Kamma Dalam Buddhisme

  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kamma Dalam Buddhisme as PDF for free.

More details

  • Words: 527
  • Pages: 2
Amitabha Buddha dan Surga Sukhavati ( Yudithia, 0806316770) Judul : “Kamma” Pengarang : S. Dhammika Data Publikasi : S. Dhammika. “Kamma”. http://www.indonesiaindonesia.com/f/45909-k-m-m/ (20 April 2009). Amitabha Buddha merupakan perwujudan dari samboghakaya (tubuh cahaya Buddha) dalam agama Buddha. Ajaran mengenai Amitabha atau Amitayus disampaikan oleh Buddha Gautama dalam Sutra Amitabha. Berikut ini adalah kutipan dari Sutra Amitabha yang menjelaskan tentang makna dari nama Amitayus: “Dari panjangnya usia Hyang Bhagava Amitabha, Hyang Tathagata. Oh Ananda, tidaklah terukur, sehingga sulit untuk diketahui lainnya, agar dapat dikatakan (bahwa itu meliputi) begitu banyak ratusan kalpa, begitu banyak ribuan kalpa, begitu banyak ratusan ribu kalpa, begitu banyak berkoti-koti kalpa, begitu banyak ratusan koti kalpa, begitu banyak ribuan koti kalpa, begitu banyak ratusan ribu koti kalpa, begitu banyak ratusan ribu niyuta koti kalpa. Oleh sebab itu, Hyang Tathagata itu disebut Amitayus.” Sedangkan pada kutipan lainnya berbunyi: “O Sariputra, kemilau cahaya Buddha ini tak terhingga menerangi sepuluh penjuru dunia tanpa halangan. Oleh karenanya disebut Amitabha lagipula O Sariputra, kehidupan Buddha ini dan rakyatnya mencapai kalpa Asankhyeya, tiada terbatas tiada terhingga. Oleh sebab itu, Buddha ini disebut Amitabha. Buddha Amitabha adalah seorang Dhyani Buddha yang didampingi oleh Avalokitesvara (Kuan She Im Pu Sa) dan Mahasthanaprabta (Ta Shi Chi Pu Sa) adalah penguasa alam suci dan bahagia Sukhavati (Tanah Suci Para Buddha) yang disebut juga Surga di sebelah Barat, yaitu alam suci yang berada di luar dari 31 Alam Kehidupan. Alam suci ini sangat indah dan membahagiakan, penuh dihiasi emas, perak dan batu permata yang berkilauan. Disana ada danau yang tak terlukiskan indahnya dengan pasir emas dan dikelilingi oleh barisan pohon-pohon permata dan ditutupi oleh bunga teratai surga yang sangat asri yang tumbuh di air

murni laksana kristal. Burung-burung surgawi sepanjang hari berkicau dengan suara yang merdu menyanyikan ayat-ayat kitab suci, suara aliran air sungai dan desiran angin mengalunkan Dharma suci. Sehingga semua makhluk yang terlahir di Sukhavati ini selalu ingat pada Sang Triratna (Buddha-Dharma-Sangha). Ah Mi Tuo Fo sepanjang hari mengajarkan Dharma tentang cinta kasih, welas asih, dan kebahagiaan. Amitabha Buddha mengikrarkan 48 Janji Luhur (Prasetya) untuk menyelamatkan semua makhluk di alam semesta ini, diantaranya berbunyi: "Setelah Aku mencapai Kebuddhaan, semua makhluk yang bercita-cita dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan untuk terlahir di Tanah-Ku (Sukhavati), jika setelah menyebut nama-Ku hingga sepuluh kali dan tidak berhasil terlahir di Tanah Suci Sukhavati, maka biarlah Aku tidak mencapai Penerangan yang sempurna....." Ikrar ini menunjukkan betapa besarnya keagungan Hyang Bhagava Amitabha Buddha. Pelafalan nama Hyang Tathagata berbunyi "Namo Ah Mi Tuo Fo". Pelafalan "Namo Ah Mi Tuo Fo" secara terus menerus akan membawa seseorang pada tingkat konsentrasi yang sempurna, sehingga Sang Buddha Amitabha berada dimulutnya saat dia mengucapkan nama Buddha Amitabha, dan di telinganya saat dia

mendengarkan

ucapan

tersebut,

dan

dalam

pikirannya

saat

dia

memvisualisasikan Buddha Amitabha. Kita harus menyadari bahwa pembebasan hanya dapat dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh dan terus menerus dalam melafalkan nama Buddha. Dalam menyebut nama Buddha Amitabha "Namo Ah Mi Tuo Fo" atau "Namo O Mi To Hut" atau "Namo Amitabha Buddha", ada 3 hal yang harus diperhatikan, yakni: pikiran yang tulus, pikiran yang penuh keyakinan, pikiran yang

terpusat

pada

tekad

untuk

terlahir

di

alam

Sukhavati

dengan

mempersembahkan segenap kumpulan kebajikan yang mengakibatkan kelahiran kembali di sana.

Related Documents