna yang tidak alami dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi tubuh manusia, khususnya sistem ekskresi.

Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan analisis dan penelitian mengenai teh celup yang mengandung bahan kimia dan zat 1

pewarna dari berbagai macam produk bermerk.Dan juga diperlukan untuk mengetahui dampak dari mengonsumsi teh yang mengandung bahan kimia berbahaya dan zat pewarna sintetis.Semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis. 1.2

Rumusan Masalah 1.2.1. Apa saja kandungan dalam the celup instan yang biasa dikonsumsi ? 1.2.2. Dari bahan apa saja kemasan kertas the celup yang mengandung zat kimia ? 1.2.3. Butuh waktu berapa lama the celup instan ketika di celup ke dalam air biasa ? 1.2.4. Berapa jumlah batasan mengonsumsi the celup instan tersebut ?

1.3

Tujuan Penelitian Tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari karya tulis ini adalah: a. Untuk mengetahui bahan apa saja yang ada di dalam teh celup yang mengandung bahan kimia dan zat pewarna sintetis. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari karya tulis ini adalah : a. Sebagai bahan perbandingan antara teori dan praktek yang telah dilakukan saat praktek kerja lapangan. b. Untuk mengetahui apa saja kandungan dalam teh celup instan yang biasa dikonsumsi. c. Untuk mengetahui cara membedakan antara teh celup yang mengandung bahan alami dan teh celup yang mengandung bahan kimia dan zat pewarna. d. Untuk mengetahui bahandan kandungan kemasan kertas teh celup instan tersebut . e. Untuk mengetahui bahan-bahan di dalam teh celup yang mengandung zat kimia dan pewarna sintetis.

1.4

Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 2

1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Teh Celup dan Sejarah Teh Celup 2.1.2 Definisi The 2.1.3 Jenis The Berdasarkan Pengolahannya 2.2 Kerangka Berpikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Manfaat Penelitian 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Langkah – Langkah Penulisan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kandungan Kertas The Celup 4.2 Hasil Penelitian 4.3 Kelarutan The 4.4 Batasan Mengonsumsi The Celup BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

3

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Teh Celup dan Sejarah Teh Celup 1 Teh Celup adalah teh yang dikemas dalam kantong (kertas saringan) untuk sekali hidangan dengan mencelupkannya dalam air panas di gelas atau cangkir. 2Sebelum masehi, Cina dipercaya sebagai tempat lahirnya tanaman teh pada tahun 2737 SM oleh seorang kaisar bernama Shen Nung.Kemudian tahun 1500-1600 teh mulai masuk ke Eropa melalui misionaris Jasper de Cruz melalui Portugal, lalu menyebar ke Prancis, Belanda, hingga Negara Baltik.Pada saat itu harga teh masih mahal. Lalu pada tahun 1600 an mulai masuk ke Inggris sebagai minuman Nasional. Sedangkan di Indonesia, teh mulai dikenal pada tahun 1686, ketika seorang dari Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia yang pada saat itu penggunaannya hanya sebagai tanaman hias. Pada tahun 1800 an, teh celup mulai ditemukan secara tak sengaja.Thomas Sulliva adalah seorang pengimpor teh dari New York mengirimkan contoh teh kepada pelanggannya dalam kantung kecil terbuat dari sutra. Ternyata para pelanggan menyukai cara tersebut, karena penggunaannya sangat mudah. Sehingga selanjutnya mereka menghendaki semua teh yang dikirim dikemas didalam kantung.Pada tahun 1900 sampai sekarang, teh sudah menjadi konsumsi semua orang.Keberadaan teh sudah lebih maju.Mulai dari teh seduh, teh celup, yang didalam didalam botol dan siap minum.

2.1.2 Definisi Teh

1Catatan Kaki : Pengertian Teh Celup : http://www.kamusbesar.com/58697/teh-celup 2 Sejarah Teh Celup di Indonesia : http://www.sosro.com/in/sejarah-teh-indonesia

Teh (Camellia Sinensis) yaitu suatu tanaman yang memiliki khasiat obat herbal. Tanaman teh memiliki cirri-ciri batangnya tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun mudanya berambut halus. Tanaman teh memiliki daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berseling, helai daunnya kaku seperti kulit tipis, panjangnya 6-18 cm, lebarnya 2-6 cm, warnanya hijau, dan permukaan mengkilap . Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk (pecco) ditambah 2-3 helai daun muda, karena pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh. Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok besar yang masing-masing mempunyaimanfaat bagi kesehatan, yakni polifenol, kafein dan essential oil . Selain itu didalam teh juga terdapat dalam teh antara lain vitamin A, vitamin C dan vitamin E. Zat-zat yang terdapat dalam teh sangat mudah teroksidasi. Bila daun teh terkena sinar matahari, maka proses oksidasi pun terjadi. Adapun jenis teh yang umumnya dikenal dalam masyarakat adalah teh hijau,teh Oolong, teh hitam dan teh putih. 2.1.3 Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya 3

