Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut Sfac No.docx

  • Uploaded by: Dayu Yuni Pramitha
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut Sfac No.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,896
  • Pages: 12
1. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan Menurut SFAC No 2

Hierarchy of Accounting Qualities, FASB, SFAC No. 2 Page 20, May 1980 Karakteristik kualitas laporan keuangan dapat digambarkan dalam hirarki yang ditunjukan oleh gambar di atas. Decision Maker and Their Characteristics Karakteristik Pembuat keputusan : 1. Menetapkan laporan keuangan mana yang berguna, penetapan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, metoda keputusan yang dipakai, 2. Metoda pengambilan keputusan yang dipakai 3. Informasi yang telah dimiliki atau didapat dari sumber lain 4. Kapasitas pembuat keputusan dalam mengolah informasi. Constraint

Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus dipertimbangkan 2 batasan (constraint) yaitu 1. Cost – Benefit (Pervasive Constraint) Cost dalam menyediakan laporan keuangan harus ditimbang dengan benefit yang di dapat dari menggunakan laporan tersebut. AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya pelaporan 1. Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan manajemen atau yang mana manajemen bukan sumber terbaik dari laporan tersebut, sebagai contoh laporan mengenai competitor. 2. Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi yang secara signifikan akan merugikan posisi kompetisi perusahaan 3. Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted financial statements, manajemen hanya menyediakan informasi yang membantu user meramalkan sendiri kondisi keuangan perusahaan di masa dating. 4. Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang diketahuinya, ini berarti manajemen tidak berkewajiban mengumpulkan informasi yang tidak dipunyai, dibutuhkan, dalam menjalankan bisnis. 5. Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila user dan manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep flexible reporting 6. Perusahaan tidak diharuskan untuk melaporkan laporan forward-looking, kecuali ada sesuatu faktor aturan yang memaksa perusahaan membuatnya. 2. Materiality (Threshold for Recognition) Batasan materiality berhubungan dengan pengaruh sebuah item dalam operasi keuangan sebuah perusahaan. Materiality adalah suatu faktor yang dapat mengubah keputusan. Relevance Laporan keuangan bias disebut relevan bila 1. Dapat memberikan gambaran masa lalu (Feedback Value) 2. Dapat memberikan gambaran masa depan (Predictive Value) 3. Tepat waktu (Timeliness) Reliability Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat diverifikasi, representational faithfulness, dan neutral Neutrality Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan keuangan untuk intern dan laporan keuangan untuk pajak seharusnya netral (sama) Verifiability Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda akuntansi lain dan hasilnya sama Representational Faithfulness Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang terjadi. Comparability Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan dengan industri yang sejenis 2. SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran. Kriteria pengakuan fundamental suatu transaksi atau kejadian ekonomi menurut SFAC No. 5 adalah sebagai berikut:

1. Definisi (definition), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan (sebagai aktiva, hutang dan modal) suatu perkiraan harus memenuhi definisi elemen laporan keuangan pada SFAC No.6 2. Keterukuran (meansurability), untuk dapat diakui dalam laporan keuangan, suatu perkiraan harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur dalam unit moneter dengan reliabilitas yang memadai 3. Relevan (relevance), merupakan karakteristik kualitatif. Untuk menjadi relevan, informasi harus memiliki nilai umpan balik atau nilai prediksi bagi pemakai serta harus tepat waktu. 4. Keandalan (reliability), merupakan karakteristik kualitatif utama yang lainnya. Untuk menjadi reliabel, informasi harus disajikan secara jujur, verifiable dan nertal serta tidak bias sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Realibilitas memengaruhi waktu pengukuran. Dasar 1. Historical cost yaitu aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas, atau ekuivalennya yang dibayarkan untuk memeroleh aktiva atau terjadinya hutang. 2. Current/replacement cost yaitu aktiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas, atau ekuivalennya yang harus dibayar jika aset yang sama atau ekuivalen diperoleh sekarang. 3. Exit/current market value yaitu akitiva dan hutang diakui sebesar jumlah kas atau ekuivalennya yang akan diterima jika aktiva itu dijual. 4. Net realizable value (selling cost – any cost to complete or dispose) yaitu jumlah kas atau ekuivalennya yang tidak didiskon dimana aktiva dan hutang diharapkan untuk dikonversi dengan jumlah tersebut dimasa yang akan datang. 5. Present (discounted) value atau aliran kas masa depan yaitu nilai arus kas masuk dimasa datang yang didiskontokan yang akan digunakan sebagai dasar konversi aktiva dan hutang.

3.Konsekuensi ekonomi adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa meskipun terdapat implikasi atas teori pasar sekuritas efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Teori Akuntansi Positif adalah teori yang memprediksi tindakan-tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer merespon terhadap usulan standar akuntansi yang baru. Teori efisiensi pasar adalah teori yang membahas tentang harga atau nilai sekuritas yang mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia pada informasi tersebut (Hanafi, 2004).

