KALIMAT DAN PARAGRAF KELOMPOK 1:
NANDA GITA DARMAYANI
(1181077)
NELI YUSTIKARANI
(1181078)
NGK PUTU KRISNATA SHANTIKA
(1181079)
NILA WIDYA NINGRUM
(1181080)
NIRMALA SARI FEBRIANA
(1181081)
NOVIA YUDHI KURNIAWATI
(1181082)
NOVITA DWI HASTUTI
(1181083)
OCTAVIANA IKKA SANDRA SUSANTI
(1181084)
KALIMAT
Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jedah, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik, tanda tanya,tanda seru.
Macam Kalimat dalam Bahasa Indonesia 1. Kalimat yang berpredikat kata kerja. 2. Kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. Contoh: a.
Tugas itu dikerjakan para mahasiswa.
b.
Rektor UNIKA memimpin upacara bendera.
Jenis Kalimat menurut Struktur Gramatikal 1.
KALIMAT TUNGGAL. Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pola ini dimaksud dengan kalimat dasar. Contoh:
Mahasiswa berdiskusi Dosen itu ramah Harga buku itu tiga puluh ribu rupiah.
2. KALIMAT MAJEMUK SETARA Kalimat majemuk setara ada 4 macam: Dua kalimat tunggal/lebih dapat dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua kalimat tunggal/lebih itu sejalan dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan. Contoh : Kami membaca
Mereka menulis Kami membaca dan mereka menulis. Kalimat tunggal yang berbentuk kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh kata tetapi , sedangkan jika kalimat itu menunjukan pertentangan dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pertentangan. Contoh: Udin anak pintar tetapi malas Dua kalimat tunggal/lebih dapat dihubung kan oleh kata lalu dan kemudian jika kejadian yang dikemukakannya berurutan dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara perurutan. Contoh : Mula-mula disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama-nama juara MTQ tingkat dewasa. Dapat pula dua kalimat tunggal/lebih dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu menunjukkan pemilihan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara pemilihan. Contoh: Para pemilik TV membayar iuran TV di kantor pos yang terdekat, atau para petugas menagihnya ke rumah pemilik TV
3. KALIMAT MAJEMUK TIDAK SETARA Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas(klausa bebas) dan satu suku/lebih yang tidakbebas(klausa terikat). Kalimat majemuk tidak setara terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat ialah inti gagasan/ide pokok,sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain. Contoh:
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel - hotel besar. Anak kalimat : Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas. Induk kalimat : Saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.
Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (Retorika) 1. Kalimat yang melepas(induk – anak) : disebut melepas jika kalimat disusun dengan diawali oleh unsur utama, yaitu induk kalimat dan diikuti oleh unsur tambahan, yaitu anak kalimat.Unsur anak kalimat seakan-akan dilepas saja oleh penulis dan kalau unsur ini tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap. Contoh: Saya akan dibelikan vespa oleh ayah jika saya lulus ujian sarjana. 2. Kalimat yang berklimaks(anak – induk) : Kalimat yang disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat, gaya penyajian ini disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimattersebut jika baru membaca induk kalimat, pembaca baru memahami makna kalimattersebut. Contoh: Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat di kantornya.
3. Kalimat yang berimbang(setara/campuran) :Kalimat ini disusun dalam bentuk majemuksetara/majemuk campuran, gaya penyajian ini disebut berimbang karena strukturnyamemperlihatkan kesajajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang bersimetri. Contoh: Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan lokal berlomba melakukan transaksi dan harga saham naik dratis.
Jenis Kalimat Menurut Fungsinya 1. Pertanyaan 2. Pernyataan
3. Perintah 4. Seruan
PARAGRAF
Pengertian Paragraf Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri juga atas dua kalimat bahkan lebih dari dua kalimat. Walaupun paragraf ini mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat itu yang memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itu yang menjadi topik persoalanatau pokok pembicaraan
Syarat Paragraf Kesatuan paragraph : Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran.Oleh sebab itu kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satupun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf, kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf. Kepaduan paragraf : Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan(kata-kata) pengait antar kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat dalam paragraf.