Ada 4 (proses pengolahannya. Kualitas tinggi apabila

dipetik dari lembar pucuk empat) jenis teh yang sudah akrab bagi orang Indonesia : teh Oolong (Oolong tea), teh hitam (black tea), teh hijau (green tea), teh putih (white tea). Keempatnya dibedakan berdasarkan pertama sampai ketiga. Sebab dalam ketiga lembar daun itu kandungan daun katekin penambah rasa segar dan kafein tinggi. Katekin sendiri merupakan senyawa yang kaya antioksidan . 3Catatan Kaki : Jenis Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya : http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/49-infotekno/159mengenal-4-macam-jenis-teh

5

2.1.3.1 Teh Oolong Teh Oolong adalah teh hasil semioksidasi enzimatis alias tidak bersentuhan lama dengan udara saat diolah. Teh Oolong terletak diantara teh hijau dan teh hitam. Fermentasi terjadi namun hanya sebagian (30-70%). Hasilnya, warna teh menjadi cokelat kemerahan. Teh Oolong mengalami beberapa tahapan proses yaitu : 2.1.3.1.1 Proses Pemetikan Proses ini dilakukan dengan tangan agar lebih selektif. Kalau dengan pemotong, misalnya ani-ani yang digunakan untuk memanen padi, batang keras pun kemungkinan besar akan ikut terpotong. 2.1.3.1.2 Proses Pelayuan Dilakukan dengan menggunakan sinar matahari selama 90 menit. Kemudian dipaparkan didalam ruangan untuk dilakukan kembali proses pelayuan selama 4-8 jam. 2.1.3.1.3 Proses Pengeringan Pada proses pengeringan dilakukan dengan Panning System, hal ini bertujuan untuk inaktivasi enzim agar fermentasi tidak sempurna atau fermentasi parsial.

6

2.1.3.1.4 Proses Penggulungan Dilakukan dengan sistem open top roller selama 512 menit. Tujuannya adalah untuk memecah sel daun sehingga menghasilkan rasa sepat. Tapi proses penggulungannya tidak sampai hancur seperti pada proses teh hitam ( pada bagian penggilingan ) 2.1.3.2 Teh Hijau Teh hijau diolah tanpa mengalami oksidasi, tidak memberi kesempatan terjadinya fermentasi. Setelah layu daun teh langsung digulung, dikeringkan, dan siap untuk dikemas. Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan uap panas (steam) atau digoreng (pan frying) untuk menghentikan aktivitas enzim. Warna hijau tetap bertahan dan kandungan taninnya relative tinggi. Teh hijau dipercaya menurunkan bobot tubuh. Hal ini disebabkan kandungan polifenolnya tinggi. Teh hijau menjadi favorit masyarakat di Jepang dan Korea. Bahkan di Jepang terdapat beragam teh hijau seperti gyokuro, sencha, kabusecha dan konacha masing- masing dibedakan berdasarkan proses pembuatannya. Teh hijau pas dinikmati

saat

banyak

aktivitas

karena

dipercaya

meningkatkan konsentrasi, jadi tidak cocok diminum sebelum berangkat tidur. Sebelum menjadi teh hijau yang kering, teh hijau ini juga mengalami beberapa proses yaitu: 2.1.3.2.1

Proses Pemetikan Proses ini dilakukan dengan tangan agar lebih selektif. Kalau dengan alat pemotong misalnya aniani yang digunakan untuk memanen padi, batang keras pun kemungkinan besar akan ikut terpotong.

7

2.1.3.2.2

Proses Pelayuan Proses ini bertujuan inaktivasikan enzim polifenol oksidase dan mengurangi kadar air hingga 60-70 %. Proses ini dilakukan dengan sistem rotary panner dengan panas 80-100° C selama 2-4 menit.

2.1.3.2.3

Proses Penggulungan Proses ini dilakukan dengan system open top roller selama 15-17 menit. Tujuannya adalah untuk memecah sel daun sehingga menghasilkan

rasa

sepat.

