NAMA: RIMA NURAINI NIM : 150331604071 OFF: A KARTU SOAL NO. 1
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII/2
Kurikulum
: 2013
Kompetensi Dasar
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid
Materi
Koloid
Indikator Soal
Disajikan suatu permasalahan mengenai air berlumpur yang digunakan untuk menanak nasi, siswa menemukan cara untuk mendapatkan nasi yang putih dari air berlumpur tersebut.
Level Kognitif
C6 (Create)
Soal Di lahan gambut banyak ditemui air berlumpur. Air tersebut digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga, misalnya menanak nasi. Bagaimana cara menanak nasi dengan air lumpur tersebut agar tetap mendapatkan nasi yang putih bersih? Jelaskan! Kunci/Pedoman penskoran: Penjernihan air dapat dilakukan dengan cara filtrasi, namun sebelum dilakukan filtrasi air yang hendak dijernihkan dapat diberi atau ditambahkan zat pengendap atau penggumpal (koagulan). Adapun langkah-langkah yang dapat dlakukan yaitu: 1. Air pertama kali diisi pada bagian yang paling atas dengan air kotor atau air yang akan dijernihkan. Kemudian ditambah tawas yang berfungsi sebagai koagulan yang dapat membantu mengendapkan kotoran menjadi lumpur yang siap untuk dibuang. Pada tahap ini dapat ditambahkan kaporit yang berguna sebagai desinfektan.
2. Pada tahap kedua dialirkan melalui media pasir dan kerikil. Kedua media in berfungsi untuk menahan partikel yang masih melayang (suspensi) di dalam air, sehingga diharapkan nantinya air yang melalui media ini dalam keadaan jernih dan sudah sedikit mengandung kotoran. 3. Pada tahap ketiga air dialirkan ke media ijuk dan arang. Pemberian media ini dimaksudkan agar air yang masih terdapat kandungan kotorannya menjadi lebih jernih, sedangkan arang berfungsi untuk menghilangkan rasa air, warna, dan bau yang tidak sedap. 4. Tahap terakhir yaitu penambahan kaporit ke dalam air yang sudah jernih. Penambahan kaporit bertujuan untuk membunuh kuman atau bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Setalah proses filtrasi ini selesai, air dapat dgunakan untu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
KARTU SOAL NO. 2
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII/2
Kurikulum
: 2013
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
Materi
Hidrokarbon
Indikator Soal
Disajikan senyawa hidrokarbon beserta namanya, siswa mengevaluasi apakah nama dari senyawa hidrokarbon tersebut sudah tepat.
Level Kognitif
C5 (Evaluate)
Soal
3,3-etil-2-metil-1-pentuna Apakah nama dari senyawa hidrokarbon tersebut benar? Jika tidak, jelaskan jawaban Anda! Pendoman Penskoran: Nama untuk hidrokarbon tersebut adalah salah. Senyawa hidrokarbon tersebut memiliki ikatan rangkap dua sehingga senyawa tersebut tergolong Alkena bukan Alkuna. Serta cabang etil dalam senyawa tersebut hanya satu dan terletak di nomor dua sedangkan cabang metil ada dua (dimetil) yang terletak pada nomor 3.