KONSEKUENSI EKONOMI  Teori pasar sekuritas yang efisien tidak meramalkan reaksi harga terhadap perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempengaruhi probabilitas jaminan dan aliran kas.  Dengan kata lain, teori pasar yang efisien menyiratkan pentingnya pengungkapan penuh, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi. Meskipun demikian, begitu pengungkapan penuh terhadap kebijakan akuntansi dilakukan, pasar akan menafsirkan nilai sekuritas perusahaan berdasarkan kebijakan yang dipakai.

 Jika dilihat dari pengguna laporan keuangan, manajemen dan terhadap perubahan kebijakan akuntansi. Berbagai reaksi konsekuensi ekonomi.  Karena itu, kebijakan akuntansi berpotensi mempengaruhi sebenarnya, termasuk keputusan untuk mengintervensi, baik usulan standar akuntansi.

investor, tentu akan bereaksi dirumuskan dalam konsep keputusan manajemen yang mendukung atau menentang

Untuk menjawab asal-usul konsep konsekuensi ekonomi maka diperkenalkan teori akuntansi positif.

4. Tujuan dalam penentuan Standar

Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan: (1) kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan (2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu: 1. Rrepresentative Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar. 2. Economic Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif. Proses penentuan standar Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees). FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya. 2) Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis. 3) Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu periode paling lambat 60 hari. 4) Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif yang diajukan FASB 5) Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED) mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB tentang masalah yang dibahas. 6) ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari 7) Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang diajukan FASB 8) Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah sebagai berikut: (a) mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan rtesmi (b) mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “due process”. (c) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda (d) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda Pendekatan penentuan standar Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar akuntansi adalah: 1. Pendekatan pasar bebas Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima informasi. 2. Pendekatan regulasi Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas. Pendukung pendekatan ini berkeyakinan bajwa

kegagalan pasar dapaat dilihat pada faktor berikut ini: a) Teori regulasi Adanya krisis penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi akuntansi. Oleh karena itu permintaan terhadapat kebijakan atau standar semacam iatu di dorong oleh krisis yanag muncul, pihak penentu standar menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut. Hubungan antara permintaan dan penawaran menarah pada suatu keseimbangan. Dalam proses regulasi yang dinamis, terdapat proses penyesuaian yang berlangsung terus menerus terhadap standar sesuai permintaan dan penawaran. Belkaoui (1985:48) mengatakan bahwa regulasi umumnya diasumsikan untuk dirancang dan dioperasikan demi kepentingan industri yang ada. Ada dua teori regulasi dalam industri, yaitu: (1) Teori kepentingan publik (public interest theory) (2) Teori kepentingan kelompok (interset group therory). Teori kepentingan publik berpandangan bahwa regulasi diperlukan sebagai tanggapan atas permintaan publik terhadap perbaikan praktik pasar yang tidak efisien dan tidak adil. Sedangkan teori kepentingan keompok berpandangan bahwa regulasi disediakan sebagai tanggapan atas permintaan kelompok tertentu untuk memaksimumkan pendapatan mereka. Dalam teori kepentingan kelompok memiliki dua versi, yaitu (1) teori elit politik dan teori ekonomi regulasi.

Bahasan

Teori Akuntansi: Conceptual Framework (SFAC 1-7 dan IAI) SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (1978) Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna. Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.

1. 2. 3. 4.

Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan: Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk menyediakan informasi tersebut. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai perusahaan. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi earning power dan aliran kas suatu perusahaan. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan penaksiran mereka sendiri. Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik. SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (1980)

Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar. Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkait dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan individu dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi. Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness. Relevance Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu: - Predictive Value Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power. - Feedback Value Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan. Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempengaruhi predictive value. - Timeliness Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi tradeoff antara timeliness dengan komponen lain relevansi. Terdapat kemungkinan terjadi konflik antara predictive value dan feedback value. Misalnya dalam kasus akuntansi manfaat dana pension. Reliability Tersusun dari faithfulness, dan neutrality. -

tiga

bagian

yaitu: verifiability,

Verifiability Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer).

representational

-

Representational faithfulness Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur.

-

Neutrality Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.

SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises (1980) Mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan yang akan diamandemen oleh SFAC No. 6. Statement No. 3 ini menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan (revenueexpense, asset-liability, dan nonarticulated) yang dibicarakan lebih lanjut dalam diskusi memorandum. Statement ini tidak menyebutkan secara spesifik tipe konsep capital maintenance yang digunakan maupun masalah pengakuan (realization) dan pengukuran yang disajikan dalam laporan keuangan. SFAC No. 3 juga mengganti istilah earning menjadi income untuk mengindikasikan comprehensive atau perubahan total dalam net asset yang terjadi selama periode sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan.

SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations (1980) Lebih menekankan pada pelaporan keuangan entitas non bisnis yang memiliki karakter sebagai berikut: 1. Menerima jumlah sumber daya yang signifikan dari penyumbang yang tidak menginginkan imbalan atau proporsi ekonomi atas sumbangan yang diberikan. 2. Tujuan utama operasinya bukan untuk menyediakan barang dan jasa demi mendapatkan profit. 3. Tidak ada hak kepemilikan yang dapat dijual, dipindahkan, atau menerima distribusi sisa jika terjadi likuidasi. SFAC No. 4 juga menyatakan bahwa entitas non bisnis tidak memiliki indicator tunggal atas kinerja entitas seperti pengukuran income pada sector profit oriented. SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises (1984) Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2 disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya konsisten dengan praktik yang dilakukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi atau perlahan. Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu, statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip akuntansi pada periode sebelumnya.

SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue tersebut sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang digunakan harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki manfaat lagi di masa mendatang. Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode saat kas dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat pendek, atau prosedur sistematik rasional yang lain.

SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts Statement No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2 (1985)

1. 2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen laporan keuangan sebagai berikut: Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban) perusahaan. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan) yang dihasikan dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama satu periode dari transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang, menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.

10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik. SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement (2000) Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang. Present Value Measurement Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang. Liability Measurement Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan. Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian. IAI CHAPTER 1 Pada chapter ini, IAI memuat kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyusunan laporan keuangan bagi para pengguna eksternal. Chapter ini juga mengidentifikasi para pengguna antara lain: investor, karyawan, pemberi jaminan, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Sedangkan ruang lingkup kerangka ini sendiri meliputi: Tujuan Laporan Keuangan Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang disajikan dengan menggunakan asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 1. Dapat dipahami 2. Relevan: dapat membantu pengguna mengevaluasi peristiwa masa lalu, sekarang, maupun masa depan, menegaskan, dan megoreksi hasil evaluasi pengguna masa lalu prediktif dan konfirmatif. - Materialitas 3. Keandalan (reliable) - Penyajian jujur - Substantansi mengungguli bentuk - Netralitas - Pertimbangan sehat - Kelengkapan

4. Dapat dibandingkan Untuk memenuhi karakteristik relevan dan andal, terdapat beberapa kendala antara lain: tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, dan keseimbangan di antara karakteristik kualitatif. UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN Untuk melihat posisi keuangan: Aset Sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan. Kewajiban Utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumberdaya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas Hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Untuk melihat hasil kinerja: Penghasilan (Income) Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan asset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Beban (Expense) Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan dibawah ini dalam neraca maupun laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau: 1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan, dan 2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal. Pengakuan Aset Aset diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal. Pengakuan Kewajiban Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Penghasilan Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan asset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapt diukur dengan andal. Pengakuan Beban Beban diakui dalam laporan laba rugi apabila penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal

ANTARA IFAC DAN IASC, IAS DAN ISA, IFRS DAN FASB Di lingkup global, pada awalnya sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang berkaitan dengan praktik akuntansi secara internasional. Badan-badan itu adalah The International Accounting Standards Committee (IASC) dan The International Federation of Accountant (IFAC). Kesepakatan pembentukan IASC terjadi pada Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh organisasi profesi akuntansi dari sembilan negara, yaitu Australia, Canada, Prancis, Jerman Barat, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Sedangkan IFAC didirikan oleh badan profesi akuntan dari 63 negara pada bulan Oktober 1977. IASC lebih berkonsentrasi untuk menyusun International Accounting Standards (IAS). Sedangkan IFAC lebih memfokuskan pada upaya pengembangan International Standard Audits (ISA), kode etik, kurikulum pendidikan, dan kaidah-kaidah bagi akuntan dalam berbisnis. Pada April 2001 The International Accounting Standards Committee (IASC) berkembang menjadi The International Accounting Standards Board (IASB),yang oleh karena perkembangan ini makaInternational Accounting Standards (IAS) kemudianjuga dikembangkan menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS yang pertama terbit pada Juni 2003. IFRS sebagai sebuah kerangka dan interprestasinya yang diadopsi oleh IASB memiliki peraturan yang luas terdiri dari: 1. International Accounting Standard (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001. 2. International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001. 3. Standing Interpretations Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001. 4. International Financial Reporting Issues Committee (IFRIC) – yang diterbitkan setelah tahun 2001. 5. Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan G20 Forum, pada November 2008. Di Indonesia sendiri IFRS baru akan diadopsi secara resmi mulai tahun 2012 mendatang. Namun, faktanya saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), masih diikuti oleh beberapa negara, baik secara langsung maupun modifikasi. FASB sendiri kemudian menghasilkan Statement of Financial Accounting Standards (FAS), dan menggantikan peran Accounting Principles Board (APB) yang merupakan badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1959, menggantikan Committee on Accounting Procedure (CAP) yang dibangun sebelumnya pada tahun 1936 dan menerbitkan pernyataan prinsip-prinsip akuntansi sampai dengan tahun 1973, untuk kemudian digantikan oleh the Financial Accounting Standards Board (FASB). Sebagai contoh, PSAK Indonesia memiliki komposisi referensi sebagai berikut :

Referensi

Jumlah

International Accounting Standards (IAS)

28

Disusun IAI sendiri

11

FASB Statement of Standards : – Statement Financial Accounting Standards

17

– Accounting Principles Board Opinion

2

– Accounting Research Bulletin

1

Total Nomor PSAK

59

Related Documents


More Documents from "Juang Fatih"