Tapi

proses

penggulungannya tidak sampai hancur seperti pada proses teh hitam (pada sebagian penggilingan). 2.1.3.2.4

Proses Pengeringan Proses

selanjutnya

dilakukan

dalam

adalah dua

pengeringan

tahap.Tahap

yang

pertama

dilakukan pada suhu 110-135°C selama 30 menit. Tahap berikutnya pemeriksaan 70-90°C dalam waktu 60-90 menit, selanjutnya proses sortasi dan pengemasan. 2.1.3.3 Teh Hitam Teh

hitam

didapat

dari

hasil

penggilingan

yang

menyebabkan daun terluka dan mengeluarkan getah. Getah itu bersentuhan dengan udara sehingga menghasilkan senyawa tea flavin dan tearubugin. Artinya, daun teh mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga semua kandungan katekin terfermentasi menjadi tea flavin dan tearubugin. Warna hijau bakal berubah menjadi kecoklatan dan selama proses pengeringan menjadi hitam. Teh hitam paling dikenal luas dan banyak dikonsumsi.Sebelum

8

menjadi teh hitam yang kering daun-daun teh tersebut telah melewati berbagai proses yaitu : 2.1.3.3.1

Proses Pemetikan Proses ini dilakukan dengan tangan agar lebih selektif. Kalau dengan alat pemotong misalnya aniani yang digunakan untuk memanen padi, batang keras pun kemungkinan besar akan ikut terpotong.

2.1.3.3.2

Proses Pelayuan Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga kandungan enzim dalam pucuk teh lebih kental. Proses ini dilakukan pada tempat pelayuan (withering trough) berupa kotak persegi panjang beralaskan kawat kasa. Dibawah kawat kasa ini terdapat blower penghembus udara kearah kasa. Pucuk daun teh disebarkan di atas withering trough dengan ketebalan 30 cm, bagian permukaannya harus rata agar pelayuan merata. Hembusan udara tadi dapat menerbangkan air dalam daun teh. Proses pelayuan berlangsung 7-24 jam. Untuk mencapai kadar air yang diinginkan maka dilakukan proses pembalikan. Langkah ini juga supaya pucuk daun teh dibongkar untuk dimasukkan kedalam caveyor (semacam corong yang dihubungkan dengan alat penggiling). Lalu teh dimasukkan kedalam tong plastik lalu diletakkan ke ban berjalan untuk dimasukkan keruang penggiling.

2.1.3.3.3

Proses Penggilingan

9

Setelah itu daun masuk ke mesin penggiling. Yaitu Green Leaf Shifter, pada proses ini pucuk teh masuk ke mesin getar. Dengan demikian pucuk teh terpisahkan dari ulat, kerikil, pasir dan serpihan lain melalui perbedaan berat jenisnya, Pucuk teh tersebut masuk ke conveyor untuk mengalami proses penggilingan awal dengan mesin BLC (Barbora Leaf Conditioner), dimana pucuk teh dipotong menjadi serpihan kecil-kecil sebagai prakondisi untuk proses penggilingan selanjutnya menggunakan mesin Crush Tear dan Curl (CTC) dan agar fermentasi dapat berlangsung dengan lancer. Out put yang dihasilkan adalah berupa buuk teh basah berwarna hijau. 2.1.3.3.4

Proses Fermentasi Proses ini lebih tepat disebut oksidasi enzimatik. Mesin bekerja menebarkan bubuk daun teh basah hingga terpapar oksigen sehingga terjadi perubahan warna. Pada ujung fermentasi teh akan berwarna kecoklatan. Selain perubahan warna juga terjadi perubahan aroma, dari bau daun menjadi harum teh. Proses ini berlangsung selama 1-5 jam dengan suhu optimal 26-27°C.

2.1.3.3.5

Proses Pengeringan Tujuan dari proses ini adalah untuk menghentikan reaksi oksidasi enzimatik pada daun teh. Selain itu juga

untuk

membunuh

mikroorganisme

yang

beresiko terhadap kesehatan. Pengeringan ini juga dapat membuat teh tahan lama disimpan karena kadar

air

pertumbuhan

10

yang

rendah

mikroba.