1
Ikatan rangkap di C nomor 1
2
3
4
5
Rantai Utama: Pentena 2 Cabang Metil di C nomor 3
Cabang etil di C nomor 2
Sehingga nama yag tepat untuk senywa hidrokarbon tersebut adalah 2-etil-3,3dimetil-1-pentena
KARTU SOAL NO. 3
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI/2
Kurikulum
: 2013
Kompetensi Dasar
3.7 Menghubungkan nteraksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat
Materi
Interaksi Antarpartikel
Indikator Soal
Disajikan 3 zat dalam beaker glass berbeda, siswa menentukan zat yang terdapat pada ketiga beaker glass menggunakan data titik didih dan hubungannya dengan gaya antarmolekul
Level Kognitif
C4 (Analyze)
Soal Gaya Antarmolekul merupakan gaya tarik yang terjadi di antara molekul-molekul. Gaya antarmolekul sangat mempengaruhi sifat fisik suatu zat, seperti titik leleh dan titik didih suatu zat. Semakin besar gaya antar molekul suatu zat maka titik leleh dan titik didihnya juga akan semakin tinggi. Jika di dalam laboratorium terdapat 3 beaker glass yang berisi 3 macam larutan berbeda, ketiga beaker glass tersebut dipanaskan secara bersamaan, beaker glass 1 mendidih terlebih dahulu, kemudian beaker glass 2, dan beaker glass 3 mendidih paling akhir. Jika dalam laboratorium hanya terdapat aquades, NH3, dan HCl, tentukan zat apakah yang ada pada masing-masing beaker glass! A. Beaker glass I : aquades Beaker glass II : NH3 Beaker glass III : HCl B. Beaker glass I : HCl Beaker glass II : aquades Beaker glass III : NH3 C. Beaker glass I : NH3 Beaker glass II : aquades
Beaker glass III : HCl D. Beaker glass I : HCl Beaker glass II : NH3 Beaker glass III : aquades
Kunci/Pedoman Penskoran: D Gaya Antarmolekul sangat mempengaruhi titik didih suatu zat. Semakin besar kekuatan gaya antarmolekul, semakin tinggi titik didih suatu zat. Dalam laboratorium tersebut, terdapat 3 zat dalam beaker glass yang mendidih secara berurutan dari beaker glass 1, beaker glass 2, beaker glass 3. Dari data percobaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa zat yang berada pada beaker glass 1 memiliki gaya antarmolekul paling lemah, zat pada beaker glass 2 memiliki gaya antarmolekul lebih kuat/besar dari zat pada beaker glass 1, dan zat pada beaker glass 3 memiliki gaya antarmolekul paling kuat diantara ketiganya. Dalam laboratorium hanya terdapat 3 zat, yaitu aquades (H2O), NH3, dan HCl. Berikut adalah gaya antarmolekul pada ketiga molekul tersebut: H2O
NH3
HCl
Gaya London
Gaya London
Gaya London
Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen
Gaya Dipol-Dipol
Dari table tersebut dapat dlihat bahwa gaya antarmolekul pada HCl adalah yang paling lemah, sehingga dapat dipastikan bahwa zat pada beaker glass 1 adalah HCl. Jika dilihat dari table H2O dan NH3 memiliki gaya antarmolekul yang sama, namun H2O dapat membentuk 4 ikatan hidrogen sedangkan NH3 hanya dapat membentuk 2 ikatan hidrogen, sehingga gaya antarmolekul pada H2O lebih kuat daripada gaya antarmolekul NH3. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa zat pada beaker glass 1 adalah HCl, zat pada beaker glass 2 adalah NH3 dan zat pada beaker glass 3 adalah H2O
KARTU SOAL NO. 4
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII/1
Kurikulum
: 2013
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
Materi
Hidrokarbon
Indikator Soal
Disajikan langkah kerja untuk mengidentifikasi adanya unsur C dan H dalam senyawa karbon, siswa mengevaluasi apakah langkah kerja tersebut sudah sesuai atau belum kemudian menuliskan langkah kerja yang benar.
Level Kognitif
C5 (Evaluate)
Soal Untuk mengidentifikasi adanya unsur C dan H dalam senyawa karbon, dapat dilakukan sebuah praktikum. Seorang siswa melakukan percobaan tentang identifkasi adanya unsur C dan H dalam senyawa karbon dengan langkah kerja sebagai berikut: (1) Menyiapkan tabung reaksi bersih, lalu memasukkan satu sendok makan gula putih ke dalam tabung reaksi. (2) Tabung dipasang pada statif (3) Mengisi beaker glass dengan air kapur yang telah diendapkan dan disaring. (4) Menghubungkan tabung reaksi dengan air kapur menggunakan selang kecil. (5) Memanaskan tabung reaksi dengan pembakar spiritus (6) Mengamati perubahan pada air kapur (7) Mematikan api pada spiritus. Setelah tabung reaksi dingin, buka sumbat pada tabung reaksi dengan hati-hati (8) Menguji titik-titik air yang menempel pada dinding tabung reaksi dengan kertas lakmus merah dan biru. (9) Dengan prosedur yang sama, siswa mengulangi praktikum dengan mengganti gula putih dengan nasi.