Pengait Paragraf 1. UNGKAPAN PENGHUBUNG ATAU TRANSISI Hubungan tambahan : lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, disamping itu, lalu, berikutnya, demikian pula, begitu pula, lagi pula. Hubungan pertentangan : akan tetapi, namun, bagaimanapun,walaupun, demikian, sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya. Hubungan perbandingan : sama dengan itu, dalam hal yang demikian, dengan itu.
sehubungan
Hubungan akibat : oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka. Hubungan tujuan : untuk itu, untuk maksud itu.
Hubungan singkatan :singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain sebagai simpulan Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian. Hubungan tempat : berdekatan dengan itu.
2. KATA PENGGANTI Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti yang lain. Kata ganti orang : Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata ganti orang.Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali. Kata ganti tersebut antara lain : Kata ganti orang pertama:saya, aku, ku, kita, kami. Kata ganti orang kedua. engkau, kau, kamu, mu, kamu sekalian. Kata ganti orang ketiga. dia, ia, beliau, mereka, dan nya.
3. KATA KUNCI/PENGULANGAN KATA YANG DIPENTINGKAN Dengan demikian pembaca akan mudah melihat permulaan tiap paragraf, sebab
awal paragraf ditandai dengan kalimat permulaan yang tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain itu penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak
renggang dari paragraf sebelumnya.
BENTUK PARAGRAF 1. Deduktif : inti paragraf berada di awal paragraf 2. Induktif : inti kalimat berada di kalimat terakhir 3. Campuran : inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir 4. Ineratif : inti paragraf di tengah-tengah paragraf
CONTOH: Paragraf Deduktif
Paragraf Induktif
Sarapan mempunyai sejumlah manfaat bagi tubuh. Pertama, sarapan dapat memberikan energi dalam tubuh, sehingga tubuh pun bisa beraktivitas di pagi hari secara optimal. Selain itu, sarapan juga akan membuat perut lebih lama kenyang, sehingga perut kita pun tidak mudah lapar dan terhindar dari obesitas. Semua manfaat tersebut bisa dirasakan bila asupan makanan yang kita jadikan sebagai sarapan adalah makanan yang sehat dan bergizi.
Setelah banjir surut, anak-anak yang berhasil dievakuasi kemarin diantar ke pelayanan medis darurat untuk diberikan pemeriksaan. Ternyata kasus penyakit yang diderita anakanak korban banjir bandang tersebut cukup beragam. Sebanyak 15 anak mengalami diare akut, 2 anak menderita penyakit kulit, dan 4 anak dipastikan terkena demam berdarah. Dapat dikatakan banjir bandang yang melanda Denpasar minggu lalu itu membawa dampak yang buruk bagi kesehatan anak korban banjir.
Paragraf Campuran
Paragraf Interaktif
Bekerja terlalu keras dapat mebahayakan kesehatan tubuh. Adapun beberapa dampak tersebut antara lain tubuh mudha lelah dan renta akn berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Dengan demikian, kita tidak boleh terus menerus bekerja terlalu keras karena akn menghasilkan dampak yang tidak baik.
Kurangnya waktu istirahat saat bekerja membuat tubuh mudah lelah dan juga rentan terkena sakit. Itulah sebabnya, kita tidak boleh melupakan istirahat dari bekerja walau hanya sebentar saja. Adapun salah satu kiat untuk beristirahat di sela-sela kerja adalah memanfaatkan jam istirahat kantor untuk tidur sejenak atau makan siang. Jika Anda seorang pekerja lepas, maka Anda bisa mengatur waktu istirahat sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan dan mengoptimalkannya dengan sebaik-baiknya.
JENIS JENIS PARAGRAF 1. Paragraf Narasi : penceritaan suatu kejadian secara runtut sesuai urutan waktu 2. Paragraf Deskripsi : paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci
3. Paragraf Persuasi : jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi) 4. Paragraf Eksposisi : karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca 5. Paragraf Argumentasi : sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan
CONTOH Paragraf Narasi Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tibatiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.
Paragraf Deskripsi Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
Paragraf Persuasi
Paragraf Eksposisi
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalanpersoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
Paragraf Argumentasi Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan ''meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.