dapat

menghambat

Pengeringan

dilakukan

dengan menggunakan oven besar Fluid Bed Drayer (FBD), dengan suhu masuk 100-120°C selama 15 20 menit. Sehingga kadar airnya hanya 2,5 - 3 % saja di dalam teh, selanjutnya proses sortasi dan pengemasan 2.1.3.4 White Tea Teh lain yang tak kalah isrimewa adalah white tea (teh putih). Disebut begitu karena saat diseduh warna air hanya sedikit brubah menjadi kekuningan.White tea dipercaya memiliki lebih banyak manfaat daripada teh hijau.Dari teh ini diambil dari pucuk daun yang masih menggulungn yang memiliki

kandungan

tinggi.Manfaat

dari

katekin

dan

kafein

minum

teh

sebagai

paling anti

kanker,meningkatkan metabolism tubuh, anti diabetes, kewaspadaan mental, system kekebalan, menghambat penurunan daya piker, menurunkan stress, memulihkan radang usus, mengatasi bau mulut, mengatasi kelebihan zat besi, efek terkait dengan kafein, anti stroke, kesehatan jantung, kesehatan gigi, arthritis rematik. 2.2 Kertas 2.2.1 Pengertian Kertas 4

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang 4Catatan Kaki: Pengertian Kertas : https://id.wikipedia.org/wiki/Kertas

11

menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau. 2.3 Klorin 2.3.1 Pengertian Klorin 5 Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.

2.3.2 Sifat Klorin

5Catatan Kaki : Pengertian Klorin : http://ilmualam.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalamkehidupan.html

12

Unsur nomor 17 dalam tabel periodik, klorin adalah salah

6

satu dari sekelompok unsur yang berbagi sifat kimia yang mirip dikenal sebagai halogen, dengan anggota lain yang fluor, brom, yodium dan astatine. Gas larut dalam air, membentuk campuran hipoklorit dan asam klorida, dan klorin bebas.Ini adalah agen pengoksidasi kuat, yang berarti bahwa ia cenderung untuk mengambil elektron dari unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa. Penggabungan cara ini mudah dengan hidrogen dan dengan

logam

untuk

membentuk

klorida,

serta

mudah

menggabungkan dengan banyak senyawa organik.Unsur klorin diproduksi dalam industri terutama oleh elektrolisis larutan garam (natrium klorida). Proses membagi garam ke dalam unsurunsurnya, dengan natrium bergabung dengan air untuk membentuk natrium hidroksida dan klorin diproduksi sebagai gas. Ada beberapa cara sederhana menghasilkan unsur di laboratorium, misalnya, oleh aksi asam sodium atau kalsium hipoklorit, atau dengan mencampur asam klorida dan kalium permanganat.

2.4 Kerangka Berpikir

6Catatan Kaki : Sifat Klorin : http://ilmualam.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalam-kehidupan.html

13

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan manusia akan semakin praktis dan instan. Jenis jenis teh hingga saat ini semakin beragam, mulai dari teh celup hingga teh siap saji. Terutama teh celup yang sangat mudah untuk dibuat. Akan tetapi semakin instan teh tersebut maka semakin banyak zat-zat yang terkandung dan semakin banyak pula zat zat yang berbahaya, mulai dari zat kimia berbahaya dan

zat pewarna

bahaya.Sehingga para konsumen kurang memperhatikan kandungan di dalam teh celup tersebut.

14

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui isi kandungan teh celup instan dari berbagai macam produk bermerk. 2. Mengetahui merk -merk teh celup instan yang baik untuk dikonsumsi dalam jangka pendek dan merek teh celup yang tidak baik untuk dikonsumsi. 3. Mengetahui zat-zat kimia yang berbahaya dan zat pewarna sintetis yang tidak baik untuk dikonsumsi. 4. Mengetahui batasan-batasan untuk mengkonsumsi teh celup instan. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan dan studi pustaka pada tanggal 29 Februari 2016 di Jalan Duta 11 pp nomor 19, Kemang Pratama 1, Bekasi dan di SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama, Bekasi. 3.3 Metode Penulisan Metode yang kami gunakan dalam penelitian karya tulis ini yang pertama adalah dengan cara studi pustaka yaitu untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan dalam proses penelitian karya tulis ini. Kedua, dengan cara penelitian yaitu untuk membuktikan asumsi teoritis. 3.4 Langkah – Langkah Penelitian 3.4.1 Percobaan Pertama 3.4.2 Percobaan Kedua

BAB IV PEMBAHASAN 4.1

Kandungan Kertas Teh Celup Kemasan kertas teh celup instan mempunyai kualitas aroma dan rasa yang terjamin. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal.Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya. Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis

bahankimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi.Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup. Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda.Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit. Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker. 4.1.1

Kandungan Zat Klorin di Kantong Kertas Teh Celup Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 – 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas.Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih.Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan

17

pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

4.1.2

Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa teh celup dari berbagai produk bermerk yang dimisalkan menjadi teh celup yang diinisialkan namanya menjadi produk “A”. “B”, “C”, “D”, “E”, mengalami reaksi tersendiri ketika dicelupkan ke dalam gelas ukur yang berisi air biasa. Teh celup masing – masing mempunyai waktu ketika larut di air biasa.Setelah tiap teh larut, kemudian taruh diatas kain putih masing – masing. Setelah didiamkan seharian bekas air the yang menyerap di kain dicuci dengan air. Ketika di cuci, masing – masing teh sulit sekali untuk luntur diantarnya produk “D”, dan “E”.Produk tersebut sulit sekali luntur dikarenakan

warnanya

yang

pekat

pada

noda

kain.Alhasil, diantara semua produk, yang paling mudah luntur diantaranya produk “A”, B”, dan “C”.

4.2

Kelarutan Teh Pengujian teh celup dari berbagai produk ketika dicelupkan ke dalam air biasa, berikut hasil dari penelitian uji coba teh celup :

18

Produk teh celup

Waktu terlarut

A

52 detik

B

1 menit 8 detik

C

23 detik

D

43 detik

E

21 detik

Dari hasil tersebut diketahui bahwa, teh yang mempunyai waktu yang lebih cepat berarti mengandung zat kimia diantaranya klorin. Waktu yang tertera pada setiap produk berinisial sangat berpengaruh pada reaksi tiap masing – masing produk teh celup. Karena semakin cepat teh celup larut dalam air biasa berarti megandung bahan kimia. 4.3

Batasan meminum teh Selama minum teh dalam batas wajar dan mengikuti pedoman yang ada, maka minum the akan menyehatkan dan menyegarkan. Agar mendapatkan manfaat dari meminum teh, maka terdapat beberapa hal yang perlu sobat perhatikan, antara lain: 1. Minum teh dalam 1 hari maksimal 5 gelas dengan takaran 200 ml. 2. Sebaiknya sobat minum teh 1-2 jam sebelum dan sesudah makan,karena

beberapa

zat

gisi

akan

dihambat

penyerapannya oleh zat aktif teh. 3. Jika sobat mengkonsumsi teh celup,sebaiknya jangan terlalu lama di celupkan dalam air panas,karena bahan pembungkus teh tersebut mengandung clorine yang dapat melebur saat sobat menyeduh tehnya. 4. Nikmati teh hanya pada suhu 65 derajat,supaya kebaikan dari teh tidak rusak dikarenakan panasnya suhu air (di atas 70 derajat)karena dapat menyebabkan kanker tenggorokan.

19

5. Nikmati teh selagi hangat,jangan diminum saat teh kondisinya sudah dingin dalam suhu ruang karena faktor higienis. 6. Jika sobat memiliki riwayat penyakit jantung,sebaiknya hindari mengkonsumsi teh karena mengandung kafein yang cukup kuat. 7. Hindari mengkonsumsi teh siap minum (teh instan,teh celup) karena kandungan tehnya sangat sedikit dan banyak perisa buatan serta bahan pengawet lainnya. 8. Untuk mengoptimalkan manfaat dari minum teh,sebaiknya konsumsi ala kadarnya (tanpa gula) 4.4

Hal-Hal yang Perlu dihindari Saat Minum Teh :

1. Jangan minum teh saat atau sesudah makan,karena zat yang terkandung dalam makanan akan dinetralisir oleh zat stimulan teh. 2. Jangan minum teh saat perut kosong,terutama teh fermentasi,karena dapat meningkatkan asam lambung. 3. Hindari minum teh yang bercampur banyak gula,karena khasiat yang terkandung dalam teh akan hilang percuma. 4. Jangan minum teh yang sudah semalaman,biasanya dinamakan 'Teh Babonan',karena banyak zat yang sudah teroksidasi. 5. Hindari minum teh saat hamil,karena kondisi kafein dapat merangsang kontraksi rahim serta mengganggu kelancaran ASI. 6. Jangan

menggabungkan

sayuran

yang

mengandung

mineral dengan teh. 7. Teh yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti camomile, peppermint, lemon blossom tidak mengandung kafein sama sekali. Teh ini dapat dipilih untuk dikonsumsi seharihari.