Menurut Anda apakah langkah kerja yang dilakukan siswa tersebut telah sesuai? Jika belum, analsis lah kesalahan yang dibuat oleh siswa tersebut dan berikan langkah kerja yang tepat! Kunci/Pedoman Penskoran: Langkah kerja yang dilakukan siswa tersebut kurang sesuai, sehingga tidak akan bisa mencapai tujuan praktikum yang diinginkan. Kesalahan yang ditemukan: 1. Tabung reaksi yang digunakan haruslah kering, karena jika tabung reaksi yang digunakan basah (mengandung air) akan membuat uji yang seharusnya negatif menjadi positif terhadap adanya unsur H 2. Pada saat pemanasan hendaknya tabung reaksi ditutup dengan rapat, karena pada saat senyawa hidrokarbon dipanaskan akan menghasilkan uap air dan gas CO2. Sehingga, jika tabung reaksi tidak ditutup gas yang dihasilkan dari pembakaran akan lepas ke udara dan tidak dapat diidentifikasi 3. Untuk menguji adanya unsur H dalam bentuk uap air pada sampel, seharusnya tidak digunakan kertas lakmus karena air memilki pH netral (pH=7) sehingga tidak akan merubah warna kertas lakmus dan tidak dapat diidentfikasi. Indikator yang sesuai untuk mengidentifikasi adanya uap air adalah dengan menggunakan kertas kobalt (II) karena kertas kobalt (II) akan memberikan warna merah muda saat terkena uap air sehingga uap air yang dihasilkan dapat teridentifikasi. Sehingga langkah kerja yang tepat adalah: (1) Menyiapkan tabung reaksi bersih dan kering, lalu memasukkan satu sendok makan gula putih ke dalam tabung reaksi. (2) Tabung ditutup dengan sumbat berlubang dan dipasang pada statif (3) Mengisi beaker glass dengan air kapur yang telah diendapkan dan disaring. (4) Menghubungkan tabung reaksi dengan air kapur menggunakan selang kecil. (5) Memanaskan tabung reaksi dengan pembakar spiritus (6) Mengamati perubahan pada air kapur (7) Mematikan api pada spiritus. Setelah tabung reaksi dingin, buka sumbat pada tabung reaksi dengan hati-hati (8) Menguji titik-titik air yang menempel pada dinding tabung reaksi dengan kertas Kobalt (II). (9) Dengan prosedur yang sama, siswa mengulangi praktikum dengan mengganti gula putih dengan nasi.
KARTU SOAL NO. 5
Mata pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XII/2
Kurikulum
: 2013
Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menentukan pH-nya
Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Indikator Soal
Disajikan data Ksp 3 jenis hidroksida pada pH dan konsentrasi tertentu, siswa menentukan hiroksida mana yang mengendap.
Level Kognitif
C4 (Analyze)
Soal Suatu larutan mengandung garam-garam Pb(NO3)2, Mn(NO3)2, dan Zn(NO3)2 dengan konsentrasi masing-masing 0,01 M. Pada larutan ini ditambahkan sejumlah KOH padat sampai pH larutan menjadi 8. Jika diketahui harga Ksp Pb(OH)2 = 2,8x10-16, Mn(OH)2 = 4,5x10-14, dan Zn(OH)2 = 4,5x10-17, tentukan hidroksida yang mengendap! A. Pb(NO3)2 dan Zn(OH)2 B. Mn(OH)2 C. Mn(OH)2 dan Pb(NO3)2 D. Pb(NO3)2 E. Semua hidroksida mengendap Kunci/Pendoman Penskoran: A [Pb(NO3)2] = 0,01 M [Pb2+] = 0,01 M [Mn(NO3)2] = 0,01 M [Mn2+] = 0,01 M [Zn(NO3)2] = 0,01 M [Zn2+] = 0,01 M pH setelah ditambah KOH = 8
pOH = 14- pH =14-8 = 6 [OH-] = 10-6 M Setelah penambahan KOH terbentuk elektrolit Pb(OH)2, Mn(OH)2 dan Zn(OH)2. Reaksi ionisasi masing-masing elektrolit diatas sebagai berikut. a. Pb(OH)2; Ksp Pb(OH)2= 2,8x10-16 Pb(OH)2(s) Pb2+(aq) + 2OH-(aq) Q = [Pb2+][OH-]2 =(0,01)(10-6)2 =1x10-14 Q>Ksp sehingga terbentuk endapan b. Mn(OH)2; Ksp Mn(OH)2= 4,5x10-14 Mn(OH)2(s) Mn2+(aq) + 2OH-(aq) Q = [Mn2+][OH-]2 =(0,01)(10-6)2 =1x10-14 QKsp sehingga terbentuk endapan Jadi, pada larutan tersebut terbentuk endapan Pb(OH)2 dan Zn(OH)2