20

BAB V PENUTUP 5.1

Simpulan Pada penelitian ini penulis telah berhasil menjawab pertanyaan rumusan masalah dan membuat simpulan dari penelitian sebagai berikut : 5.1.1

Kandungan dari teh celup instan tersebut mengandung zat pewarna sintetis, karena pada saat proses pencucian noda teh celup instan, noda dari teh celup instan yang sudah dikeringkan tidak hilang. Kertas pembungkus daun teh celup instan mengandung zat

5.1.2

chlorine

karena warna kertas tersebut berwarna putih

kehitaman setelah diseduh. Dalam uji coba, penulis hanya menggunakan gelas ukur

5.1.3

yang diisi air biasa, untuk mengetahui seberapa cepat terlarutnya teh celup yang biasanya menggunakan air panas untuk diseduh. Kain di uji coba untuk mengetes noda, dapat mengetahui

5.1.4

zat pewarna yang terkandung di dalam masing – masing the celup. 5.2

Saran Pada penelitian ini penulis telah mendapatkan data-data, yaitu mana the yang mengandung zat kimia berbahaya dan zat pewarna berbahaya, maka dari itu kami memberikan beberapa saran yang bermanfaat untuk penulis sendiri dan pembaca, yaitu : 1.2.1

Apabila ingin mengkonsumsi the celup instan sebaiknya jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, yaitu batas minimal sekitar 3 menit.

22

1.2.2

Hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti zaman sebelum diciptakannya teh celup instan, yaitu

1.2.3

dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko. Hindari penggunaan teh celup instan lebih dari satu kali, karena hal itu menyebabkan zat chlorine yang ada di dalam kertas teh celup instan tersebut menjadi larut dalam air.

22

DAFTAR PUSTAKA Balittri Litbang Pertanian. Jenis Jenis Teh Berdasarkan Pengolahannya. Diunduh 2 Maret 2016. dari http://balittri.litbang.pertanian.go.id/index.php/component/content/article/49infotekno/159-mengenal-4-macam-jenis-teh Ilmu Alam. Pengertian Klorin. Diunduh 2 Maret 2016. dari http://ilmualam.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalamkehidupan.html Ilmu Alam. Sifat Klorin. Diunduh 2 Maret 2016. dari http://ilmualam.net/pengertian-klorin-dan-penggunaan-klorin-dalamkehidupan.html Kamus Besar. Kamus Besar.Pengertian Teh Celup. Diunduh 2 Maret 2016. dari http://www.kamusbesar.com/58697/teh-celup Sosro. Sejarah Teh Celup di Indonesia. Diunduh 2 Maret 2016. dari http://www.sosro.com/in/sejarah-teh-indonesia Wikipedia. Pengertian Kertas. Diunduh 2 Maret 2016. dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kertas Wikipedia. Sejarah Kertas. Diunduh 2 Maret 2016. dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kertas

LAMPIRAN

25

25

26

26

RIWAYAT KEHIDUPAN

Nama : Gema Nusantra Putewa Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta 7 Oktober 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Taman Villa Baru Blok G no 12 Pendidikan :  TK Al-Husna  SDI Al-Azhar 6 Jakapermai  SMPI Al-Azhar 6 Jakapermai  SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama Cita – Cita :

Nama : Lutfi Fauzan Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 30 Maret 1999 Jenis Kelamin : Laki – laki Agama : Islam Alamat : Jl. Duta 11 PP 19 Kemang Pratama 1 Pendidikan :    

TK Islamic Izhar SD Al-Azhar Syifa Budi Legenda SMPI Al-Azhar 9 Kemang Pratama SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama

Cita – Cita :

Nama : Milinov Admiral Zulkarnaen Makarawo

28

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta 19 Juni 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Jl. Bintara Indah Utama Blok AA4 no 2 Pendidikan :    

TK Al-Hikmah SDI Al-Azhar 19 Sentra Primer SMPI Al-Azhar 22 Sentra Primer SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama

Nama : Muhammad Gigih Faddaqi Tempat / Tanggal Lahir : Yogyakarta 21 Agustus 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Jl. Ketapang Raya, ppi, Villa Pekayon Blok B1. No2 Pendidikan :     

TK Budi Mulia Dua SD Budi Mulia Dua SDI Darussalam SMPI Al-Azhar 8 Kemang Pratama SMAI Al-Azhar 4 Kemang Pratama

Nama : Yusuf Kurnia Zikrullah

28

29

Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi 23 Februari 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Jl. Kemang Dahlia 2, Blok W no 2, Kemang Pratama Pendidikan :    

TK Al-Hanief SD Al-Azhar 9 Kemang Pratama SMP Al-Azhar 9 Kemang Pratama SMA Al-Azhar 4 Kemang Pratama

29

More Documents from "Yuu KZ"